Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON


Nomor : 445/Kpts. /RSUD.AWN/2017
Lampiran : 1 (satu) berkas

TENTANG

KEBIJAKAN PELAYANAN PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI


DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON

DIREKTUR RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Arjawinangun Kabupaten Cirebon, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang
bermutu tinggi;
b. bahwa agar pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit Umum Daerah Arjawinangun Kabupaten Cirebon, dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Arjawinangun Kabupaten Cirebon, sebagai landasan bagi penyelenggaraan
pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum
Daerah Arjawinangun Kabupaten Cirebon;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a dan b,
perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 36 Tahun 2009 tentang
kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072);
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor. 269 Tahun 2008
Tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.1691 Tahun 2011.
Tentang Keselamatan Pasien di Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 270 Tahun 2007
Tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
rumah sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 382 Tahun 2007
Tentang pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di rumah sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya;
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia Nomor H.K.03.01/III/3744/08. Tahun. 2008
Tentang Pembentukan Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 5 Tahun 2009
tentang Pembentukan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah
Arjawinangun Kabupaten Cirebon;
9. Keputusan Bupati Cirebon Nomor : 445/Kep.25-keu/2010 tentang Rumah
Sakit Umum Daerah Arjawinangun sebagai Satuan Kerja yang menerapkan
Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD)
Penuh;
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Direktur RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon Nomor
445/kpts. /RSUD.AWN/2017 Tanggal April 2017 tentang
Pengorganisasian Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Di
Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun Kabupaten Cirebon;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
PERTAMA : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON TENTANG KEBIJAKAN
PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARJAWINANGUN KABUPATEN
CIREBON.
KEDUA : Kebijakan yang dimaksud dalam Keputusan ini adalah Kebijakan Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah
Arjawinangun Kabupaten Cirebon sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pelayanan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun Kabupaten
Cirebon dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Arjawinangun Kabupaten Cirebon.
KEEMPAT Dengan berlakunya Keputusan ini, maka keputusan Direktur Nomor.
445/Kpts.986.2/RSUD.AWN/2015, tanggal 01 April 2015 Tahun 2015,
dinyatakan tidak berlaku.
KELIMA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan akan
diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : Arjawinangun
Pada Tanggal :

DIREKTUR RSUD ARJAWINANGUN


KABUPATEN CIREBON

dr. Hj. R. TRIYANI JUDAWINATA


Pembina Utama Muda
NIP. 19611021 198803 2 002

Lampiran 1 : Keputusan Direktur RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon.


Nomor : 445/Kpts. /RSUD.AWN/2017
Tanggal :
KEBIJAKAN PELAYANAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
DI RSUD ARJAWINANGUN KABUPATEN CIREBON

Kebijakan Umum :
1. Pelayanan di unit harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.
2. Setiap petugas harus bekerja sesuai standar profesi, standar prosedur operasional yang berlaku,
etika profesi, etika umum dan menghormati hak pasien
3. Peralatan di unit harus selalu dilakukan pemeliharaan secara teratur dan kalibrasi sesuai ketentuan
yang berlaku.
4. Semua petugas unit wajib memiliki izin sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas wajib mematuhi ketentuan dalam K3 (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja).
6. Pelayanan unit dilaksanakan dalam 24 jam kecuali unit-unit tertentu.
7. Penyediaan tenaga harus mengacu pada pola ketenagaan.
8. Untuk melaksanakan koordinasi dan evaluasi wajib dilaksanakan rapat rutin minimal satu bulan
sekali.
9. Semua unit wajib membuat laporan bulanan, triwulan dan tahunan.

Kebijakan khusus
1. Rumah Sakit menetapkan satu atau lebih individu yang berkompeten yang mengawasi program
pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
2. Rumah Sakit memiliki mekanisme koordinasi untuk seluruh kegiatan Pencegahan dan Pengedalian
Infeksi (PPI) yang multidisiplin, antara lain melibatkan Dokter, Perawat, Profesional lainnya yang
tertuang dalam Keputusan Direktur Tentang Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
3. Rumah Sakit menunjuk dan menetapkan staff yang cukup, sumber daya dan sistem informasi untuk
program PPI.
4. Rumah Sakit menyusun dan menerapkan program komprehensif untuk mengurangi resiko dari
infeksi terkait pelayanan kesehatan pada pasien, tenaga pelayanan kesehatan dan pengunjung
termasuk mengembangkan program surveillance infeksi yang relevan, yang dilaksanakan secara
bertahap dan berkesinambungan, antara lain pemantauan : IDO (infeksi daerah operasi), ISK
(Infeksi Saluran Kemih), VAP (Ventilator Associate Pneumonia), IADP (Infeksi Aliran Darah
Primer), MDRO (multi drug resistant organism) yaitu antara lain : MRSA (methicilin Resistant
Staphylococcus Aureus), dan lainnya.
5. Rumah Sakit menjamin pembersihan peralatan dan sterilisasi yang memadai serta manajemen
laundry dan linen yang benar.
6. Rumah Sakit menetapkan kebijakan dan prosedur untuk pengelolaan peralatan yang kadaluwarsa
dan pengelolaan serta penggunaan ulang (re-use) dari alat sekali pakai (single-use) sesuai
rekomendasi dari perusahan.
7. Rumah Sakit menurunkan resiko infeksi dengan pembuangan sampah yang tepat, yaitu pengelolaan
dan pembuangan sampah infekius dan cairan tubuh, penanganan dan pengelolaan darah dan
komponen darah, pengelolaan area kamar mayat.
8. Rumah Sakit menetapkan kebijakan dan prosedur pembuangan benda tajam dan jarum.
9. Rumah Sakit mengurangi resiko infeksi terkait kegiatan pelayanan makanan
10. Rumah Sakit mengurangi resiko infeksi selama pembangunan / renovasi antara lain melalui
pemeriksaan kualitas udara.
11. Rumah Sakit menetapkan kebijakan dan prosedur isolasi yang melindungi pasien, pengunjung dan
staf terhadap penyakit menular dan melindungi pasien yang immunosuppressed dari infeksi
12. Rumah Sakit mengidentifikasi situasi dimana Alat Pelindung Diri (APD) antara lain sarung tangan,
masker, pelindung mata dibutuhkan, dan APD tersebut digunakan secara tepat dan benar
13. Rumah Sakit menetapkan situasi di mana diperlukan prosedur cuci tangan, dan menetapkan
prosedur cuci tangan secara benar di seluruh area Rumah Sakit yang diadopsi dari sumber WHO
14. Rumah Sakit mengintegrasikan dengan keseluruhan program rumah sakit dalam peningkatan mutu
dan keselamatan pasien antara lain indikator mutu yang berhubungan dengan masalah infeksi
antara lain seperti : decubitus, phlebitis, dll; melakukan risk assessment secara berkala dan
menyusun rencana tindak lanjut; melakukan bench marking angka infeksi rumah sakit dengan
rumah sakit lain; penyampaian hasil monitoring PPI kepada pimpinan dan staf, pelaporan tentang
infeksi kepada Dinas Kesehatan
15. Rumah Sakit mengembangkan program PPI yang mengikutsertakan seluruh staff, dokter, pasien
dan keluarga, pengunjung serta pemberi layanan lainnya.
16. Rumah Sakit memberikan pendidikan tentang PPI kepada seluruh staff, dokter, pasien dan
keluarga, pengunjung serta pemberi layanan lainnya.
17. Rumah Sakit menetapkan kebijakan dan prosedur tentang usaha pencegahan dan pengendalian
infeksi terhadap staffnya melalui pemeriksaan kesehatan berkala dan khusus, pemberian
vaksinansi serta penanganan dan tindak lanjut terhadap kecelakaan kerja yang terkait dengan resiko
infeksi.

Ditetapkan di : Arjawinangun
Pada Tanggal :

DIREKTUR RSUD ARJAWINANGUN


KABUPATEN CIREBON

dr. Hj. R. TRIYANI JUDAWINATA


Pembina Utama Muda
NIP. 19611021 198803 2 002

Anda mungkin juga menyukai