SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PASANGKAYU
Nomor : SK/ /PPRA/RS/I/2022
TENTANG
PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA (PGA)
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASANGKAYU
1
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 308);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2017
tentang Akreditasi Rumah Sakit (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 1023);
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar pelayanan
minimal rumah sakit;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Pasangkayu
Pada tanggal : Januari 2022
Direktur,
I. PENDAHULUAN
4
Kelompok Staff medis masing-masing, yang disahkan serta ditandatangin oleh Direktur Rumah
Sakit untuk selanjutnya dievaluasi berkala setiap tahunnya.
5
d. Melakukan implementasi pelaksanaan pedoman penggunaan antibiotik
e. Melakukan pencatatan dan pengelolaan data serta forum diskusi
f. Menyajikan data studi operasional di KMS masing-masing, selanjutnya
dipresentasikan di rapat tinjauan manajemen (seminar, lokakarya, semiloka, workshop)
g. Melakukan pembaharuan secaraberkala pedoman penggunaan antibitoik berdasrakan
peta medan mikroba dan data resistensi terbaru
h. Kembali ke point 3
i. Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkesinambungan
6
VII. JADWAL KEGIATAN
TAHUN 2019
NO RINCIAN KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
7
6 Informasi didistribusikan ke seluruh unit
pelaksana pelayanan medis terkait
8
“continual improvement”
9
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Surveilans infeksi rumah sakit secara teratur adalah pelaksanaan surveilans yang
dilakukan secara terencana, berkesinambungan, dan rutin.Evaluasi adalah penilaian kembali
terhadap hasil surveilans untuk dilakukan perbaikan.
Evaluasi penggunaan antibiotik sesuai standar PPRA adalah cara mengevaluasi
penggunaan antibiotik dengan metode audit kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik, mengacu
pada buku pedoman pelaksanaan PPRA Depkes RI Tahun 2005 “Antimicrobial Resistance,
Antibiotic Usage, and Infeciton Control; a Self Assessment Program for Indonesian Hospitals”
(buku kuning)
1. Audit Kuantitas Antibiotik
Merupakan metode untuk menghitung jumlah antibiotik yang digunakan dengan parameter
Defined Daily Dose yaitu dosis rata-rata harian untuk indikasi tertentu.Pada penggunaan di
rumah sakit menggunakan satuan DDD/100 patient-days.
2. Audit Kualitas Antibiotik
Merupakan metode untuk emngevaluasi penggunaan antibiotik secara rasional dengan cara
mengkaji (review) kasus dari catatan medik dan catatan/rekaman pemberian antibiotik.
Sedangkan kategori evaluasi menggunakan kriteria alur “Gyssens”, yaitu:
a. Kategori I : Penggunaan antibiotik tepat/rasional
b. Kategori IIA : Penggunaan antibiotik tidak tepat dosis pemberian
c. Kategori IIB : Penggunaan antibiotik tidak tepat interval pemberian
d. Kategori IIC : Penggunaan antibiotik tidak tepat cara/rute pemberian
e. Kategori IIIA ; Penggunaan antibiotik tidak tepat lama pemberian karena terlalu lama
f. Kategori IIIB : Penggunaan antibiotik tidak tepat lama pemberian karena terlalu
singkat
g. Kategori IVA : Penggunaan antibiotik tidak tepat karena ada antibiotik lain yang lebih
efektif (Pemilihan tidak sesuai PPAB)
h. Kategori IVB : Penggunaan antibiotik tidak tepat karena ada antibiotik yang lebih
aman
i. Kategori IVC :Penggunaan antibiotik tidka tepat karena ada antibiotik lain yang
harganya lebih murah
j. Kategori IVD : Penggunaan antibitoik tidak tepat karena ada antibitoik lain yang
spektrumnya lebih spesifik “narrow spectrum”
k. Kategori V : Penggunaan antibiotik tidak tepat karena tidak ada indikasi
l. Kategori VI : Catatan medik tidak lengkap untuk dikaji dan dievaluasi
10
Evaluasi hasil audit adalah menganalisis hasil audit kuantitas dan audit kualitas penggunaan
antibiotik sebelum dan sesuadah implementasi PPRA serta membandingkan biaya atau “cost-
effectiveness” sebelum dan sesudah implementasi PPRA
Umpan balik adalah memberikan hasil audit kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik
kepada pihak yang terkait untuk ditindaklanjuti. Laporan yang diharapkan berupa laporan lengkap
yaitu semua dokumen yang mendukung kegiatan tersebut diatas, termasuk laporan kegiatan,
evaluasi dan tindaklanjut.
11
Direktur RSUD Pasangkayu
12