Anda di halaman 1dari 9

JOBSHEET PENANGANAN PENDARAHAN KOMPRESI AORTA

ABDOMINAL (KAA)

Disusun Oleh:

Kelompok 10

1. Arini Rahmatika
2. Atika Anjar Ngadiyat
3. Bella Yolanda
4. Dea Laberia
5. Wulan Wanda Sundari
6. Yepi Petri
7. Yusi Nayunda Sari
8. Zeni Anitari

Dosen Pembimbing :
Lela Hartini, SST, M. Kes

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2020/2021
JOB SHEET PENANGANAN ATONIA UTERI DENGAN KOMPRESI
AORTA ABDOMINAL(KAA)
 Objektif Perilaku Mahasiswa :
1. Setelah membaca job sheet dan melakukan praktikum diharapkan mahasiswa mampu
menyiapkan alat-alat untuk melakukan Kompresi Aorta Abdominal (KAA)
2. Setelah membaca job sheet dan melihat demonstrasi diharapkan mahasiswa mampu
melakukan Kompresi Aorta Abdominal (KAA).
 Petunjuk Kerja:
1. Baca lembar kerja dengan seksama.
2. Teliti langkah -langkah kerja yang ada didalam job sheet.
3. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan secara sistematis
4. Ikuti petunjuk yang telah dituliskan dalam job sheet.
5. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan sistematis.
 Keselamatan Kerja:
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Kuasailah materi demonstrasi dengan baik sebelum melakukan praktikum.
3. Perhatikan keseterilan alat dan bahan yang digunakan.
4. Lakukan tindakan dengan cepat, tepat, dan sistematis
5. Perhatikan keadaan umum pasien selama pelaksanaan Kompresi Aorta Abdominal
(KAA)
 Prosedur Pelaksanaan:
Persiapan
1. Pasien
Patikan bahwa kandung kemih ibu telah kosong
2. Bidan
Dalam melakukan tindakan pastikan menggunakan APD yang lengkap dengan
tujuan mengurangi kejadian infeksi pada pasien.
 Dasar Teori
Atonia uteri adalah gagalnya uterus untuk mempertahankan kontraksi dan retraksi
normalnya (Ben dan Teber, 2002)
Tujuannya adalah untuk merangsang kontraksi uterus agar tidak terjadi perdarahan.
 Persiapan Alat
1. Alas bokong dan alas penutup perut
2. Tensimeter
3. Stetoskop
4. Sarung tangan steril (4 pasang)
5. Kateter nelaton
6. Handuk bersih
7. Kondom
8. Infus set
9. Larutan RL
10. Spuit 3 cc
11. Bengkok
12. Larutan antiseptic
13. Oksigen dan regulator 10,1 U/ml
14. Albocath 16 atau 18
15. Kasa steril
16. Kapas sublimat
17. Tampon vagina
18. Microfor
19. Antiseptic gel
20. Handsaplast
21. Obat-obatan esensial:
a. Oksitosin 20 IU, 2 ampul
b. Ergometrin 0,20 mg/ml
c. Misoprostol
d. Ampisilin 2 g
e. Metronidazol 500 mg IV
 Prosedur pelaksanaan
1. Persiapan ruangan atau lingkungan
2. Persiapan alat
3. Pelaksnaan
NO Langkah Kerja Ilustrasi/Gambar
1 Informn Consen

2 Persiapan Sebelum Melakukan


Tindakan
Persiapan alat dan bahan:
Infus set dan cairan (RL)
Celemek dan perlengkapan
perlindungan diri lainnya (sepatu
boot, kaca mata pelindung dan
handuk pribadi)
Sarung tangan DTT/steril panjang
: 1 pasang, Sarung tangan
DTT/steril : 1 pasang, Waskom
berisi larutan clorin 0.5% dan
larutan DTT, Ergometrin 0,2 mg
Oksitosin,Spuit 3 cc,Lampu sorot
Tensimeter, stetoskop dan
termometer, Washlap 2 buah
Tempat sampah (sampah basah,
sampah tajam, dan sampah
kering).
3 Persiapan Pasien:
1. Beritahu pada ibu dan keluarga
apa yang akan dikerjakan dan
berikan kesempatan untuk
mengajukan pertanyaan.
2. Pastikan posisi ibu litotomi.

4 Memakai Alat Pelindung Diri


(APD)

5 Cuci Tangan dengan tekhnik 7


langkah dibawah air yang
mengalir

6 Keringkan tangan dengan handuk


bersih.
7 Gunakan Handscoon

8 Membersihkan vulva
dengan kapas DTT

9 Melakukan pengosongan
kandung kemih (apabila
kandung kemih penuh
bisa dengan kateter)

10 Mengganti sarung tangan.


Melakukan Tindakan Kompresi Aorta Abdominal
11 Raba pulsasi arteri
femoralis pada lipatan
paha
12 Kepalkan tangan kiri dan
tekan bagian punggung
jari telunjuk hingga
kelingking pada
umbilikus ke arah
kolumna vetebralis
dengan arah tegak lurus
13 Dengan tangan lain, raba
pulsasi arteri femoralis
untuk mengetahui cukup
tidaknya kompresi :
- Jika pulsasi masih
teraba, artinya tekanan
kompresi masih belum
cukup
-Jika kepalan tangan
mencapai aorta
abdominalis, maka
pulsasi arteri femoralis
akan berkurang / berhenti
14 Jika perdarahan
pervaginam berhenti,
pertahankan
posisitersebut dan
pemijatan uterus (dengan
bantuan asisten)
hingga uterus
berkontraksi baik
15 Bersihkan bagian
terkotor ibu, dari yang
terjauh sampai yang
terdekat
16 Mengganti kain kotor ibu
dengan kain yang bersih
dan rapihkan ibu

17 Dekontaminasi alat

18 Merapikan Alat yang


telah digunakan

19 Melepaskan handscoon
20 Cuci tangan dengan
sabun dibawah air yang
mengalir dengan tekhnik
7 langkah

21 Perhatikan tanda vital,


perdarahan dan kontraksi
uterus tiap 15 menit
dalam 2 jam pertama

22 Melakukan
pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai