Anda di halaman 1dari 3

ATONIA UTERI

Nomor Dokumen Jumlah


Nomor Revisi : Halaman
01 Hal : 1/3

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit
OPERASIONAL
dr. Roekmy Prabarini Ario, M.kes
NIP. 19700228 200212 2 001
PENGERTIAN Atonia Uteri adalah kondisi dimana myometrium tidak dapat berkontraksi
segera setelah melahirkan. Atonia uteri terjadi jika uterus tidak
berkontraksi dalam waktu 15 detik setelah dilakukan rangsangan taktil
(massage) fundus uteri, segera setelah lahirnya plasenta.
TUJUAN Menghentikan perdarahan akibat atonia uteri
2. Merangsang uterus untuk berkontraksi
KEBIJAKAN Penanganan atonia uteri dilakukan oleh dokter atau bidan yang terlatih

PROSEDUR A. Alat:
1. APD lengkap (celemek, masker, kacamata, topi, sepatu)
2. Handscoon pendek
3. Handscoon panjang
4. Kateter
5. Bak instrumen
6. Baki
7. Bengkok
8. Perlak dan pengalas
9. Pantom panggul
10. Pantom uterus
11. Jam
12. Korentang
13. Standar infus

B. Bahan:
1. RL
2. Oksitosin
3. Methergin
4. Infus set
ATONIA UTERI

Nomor Dokumen Jumlah


Nomor Revisi : Halaman
01 Hal : 2/3

C. Prosedur Pelaksanaan:
1. Menyapa dengan sopan dan ramah serta memposisikan pasien
2. Memperkenalakan diri kepada pasien
3. Merespon terhadap reaksi pasien
4. Percaya diri (terlihat tenang dan percaya diri)
5. Menjaga privasi pasien
6. Menjelaskan keadaan pasien
7. Menjelaskan tindakan, tujuan / prosedur yang akan dilakukan
8. Menggunakan APD ( clemek, topi , masker, alas kaki )
9. Mencuci tangan dengan 7 langkah
10. Memakai sarung tangan pendek pada kedua tangan
11. Melakukan massage uterus dengan tangan kiri untuk
mengeluarkan bekuan darah dan atau selaput ketuban dari uterus
12. Mengosongkan kandung kemih

D. Langkah – Langkah KBE:


1. Penolong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu
2. Tekan ujung jari telunjuk, tengah dan manis satu tangan diantara
simpisis dan umbilikus pada korpus depan bawah sehingga
fundus uteri naik ke arah dinding abdomen
3. Letakkan sejauh mungkin telapak tangan lain di korpus uteri
bagian belakang dan dorong uterus ke arah korpus depan
4. Geser perlahan –lahan ujung ke tiga jari tangan pertama kearah
fundus sehingga telapak tangan dapat menekan korpus uteri
bagian depan
5. Lakukan kompresi korpus uteri dengan jalan menekan dinding
belakang dan dinding depan uterus dengan telapak tangan kiri dan
kanan (mendekatkan tangan belakang dan depan)
6. Perhatikan perdarahan pervaginam. Nilai perdarahan berhenti,
pertahankan posisi tersebut hingga uterus berkontraksi dengan
baik. Bila perdarahan belum berhenti, lanjutkan KBI.

E. Langkah – Langkah KBI:


1. Melepas sarung tangan pendek dan mengganti dengan sarung
tangan pada tangan kanan
2. Memasukkan tangan kanan secara obstetrik ke dalam lumen vagina
3. Merubah tangan obstetrik menjadi kepalan tangan dengan ibu jari
dalam kepalan
4. Meletakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking pada
forniks anterior
5. Mendorong segmen bawah rahim kearah kranio anterior
6. Upayakan tangan di luar mencakup bagian belakang korpus uteri
sebanyak mungkin
7. Melakukan komperesi uterus dengan mendekatkan telapak tangan
luar dengan kepalan pada forniks anterior selama 5 menit
ATONIA UTERI

Nomor Dokumen Jumlah


Nomor Revisi : Halaman
01 Hal : 3/3

8. Lepaskan tekanan sambil mengevaluasi kontraksi uterus dan


perdarahan ( tangan kanan tidak dikeluarkan)
9. Setelah uterus berkontraksi pertahankan KBI selama 2 menit (
katakan, “ibu ini perutnya sudah keras, apakah ibu sudah
merasakan mules?” )
10. Bila kontraksi baik, keluarkan tangan. Jika tidak terjadi
perdarahan, pantau kala IV sampai 4 jam

F. Bila Belum ada Kontraksi:


1. Mengeluarkan tangan secara perlahan dengan terlebih dahulu
mengubah kepalan menjadi tangan obstetrik
2. Ajarkan KBE pada keluarga
3. Beri Methergin 1 ampul IM
4. Pasang infus RL dengan jaru besar ( 18 gauge )
5. Tambahkan Oksitosin 20 UI dalam cairan RL, grojok ( akan habis
sekitar 15 menit ). Jika habis lanjut flabot ke 2 dengan diberi
oksitosin 20 UI lagi dengan tetesan 80 kali per menit (habiskan
dalam waktu 2 jam / sampai ke tempat rujukan )
6. Lakukan KBI lagi selama 2 menit
7. Bila kontraksi baik keluarkan tangan. Jika tidak terjadi
perdarahan, pantau kala IV sampai 4 jam
UNIT TERKAIT Unit tempat rujukan
Unit rawat inap

Anda mungkin juga menyukai