2. Tujuan Mampu memahami secara menyeluruh tentang manual placenta dan bagaimana cara melakukan
manual placenta.
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 828 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota.
Bahan :
1. Sarung tangan DTT / steril
2. Oksitosin
6. Prosedur 1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Menyususn alat dan bahan secara berurutan sesuai
dengan penggunaan (lternati), dan memeriksa kelengkapan serta meletakkan pada tempat yang mudah
dijangkau.
2. Memberikan penjelasan pada ibu akan tindakan yang akan dilakukan. Dan mengatur posisi pasien
dengan posisi litotomi. Memperhatikan privacy dan kenyamanan ibu.
3. Mencuci tangan hingga siku, dengan air mengalir, dan sbun, kemudian keringkan.
4. Memakai sarung tangan pada kedua tangan dan mengenakan sarung tangan panjang sampai siku pada
tangan kanan.
5. Membersihkan daerah perineum dan vulva dengan kapas aseptic dan antiseptic, dan melakukan
kateterisasi bila perlu.
6. Menegangkan tali pusat dengan menggunakan klem, tegangkan secara perlahan, sejajar lantai.
7. Memasukkan tangan kanan ke dalam vagina secara obstetric dengan menyatukan jari tangan ketika
masuk ke dalam vagina, sementara tangan kiri memegang tali pusat, tangan kanan mneyusur tali pusat
hingga lokasi plasenta berada.
8. Melepaskan pegangan tali pusat, dan memindahkan tangan kiri untuk memegang fundus uteri dari luar
untuk membantu uterus berkontraksi.
9. Dengan bagian lateral jari – jari tangan kanan, mencari insersi pinggir plasenta, membuka tangan
obstetric menjadi seperti memberi salam, jari – jari dirapatkan secara perlahan, gerakan tangan menyisir
dengan gerakan ke kanan dan kekiri yang sangat lembut sampai seluruh plasenta terpisah dari dinding
rahim, curigai adanya plasenta akreta. Jika plasenta sulit dilepaskan, siapkan tindakan bedah, kemudian
lakukan masase dari luar dengan tangan kiri bila plasenta telah lepas seluruhnya.
10. Menarik plasenta secara hati – hati dengan tangan kanan pada waktu uterus berkontraksi. Dan harus
diingat, sebelum mengeluarkan tangan kanan dari jalan lahir, yakinkan tidak ada sisa plasenta yang tersisa
pada cavum uteri / melakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih
tertinggal.
11. Memindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menahan uterus pada saat plasenta dikeluarkan.
12. Memeriksa plasenta setelah dilahirkan, lengkap / tidak. Kontraksi uterus.
13. Memberikan 0,2 mg ergometrin IM untuk membantu kontraksi uterus.
14. Memeriksa ibu dan mmelakukan penjahitan bila ada robekan cerviks atau vagina juga episiotomi.
15. Melepaskan semua peralatan dan bahan yang terkontaminasi pada kom yang berisi klorin 0,5%
16. melepaskan sarung tangan secara terbalik dan rendam dalam wadah larutan klorin 0,5%.
17. Mencuci tangan kembali sampai bersih dibawah air mengalir.
7. Unit terkait
8. Dokumen
terkait