Anda di halaman 1dari 2

PERDARAHAN POSTPARTUM

No. Dokumen SOP/RP/13/2018

No. Revisi -
SOP
Tanggal Terbit Januari 2023

Halaman 1-2
UPTD
SUMIATRY YANTI EMPING, SKM
PUSKESMAS
SIMPONG NIP. 19851011 200904 2 004
1. Pengertian Perdarahan post partum adalah memberikan pertolongan pada
perdarahan per vaginam setelah melahirkan lebih dari 500 cc atau
perdarahan disertai dengan gejala dan tanda-tanda syok.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk Stabilisasi
kondisi korban segera dirujuk ke rumah sakit
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD PUSKESMAS SIMPONG
Nomor : 001/KAPUS/I/2019 tentang Perubahan atas Keputusan
Kepala Puskesmas Nomor : 064 /KAPUS/VII/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Tahun 2016
4. Referensi

5. Prosedur 1. Segera setelah plasenta dan selaput ketuban dilahirkan,


lakukan massage uterus supaya berkontraksi (selama
maksimal 15 detik) untuk mengeluarkan gumpalan darah.
Sambil melakukan massase fundus uteri, periksa plasenta dan
selaput ketuban untuk memastikan plasenta utuh dan
lengkap.
2. Jika perdarahan terus terjadi dan uterus teraba berkontraksi
baik, berikan 10 unit oksitosin IM
3. Jika kandung kemih ibu bisa dipalpasi, pasang kateter ke
dalam kantung kemih
4. Periksa laserasi pada perineum, vagina dan serviks dengan
seksama menggunakan lampu yang terang. Jika sumber
perdarahan sudah diidentifikasi, klem dengan forcep arteri dan
jahit laserasi dengan menggunakan anastesi local (lidokain I %)
5. Jika uterus mengalami atoni atau perdarahan terus terjadi.
Berikan masases uterus untuk mengeluarkan gumpalan darah.
6. Periksa lagi apakah plasenta utuh, usap vagina dan ostium
serviks untuk menghilangkan jaringan plasenta atau selaput
ketuban yang tertinggal.
7. Lakukan kompresi bimanual internal maksimal lima menit
atau hingga perdarahan bisa dikendalikan dan uterus
berkontraksi dengan baik
8. Anjurkan keluarga untuk memulai mempersiapkan
kemungkinan akan di rujuk
9. Jika perdarahan dapat dikendalikan dan uterus berkontraksi
dengan baik :
a. Teruskan kompresi bimanual selama 1-2 menit atau lebih
b. Keluarkan tangan dari vagina dengan hati-hati
c. Pantau kala empat persalinan dengan seksama, termasuk
sering melakukan massase uterus untuk memeriksa atoni,
mengamati perdarahan dari vagina, tenakan darah dan
nadi.
10. Jika perdarahan tidak terkendali dan uterus tidak berkontraksi
dalam waktu lima menit setelah dimulainya kompresi bimanual
pada uterus maka keluarkan tangan dari vagina dengan hati-
hati.
11. Jika tidak ada hipertensi pada ibu, berikan metergin 0,2 mg IM
12. Mulai IV ringer laktat 500 cc + 20 unit oksitosin menggunakan
jarum berlubang besar (16 atau 18 G) dengan teknik aseptik.
Berikan 500 cc pertama secepat mungkin, dan teruskan
dengan IV ringer laktat + 20 unit oksitosin yang kedua.
13. Jika uterus tetap atoni atau perdarahan terus berlangsung
14. Beritahu keluarga untuk memulai mempersiapkan karena ibu
akan segera di rujuk
15. Persiapan Rujukan
a. Informed Consent
b. Rujuk pasien
6. Unit Terkait Unit Persalinan

1. Rekaman No. Isi perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Historis
perubaha
n

Anda mungkin juga menyukai