Anda di halaman 1dari 2

KALA I

No. Dokumen : 440/...../SOP/UKM/2021.

SOP No. Revisi


Tanggal Terbit
: Nihil
:
Halaman : 2(dua) 1/2
(Tanda tangan)
UPT. PUSKESMAS dr. HM. Qomaruddin,
PAJAR BULAN MKes
197102062002121004

Pasien dikatakan kala I , jika sudah terjadi pembukaan serviks dan kontraksi terjadi teratur
Pengertian minimal dalam 10 menit, selama 10 menit dibagi menjadi 2 (fase aktif, fase laten).fase laten
melalui kontraksi- pembukaan kurang dari 4, waktunya sekitar 8 jam. Fase aktif pembukaan 4-
10 waktunya sekitar 6 jam ibu primi.
Menilai kemajuan pembukaan serviks hingga pembukaan lengkap.
Tujuan

Kebijakan a) Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Pajar Bulan Nomor : ……/KAPUS/PUSK-PB/20…


ttg kebijakan mutu UPT. Puskesmas Pajar Bulan.
b) Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : ……../KAPUS/PUSK-PB/20… Tentang Jenis-Jenis
Pelayanan Di UPT. Puskesmas Pajar Bulan.

 APD
Alat dan
Bahan
1. Penanganan secara umum
a. Nilai secara keadaan umum Wanita hamil tersebut tanda-tanda vital dan
Langkah tinggat hidrasinya, apakah ia kesakitan dan gelisah, jika ya pertimbangkan
langkah pemberian analgetik
b. Tentukan pasien apakah benar-benar inpartu
c. Upaya mengedan ibu menambah resiko pada bayi karena mengurangi
jumlah O2 ke plasenta, maka dari itu sebaiknya dianjurkan mengedan
secara spontan dan mengedan dengan tindak menahan nafas terlalu lama
perhatikan DJJ.
2. Penanganan secara khusus
Apakah ibu berada dalam fase laten lebih dari 8 jam dan tidak ada tanda-
tanda kemajuan, lakukan pemeriksaan dengan penilaian ulang serviks:
a. Bila tidak ada perubahan penipisan dan pembukaan serviks serta tak
didapatkan tanda gawat janin, kaji ulang diagnosisnya kemungkinan ibu
belum ada inpartu.
b. Bila ada kemajuan dalam pendataran dan pembukaan serviks lakukan
amniotomy dan induksi persalinan dengan oksitosin atau prostaglandin.
Lakukan drip oksitosin dengan 5 unti dalam 500 cc dekstrose atau NaCl
mulai dengan 8 tetes permenit, setiap 30 menit ditambah 4 tetes sampai
his adekuat (maksimum 40 tetes/menit) atau berikan preparate
prostaglandin. Lakukan penilaian ulang setiap 4 jam. Bila ibu tidak masuk
fase aktif setelah dilakukan pemberian oksitosin lakukan seksio ceasarea
c. Pada daerah yang prevalensi HIV tinggi, dianjurkan membiarkan ketuban
tetap utuh selama pemberian oksitosin untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya penularan HIV.
d. Bila didapatkan tanda-tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
lakukan akselerasi persalinan dengan oksitosin 5 unit dalam 500 cc
dekstrose atau NaCl melalui dengan 8 tetes permenit, 15 menit di tambah
4 tetes sampai his adekuat (maksimum 40 tetes/menit atau berikan
preparate prostaglandin serta diberikan antibiotika kombinasi sampain
persalinan yaitu amplisilin 29 gr IV, sebagai dosis awal 1 gr IV setiap 6 jam
ditambah dengan gentamisin setiap 24 jam)
e. Jika terjadi persalinan pervaginam stop antibiotika pasca persalinan
f. Jika dilakukan seksio caesarea, lanjutkan antibiotika ditambah
metronidazole 500 mg IV setiap 8 jam sampai ibu bebas demam selama
48 jam

Diagram
alir

Hal-hal yang
perlu diper –
hatikan
9. Unit 1. Admen
terkait 2.Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
3.Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )
10. Dokumen
terkait
11.Rekama
historis
peruba- No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai diberlakukan
han

Anda mungkin juga menyukai