Anda di halaman 1dari 3

PANDUAN PRAKTIS KLINIS

OBSTETRI
RSIA PROF.DR.H.M. FARID MAKASSAR

PANDUAN PRAKTIS KLINIS


DEP./SMF : OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSIA PROF.DR.H.M. FARID MAKASSAR
2019
RSIA Prof.dr.H.M.Farid
UJI BEBAN KONTRAKSI (CONTRACTION STRESS TEST/CST) ATAU
UJI DENGAN OKSITOSIN (OXYTOCIN CHALLENGE TEST/OCT)
1. Batasan Cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi yang
menilai denyut jantung janin pada saat kontraksi rahim
2. Tujuan  Untuk memantau kondisi janin pada kehamilan usia lanjut
sebelum janin dilahirkan
 Untuk menilai apakah janin dapat mentolelir beban persalinan
normal
 Untuk menilai fungsi plasenta
3. Klasifikasi  Uji beban kontraksi (CST) bila pemeriksaan pola denyut jantung
janin tersebut dihubungkan dengan kontraksi uterus yang spontan
 Tes dengan oksitosin (OCT), bila kontraksi ditimbulkan dengan
pemberian infus oksitosin
4. Indikasi Keadaan yang diduga terdapat insufisiensi plasenta, antara lain :
a. Uji tanpa beban yang tidak reaktif
b. Diabetes melitus
c. Preeklamsia
d. Hipertensi kronis
e. Pertumbuhan janin terhambat
f. Kehamilan lewat waktu
g. Pernah mengalami lahir mati
h. Ketagihan narkotik
i. Hemoglobinopati akibat sel sickle
j. Penyakit paru kronis
k. Gangguan fungsi ginjal
5. Kontra Indikasi a. Luka parut pada rahim (bekas seksio sesarea atau bekas
meomektomi)
b. Kehamilan multipel sebelum 37 minggu kehamilan
c. Ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu (PPROM)
d. Risiko tinggi untuk persalinan kurang bulan
e. Perdarahan antepartum
f. Serviks inkompeten atau pasca operasi serviks
g. Kelainan bawaan/cacat janin berat
h. Adanya indikasi untuk seksio sesarea (misalnya; panggul
sempit absolut, disporsi kepala panggul)
6. Komplikasi Persalinan kurang bulan
7. Prosedur Persiapan :
pelaksanaan  Ibu tidak makan/minum atau merokok 4-8 jam sebelumnya
 Ibu tidak memakai obat sedativa sebelumnya
 Informed consent
Cara :
 pasien ditidurkan secara semi Fowler dan miring ke kiri
 tekanan darah diukur setiap 10-15 menit, dicatat kek kertas
monitor
 dipasang ksrdiotokografi
 selama 10 menit pertama dicatat data dasar seperti : akselerasi
dan variabilitas DJJ gerakan janin dan kontraksi rahim yang
spontan
 pemberian tetesan oksitosin untuk terbentuknya 3 kontraksi
rahim dalam 10 menit
a. bila telah ada kontraksi uterus spontan tapi kontraksi < 3
kali/10 menit, tetesan dimulai dengan 0,5 mU/menit (10
tetes/menit)
b. bila belum ada kontraksi rahim, tetesan dimulai dengan 1
mU/menit (20 tetes/menit)
 Bila kontraksi yang diinginkan belum tercapai, setiap 15 menit
tetesan dinaikan 5 tetes/menit, sampai maksimal 60 tetes/menit
 Tetesan oksitosin dihentikan apabila terjadi
a. Lima kontraksi atau lebih dalam 10 menit
b. Dalam 10 menit terjadi 3 kali kontraksi yang lamanya lebih
dari 50-60 detik
c. Kontraksi uteri hipertonus
d. Deselerasi yang memanjang
e. Terjadi deselerasi lambat yang terus menerus
f. Selama 1 jam pemantauan hasilnya tetap mencurigakan
(suspicious)
 bila hasil yang diperoleh negatif, mencurigakan maupun tidak
memuaskan maka pasien hendaknya tetap diawasi selama 30
menit setelah tetesan oksitosin dihentikan
Pembacaan hasil:
Negatif bila :
 tidak terjadi deselerasi lambat atau deselerasi variabel yang
nyata (significant variable deceleration)
 denyut jantung janin normal (120-160 dpm), variabilitas 6-25
dpm.
Bila hasil OCT negatif, maka kehamilan dapat diteruskan
sampai 7 hari lagi (kecuali pada diabetes melitus), selanjutnya
dilakukan OCT ulangan, atau diartikan bahwa janin dapat
mentolelir beban persalinan normal.
Positif bila :
Terjadi deselerasi lambat yang tidak menetap pada sebagian besar
kontraksi rahim, meskipun tidak selalu disertai variabilitas yang
menurun dan tidak ada akselerasi pada gerkana janin.
OCT positif menandakan adanya insufisiensi uteroplasenta.
Kehamilan harus segera diakhiri, kecuali bila paru-paru belum
matang.
Mencurigakan bila :
 terjadi deselerasi lambat yang tidak menetap, atau deselerasi
variabel yang terus menerus
 deselerasi lambat terjadi hanya bila ada kontraksi rahim
hipertonus.
 Bila dalam pemantauan 10 menit meragukan kearah positif
atau negatif.
 Adanya takikardia.
Bila hasilnya mencurigakan, maka harus dilakukan pemeriksaan
ulang 1-2 hari kemudian
Tidak memuaskan (unsatisfactory), bila :
 Kontraksi rahim kurang dari 3 kali dalam 10 menit
 Pencatatan kurang baik, terutama pada akhir kontraksi.
Dalam hal demikian maka pemeriksaan harus diulang pada hari
berikutnya.
Hipertimulasi bila :
 Terjadi 5 atau lebih kontraksi rahim dalam 10 menit
 Lama kontraksi 90 detik atau lebih
 Tonus basal uterus meningkat (diatas 20 mmHg).
Dalam hal demikian, maka tetesan oksitosin harus dikurangi atau
dihentikan.
Makassar 7 Januari 2019
Ketua Komite Medik Direktur

Dr. dr. Monika Fitria Farid Sp.OG Dr. dr. Imam Ahmadi Farid, Sp.OG(K)

Anda mungkin juga menyukai