Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSAAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN ( HAEMORROGIC POST PARTUM )

No.Dokumen:800/ /SOP/II.02.6/TUBABA/2022
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
SOP Halaman :
Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas
Kabupaten Tulang Rawat Inap PONED
Bawang Barat Kibang Budi Jaya

UPTD Puskesmas Rawat Inap PONED Kibang Ika Isnafuri,SKM


Budi Jaya NIP. 19840220 200604 2 009

1. Pengertian Penatalaksanaan perdarahan pasca persalinan ( Haemorrogic Post Partum) adalah suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan yang jjumlah
perdarahannya melebihi 500ml terjadi setelah bayi lahir.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalakanaan perdarahan pasca persalinan ( haemorogic post partum) druang pelayanan per
3. Kebijakan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawat Inap Mampu Poned Kibang Budi
Jaya No. 180/ /II.02.9/TUBABA/2022 tentang kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi
Pusat Kesehatan Masyarakat.
4. Referensi 1. buku pedoman PONED edisi kelima tahun 2018
2. modul penatalaksanaan emergenci maternal dan neonatal bagi dokter,bidan dan perawat tahun 2021

5. Prosedur/ Langkah- 1. Langkah-langkah :


Langkah 2. petugas memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan profesi atau ruang pelayanan persalinan "perkenalkan nama saya.
.......................................................................................................................................................................... (nama), saya
3. bidan dari ruang pelayanan persalinan.
4. petugas menjelaskan tindakan yang dilakukan.
5. petugas melakukan massase fundus uteri segera sesudah plasenta lahir (maksimal 15 detik)
6. jika uterus berkontraksi, petugas melakukan evaluasi rutin post partum
7. jika uterus tidak berkontraksi :
8. petugas melakukan evaluasi/bersihkan bekuan darah/selaput ketuban
9. petugas melakukan kompresi bimanual interna (KBI) maksimal 5 menit
10. 6. evalasi, uterus berkontraksi atau tidak:
11. jika uterus berkontraksi :
12. petugas menahan KBI selama 1-2 menit
13. petugas mengeluarkan tangan secara hati-
hati 3.petugas melakukan pengawasan
kala IV
14. jika uterus tidak bekontraksi:
15. petugas mengajarkan keluarga melakukan kompresi bimanual eksterna (KBE)
16. petugas mengeluarkan tangan (KBI) secara hat-hati
17. petugas menyuntikan metil ergometrin 0,2 mg (IV)
18. petugas memasang infuss RL 2 jalur
19. infus RL kosong diguyur
20. infus RL + oksitosin 20 IU 20 tetes
21. petugas melakukan lagi KBI selama 5 menit
22. petugas memasukan misoprostol 1 tablet (200Mg) ke anus
23. 7. evaluasi,uterus berkontraksi atau tidak:
24. jika uterus berkontraksi:
25. petugas melakukan pengawasan kala IV
26. jika uterus tidak berkontraksi:
27. petugas memasang kondom kateter
28. petugas menyiapkan rujukan
29. petugas melanjutkan pemberian infus + 20 iu oksitosin minimal 500cc/jam hingga mencapai tempat rujukan
30. petugas melakukan kompresi aorta abdominal selama perjalanan bila perlu.
31. petugas melakukan pemantauan terhadap jumlah perdarahan jika perdarahan berhenti pertahankan kontraksi uterus dengan KBE
32. Jika tetap perdarahan maka dapat dipertimbangkan histerektomi ditempat rujukan atau RS
33. petugas melakukan komunikasi dengan RS rujukan
34. petugas merujuk pasien ke RS dengan didampingi oleh petugas dan dantar menggunakan ambulance
35. petugas melakukan serah terima pasien dengan RS
36. petugas melakukan cuci tangan 6 langkah
37. petugas melakukan pendokumentasian
6. Hal-hal yang perlu 1. melakukan pemantauan kontraksi uterus
dperhatikan 2. mencari penyebab lain perdarahan
3. pemberian cairan sesuai dengan perkiraan darah yang keluar
7. Unit Terkait Ruang Pelayanan Persalinan
8. Dokumen Terkait 1. Form laporan persalinan
2. Rekam medik pasien
3. Buku laporan kegiatan harian
4. formulir pemantauan pemberian cairan IV atau obat IV
1. Riwayat perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Terbit Perubahan
Dokumen
1. Pergantian Nama Kepala Puskesmas Lama Menjadi Nama Kepala Puskesmas yang Baru

2. SK Kepala Puskesmas No. 27 Tahun 2018 Tentang Pelayanan Klins Sk Kepala Puskesmas No. 27 Tahun 2018 Tentang
pada Puskesmas Mampu PONED Kibang Budi Jaya Pelayanan Klinis pada Puskesmas Mampu PONED
Kibang Budi Jaya
3. Perubahan SK SK Kepala Puskesmas Mampu PONED Kibang Jaya
Kecamatan Lambu Kibang No. 110 Tahun 2022
tentang perubahan SK Kepala Puskesmas No. 6 Tahun
2022 tentang Pelayanan Klinis pada Puskesmas
Mampu PONED Kibang Budi Jaya
PENATALAKSAAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN ( HAEMORROGIC POST PARTUM )
No.Dokumen:800/ /SOP/II.02.6/TUBABA/2023
No.Revisi :
Tgl.Terbit :
SOP Halaman :
Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas Rawat
Kabupaten Inap PONED Kibang
Tulang Bawang Budi Jaya
Barat

UPTD Puskesmas Rawat Inap PONED Ika Isnafuri,SKM


Kibang Budi Jaya NIP. 19840220 200604 2 009
1. Pengertian Penatalaksanaan perdarahan pasca persalinan ( Haemorrogic Post Partum) adalah suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan yang jjumlah perdarahannya
melebihi 500ml terjadi setelah bayi lahir.

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalakanaan perdarahan pasca persalinan ( haemorogic post partum) druang pelayanan persalinan
Puskesmas Kecamatan Lambu Kibang
2. Tujuan
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Lambu Kibang No. 110 tahun 2022 tentang perubahan atas SK No.6 tahun 2022 tentang pelayanan klinis pada Puskesmas
Kecamatan Lambu Kibang.

4. Referensi 1. buku pedoman PONED edisi kelima tahun 2018


2. modul penatalaksanaan emergenci maternal dan neonatal bagi dokter,bidan dan perawat tahun 2021

5. Prosedur/ Langkah- Langkah-langkah :


Langkah 1. petugas memperkenalkan diri dengan menyebut nama dan profesi atau ruang pelayanan persalinan "perkenalkan nama saya. (nama), saya bidan dari
ruang
pelayanan persalinan.
2. petugas menjelaskan tindakan yang dilakukan.
3. petugas melakukan massase fundus uteri segera sesudah plasenta lahir (maksimal 15 detik)
4. jika uterus berkontraksi, petugas melakukan evaluasi rutin post partum
5. jika uterus tidak berkontraksi :
1. petugas melakukan evaluasi/bersihkan bekuan darah/selaput ketuban
2. petugas melakukan kompresi bimanual interna (KBI) maksimal 5 menit
6. evalasi, uterus berkontraksi atau tidak:
1. jika uterus berkontraksi :
1. petugas menahan KBI selama 1-2 menit
2. petugas mengeluarkan tangan secara hati-hati
3.petugas melakukan pengawasan kala IV
2. jika uterus tidak bekontraksi:
1. petugas mengajarkan keluarga melakukan kompresi bimanual eksterna (KBE)
2. petugas mengeluarkan tangan (KBI) secara hat-hati
3. petugas menyuntikan metil ergometrin 0,2 mg (IV)
4. petugas memasang infuss RL 2 jalur
5. infus RL kosong diguyur
6. infus RL + oksitosin 20 IU 20 tetes
7. petugas melakukan lagi KBI selama 5 menit
8. petugas memasukan misoprostol 1 tablet (200Mg) ke anus
7. evaluasi,uterus berkontraksi atau tidak:
1. jika uterus berkontraksi:
1. petugas melakukan pengawasan kala IV
2. jika uterus tidak berkontraksi:
1. petugas memasang kondom kateter
2. petugas menyiapkan rujukan
3. petugas melanjutkan pemberian infus + 20 iu oksitosin minimal 500cc/jam hingga mencapai tempat rujukan
8. petugas melakukan kompresi aorta abdominal selama perjalanan bila perlu.
9. petugas melakukan pemantauan terhadap jumlah perdarahan jika perdarahan berhenti pertahankan kontraksi uterus dengan KBE
10. Jika tetap perdarahan maka dapat dipertimbangkan histerektomi ditempat rujukan atau RS
11. petugas melakukan komunikasi dengan RS rujukan
12. petugas merujuk pasien ke RS dengan didampingi oleh petugas dan dantar menggunakan ambulance
13. petugas melakukan serah terima pasien dengan RS
14. petugas melakukan cuci tangan 6 langkah
15. petugas melakukan pendokumentasian
6. Hal-hal yang perlu 1. melakukan pemantauan kontraksi uterus
dperhatikan 2. mencari penyebab lain perdarahan
3. pemberian cairan sesuai dengan perkiraan darah yang keluar
7. Unit Terkait Ruang Pelayanan Persalinan
8. Dokumen Terkait 1. Form laporan persalinan
2. Rekam medik pasien
3. Buku laporan kegiatan harian
4. formulir pemantauan pemberian cairan IV atau obat IV

9. Riwayat
Perubahan No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Terbit Revisi
Dokumen 1. Pergantian Nama Kepala Puskesmas Lama Menjadi Nama Kepala Puskesmas yang Baru

2. SK Kepala Puskesmas No. 27 Tahun 2018 Sk Kepala Puskesmas No. 27 Tahun 2018
Tentang Pelayanan Klins pada Puskesmas Tentang Pelayanan Klinis pada Puskesmas
Mampu PONED Kibang Budi Jaya Mampu PONED Kibang Budi Jaya
3. Perubahan SK SK Kepala Puskesmas Mampu PONED Kibang
Jaya Kecamatan Lambu Kibang No. 110 Tahun
2022 tentang perubahan SK Kepala Puskesmas
No. 6 Tahun 2022 tentang Pelayanan Klinis pada
Puskesmas Mampu PONED Kibang Budi Jaya

Anda mungkin juga menyukai