Anda di halaman 1dari 3

BIDAN PRAKTEK MANDIRI

DEWI RATIH PURNAMASARI, AMd.Keb


Alamat : Kp. Mekar Baru rt 06/03 Desa Leuwisadeng
Kec. Leuwisadeng Kab. Bogor

SOP PENANGANAN ATONIA UTERI

1. Pengertian Penanganan atonia uteri adalah asuhan yang diberikan pada saat terjadi
perdarahan segera setelah plasenta lahir lebih dari 500 cc karena uterus tidak
2. Tujuan berkontraksi.
Sebagai pedoman kerja Bidan dalam penangan Atonia Uteri untuk menghentikan
perdarahan, sehingga uterus berkontraksi dengan melakukan sedikit intervensi
3. Referensi
namun tetap menjaga keamanan proses penghentian perdarahan tersebut.
4. Alat
Buku Asuhan Persalinan Normal tahun2008
danBahan
Alat :
Kateter Nelaton
Bengkok
Kain Alas Bokong
Sarung Tangan Panjang
Sarung Tangan Pendek
APD (Alat PelindungDiri)
Bahan :
Infus RL
Oksitosin
Methyl Ergonetrin
Larutan Desinfektan
5. Langkah–Langkah Bagan Alir
1. Petugas mencuci tangansebelum Masase fundus uteri segera setelah lahirnya
dan sesudah melakukantindakan
2. Petugas menyiapkan alat-alatdan
bahan.
3. Petugas memberi tahu maksud
tindakan tersebut kepadapasien. Evaluasi rutin Y
4. Petugas memakai sarungtangan Uterus berkontraksi ? a

pendek.
5. Petugas melakukan massase Tidak
fundus uteri segera setelahlahirnya
plasenta (maksimal 15detik). - Evakuasi/ bersihkan bekuan darah/selaput
6. Jika uterus berkontraksi lakukan ketuban
- Kompresi bimanual interna (KBI)maksimal
evaluasi rutin.Jika uterus
berkontraksi namun perdarahan
terus berlangsung maka periksa Pertahankan KBI selama 1-
Uterus 2 menit
berkontraksi ?
apakah ada robekan perineum, Keluarkan tangansecara
vagina dan serviks. Jika iyamaka hati-hati kemudian Ya
lakukanmasase
segera lakukan penjahitan atau Lakukan pengawasankala
segerarujuk. IV selama 2jam
7. Jika uterus tidak berkontraksi Tidak
petugas membersihkan bekuan
darah dan atau selaputketuban Ajarkan keluarga melakukan kompresi bimanual eksterna (KBE)
Keluarkan tangan petugas (KBI) secara hati-hati
Suntikkan methyl ergometrin 0,2 mg I.M (kontra indikasi pada hipertensi)
Pasang infuse RL + 20 IU oksitosin, guyur
Lakukan KBI lagi
dari vagina dan
lubangserviks.Petugas
memastikankandung kemih kosong,
jika penuhlakukan kateterisasi
menggunakanteknik aseptic.Petugas
menggantisarung tangan pendek
Uterus berkontraksi ?
dengansarung tangan Lakukan pemantauan kala
VI secara ketat. Ya
panjang.Petugasmelakukan
kompresi bimanualinternal selama 5
menit.
8. Jika uterus berkontraksi maka Tidak
pertahankan kompresi bimanual
internal selama 2 menit. Keluarkan Rujuk
Lanjutkan pemberian infus RL + 20 IU
tangan petugas perlahan dan oksitosin minimal 500cc/ jam hingga
lakukan pemantauan kala VIsecara mencapai tempat rujukan
ketat.
9. Jika uterus tidak berkontraksi
petugas menganjurkankeluarga
untuk membantu melakukan
kompresi bimanual eksternal
selama petugas melakukan
langkah-langkahselanjutnya.
10. Petugas mengeluarkantangan
secaraperlahan-lahan.
11. Petugas memberikan suntikan
methyl ergometri 0,2mg secara
IMM atau misoprostol 600 –100
mcg per rectal. Kontra indikasi
methyl ergometri adalah ibu
dengan hipertensi.
12. Petugas memasang infus dengan
menggunakan jarum ukuran 16
atau 18 dan berikan 500 cc RL +20
unit oksitosin. Habiskan 500 cc
pertama secepatmungkin.
13. Petugas mengulangitindakan
bimanualinternal.
14. Jika uterus berkontraksimaka
lakukan pemantauan kala IV
denganketat.
15. Jika uterus tidak berkontraksidalam
waktu 1 - 2 menit, maka petugas
segera melakukanrujukan.
16. Petugas mendampingi pasien ke
tempat rujukan sambilmelakukan
kompresi bimanualinternal.
17. Petugas tetap melanjutkan infuse
RL + 20 unit oksitosin dalam 500cc
larutan sengan laju 500 cc per jam,
hingga tiba di tempat rujukanatau
hingga menghabiskan 1,5 L infus.
Kemudian berikan 125 cc per
jam.Jika tidak tersedia cairan
yangcukup, berikan 500 cc
keduadengan kecepatan sedang
dan
7 berikan minuman untuk rehidrasi.
. Hal-hal yang Pemberian oksitosin maksimal 4 ampul.
perlu
8 diperhatikan
. Unit terkait

Anda mungkin juga menyukai