JAKARTA 1. Pengertian Perdarahan Post Partum adalah perdarahan yang terjadi setelah persalinan. Perdarahan pasca persalinan primer terjadi dalam 24 jam pertama setelah persalinan, sementara perdarahan pasca persalinan sekunder adalah perdarahan pervaginam yang lebih banyak dari normal antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan. Perdarahan pasca persalinan adalah lebih dari 500 ml. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menekan angka kematian maternal dikarena perdarahan post partum. 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran Nomor 158 Tahun 2022 tentang Layanan Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan 4. Referensi Modul Pelatihan. 2018. Penanganan kegawatdaruratan maternal dan Neonatal bagi dokter umum, bidan dan perawat di fasilitas pelayanan kesehatan primer :Kementerian Kesehatan RI. 5. Prosedur a. Petugas menggunakan APD level 2 b. Petugas melakukan Masase Uterus c. Petugas melakukan Eksplorasi kavum uteri d. Petugas menilai kontraksi, bila kontraksi uterus tidak baik segera lakukan KBI e. memberikan infus oksitosin 20-4-iu dalam 1 liter cairan kristaloid f. Bila perdarahan tidak terhenti berikan Ergometrin 0,2 mg IM atau IV (Lambat), dapat diikuti pemberian 0,2 mg IM setelah 15 menit dan pemberian 0,2 mg IM atau IV (Lambat) setiap 4 jam bila diperlukan. JANGAN BERIKAN LEBIH DARI 5 DOSIS (1 MG) g. Petugas memberikan misoprostol per rectal 800- 1000 µg. (catatan : tidak usah melihat perdarahan karena sudah ditegakkan diagnosis Atonia Uteri) h. Petugas melakukan KBI - Petugas berdiri di depan vulva, oleskan antiseptic pada sarung tangan kanan panjang menutupi siku - Petugas memasukkan tangan kanan secara obstetric kedalam vagina - Petugas mengepalkan tangan dominan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking pada fornks anterior, dorong buterus kearah kranio anterior - Petugas menekan bagian belakang korpus uteri dengan tapak tangan kiri - Petugas melakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan tangan pada forniks anterior/tekankan/mendekatkan tangan pada perut dan kepalan tangan yang ada dalam vagina bersamaan - Petugas melakukan kompresi bimanual interna selama 5 menit. - Petugas memperhatikan perdarahan yang terjadi, bila perdarahan - berhenti, pertahankan posisi demikian hingga kontraksi uterus membaik, keluarkan tangan setelah 1-2 menit - -Petugas memperhatikan perdarahan yang terjadi, bila perdarahan berhenti, - pertahankan posisi demikian hingga kontraksi uterus membaik, keluarkan - tangan setelah 1-2 menit - -Petugas mengeluarkan tangan kanan, bersihkan sarung tangan dan - rendam dgn larutan sterizyme Petugas memastikan kembali jika uterus tetap tidak berkontraksi, setelah - KBI 5 menit lakukan Kompresi Bimanual Eksternal i. Petugas melakukan KBE. - Petugas berdiri disisi kanan ibu - Petugas menekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar - telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus - Petugas memindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan - Petugas menekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan - kiri dan kanan perhatikan perdarahan yang terjadi - Petugas memastikan kembali jika perdarahan berhenti, pertahankan posisi Tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. j. Petugas memastikan kembali jika perdarahan belum berhenti dan uterus tidak berkontraksi dengan baik, segera lakukan RUJUKAN 6. Unit terkait Ruang Bersalin 7. DokumenTerkait a. Rekam Medis b. Buku KIA c. Lembar Rujukan d. Buku Rujukan 8. Rekam Historis No Yang di Ubah Isi Perubahan Tanggal mulai perubahan diberlakukan 1 No Dokumen 240/SOP/PKC-KMY/ 11 April 2022 2022 2 Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Kemayoran Nomor 158 Tahun 2022 tentang Layanan Klinis Yang Menjamin Kesinambungan Layanan 3 Langkah – Petugas Mengunkan Langkah / APD Level 2 Prosedur