Anda di halaman 1dari 5

MELAKSANAKAN RUJUKAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPT PKM MUHAMMAD AMIN, SKM
NIP. 197212311994031013
Peudawa
1. Pengertian Melaksanakan rujukan merupakan suatu cara untuk

memaksimalkan pelayanan kesehatan dikarenakan tenaga dan

perlengkapan di suatu fasilitas kesehatan tidak mampu

menatalaksana komplikasi yang mungkin terjadi. Rujukan ibu

hamil dan neonatus yang berisiko tinggi merupakan komponen

yang penting dalam sistem pelayanan kesehatan maternal.

Rujukan kegawatdaruratan adalah rujukan yang dilakukan

sesegera mungkin karena berhubungan dengan kondisi

kegawatdaruratan yang mendesak. Rujukan berencana adalah

rujukan yang dilakukan dengan persiapan yang lebih panjang

ketika keadaan umum ibu masih relatif lebih baik, misalnya di

masa antenatal atau awal persalinan ketika didapati

kemungkinan risiko komplikasi. Karena tidak dilakukan dalam

kondisi gawat darurat, rujukan ini dapat dilakukan dengan

pilihan modalitas transportasi yang lebih beragam, nyaman,

dan aman bagi pasien. Rujukan sebaiknya tidak dilakukan bila:

Kondisi ibu tidak stabil untuk dipindahkan


Kondisi janin tidak stabil dan terancam untuk terus

memburuk
Persalinan sudah akan terjadi
Tidak ada tenaga kesehatan terampil yang dapat menemani
Kondisi cuaca atau modalitas transportasi membahayakan

RUJUK dapat berarti menghubungi tenaga kesehatan yang

lebih kompeten untuk tatalaksana kasus.


2. Tujuan 1. Memaksimalkan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas

serta memperbaiki kualitas pelayanan pasien


2. Secara umum, rujukan dilakukan apabila tenaga dan

perlengkapan di suatu fasilitas kesehatan tidak mampu

Dokumen ini milik UPT PKM Peudawa


Dilarang memperbanyak tanpa izin dari Kepala UPT Puskesmas Peudawa
menatalaksana komplikasi yang mungkin terjadi. Dalam

pelayanan kesehatan maternal dan pernatal, terdapat dua

alasan untuk merujuk ibu hamil, yaitu ibu dan/atau janin

yang dikandungnya.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43

Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang

Kesehatan
2. Kemenkes RI. 2013. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu

Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


3. Kemenkes RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah

Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak (PWS-KIA). Jakarta:

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat

Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia
5. Prosedur Perlengkapan Umum

1. Stetoskop
2. Termometer
3. Baskom muntah
4. Lampu senter
5. Sfignomanometer (digital lebih baik)
6. Doppler (bila tidak ada, gunakan stetoskop janin)
7. Infusion pump (tenaga baterai)
8. Sarung tangan steril (3 pasang, berbagai ukuran)
9. Pembalut wanita, diutamakan pembalut khusus pascasalin
10. Lubrikan steril
11. Larutan antiseptic

Cairan dan Obat-obatan

1. 1000 ml 5% D/W
2. 1000 ml Ringer Laktat
3. 1000 ml NaCl 0,9% / Asering
4. Cairan koloid
5. Soluset atau buret
6. Plester
7. Torniket
8. Masing-masing sepasang kanul intravena ukuran 16, 18,

dan 20
9. Butterfly (kanula IV tipe kupu-kupu) ukuran 21
10. Spuit dan jarum
11. Swab alkohol

Dokumen ini milik UPT PKM Peudawa


Dilarang memperbanyak tanpa izin dari Kepala UPT Puskesmas Peudawa
12. MgSO4 1 g/ampul
13. Ca glukonas
14. Oksitosin 10 unit/ml
15. Ergometrin 0,2 mg/ml
16. 2 ampul diazepam 10 mg/ampul
17. Tablet nifedipin 10 mg
18. Lidokain 2%
19. Epinefrin
20. Sulfas atropine
21. Diazepam
22. Cairan dan obat-obatan lain sesuai kasus yang dirujuk
6. Langkah- 1. Perencanaan Rujukan
a. Komunikasikan rencana merujuk dengan ibu dan
Langkah
keluarganya, karena rujukan harus medapatkan

pesetujuan dari ibu dan/atau keluarganya


b. Hubungi pusat layanan kesehatan yang menjadi

tujuan rujukan
c. Beritahukan hal-hal yang perlu dicatat oleh pusat

layanan kesehatan yang akan menerima pasien


d. Saat berkomunikasi lewat telepon, pastikan hal-hal

tersebut telah dicatat dan diketahui oleh tenaga

kesehatan di pusat layanan kesehatan yang akan

menerima pasien
e. Lengkapi dan kirimlah berkas-berkas yang diperlukan

(secara langsung ataupun melalui faksimili/email)


f. Pastikan ibu yang dirujuk telah mengenakan gelang

identifikasi
g. Bila terdapat indikasi, pasien dapat dipasang jalur

intravena dengan kanul berukuran 16 atau 18


h. Mulai penatalaksanaan dan pemberian obat-obatan

sesuai indikasi segera setelah berdiskusi dengan

tenaga kesehatan di tujuan rujukan. Semua resusitasi,

penanganan kegawatdaruratan dilakukan sebelum

memindahkan pasien
i. Periksa kelengkapan alat dan perlengkapan yang akan

digunakan untuk merujuk, dengan

mempertimbangkan juga kemungkinan yang dapat

terjadi selama transportasi


j. Selalu siap sedia untuk kemungkinan terburuk
k. Nilai kembali kondisi pasien sebelum merujuk

Dokumen ini milik UPT PKM Peudawa


Dilarang memperbanyak tanpa izin dari Kepala UPT Puskesmas Peudawa
l. Catat dengan jelas semua hasil pemeriksaan berikut

nama tenaga kesehatan dan jam pemeriksaan terakhir


2. Perlengkapan
Perlengkapan dan modalitas transportasi secara spesifik

dibutuhkan untuk melakukan rujukan tepat waktu (kasus

kegawatdaruratan obstetri). Pada dasarnya, perlengkapan

yang digunakan untuk proses rujukan ibu sebaiknya

memiliki kriteria:
a. Akurat
b. Ringan, kecil, dan mudah dibawa
c. Berkualitas dan berfungsi baik
d. Permukaan kasar untuk menahan gerakan akibat

percepatan dan getaran


e. Dapat diandalkan dalam keadaan cuaca ekstrim tanpa

kehilangan akurasinya
f. Bertahan dengan baik dalam perubahan tekanan jika

digunakan dalam pesawat terbang


g. Mempunyai sumber listrik sendiri (baterai) tanpa

mengganggu sumber listrik kendaraan

Perlengkapan yang diperlukan meliputi:

a. Perlengkapan umum
b. Cairan dan Obat-obatan
c. Perlengkapan persalinan steril
d. Perlengkapan resusitasi bayi
e. Perlengkapan resusitasi dewasa
f. Kendaraan
3. Pelaksanaan
Lakukan rujukan sesuai indikasi jika menemukan

kelainan pada pemeriksaan terutama jika kelainan

tersebut tidak membaik pada kunjungan berikutnya. Bila

menemukan tanda bahaya, segera persiapkan rujukan

7. Bagan Alir
Perencanaan rujukan

Perlengkapan

Pelaksanaan

Dokumen ini milik UPT PKM Peudawa


Dilarang memperbanyak tanpa izin dari Kepala UPT Puskesmas Peudawa
8. Hal yang perlu Untuk memudahkan dan meminimalkan resiko dalam

diperhatikan perjalanan rujukan, keperluan untuk merujuk ibu dapat

diringkas menjadi BAKSOKU (Bidan, Alat, Keluarga, Surat,

Obat, Kendaraan, dan Uang)


9. Unit terkait 1. Rumah Sakit
2. Puskesmas
3. Klinik Bersalin
4. Polindes/Poskesdes/Pustu
10. Dokumen 1. Formulir rujukan ibu (diisi lengkap, siapkan juga

Terkait cadangan)
2. Algoritma penanganan pingsan pada ibu hamil atau

pascasalin
3. Laporan KIA
4. Informed Consent
11. Rekaman

historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

perubahan
buru-buru

Dokumen ini milik UPT PKM Peudawa


Dilarang memperbanyak tanpa izin dari Kepala UPT Puskesmas Peudawa

Anda mungkin juga menyukai