Anda di halaman 1dari 48

PROFIL INDIKATOR

KLINIK PSIKIATRI
1. Pemberi Pelayanan di Klinik Psikiatri

Judul Indikator Pemberi pelayanan di klinik psikiatri


Dasar Pemikiran Pelayanan klinik psikiatri ditujukan untuk memberikan pelayanan spesialistik yang
dilaksanakan oleh tenaga yang kompeten di bidang psikiatri untuk memberikan
mutu pelayanan yang optimal.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokus pada pasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan klinik psikiatri oleh tenaga kesehatan jiwa yang kompeten
DefinisiOperasional Klinik psikiatri adalah tempat pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa yang
dilayani oleh tenaga kesehatan yang kompeten di bidang psikiatri (dokter spesialis
kesehatan jiwa, dokter umum yang sudah mendapat sertifikat yang masih berlaku)
Jenis Indikator Input
Numerator Jumlah tenaga kesehatan yang berkompeten (dokter spesialis kesehatan jiwa,
dokter umum yang sudah mendapat sertifikat yang masih berlaku)
Denominator Jumlah seluruh tenaga kesehatan (dokter spesialis kesehatan jiwa, dokter umum)
yang memberi pelayanan di klinik psikiatri

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Seluruh PPA yang bersertifikat dan masih berlaku
Ekslusi Pemberi layanan yang libur, cuti dan dinas luar
Formula

Sumber Data Arsip dari Ka. Sub. Bagian Kepegawaian/ Arsip Klinik Psikiatri
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat harian melalui worksheet terkait pemberi layanan di klinik
psikiatri berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Seluruh Petugas Pemberi Asuhan (PPA) yang memberikan layanan
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :pemberi pelayanan di klinik psikiatri)
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri
2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan di Klinik Psikiatri

Judul Indikator Ketersediaan pelayanan rawat jalan di klinik psikiatri


Dasar Pemikiran Sesuai dengan misi Rumah Sakit Jiwa untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan jiwa yang profesional untuk mewujudkan pelayanan prima, maka
Rumah Sakit Jiwa dituntut untuk menyediakan pelayanan rawat jalan spesialistik
di bidang kesehatan jiwa
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan kesehatan jiwa di Instalasi Rawat Jalan
Definisi Operasional Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit. Minimal : GMO, gangguan psikotik, gangguan
neurotik, anak dan remaja
Jenis Indikator Proses
Numerator Jenis-jenis pelayanan kesehatan jiwa yang tersedia di instalasi rawat jalan

Denominator Jenis pelayanan yang seharusnya tersedia di instalasi rawat jalan

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Jenis-jenis layanan yang ada pada klinik psikiatri
Ekslusi -
Formula

Sumber Data Register Klinik Psikiatri


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait ketersediaan pelayanan rawat jalan
di klinik psikiatri berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total ketersediaan layanan
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator : ketersediaan pelayanan rawat jalan di klinik psikiatri)
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri
3. Jam Buka Pelayanan Rawat Jalan

Judul Indikator Jam buka pelayanan rawat jalan


Dasar Pemikiran Jam buka pelayanan sesuai ketentuan dapat menjadi acuan bagi pasien mengenai
tersedianya pelayanan di rumah sakit. Dengan adanya ketentuan jam buka, pasien
memiliki kepastian mengenai jam berobat.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan spesialistik pada hari kerja
DefinisiOperasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan rawat jalan oleh tenaga
spesialis. Jam buka Senin-Kamis 07.30 s/d 15.30 wita dan jum’at 07.30 s/d 13.00
wita
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah hari pelayanan rawat jalan yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan rawat jalan dalam satu bulan

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Keseluruhan jam buka layanan sesuai dengan ketentuan
Ekslusi Hari libur sesuai ketentuan
Formula

Sumber Data Register Klinik Psikiatri


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait Jam buka pelayanan rawat jalan di
klinik psikiatri berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total jam buka layanan
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :jam buka pelayanan rawat jalan)
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri
4. Waktu Tunggu di Instalasi Rawat Jalan

Judul Indikator Waktu tunggu di instalasi rawat jalan


Dasar Pemikiran Waktu tunggu di rawat jalan adalah indikator yang penting dan menunjukkan
kecepatan pelayanan di rawat jalan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
kepuasan pasien terhadap pelayanan di rawat jalan.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan rawat jalan kesehatan jiwa pada hari kerja di Rumah Sakit
yang mudah dan cepat diakses oleh pelanggan
DefinisiOperasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien kontak dengan petugas
pendaftaran sampai dilayani oleh dokter/ dokter spesialis dengan standar waktu ≤
60 menit.
Catatan: Yang dimaksud kontak dengan petugas pendaftaran adalah waktu petugas
mencatat identitas pasien. Yang dimaksud dilayani oleh dokter/ dokter spesialis
adalah waktu pasien kontak awal dengan dokter/ dokter spesialis
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pelanggan rawat jalan yang disurvey

Denominator Jumlah seluruh pelanggan rawat jalan yang disurvey

Target Pencapaian ≤ 60 Menit


Kriteria Inklusi Seluruh capaian waktu tunggu yang tercatat pada register klinik
psikiatri
Ekslusi Waktu tunggu pasien yang melakukan pemeriksaan dan menunggu
hasil laboratorium sebelum pemeriksaan oleh dokter
Formula

Sumber Data Register Klinik Psikiatri


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait waktu tunggu di instalasi rawat
jalan berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total waktu tunggu rawat jalan
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Register pasien klinik psikiatri
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri

5. Kepuasan Pelanggan Instalasi Rawat Jalan

Judul Indikator Kepuasan Pelanggan Instalasi Rawat Jalan


Dasar Pemikiran Kepuasaan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan kualitas
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan
(Kotler, 1994.) Kepuasan pelanggan pada Rumah Sakit adalah indikator yang
menunjukkan tercapainya tujuan pelayanan yang diberikan. Survei terhadap
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit perlu dilaksanakan secara
berkelanjutan, sehingga dapat memberikan masukkan mengenai perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan pada setiap unit di RS
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
DefinisiOperasional  Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu
pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).

 Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga adalah 


kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan pelayanan RS yang
diberikan dengan harapan pasien dan keluarga  di Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Gawat Darurat

 Kepuasan Pasien keluarga  diukur dengan mendapatkan gambaran persepsi


pasien dan keluarga  pada saat mendapatkan pengalaman selama dilayani
di RS melalui :

 metode kuesioner  atau interview dengan konversi Rentang angka *Tidak


Puas*  sampai  *Puas* 1 – 4

 Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat Jalan/ Rawat Inap


dan Gawat Darurat

 Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien


terhadap:
 Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat

 SDM :  Perawat, Dokter, Petugas Lain

 Farmasi : Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan Penggunaan Obat

 Service Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: , kecepatan,


Kemudahan, Kenyamanan

 Pengambilan kuesioner sesuai Kebijakan RS minimal 1x per semester dan


dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan


ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Hasil Penilaian IKM. Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei
Denominator Skala Maksimal Penilaian IKM. Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Pasien maupun keluarga pasien
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepuasan pelanggan klinik
psikiatri berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Purposive sampling
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheeet (Indikator :Kepuasan Pelanggan Instalasi Rawat Jalan)
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri

6. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien


Dasar Pemikiran Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1438/ MENKES/PER/IX /2010 Tentang
Standar Pelayanan Kedokteran 
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan dengan cara
yang dapat dipercaya/reliable untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan
untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
DefinisiOperasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan
minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk
identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai regulasi yang berlaku di
rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
pada saat, antara lain :
1. Pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. Pengambilan specimen
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik/therapeutik
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing proses tersebut diatas dang
menghasilkan lima sub indikator yaitu :
1. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian obat
2. Kepatuhan pengecekan identitas sebelum pengobatan termasuk pemberian
nutrisi pada diet khusus
3. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian transfuse
darah dan produk darah
4. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pengambilan specimen
pemeriksaan
Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum melakukan tindakan diagnostik
(contoh : pungsi lumbal, endoskopi dsb) dan terapi (operasi, debridement dll)
Jenis Indikator Input
Numerator Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar

Denominator Jumlah proses pelayanan yang diobservasi

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi -
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Survey


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data di
peroleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuhan identifikasi pasien
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total Responden
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Pengumpulan Data Keselamatan Pasien dan Surveilance)
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri

7. Insiden Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai

Judul Indikator Insiden Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai


Dasar Pemikiran Angka insiden: dari studi pendahuluan hasil observasi prosedur labeling obat high
alert yang tiba diruang farmasi sudah dilabeli high alert.
Dampak: hal ini dapat menyebabkan kesalahan penyimpanan obat yaitu seharusnya
obat diletakkan di kotak high alert dengan akses terbatas, obat bisa ditempatkan di
tempat obat central serta menurunkan kewaspadaan petugas terhadap obat tersebut.
Kondisi ini kana sangat berisiko terjadi kesalahan dalam pemberian obat yang akan
sangat membahayakan pasien
Kerugian: Jika terjadi kesalahan pemberian obat tentunya akan berdampak buruk pada
pasien.
Dimensi Mutu Efisiensi  Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien dalam
memastikan keamanan prosedur dispensing obat high alert sebelum diberikan kepada
pasien
DefinisiOperasional Obat-obatan yang perlu diwaspadai (high alert medication) adalah obat yang sering
menyebabkan terjadi kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang beresiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse event)
Yang termasuk obat high alert adalah sebagai berikut :

1. Ca Gluconas Injeksi 5. Lidocain Injeksi


2. Dextrose 40% Injeksi 6. Meylon 84 (8,4% Sodium Bicarbonate) Injeksi
3. Epinephrine Injeksi 7. Otsu – KCL 7.46 (7,46% Pottassium Chloride)Injeksi
4. Insulin injeksi 8. Pehacain (Lidocaine HCL, Epinephrine) Injeksi
(Lantus, Apidra)
Untuk menjaga keamanan prosedur pemberian high alert maka harus dilaksanakan
prosedur labeling obat tersebut agar mudah diidentifikasi sebagai obat high alert oleh
dokter atau perawat yang akan memberikan obat kepada pasien.
Kejadian kesalahan dispensing ini terukur jika ada obat yang termasuk jenis high alert
tidak dilengkapi dengan label high alert saat tiba di ruang perawatan pasien yang
diorder dari Instalasi Farmasi. Dan kondisi ini akan dilaporkan sebagai insiden KNC
Jenis Indikator Outcome
Numerator Insiden kejadian/kesalahan yang terkait dengan keamanan obat-obatan yang perlu
diwaspadai

Denominator Jumlah total insiden/kejadian kesalahan yang terkait dengan keamanan obat-obatan
yang perlu diwaspadai dalam bulan tersebut

Target Pencapaian 0%
Kriteria Inklusi Insiden/kelalaian petugas dalam proses pemberian label/penempatan
obat yang termasuk high alert
Ekslusi
Formula

Sumber Data Laporan insiden


Frekuensi Harian
Pengumpulan Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data diperoleh
data atau dicatat melalui worksheet terkait insiden keselamatan obat yang perlu diwaspadai
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total insiden
Rencana Analisis Run Chart Pareto
Data Control Chart Bar Diagram
Instrumen Worksheet (Indikator :Insiden Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai)
Pengambilan data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri

8. Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh

Judul Indikator Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Cedera Akibat Pasien Jatuh
Dasar Pemikiran Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko
jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko.
Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki
pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan
mengalami perlukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko pasien
jatuh adalah dengan menempatkan perawat profesional pada bangsal-
bangsal tempat perawatan pasien.
Angka insiden: Pada tahun 2015 setiap bulannya masih ada insiden pasien
jatuh. Kondisi ini terjadi berulang-ulang karena beberapa faktor seperti:
petugas kesehatan yang lalai, pasien yang kurang kooperatif serta fasilitas
yang belum mendukung sepenuhnya sesuai dengan kondisi pasien.
Dampak: Insiden pasien jatuh dapat berdampak terhadap trauma minor
sampai mayor atau kematian.
Kerugian: Kondisi ini sangat merugikan bagi pasien karena
membahayakan keselamatan pasien, serta sangat berpengaruh terhadap hari
rawat tambahan dan tindakan tambahan apabila terjadi insiden.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas  Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat
menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan mengancam keselamatan
banyak pasien.
DefinisiOperasional Upaya pencegahan jatuh meliputi :
1. Screening di rawat jalan/ IGD
2. Asesmen awal risiko jatuh

Asesmen Awal risiko jatuh adalah tindakan terencana yang dilakukan pada
semua pasien yang baru masuk rumah sakit untuk mengetahui pasien yang
yang mempunyai risiko jatuh

1. Assesment Ulang risiko jatuh

           Asesmen Ulang risiko jatuh adalah tindakan terencana yang


dilakukan pada pasien yang dalam rawat inap di rumah sakit yang
sebelumnya mempunyai riwayat risiko jatuh
2. Edukasi pencegahan pasien jatuh.

           Edukasi pencegahan pasien jatuh adalah suatu proses kegiatan


belajar mengajar dari petugas kesehatan yang berwenang kepada pasien
yang mempunyai riwayat risiko jatuh dengan tujuan untuk meminimalisir
risiko pasien untuk jatuh.

Disebut patuh apabila melaksanakan seluruh upaya pencegahan jatuh pada


pasien yang berisiko sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh rs.
Catatan :
1. Assessment awal hanya dilakukan pada pasien rawat inap
2. Untuk pasien rawat jalan dan IGD hanya dilakukan screening

Jenis Indikator Proses dan Outcome


Numerator Jumlah kasus yang mendapatkan ketiga upaya pencegahan pasien jatuh

Denominator Jumlah kasus semua pasien yang berisiko jatuh

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi
Ekslusi Pasien yang tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun edukasi
seperti pasien meninggal, pasien gangguan jiwa yang sudah melewati
fase akut, dan pasien menolak edukasi.
Formula

Sumber Data Arsip Klinik Psikiatri


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuahan upaya pencegahan
risiko cidera akibat pasien jatuh berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total insiden
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Kepatuhan Upaya Pencegahan Resiko Cedera Akibat Pasien
data Jatuh)
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri

9. Kepatuhan Penggunaan Obat Sesuai PPK

Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Obat Sesuai PPK


Dasar Pemikiran Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1438/ MENKES/PER/IX /2010 Tentang
Standar Pelayana Kedokteran
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya standarisasi Panduan Praktek Klinik, mengurangi risiko
kesalahan penggunaan obat, memberikan asuhan klinis yang tepat dengan
menggunakan Panduan praktek klinik yang berbasis bukti
DefinisiOperasional Kepatuhan penggunaan Obat Sesuai Panduan Praktek Klinik (PPK) adalah
kesesuaian Diagnosa Medis Pasien dengan pengobatan yang diberikan sesuai PPK
yang telah ditetapkan
Jenis Indikator Proses dan Outcome
Numerator Jumlah pasien yang memperoleh terapi sesuai PPK

Denominator Jumlah pasien dewasa rawat inap dan rawat jalan

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi
Ekslusi
Formula

Sumber Data Arsip Klinik Psikiatri


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuhan penggunaan obat sesuai
PPK berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total responden
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Kepatuhan Penggunaan Obat Sesuai PPK)
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri

10. Kedatangan Konsultan Psikiater Anak dan Remaja

Judul Indikator Kedatangan Konsultan Psikiater Anak dan Remaja


Dasar Pemikiran Kedatangan dokter konsultan psikiater anak dan remaja juga memiliki peran
penting dalam pelayanan di rumah sakit jiwa khususnya dalam menangani pasien
psikiatri dengan kategori anak dan remaja karena membutuhkan penanganan
khusus dari dokter spesialis psikiater anak dan remaja.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan psikiatri anak dan remaja oleh tenaga kesehatan jiwa yang
kompeten
DefinisiOperasional Kedatangan dokter konsultan psikiater anak dan remaja adalah bagian dari
pekerjaan yang di kontrakan sesuai dengan perjanjian antara pihak rumah sakit
dengan dokter yang bersangkutan.
Jenis Indikator Proses dan Outcome
Numerator Jumlah kedatangan dokter konsultan psikiater anak dan remaja sesuai jadwal
Denominator Jumlah jadwal kedatangan dokter konsultan psikiater anak dan remaja
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi
Ekslusi Jadwal kedatangan dokter yang bertepatan dengan hari libur tidak
dihitung
Formula

Sumber Data Daftar absensi kehadiran dokter konsultan


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kedatangan konsultan psikiater
anak dan remaja berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total kehadiran
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Kedatangan Konsultan Psikiater Anak dan Remaja)
data
PJ Pengumpul Data Karu Poliklinik Psikiatri
PROFIL INDIKATOR KLINIK
PSIKOLOGI
1. Pemberi Pelayanan Psikologi di RSJ

Judul Indikator Pemberi pelayanan psikologi di RSJ


Dasar Pemikiran Poliklinik psikologi adalah unit pelayanan psikologi yang memilki tugas untuk
memberikan pelayanan psikologi klinis. Kemampuan memberikan pelayanan
untuk menolong individu dan/atau kelompok dalam masalah psikologi klinis
merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh tenaga psikolog klinis.
Oleh karena itu diperlukan tenaga psikolog klinis yang memiliki kompetensi
psikologi klinis dan STR dan SIPPK
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan psikologi oleh tenaga kesehatan jiwa yang kompeten sesuai
kebutuhan pasien
DefinisiOperasional Pemberi pelayanan psikologi di RS Jiwa Provinsi Bali adalah Psikolog Klinis
Jenis Indikator Input
Numerator Tenaga kompeten di bidang intervensi psikologis
Denominator Jumlah tenaga yang memberi pelayanan psikologi

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Seluruh PPA yang bersertifikat dan masih berlaku
Ekslusi Pemberi layanan yang libur, cuti dan dinas luar
Formula

Sumber Data Arsip dari Ka. Sub. Bagian Kepegawaian/ Arsip Klinik Psikologi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait pemberi pelayanan psikologi di
RSJ berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total kehadiran
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (pemberi pelayanan psikologi di RSJ)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Psikologi

2. Ketersediaan Pelayanan Psikologi di RSJ

Judul Indikator Ketersediaan pelayanan psikologi di RSJ


Dasar Pemikiran Berbagai macam permasalahan psikologi membutuhkan berbagai jenis teknik
asesmen, intervensi, pelaporan ataupun tindak lanjut untuk membantu pemecahan
masalah psikologis. Oleh karena itu ketersediaan berbagai jenis layanan psikologi
akan membantu meningkatkan kualitas layanan dan keselamatan pasien.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya jenis-jenis pelayanan psikologi di RS Jiwa Provinsi Bali
DefinisiOperasional Pelayanan psikologi adalah segala aktivitas pemberian jasa dan praktik psikologi
klinis untuk menolong individu dan/atau kelompok yang dimaksudkan untuk
pemeriksaan dan intervensi psikologis untuk upaya promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif maupun paliatif pada masalah psikologi klinis. Jenis-jenis pelayanan
di klinik psikologi yaitu : asesmen psikologis, diagnosis dan prognosis, konseling
dan psikoterapi, rujukan dan evaluasi.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jenis-jenis pelayanan psikologi yang ada
Denominator Jenis pelayanan yang seharusnya tersedia

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Jenis-jenis layanan yang ada pada klinik psikologi
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register klinik psikologi


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait ketersediaan pelayanan psikologi
di RSJ berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total ketersediaan layanan psikologi
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :ketersediaan pelayanan psikologi di RSJ)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Psikologi

3. Jam Buka Pelayanan Psikologi

Judul Indikator Jam buka pelayanan psikologi


Dasar Pemikiran Klinik psikologi adalah unit pelayanan yang memilki tugas untuk memberikan
pelayanan psikologi selama jam kerja secara penuh sehingga dapat melayani
pasien rawat inap maupun rawat jalan yang membutuhkan intervensi psikologis
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan psikologi pada hari kerja
DefinisiOperasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan psikologi oleh tenaga
psikolog klinis. Jam buka Senin-Kamis 07.30 s/d 15.30 wita, jum’at 07.30 s/d
13.00 wita
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah hari pelayanan psikologi yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan
Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan psikologi dalam satu bulan

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Keseluruhan jam buka layanan sesuai dengan ketentuan
Ekslusi Hari libur sesuai ketentuan
Formula

Sumber Data Register klinik psikologi


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait jam buka pelayanan psikologi
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total jam buka layanan
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :jam buka pelayanan psikologi)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Psikologi

4. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Psikologi

Judul Indikator Waktu tunggu hasil pemeriksaan psikologi


Dasar Pemikiran Waktu tunggu hasil pemeriksaan psikologi adalah indikator yang penting dan
menunjukkan kecepatan pelayanan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
kepuasan pasien.
Dimensi Mutu  Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelaksanaan pelayanan psikologi
DefinisiOperasional Waktu tunggu hasil pemeriksaan psikologi adalah tengang waktu mulai pelanggan
selesai melakukan pemeriksaan sampai dengan menerima hasil yang sudah
dievaluasi oleh psikolog klinis dengan standar waktu maksimal 3 hari dalam
bentuk laporan hasil pemeriksaan. Perhitungan waktu tunggu klinik psikologi
didasarkan pada waktu penyelesaian laporan pemeriksaan pasien, dinyatakan
“tepat waktu” jika laporan selesai dalam rentang waktu yang sudah di standarisasi
yakni maksimal 3 hari.
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Jumlah Kumulatif waktu tunggu hasil pelayanan psikologi pelanggan yang
disurvey dalam 1 bulan yang tepat waktu
Denominator Jumlah seluruh pelanggan yang dilakukan pemeriksaan psikologi yang disurvei
dalam 1 bulan
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Keseluruhan laporan pasien yang tercatat pada regiter klinik psikologi
dan worksheet pemantauan waktu tunggu hasil pemeriksan psikologi
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register klinik psikologi


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait waktu tunggu hasil pemeriksaan
psikologi berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total waktu tunggu penyelesaian laporan pasien
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :waktu tunggu hasil pemeriksaan psikologi)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Psikologi

5. Kepuasan Pelanggan di Klinik Psikologi

Judul Indikator Kepuasan Pelanggan Klinik Psikologi


Dasar Pemikiran Kepuasaan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan kualitas
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan
(Kotler, 1994.) Kepuasan pelanggan pada Rumah Sakit adalah indikator yang
menunjukkan tercapainya tujuan pelayanan yang diberikan. Survei terhadap
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit perlu dilaksanakan secara
berkelanjutan, sehingga dapat memberikan masukkan mengenai perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan pada setiap unit di RS
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
DefinisiOperasional  Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu
pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).

 Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga adalah 


kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan pelayanan RS yang
diberikan dengan harapan pasien dan keluarga  di Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Gawat Darurat

 Kepuasan Pasien keluarga  diukur dengan mendapatkan gambaran persepsi


pasien dan keluarga  pada saat mendapatkan pengalaman selama dilayani
di RS melalui :

 metode kuesioner  atau interview dengan konversi Rentang angka *Tidak


Puas*  sampai  *Puas* 1 – 4

 Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat Jalan/ Rawat Inap


dan Gawat Darurat

 Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien


terhadap:

 Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat

 SDM :  Perawat, Dokter, Petugas Lain

 Farmasi : Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan Penggunaan Obat

 Service Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: , kecepatan,


Kemudahan, Kenyamanan

 Pengambilan kuesioner sesuai Kebijakan RS minimal 1x per semester dan


dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan


ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Hasil Penilaian IKM. Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei
Denominator Skala Maksimal Penilaian IKM. Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Pasien maupun keluarga pasien
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepuasan pelanggan klinik
psikologi berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Purposive sampling
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheeet (Indikator :kepuasan pelanggan )
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Psikologi

6. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien


Dasar Pemikiran Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1438/ MENKES/PER/IX /2010 Tentang
Standar Pelayanan Kedokteran 
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan dengan cara
yang dapat dipercaya/reliable untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan
untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
DefinisiOperasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan
minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk
identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai regulasi yang berlaku di
rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
pada saat, antara lain :
1. Pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. Pengambilan specimen
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik/therapeutik
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing proses tersebut diatas dang
menghasilkan lima sub indikator yaitu :
1. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian obat
2. Kepatuhan pengecekan identitas sebelum pengobatan termasuk pemberian
nutrisi pada diet khusus
3. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian transfuse
darah dan produk darah
4. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pengambilan specimen
pemeriksaan
Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum melakukan tindakan diagnostik
(contoh : pungsi lumbal, endoskopi dsb) dan terapi (operasi, debridement dll)
Jenis Indikator Input
Numerator Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar

Denominator Jumlah proses pelayanan yang diobservasi

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi -
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula
Sumber Data Survey
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuhan identifikasi pasien
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total Responden
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Pengumpulan Data Keselamatan Pasien dan Surveilance)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Psikologi
PROFIL INDIKATOR KLINIK
GIGI

1. Pemberi Pelayanan di Klinik Gigi

Judul Indikator Pemberi pelayanan di klinik gigi


Dasar Pemikiran Pelayanan klinik gigi adalah pelayanan yang memberikan penanganan dan
perawatan kesehatan gigi. Oleh karena itu dibutuhkan tenaga dokter gigi
dan tenaga perawat gigi yang berkompeten (minimal D3)
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan klinik gigi oleh tenaga yang kompeten
DefinisiOperasional Pemberi pelayanan klinik gigi adalah dokter gigi dan tenaga perawat gigi
yang kompeten (minimal D3)
Jenis Indikator Input
Numerator Tenaga kompeten dibidang pelayanan klinik gigi

Denominator Tenaga yang memberi pelayanan di klinik gigi

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Seluruh PPA yang bersertifikat dan masih berlaku
Ekslusi Pemberi layanan yang libur, cuti dan dinas luar
Formula

Sumber Data Arsip dari Ka. Sub. Bagian Kepegawaian/ Arsip Klinik Gigi
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait pemberi pelayanan di klinik
gigi berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total tenaga kesehatan yang memberi pelayanan kepada pasien di klinik gigi
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet(Indikator : pemberi pelayanan di klinik gigi)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Gigi

2. Ketersediaan Pelayanan di Klinik Gigi

Judul Indikator Ketersediaan pelayanan klinik gigi


Dasar Pemikiran Sesuai dengan misi rumah sakit jiwa untuk menyelenggarakan pelayanan
kesehatan secara paripurna, bermutu, merata, efektif, efisien dan akuntabel,
maka rumah sakit jiwa menyediakan pelayanan klinik gigi. Pelayanan klinik
gigi mempunyai tujuan memberikan pelayanan darurat dasar, pencegahan
medik gigi dasar.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya jenis pelayanan klinik gigi di rumah sakit
DefinisiOperasional Pelayanan klinik gigi adalah pelayanan yang memberikan penanganan dan
perawatan kesehatan gigi, yang dilaksanakan di Rumah Sakit Jiwa.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jenis-jenis pelayanan kesehatan gigi yang ada di RSJ

Denominator Jenis pelayanan yang seharusnya tersedia


Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Jenis-jenis layanan yang ada pada klinik
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register Klinik Gigi


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait ketersediaan pelayanan klinik
gigi berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total ketersediaan layanan gigi
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :ketersediaan pelayanan klinik gigi)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Gigi

3. Jam Buka Pelayanan di Klinik Gigi

Judul Indikator Jam buka pelayanan di klinik gigi


Dasar Pemikiran Jam buka pelayanan sesuai ketentuan dapat menjadi acuan bagi pasien
mengenai tersedianya pelayanan di rumah sakit. Dengan adanya ketentuan
jam buka, pasien memiliki kepastian mengenai jam berobat.
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik gigi pada hari kerja di Rumah Sakit Jiwa
DefinisiOperasional Jam buka pelayanan adalah jam dimulainya pelayanan klinik gigi oleh
dokter gigi. Jam buka Senin-Kamis 07.30 s/d 15.30 wita dan jum’at 07.30
s/d 13.00 wita
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah hari pelayanan klinik gigi yang buka sesuai ketentuan dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh hari pelayanan dalam satu bulan

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Keseluruhan jam buka layanan sesuai dengan ketentuan
Ekslusi Hari libur sesuai ketentuan
Formula

Sumber Data Register Klinik Gigi


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait jam buka pelayanan di klinik
gigi berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total jam layanan klinik gigi
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet( Indikator :jam buka pelayanan di klinik gigi)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Gigi

4. Waktu Tunggu di Klinik Gigi


Judul Indikator Waktu tunggu di klinik gigi
Dasar Pemikiran Waktu tunggu di klinik gigi adalah indikator yang penting dan
menunjukkan kecepatan pelayanan di klinik gigi. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap kepuasan pasien terhadap pelayanan.
Dimensi Mutu  Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan poliklinik gigi hari kerja di rumah sakit yang mudah
dan cepat diakses oleh pasien
DefinisiOperasional Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien mendaftar
sampai dilayani oleh dokter. Waktu tunggu di klinik gigi adalah ≤ 60 menit
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Waktu tunggu pelanggan klinik gigi ≤ 60 menit yang disurvey

Denominator Jumlah seluruh pelanggan poliklinik gigi yang disurvey

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Seluruh pasien tercatat pada register klinik gigi
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register Klinik Gigi


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait waktu tunggu di klinik gigi
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total waktu tunggu pelayanan pasien di klinik gigi
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :waktu tunggu di klinik gigi)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Gigi
5. Kepuasan Pasien dan Keluarga di Klinik Gigi

Judul Indikator Kepuasan Pelanggan Klinik Gigi


Dasar Pemikiran Kepuasaan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan kualitas
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan
(Kotler, 1994.) Kepuasan pelanggan pada Rumah Sakit adalah indikator yang
menunjukkan tercapainya tujuan pelayanan yang diberikan. Survei terhadap
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit perlu dilaksanakan secara
berkelanjutan, sehingga dapat memberikan masukkan mengenai perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan pada setiap unit di RS
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
DefinisiOperasional  Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu
pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).

 Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga adalah 


kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan pelayanan RS yang
diberikan dengan harapan pasien dan keluarga  di Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Gawat Darurat

 Kepuasan Pasien keluarga  diukur dengan mendapatkan gambaran persepsi


pasien dan keluarga  pada saat mendapatkan pengalaman selama dilayani
di RS melalui :

 metode kuesioner  atau interview dengan konversi Rentang angka *Tidak


Puas*  sampai  *Puas* 1 – 4

 Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat Jalan/ Rawat Inap


dan Gawat Darurat

 Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien


terhadap:

 Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat

 SDM :  Perawat, Dokter, Petugas Lain

 Farmasi : Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan Penggunaan Obat

 Service Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: , kecepatan,


Kemudahan, Kenyamanan

 Pengambilan kuesioner sesuai Kebijakan RS minimal 1x per semester dan


dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan


ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Hasil Penilaian IKM. Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei
Denominator Skala Maksimal Penilaian IKM. Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Pasien maupun keluarga pasien
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepuasan pelanggan klinik gigi
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Purposive sampling
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheeet( Indikator :kepuasan pelanggan )
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Gigi

6. Kepatuhan Penandaan Pada Tindakan Gigi

Judul Indikator Kepatuhan Penandaan Pada Tindakan Gigi


Dasar Pemikiran Pentingnya melakukan pencegahan terjadinya kesalahan pada tindakan gigi
maka dilakukan dengan cara patuh dalam melakukan penandan pada
tindakan gigi seperti melakukan assesment sebelum melakukan prosedur
tindakan gigi.
Dimensi Mutu Efisiensi  Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Mencegah terjadinya kesalahan lokasi pada tindakan gigi.
DefinisiOperasional Kepatuhan penandaan pada tindakan gigi merupakan suatu tindakan
pemberian tanda pada laporan asesmen awal gigi sebelum prosedur atau
tindakan gigi dilakukan oleh petugas yang berkompeten.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah penandaan area tindakan gigi yang dilakukan secara benar
Denominator Jumlah seluruh pasien yang mendapatkan tindakan gigi
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Pasien yang mendapatkan tindakan gigi
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register Klinik Gigi


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuhan penandaan pada
tindakan gigi berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total kepatuhan penandaan pada tindakan gigi
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator : kepatuhan penandaan pada tindakan gigi)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Gigi

7. Kepatuhan Identifikasi Pasien


Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien
Dasar Pemikiran Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1438/ MENKES/PER/IX /2010 Tentang
Standar Pelayanan Kedokteran 
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan dengan cara
yang dapat dipercaya/reliable untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan
untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
DefinisiOperasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan
minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk
identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai regulasi yang berlaku di
rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
pada saat, antara lain :
1. Pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. Pengambilan specimen
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik/therapeutik
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing proses tersebut diatas dang
menghasilkan lima sub indikator yaitu :
1. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian obat
2. Kepatuhan pengecekan identitas sebelum pengobatan termasuk pemberian
nutrisi pada diet khusus
3. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian transfuse
darah dan produk darah
4. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pengambilan specimen
pemeriksaan
Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum melakukan tindakan diagnostik
(contoh : pungsi lumbal, endoskopi dsb) dan terapi (operasi, debridement dll)
Jenis Indikator Input
Numerator Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar

Denominator Jumlah proses pelayanan yang diobservasi

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi -
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Survey


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuhan identifikasi pasien
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total Responden
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Pengumpulan Data Keselamatan Pasien dan Surveilance)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Gigi
PROFIL INDIKATOR KLINIK
REHABILITASI MEDIK
1. Kejadian Drop Out Pasien Terhadap Pelayanan Rehabilitasi Medik yang Direncanakan

Judul Indikator Kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan
Dasar Pemikiran Kejadian drop out pada pasien rehabilitasi medik merupakan indikator yang
menunjukkan adanya kesinambungan pelayanan. Drop out dalam hal ini dimaksud
bahwa pasien tidak bersedia meneruskan program rehabilitasi medik yang
direncanakan sehingga tidak dapat dievaluasi hasil dan perkembangan pengobatan
yang diberikan. Sehingga kejadian drop out ini harus dipantau dan dapat
diminimalisir.
Dimensi Mutu  Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kesinambungan pelayanan rehabilitasi medik
DefinisiOperasional Drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan adalah
pasien tidak bersedia meneruskan program rehabilitasi medik sesuai yang
direncanakan.
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator jumlah seluruh pasien drop out
Denominator Jumlah seluruh pasien yang direncanakan menjalani program rehabilitasi medik

Target Pencapaian ≤50%


Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang menjalani program rehabilitasi medik
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register Klinik Rehabilitasi Medik


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode retrospektif. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kejadian drop out pasien terhadap
pelayanan rehabilitasi medik yang direncanakan berdasarkan ketentuan yang
berlaku
Sampel Total pasien yang mendapatkan program fisioterapi
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :kejadian drop out pasien terhadap pelayanan rehabilitasi
data medik yang direncanakan)
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Rehabilitasi Medik
2. Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Tindakan Rehabilitasi Medik

Judul Indikator Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik


Dasar Pemikiran Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah pemberian tindakan yang tidak
sesuai dengan rencana asuhan atau pedoman/standar pelayanan. Atau tidak
memberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan.
Dimensi Mutu Efisiensi  Keselamatan
Efektifitas  Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
DefinisiOperasional Kesalahan tindakan rehabilitasi medik adalah pemberian tindakan yang tidak
sesuai dengan rencana asuhan atau pedoman/standar pelayanan. Atau tidak
memberikan tindakan rehabilitasi medik yang diperlukan.
Jenis Indikator Proses
Numerator Jumlah seluruh pasien yang diprogram rehab medik dalam satu bulan dikurangi
jumlah pasien yg mengalami kesalahan tindakan medik dalam satu bulan
Denominator Jumlah pasien yang diprogram rehab medik dalam satu bulan
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien rehabilitasi medik
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register Klinik Rehabilitasi Medik


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode retrospektif. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait indikator tidak adanya kejadian
kesalahan tindakan rehabilitasi medik berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total pasien yang mendapatkan program rehabilitasi medik
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (indikator : tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi
data medik)
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Rehabilitasi Medik
3. Kepuasan Pasien dan Keluarga di Klinik Rehabilitasi Medik

Judul Indikator Kepuasan Pelanggan Klinik Reahbilitasi Medik


Dasar Pemikiran Kepuasaan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan kualitas
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan
(Kotler, 1994.) Kepuasan pelanggan pada Rumah Sakit adalah indikator yang
menunjukkan tercapainya tujuan pelayanan yang diberikan. Survei terhadap
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit perlu dilaksanakan secara
berkelanjutan, sehingga dapat memberikan masukkan mengenai perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan pada setiap unit di RS
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
DefinisiOperasional  Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu
pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).

 Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga adalah 


kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan pelayanan RS yang
diberikan dengan harapan pasien dan keluarga  di Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Gawat Darurat

 Kepuasan Pasien keluarga  diukur dengan mendapatkan gambaran persepsi


pasien dan keluarga  pada saat mendapatkan pengalaman selama dilayani
di RS melalui :

 metode kuesioner  atau interview dengan konversi Rentang angka *Tidak


Puas*  sampai  *Puas* 1 – 4

 Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat Jalan/ Rawat Inap


dan Gawat Darurat

 Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien


terhadap:

 Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat

 SDM :  Perawat, Dokter, Petugas Lain

 Farmasi : Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan Penggunaan Obat


 Service Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: , kecepatan,
Kemudahan, Kenyamanan

 Pengambilan kuesioner sesuai Kebijakan RS minimal 1x per semester dan


dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan


ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Hasil Penilaian IKM. Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei
Denominator Skala Maksimal Penilaian IKM. Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Pasien maupun keluarga pasien
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepuasan pelanggan klinik
rehabilitasi medik berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Purposive sampling
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheeet( Indikator :kepuasan pelanggan klinik rehabilitasi medik)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Rehabilitasi Medik

4. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien


Dasar Pemikiran Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1438/ MENKES/PER/IX /2010 Tentang
Standar Pelayanan Kedokteran 
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan dengan cara
yang dapat dipercaya/reliable untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan
untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
DefinisiOperasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan
minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk
identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai regulasi yang berlaku di
rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
pada saat, antara lain :
1. Pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. Pengambilan specimen
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik/therapeutik
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing proses tersebut diatas dang
menghasilkan lima sub indikator yaitu :
1. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian obat
2. Kepatuhan pengecekan identitas sebelum pengobatan termasuk pemberian
nutrisi pada diet khusus
3. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian transfuse
darah dan produk darah
4. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pengambilan specimen
pemeriksaan
Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum melakukan tindakan diagnostik
(contoh : pungsi lumbal, endoskopi dsb) dan terapi (operasi, debridement dll)
Jenis Indikator Input
Numerator Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar

Denominator Jumlah proses pelayanan yang diobservasi

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi -
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Survey


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuhan identifikasi pasien
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total Responden
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Pengumpulan Data Keselamatan Pasien dan Surveilance)
data
PJ Pengumpul Data Koodinator Klinik Rehabilitasi Medik
PROFIL INDIKATOR KLINIK
FORENSIK PSIKIATRI
1. Ketersediaan Pelayanan Forensik Psikiatri

Judul Indikator Ketersediaan pelayanan forensik psikiatri


Dasar Pemikiran Sesuai dengan misi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan jiwa yang professional untuk mewujudkan pelayanan prima,
maka Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali dituntut untuk menyediakan pelayanan
spesialistik di bidang kesehatan jiwa
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
 Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan forensik psikiatri sesuai kebutuhan masyarakat
DefinisiOperasional Pelayanan forensik psikiatri adalah pelayanan visum et repertum psychiatrum dan
surat keterangan lain yang berkaitan dengan hukum oleh dokter spesialis
kedokteran jiwa yang kompeten di bidang psikiatri forensik
Jenis Indikator Proses
Numerator Jenis-jenis pelayanan forensik psikiatri yang ada (kualitatif)

Denominator Jenis pelayanan yang seharusnya tersedia


Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Jenis-jenis layanan yang ada pada klinik forensik
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register klinik forensik


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode sensus harian.
Data diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait indikator ketersediaan
pelayanan forensik psikiatri berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total ketersediaan layanan
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (indikator : Ketersediaan pelayanan forensik psikiatri)
data
PJ Pengumpul Data Karu poliklinik psikiatri

2. Pemberi Pelayanan Forensik Psikiatri

Judul Indikator Pemberi pelayanan forensik psikiatri


Dasar Pemikiran Pelayanan psikiatri forensik adalah sub spesialisasi ilmu psikiatri yang menelaah
mental manusia. Berfungsi untuk membantu hukum dan peradilan sehingga
pelayanan dilakukann oleh tenaga yang kompeten di bidang psikiatri forensik
untuk memberikan mutu pelayanan yang optimal.
Dimensi Mutu  Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tersedianya pelayanan forensik psikiatri oleh spesialis kedokteran jiwa yang
kompeten di bidang forensik psikiatri dan bekerja sama dengan disiplin ilmu lain
yang terkait
DefinisiOperasional Pemberi pelayanan forensik psikiatri di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali adalah
dokter spesialis kedokteran jiwa yang berkompeten melakukan visum et repertum
psychiatricum dan surat keterangan lain yang berkaitan dengan hukum
Jenis Indikator Input
Numerator Jumlah dokter spesialis kedokteran jiwa yang kompeten dibidang psikiatri forensik

Denominator Jumlah dokter spesialis kedokteran jiwa yang memberi pelayanan di klinik
psikiatri forensik
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Dokter spesialis kedokteran jiwa yang memiliki kompetensi terkait
Ekslusi Pemberi pelayanan yang libur, cuti dan dinas luar
Formula

Sumber Data Arsip dari Ka. Sub. Bagian Kepegawaian/ Arsip Klinik forensik
Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode sensus harian.
Data diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait indikator pemberi pelayanan
forensik psikiatri berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total ketersediaan layanan
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (indikator : Pemberi pelayanan forensik psikiatri)
data
PJ Pengumpul Data Karu poliklinik psikiatri

3. Lama Pemeriksaan Visum Et Repertum Psychiatricum

Judul Indikator Lama pemeriksaan visum et repertum psychiatricum


Dasar Pemikiran - PMK Nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman Pemeriksaan Kesehatan Jiwa
untuk Kepentingan Penegakan Hukum.
- Psikiatri forensik adalah sub spesialisasi ilmu yang menelaah mental manusia.
Berfungsi untuk membantu hukum dan peradilan. Dimana kegiatan utamanya
adalah pembuatan visum untuk kasus pidana sebagai salah satu alat bukti.
Dimensi Mutu  Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan visum et repertum psychiatrum yang dilakukan
di Rumah Sakit Jiwa
DefinisiOperasional Lama pemeriksaan visum et repertum psychiatrum adalah tenggang waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan observasi pada klien dengan permohonan visum
dengan standar waktu 14 hari dan dapat diperpanjang 14 hari dengan persetujuan
tertulis dari pemohon.
Jenis Indikator Proses dan Outcome
Numerator Waktu pemeriksaan visum et repertum psychiatricum 28 hari

Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan visum et repertum yang dilakukan

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan visum dan tercatat pada
worksheet klinik forensik
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register klinik forensik


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan

Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode sensus harian.
Data diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait lama pemeriksaan visum et
repertum psychiatricum berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total pasien atau klien yang melakukan pemeriksaan visum
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (indikator : Lama pemeriksaan visum et repertum psychiatricum)
data
PJ Pengumpul Data Karu poliklinik psikiatri

4. Waktu Tunggu Hasil Visum Et Repertum Psychiatricum

Judul Indikator Waktu Tunggu Hasil Visum Et Repertum Psychiatricum


Dasar Pemikiran Psikiatri forensik adalah sub spesialisasi ilmu yang menelaah mental manusia.
Berfungsi untuk membantu hukum dan peradilan. Waktu tunggu hasil pemeriksaan
Visum Et Repertum Psychiatricum adalah indikator yang penting dan
menunjukkan kecepatan pelayanan. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap
kepuasan pemohon.
Dimensi Mutu  Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan Visum Et Repertum Psychiatricum yang
dilakukan di Rumah Sakit Jiwa
DefinisiOperasional Waktu tunggu hasil Visum Et Repertum Psychiatricum adalah tenggang waktu
mulai klien selesai dilakukan observasi sampai dengan menerima hasil visum yang
sudah dievaluasi oleh tim forensik psikiatri rumah sakit jiwa dengan standar waktu
tunggu 7 hari.
Jenis Indikator Proses dan Outcome
Numerator Waktu tunggu hasil visum et repertum psychiatricum 7 hari

Denominator Jumlah seluruh pemeriksaan visum et repertum yang dilakukan

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan visum dan tercatat pada
worksheet klinik forensik
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register klinik forensik


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode sensus harian.
Data diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait Lama pemeriksaan visum et
repertum psychiatricum berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total pasien atau klien yang melakukan pemeriksaan visum
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (indikator : Waktu Tunggu Hasil Visum Et Repertum Psychiatricum)
data
PJ Pengumpul Data Karu poliklinik psikiatri

5. Waktu Tunggu Hasil Pemeriksaan Pelayanan Forensik Psikiatri

Judul Indikator Waktu tunggu hasil pemeriksaan pelayanan forensik psikiatri


Dasar Pemikiran Waktu tunggu hasil pemeriksaan pelayanan forensik psikiatri adalah indikator
yang penting dan menunjukkan kecepatan pelayanan. Hal ini akan sangat
berpengaruh terhadap kepuasan pasien.
Dimensi Mutu  Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas Kesinambungan
Tujuan Tergambarnya efisiensi pelayanan
DefinisiOperasional Waktu tunggu hasil pemeriksaan pelayanan forensik psikiatri adalah tenggang
waktu mulai pelanggan selesai dilakukan pemeriksaan sampai dengan menerima
hasil surat keterangan sehat jiwa yang sudah dievaluasi oleh DPJP klinik forensik
psikiatri dengan standar waktu tunggu 3 hari.
Jenis Indikator Proses dan Outcome
Numerator Waktu tunggu hasil pelayanan forensik psikiatri dalam 3 hari yang disurvey tiap
satu bulan
Denominator Jumlah klien yang dilakukan pemeriksaan forensik psikiatri yang disurvey tiap
satu bulan
Target Pencapaian 100%
Kriteria Inklusi Seluruh pasien yang melakukan pemeriksaan pada klinik forensik
Ekslusi
Formula

Sumber Data Register klinik forensik


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode sensus harian.
Data diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait waktu tunggu hasil
pemeriksaan pelayanan forensik psikiatri
Sampel Total pasien atau klien yang mengikuti program layanan di klinik forensik psikiatri
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (indikator : Waktu tunggu hasil pemeriksaan pelayanan forensik
data psikiatri)
PJ Pengumpul Data Karu poliklinik psikiatri

6. Kepuasan Pasien dan Keluarga di Klinik Forensik Psikiatri

Judul Indikator Kepuasan Pelanggan Klinik Forensik Psikiatri


Dasar Pemikiran Kepuasaan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan kualitas
harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan
(Kotler, 1994.) Kepuasan pelanggan pada Rumah Sakit adalah indikator yang
menunjukkan tercapainya tujuan pelayanan yang diberikan. Survei terhadap
kepuasan pelanggan terhadap pelayanan Rumah Sakit perlu dilaksanakan secara
berkelanjutan, sehingga dapat memberikan masukkan mengenai perbaikan apa saja
yang perlu dilakukan pada setiap unit di RS
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
 Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu memberikan
kepuasan pelanggan
DefinisiOperasional  Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi pelanggan terhadap jasa
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS. Kepuasan pelanggan dapat
dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan
pelanggan. Hal ini dapat diketahui dengan melakukan survei kepuasan
pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu
pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat
(IKM).

 Pemantauan dan pengukuran Kepuasan Pasien dan Keluarga adalah 


kegiatan untuk mengukur tingkatan kesenjangan pelayanan RS yang
diberikan dengan harapan pasien dan keluarga  di Rawat Jalan, Rawat Inap
dan Gawat Darurat

 Kepuasan Pasien keluarga  diukur dengan mendapatkan gambaran persepsi


pasien dan keluarga  pada saat mendapatkan pengalaman selama dilayani
di RS melalui :
 metode kuesioner  atau interview dengan konversi Rentang angka *Tidak
Puas*  sampai  *Puas* 1 – 4

 Jumlah Responden berdasarkan sampling pasien Rawat Jalan/ Rawat Inap


dan Gawat Darurat

 Pelayanan yang diukur berdasarkan persepsi dan pengalaman pasien


terhadap:

 Fasilitas : Sarana, Prasarana, Alat

 SDM :  Perawat, Dokter, Petugas Lain

 Farmasi : Kecepatan, Sikap Petugas, Penjelasan Penggunaan Obat

 Service Pendaftaran, Ruang Tunggu dan Pelayanan: , kecepatan,


Kemudahan, Kenyamanan

 Pengambilan kuesioner sesuai Kebijakan RS minimal 1x per semester dan


dilaksanakan oleh internal/ eksternal RS

Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan


ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman umum penyusunan Indeks
Kepuasan Masyarakat unit layanan instansi pemerintah
Jenis Indikator Proses dan outcome
Numerator Hasil Penilaian IKM. Jumlah kumulatif hasil penilaian kepuasan dari pasien yang
disurvei
Denominator Skala Maksimal Penilaian IKM. Jumlah total pasien yang disurvei (n minimal 50)

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi Pasien maupun keluarga pasien
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Hasil Kuesioner dan Rekapitulasi Hasil Kuesioner


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan
 Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepuasan pelanggan klinik
forensik psikiatri berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Purposive sampling
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheeet( Indikator :kepuasan pelanggan klinik forensik psikiatri)
data
PJ Pengumpul Data Karu poliklinik psikiatri
7. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Judul Indikator Kepatuhan Identifikasi Pasien


Dasar Pemikiran Standar Akreditasi Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 1438/ MENKES/PER/IX /2010 Tentang
Standar Pelayanan Kedokteran 
Dimensi Mutu Efisiensi Keselamatan
Efektifitas Fokuspadapasien
Aksesbilitas  Kesinambungan
Tujuan Untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan dengan cara
yang dapat dipercaya/reliable untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan
untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
DefinisiOperasional Identifikasi pasien adalah proses pengecekan identitas pasien menggunakan
minimal 2 identitas dari 3 identitas yang tercantum pada gelang, label atau bentuk
identitas lainnya sebelum memberikan pelayanan sesuai regulasi yang berlaku di
rumah sakit.
Disebut patuh bila proses identifikasi pasien dilakukan secara benar oleh petugas
pada saat, antara lain :
1. Pemberian obat
2. Pemberian pengobatan termasuk nutrisi
3. Pemberian darah dan produk darah
4. Pengambilan specimen
5. Sebelum melakukan tindakan diagnostik/therapeutik
Pengukuran dilakukan terpisah untuk masing-masing proses tersebut diatas dang
menghasilkan lima sub indikator yaitu :
1. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian obat
2. Kepatuhan pengecekan identitas sebelum pengobatan termasuk pemberian
nutrisi pada diet khusus
3. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pemberian transfuse
darah dan produk darah
4. Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum pengambilan specimen
pemeriksaan
Kepatuhan pengecekan identitas pasien sebelum melakukan tindakan diagnostik
(contoh : pungsi lumbal, endoskopi dsb) dan terapi (operasi, debridement dll)
Jenis Indikator Input
Numerator Jumlah proses yang telah dilakukan identifikasi secara benar

Denominator Jumlah proses pelayanan yang diobservasi

Target Pencapaian 100%


Kriteria Inklusi -
Ekslusi Pasien dalam fase akut psikiatri (gaduh gelisah)
Formula

Sumber Data Survey


Frekuensi Pengumpulan Harian
Data Mingguan
 Bulanan
Lainnya......
Periode Analisa Data Mingguan
Bulanan

Triwulan
Semester
Cara pengumpulan data Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan sensus harian. Data
diperoleh atau dicatat melalui worksheet terkait kepatuhan identifikasi pasien
berdasarkan ketentuan yang berlaku
Sampel Total Responden
Rencana Analisis Data Run Chart Pareto
Control Chart Bar Diagram
Instrumen Pengambilan Worksheet (Indikator :Pengumpulan Data Keselamatan Pasien dan Surveilance)
data
PJ Pengumpul Data Karu poliklinik psikiatri

Anda mungkin juga menyukai