Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN ATONIA UTERI

: 441/ / /PKM-
No. SOP
MKB/2022
SOP No. Revisi : 1
Tanggal Terbit : / /2022
Halaman : 1/3

UPT PUSKESMAS drg. LISTA ANGGRAINI


MENGKUBANG NIP.198906122014022006

1. Pengertian Suatu keadaan tidak adanaya kontraksi uterus setelah bayi dan plasenta lahir

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk membuat pendarahan berhenti


dan kontraksi uterus keras dengan sedikit mungkin melakukan intervensi namun
tetap menjaga keamanan proses penghentian
pendarahan tersebut
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No : 188.4/060/PKM-MKB/2022 Tentang
Penyelenggaraan Layanan Klinis UPT Puskesmas Mengkubang
4. Referensi Direktorat Kesga, Dirjen Kesmas, Kemenkes RI, 2018, Modul Pelatihan
Bagi Pelatih (TOT) Penanganan Kegawatdaruratan Maternal dan
Neonatal Bagi Dokter Umum, Bidan dan Perawat, Kemenkes RI, Jakarta
5. Prosedur/ 1. Petugas memberikan form persetujuan tindakan kepada keluarga / pasien
Langkah-langkah 2. Petugas mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
3. Petugas berkolaborasi dengan dokter dalam penanganan tindakan
4. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan, petugas melakukan
massage uterus supaya berkontraksi (selama maksimal 15 detik) untuk
mengeluarkan gumpalan darah.
5. Petugas melakukan evaluasi kontraksi uterus
a. Jika uterus berkontraksi, evaluasi rutin. Jika uterus berkontraksi tapi
pendarahan terus berlangsung, periksa apakah perineum, vagina dan
serviks mengalami laserasi dan lakukan heacting
b. Jika uterus tidk berkontraksi :
- Bersihkan bekuan darah dan /atau selaput ketuban dari vagina dan
lubang serviks
- Pastikan bahwa kandung kemih ibu kosong, jika penuh lakukan
kateterisasi kandung kemih dengan menggunakan tehnik aseptic
6. Petugas melakukan kompresi bimanual internal (KBI)selama 5 menit
a. Jika uterus berkontraksi
- Petugas meneruskan KBI selama 2 menit
- Petugas mengeluarkan tangan perlahah-lahan
- Petugas memantau kala IV dengan ketat
b. Jika uterus belum berkontraksi lakukan:
- Petugas meminta keluarga untuk membantu melakukan kompresi
bimanual eksternal (KBE)
- Petugas mengeluarkan tangan perlahan-lahan
- Petugas memberikan methylergometrin 0,2 mg IM (jangan diberikan
jika hipertensi)
- Petugas memasang infus menggunakan jarum ukuran 16 / 18 dan
diberikan 500ml Ringger Laktat + 20 unit oksitosin. Habiskan 500ml
pertama secepat mungkin
- Ulangi KBI
7. Petugas memantau ulang kontraksi
a. Jika uterus berkontraksi lakukan:
- Petugas memantau Ibu dengan seksama selama kala IV
b. Jika Uterus belum berkontraksi lakukan:

1/3
- Petugas segera menyiapkan dan melakukan rujukan
- Petugas mendampingi ibu ke tempat rujukan
8. Petugas melanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin dalam 500ml larutan dengan
laju 500ml/jam hingga tiba di tempat rujukan atau hingga menghabiskan 1,5
L infus. Kemudian berikan 125ml/jam. Jika tidak
tersedia cairan yang cukup, berikan 500ml kedua dengan kecepatan sedang
dan berikan minum untuk rehidrasi
6. Bagan Alir
Petugas mencuci tangan
Petugas memberikan form sebelum dan sesudah melakukan
persetujuan tindakan kepada tindakan
keluarga / pasien

Segera setelah plasenta dan Petugas berkolaborasi


selaput ketuban dilahirkan, dengan dokter dalam
petugas melakukan massage penanganan tindakan
uterus supaya berkontraksi
(selama maksimal 15 detik)
untuk mengeluarkan
gumpalan darah.

Petugas melakukan kompresi bimanual internal


Petugas melakukan evaluasi kontraksi uterus (KBI)selama 5 menit
a. Jika uterus berkontraksi, evaluasi a. Jika uterus berkontraksi
rutin. Jika uterus berkontraksi tapi - Petugas meneruskan KBI selama 2
pendarahan terus berlangsung, menit
periksa apakah perineum, vagina - Petugas mengeluarkan tangan
dan serviks mengalami laserasi dan perlahah-lahan
lakukan heacting - Petugas memantau kala IV dengan
b. Jika uterus tidk berkontraksi : ketat
- Bersihkan bekuan darah dan b. Jika uterus belum berkontraksi
/atau selaput ketuban dari lakukan:
vagina dan lubang serviks - Petugas meminta keluarga untuk
- Pastikan bahwa kandung kemih membantu melakukan kompresi
ibu kosong, jika penuh lakukan bimanual eksternal (KBE)
kateterisasi kandung kemih - Petugas mengeluarkan tangan perlahan-
dengan menggunakan tehnik lahan
aseptic - Petugas memberikan
methylergometrin 0,2 mg IM (jangan
diberikan jika hipertensi)
- Petugas memasang infus menggunakan
jarum ukuran 16 / 18 dan diberikan
500ml Ringger Laktat
+ 20 unit oksitosin. Habiskan 500ml
pertama secepat mungkin
- Ulangi KBI

Petugas melanjutkan infus RL


+ 20 unit oksitosin dalam 500ml Petugas memantau ulang kontraksi
larutan dengan laju 500ml/jam a. Jika uterus berkontraksi lakukan:
hingga tiba di tempat rujukan - Petugas memantau Ibu dengan
atau hingga menghabiskan 1,5 L seksama selama kala IV
infus. Kemudian berikan b. Jika Uterus belum berkontraksi
125ml/jam. Jika tidak tersedia lakukan:
cairan yang cukup, berikan - Petugas segera menyiapkan dan
500ml kedua dengan kecepatan melakukan rujukan
sedang dan berikan minum untuk - Petugas mendampingi ibu ke
rehidrasi tempat rujukan

7. Unit terkait 1. Ruang Mampu Salin

2/3
8. Rekaman historis
perubahan

Yang Tanggal mulai


No. Isi perubahan
diubah diberlakukan
SK Kepala Puskesmas No :
188.4/060/PKM-MKB/2022
1. Kebijakan Tentang Penyelenggaraan Layanan 02/Maret /2022
Klinis UPT Puskesmas
Mengkubang

3/3

Anda mungkin juga menyukai