Anda di halaman 1dari 4

ATONIA UTERI

NO. DOKUMEN
NO. REVISI
SOP TANGGAL TERBIT
HALAMAN

KABUPATEN FERI BOEDI


BELITUNG TIMUR ARTOMO
NIP 19760919
200804 1 001

1. Pengertian Keadaan lemahnya tonus / kontraksi rahim yang


menyebabkan uterus tidak mampu menutup
perdarahan terbuka dari tempat implantasi placenta
setelah bayi dan placenta lahir.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah
pelaksanaan penyuluhan penangan Atonia Uteri pasca
persalinan.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas dendang No.

4. Prosedur 1. Lakukan massase uterus segera setelah lahir,


massase merangsang kontraksi uterus, sambil
melakukan massase sekaligus dapat dilakukan
penilaian kontraksi uterus.
2. Bersihkan kavum uteri dari selaput ketuban dan
gumpalan darah. Selaput ketuban/gumpalan
darah didalam selaput kavum uteri dapat
menghalangi kontraksi uterus secara baik.
3. Kompresi bimanual interna, jika uterus tidak
berkontraksi keluarkan tangan setelah 1-2
menit. Jika uterus tidak berkontraksi teruskan
kompresi bimanual internal hingga 5 menit.
Sebagian besar atonia uteri akan teratasi
dengan tindakan ini. Jika kompresi bimanual
interna tidak berhasil setelah 5 menit, perlu
dilakukan tindakan lain.
4. Minta keluarga untuk melakukan kompresi
bimanual eksterna. Bila penolong hanya seorang
diri, keluarga dapat meneruskan kompresi
bimanual eksterna selama anda melakukan
langkah – langkah selanjutnya.

5. Berikan metal ergometrin 0,2 mg intramuscular


intravena. Metal ergometrin yang diberikan
secara IM akan melalui bekerja dalam 5-7 menit
dan menyebabkan kontraksi uterus. Pemberian
IV sudah terpasang infus sebelumnya.
6. Brikan infus cairan RL, oksitosin 20 IU/500 cc.
setelah anda memberikan oksitosin pada waktu
penatalaksanaan aktif kala III dan metal
ergometrin IM. Oksitosin IV akan bekerja segera
untuk menyebabkan uterus berkontraksi. RL
akan membantu memulihkan volume cairan
yang hilang selama atonia. Jika uterus pasien
belum berkontraksi, harus dilakukan transfuse
darah untuk menggantiakn darah yang hilang.
7. Mulai lagi kompresi bimanual interna/ pasang
tampon utero vagina. Jika Atonia tidak teratasi
setelah 7 langkah pertama, mungkin itu
mengalami masalh serius lainnya. Tampon utero
vagina dapat dilakukan apabila penolong telah
terlatih. Rujuk segera kerumah sakit.
8. Buat persiapan untuk merujuk segera. Atonia
bukan merupakan hal yang sederhana dan
memerlukan perawatan gawat darurat difasilitas
dimana dapat dilaksanakan bedah dan
pemberian transfuse darah.
9. Teruskan cairan IV hingga ibu mencapai tempat
rujukan. Berikan infus 500 cc cairan pertama
dalam waktu 10 menit. Kemudian ibu
memerlukan cairan tambahan, setidak –
tidaknya 500 cc/jam pada jam pertama dan 500
cc/ 4 jam pada jam-jam berikutnya. Jika tidak
mempunyai cukup persedian cairan IV. Berikan
cairan 500 cc yang ketiga tersebut secara
perlahan. Hingga cukup untuk sampai ketempat
rujukan, berikan ibu minum untuk tambahan
rehidrasi.
10. Melakukan paratomi, pertimbangan antara
tindakan mempertahankan uterus dengan
ligilasi arteri uterine/ hipogastrika dan
histeroktomi.
5. Diagram Alir
Lakukan massase Bersihkan kavum uteri dari
selaput ketuban

Minta bantu
Lakukan kompresi bimanual
keluaraga untuk
interna, teruskan bimanual interna
kompresi bimanual
hingga 5 menit jika uterus tidak
eksterna
berkontraksi.

Berikan ergometrin 0,2 mg Berikan cairan infus RL, 20


IM/IV tpm, oksitosin 20 IU/ 500
cc

Teruskan cairan IV sambil Lakukan lg kompresi


merujuk bimanual interna/ pasang
tampon utero vagina

Lakukan paratomi

6. Referensi Buku Pedoman APN, buku obsetri patologi.

7. Dokumen  Rujukan
terkait  RM
 Patograf
8. Unit Terkait  Dokter Umum
 Bidan
 Keluarga Pasien

Rekaman Histori Perubahan

No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai


diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai