Anda di halaman 1dari 31

PERATURAN INTERNAL

STAF KEPERAWATAN

(NURSING STAFF BY LAWS)

RS UNIMEDIKA SEPATAN TANGERANG


2023

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN


RS UNIMEDIKA SEPATAN TANGERANG
( NURSE STAFF BY LAWS )

PENDAHULUAN
 Rumah Sakit UniMedika Sepatan Tangerang merupakan rumah sakit yang
menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan kesehatan yang mempunyai unggulan
dalam pelayanan rumah sakit

NURSE STAFF BY LAWS 1


RS UNIMEDIKA SEPATAN
 Rumah Sakit UniMedika Sepatan Tangerang dalam menyelenggarakan peran dan
fungsinya senantiasa menjunjung tinggi etika, profesionalisme, rasa sosial dan
kemanusiaan yang tinggi dan dilandasi hati nurani.
 Mengelola rumah sakit secara professional dan akuntabel perlu landasan hukum yang
tertuang dalam Hospital By Laws yang terdiri atas peraturan internal saff medikal
(Medical Staff By Laws), peraturan internal tenaga keperawatan (Nurse Staff By Laws)
 Peraturan internal tenaga keperawatan (Nurse Staff By Laws) bertujuan unutk:
1. Mengatur proses pemberi asuhan keperawatan serta mekanisme tata kerja
Komite Keperawatan di Rumah Sakit,
2. Menjamin terselenggaranya pelayanan asuhan keperawatan yang bermutu
kepada pasien rumah sakit secara biopsikososio serta masalah keperawatan
yang ada pada pasien,
3. Memberikan pedoman kepada perawat dan bidan dalam menjalankan
pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan sesuai dengan standar
profesinya,
4. Memberikan acuan kepada staf maupun manajemen dalam mencari solusi
penyelesaian masalah yang mungkin timbul,
 Peraturan internal tenaga Keperawatan (Nurse Staff By Laws) diartikan sebagai
undang - undang keperawatan bagi perawat dan bidan yang melakukan pelayanan
asuhan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit.
 Didalam peraturan internal tenaga keperawatan (Nurse Staff By Laws) diatur tentang
pembentukan Komite Keperawatan, tugas dan fungsi serta mekanisme kerja Komite
Keperawatan beserta ketiga sub komitenya, mitra bestari ( peer – group ) dan
mekanisme pengambilan keputusan dalam komite keperawatan.
 Peraturan internal tenaga keperawatan (Nurse Staff By Laws) menjadi acuan
mekanisme pengambilan keputusan oleh Komite Keperawatan dan menjadi dasar
hukum yang sah untuk setiap keputusan yang diambil sesuai dengan mekanisme yang
ditentukan oleh peraturan internal tenaga keperawatan. Selain itu peraturan internal
tenaga keperawatan juga menjadi dasar hukum yang sah untuk setiap keputusan yang
diambil oleh Direktur rumah sakit yang mengambil keputusan sesuai dengan lingkup
tugasnya yang terkait dengan tenaga keperawatan.
 Dalam hubungannya dengan Direksi rumah sakit, peraturan internal tenaga
keperawatan juga mengatur mekanisme pertanggungjawaban Komite Keperawatan,
Direktur rumah sakit untuk hal - hak yang terkait dengan penyelenggaraan asuhan
kerperawatan di rumah sakit. Selain itu juga diatur kewajiban Direktur rumah sakit
untuk menyediakan semua sumber daya yang dibutuhkan oleh Komite Keperawatan
untuk melaksanakan tugasnya, misalnya kebutuhan ruangan, petugas sekretariat,
sarana dan prasarana Komite Keperawatan, termasuk penyelenggaraan pertemuan dan
NURSE STAFF BY LAWS 2
RS UNIMEDIKA SEPATAN
mendatangkan mitra bestari. Kewajiban Direktur rumah sakit juga termasuk
menetapkan berbagai kebijakan dan prosedur ( policy and procedure ) yang terkait
dengan kredensial mutu profesi dan disiplin profesi.
 Peraturan internal tenaga keperawatan (Nurse Staff By Laws) tidak mengatur hal - hal
yang bersifat pengelolaan rumah sakit.
 Peraturan internal tenaga keperawatan (Nurse Staff By Laws) pada dasarnya memuat
peraturan pokok untuk menegakkan profesionalisme tenaga perawat dan bidan.
 Peraturan internal tenaga keperawatan (Nurse Staff By Laws) juga mengatur tugas
spesifik dari sub komite kredensial, sub komite mutu keperawatan dan sub komite
etika profesi dan disiplin sesuai dengan kondisi dan kebutuhan rumah sakit.
 Bahwa untuk maksud tersebut diatas, maka disusunlah suatu peraturan internal tenaga
Keperawatan (Nurse Staff By Laws)
 Pengertian
Dalam Peraturan Internal ini yang dimaksud adalah :
1. Peraturan Perundang-undangan adalah
a. Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
b. Undang – Undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
c. Undang Undang nomer 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
d. Peraturan Mentri Kesehatan nomer 49 tahun 2013 tentang Komite
Keperawatan di Rumah Sakit
e. Keputusan Menteri Kesehatan nomor1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit ,
f. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1045/MENKES/PER/XI/XI/2006 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan ,
g. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 369/MENKES/SK/III/2007 tentang
standar profesi Bidan
h. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 17 tahun 2013 tentang izin dan
penyelenggaraan Praktik Keperawatan,
i. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan.
j. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 129 /MENKES/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit ,
k. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 147 /MENKES/PER/I/2010 tentang
Perizinan Rumah Sakit,.
2. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat.

NURSE STAFF BY LAWS 3


RS UNIMEDIKA SEPATAN
3. Rumah Sakit UniMedika Sepatan Tangerang adalah rumah sakit umum milik
PT. Hera Yoyo Sudarsa yang bergerak di pelayanan kesehatan
4. Direktur adalah seorang yang diangkat menjadi Direktur rumah sakit UniMedika
Sepatan Tangerang sesuai dengan bidang tugasnya.
5. Komite Keperawatan adalah wadah non-struktural rumah sakit yang mempunyai
fungsi utama mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga
keperawatan melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu profesi, dan
pemeliharaan etika dan disiplin profesi,
6. Kewenangan Klinis Tenaga Keperawatan adalah uraian intervensi keperawatan
dan kebidanan yang dilakukan oleh tenaga keperawatan berdasarkan area
praktiknya,
7. Penugasan Klinis adalah penugasan Direktur Rumah Sakit UniMedika Sepatan
Tangerang kepada tenaga keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau
asuhan kebidanan di rumah sakit tersebut berdasarkan daftar kewenangan klinis,
8. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan untuk
menentukan kelayakan pemberian kewenangan klinis tersebut,
9. Rekredensial adalah proses re - evaluasi terhadap tenaga keperawatan yang telah
memiliki kewenangan klinis untuk menentukan kelayakan pemberian kewenangan
klinis tersebut.
10. Peraturan Internal Staf Keperawatan adalah aturan yang mengatur tata kelola
klinis untuk menjaga profesionalisme tenaga keperawatan di rumah sakit,
11. Audit Keperawatan adalah upaya evaluasi secara profesional terhadap mutu
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien dengan menggunakan
rekam medisnya yang dilaksanakan oleh profesi perawat dan bidan,
12. Mitra Bestari adalah sekelompok tenaga keperawatan dengan reputasi dan
kompetensi yang baik untuk menelaah segala hal yang terkait dengan tenaga
keperawatan,
13. Sub Komite adalah kelompok kerja di bawah Komite Keperawatan yang dibentuk
untuk mengelola masalah-masalah khusus, sesuai kebutuhan rumah sa

BAB I
NAMA, KETENTUAN UMUM, RUANG LINGKUP

NURSE STAFF BY LAWS 4


RS UNIMEDIKA SEPATAN
PASAL I
NAMA

Nama dokumen ini adalah Peraturan Internal staf keperawatan Rumah Sakit UniMedika
Sepatan Tangerang yang selanjutnya disingkat sebagai Peraturan Internal Staf
Keperawatan

PASAL 2
KETENTUAN UMUM

Dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan yang dimaksud:


a. Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf ByLaws) adalah peraturan
penyelenggaraan profesi staf keperawatan dan mekanisme tata kerja Bidang
Keperawatan
b. Staf keperawatan adalah kelompok staf perawat fungsional yang dikelompokkan
berdasarkan kelompok besar pasien RS UniMedika Sepatan Tangerang, yaitu Instalasi
Gawat Darurat, Kamar Bedah, Intensif Care Unit, Poliklinik, Kebidanan, Perinatal dan
Perawatan Umum
c. Staf keperawatan adalah seluruh perawat RS UniMedika Sepatan Tangerang termasuk
Kebidanaan, Anestesi dan Perawat Gigi
d. Kewenangan klinis adalah uraian inventaris keperawatan dan kebidanan yang
dilakukan oleh tenaga keperawatan sesuai dengan area prakteknya
e. Penugasan Klinis adalah penugasan yang diberikan oleh Direktur Rumah Rakit
UniMedika terhadap staf keperawatan untuk melakukan asuhan keperawatan atau
asuhan kebidanan di Rumah Sakit UniMedika Sepatan Tangerang berdasarkan daftar
kewenangan klinis.
f. Kredensial adalah proses evaluasi terhadap staf keperawatan untuk menentukan
kelayakan pemberian kewenangan klinis
g. Rapat kerja yaitu rapat yang dilakukan 1 (satu) kali dalam sebulan untuk membahas
hasil kerja dan rencana kerja.
h. Rapat Pleno adalah rapat koordinasi yang dilakukan untuk mengeluarkan rekomendasi
keperawatan.

PASAL 3
RUANG LINGKUP

NURSE STAFF BY LAWS 5


RS UNIMEDIKA SEPATAN
1. Peraturan Internal ini berlaku bagi seluruh perawat dan bidan yang melakukan asuhan
keperawatan dan kebidanan di dalam maupun di luar Rumah Sakit UniMedika
Sepatan Tangerang dalam rangka menjalankan tugas Direktur
2. Perawat dan bidan yang bekerja di Rumah Sakit, tergabung dalam suatu komunikasi
profesi keperawatan Rumah Sakit UniMedika Sepatan Tangerang dengan Komite
Keperawatan yang disahkan oleh Direktur Rumah Sakit UniMedika Sepatan
Tangerang

BAB II

NURSE STAFF BY LAWS 6


RS UNIMEDIKA SEPATAN
MAKSUD DAN TUJUAN

PASAL 4
MAKSUD
Maksud dibuatnya Peraturan Internal Staf Keperawatan (Nursing Staf bylaws)
adalah agar Bidang Keperawatan dapat menyelenggarakan tata kelola klinis yang
baik (good clinical governance) melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu
profesi dan penegakkan disiplin profesi perawat di Rumah Sakit UniMedika
Sepatan
Tangerang
PASAL 5
TUJUAN

Tujuan dari Peraturan Internal Staf Keperawatan adalah:


1). Mewujudkan profesionalisme perawat Rumah Sakit UniMedika Sepatan
Tangerang
2). Mengembangkan dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Rumah
Sakit
UniMedika Sepatan Tangerang
3). Memberikan dasar hukum bagi mitra bestari dalam pengambilan keputusan
profesi melalui Komite Keperawatan. Putusan ini dilandasi semangat bahwa
hanya staf keperawatan yang kompeten dan berperilaku profesional sajalah
yang boleh melakukan asuhan keperawatan di Rumah Sakit UniMedika
Sepatan Tangerang
4). Sarana bagi Komite Keperawatan dan Direktur untuk menyelesaikan berbagai
masalah yang terkit dengan asuhan keperawatan dan kebidanan baik
menyangkut perawat dan bidan maupun pasien pengguna jasa

NURSE STAFF BY LAWS 7


RS UNIMEDIKA SEPATAN
BAB III
KEWENANGAN KLINIS

PASAL 6
KEWENANGAN KLINIS PERAWAT DAN BIDAN

1. Semua pelayanan asuhan keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit UniMedika


Sepatan Tangerang hanya boleh dilakukan oleh staf keperawatan dan kebidanan
yang telah diberikan kewenangan klinis melalui proses kredensial
2. Pengaturan ini berdasarkan pada pemikiran bahwa rumah sakit berhak melarang
semua asuhan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit, kecuali bila rumah sakit
mengijinkan staf keperawatan dan kebidanan tertentu untuk melakukan pelayanan
asuhan keperawatan tersebut.
3. Seorang staf keperawatan dan kebidanan yang telah diizinkan melakukan asuhan
keperawatan dan prosedur intervensi keperawatan lainnya di rumah sakit,
memperoleh hak khusus (privilege) oleh rumah sakit yang dalam peraturan
internal staf keperawatan ini disebut sebagai kewenangan kerja klinis.
4. Rumah sakit mengatur pemberian kewenangan kerja klinis (clinical privilege)
setiap staf keperawatan sesuai dengan kompetensinya yang nyata.
5. Pemberian kewenangan kerja klinis (clinical privilege) harus melibatkan Komite
Keperawatan yang dibantu oleh Mitra Bestari (peer group) sebagai pihak yang
paling mengetahui masalah keprofesian yang bersangkutan.
6. Kewenangan kerja klinis (clinical privilege) setiap staf keperawatan dapat saling
berbeda walaupun mereka memiliki tingkat pendidikan yang sama,
7. Setiap rekomendasi Komite Keperawatan atas kewenangan kerja klinis (clinical
privilege) untuk staf keperawatan tetap dapat dipertanggung jawabkan secara
hukum karena mengacu pada standar kompetensi keperawatan yang dikeluarkan
oleh PPNI
8. Pemberian kewenangan kerja klinis (clinical privilege) kepada staf keperawatan
yang akan melakukan tindakan tertentu tersebut akan didasarkan pada “ buku
putih” (white paper) yang telah disusun bersama.
9. Kewenangan kerja klinis seorang staf keperawatan tidak hanya didasarkan pada
kredensial terhadap kompetensi keilmuan dan ketrampilan saja, tetapi juga
didasarkan pada kesehatan fisik, kesehatan mental dan perilaku (behavior) staf
keperawatan tersebut.

NURSE STAFF BY LAWS 8


RS UNIMEDIKA SEPATAN
PASAL 7
KATEGORI PERAWAT DAN BIDAN

1. Perawat dan bidan yang dapat melakukan tindakan keperawatan di Rumah


Sakit adalah perawat dan bidan rumah sakit yang dinyatakan memenuhi syarat
kredensial oleh Komite Keperawatan dan telah memperoleh kewenangan
profesi (clinical privilege) untuk melakukan asuhan keperawatan/kebidanan di
rumah sakit.
2. Perawat dan bidan tamu atau perawat dan bidan konsultan yang diundang
(invited nursing consultant) yang diijinkan untuk melakukan asuhan
keperawatan/kebidanan dalam batas-batas (clinical privilege) tertentu dengan
persetujuan Direksi rumah sakit
3. Mahasiswa Keperawatan dan kebidanan yang dalam batas-batas kewenangan
(clinical privilege) tertentu, diijinkan melakukan Asuhan keperawatan dan
kebidanan dengan persetujuan Direksi rumah sakit

PASAL 8
SYARAT PENERIMAAN PERAWAT DAN BIDAN

1. Setiap perawat dan bidan yang akan melakukan asuhan keperawatan dan
kebidanan di rumah sakit harus telah memenuhi kualifikasi tertentu
sebagaimana dipersyaratkan oleh Komite Keperawatan melalui Sub-Komite
Kredensial dengan suatu system atau tata cara yang ditetapkan oleh Komite
Keperawatan
2. Hanya perawat dan bidan yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana di
maksud dalam ayat (1) pasal ini yang dapat diusulkan/direkomendasikan untuk
diberi kewenangan klinis (clinical privilege) menangani pasien di rumah sakit
sesuai dengan kompetensi dan persyaratan lain yang ditentukan oleh Komite
Keperawatan
3. Perawat dan bidan yang telah memperoleh kewenangan (clinical privilege)
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, setuju untuk melaksanakan
asuhan keperawatan dan kebidanan dalam batas-batas standar profesi yang
ditetapkan oleh Komite Keperawatan
4. Kewenangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini akan dinilai
kembali oleh Komite Keperawatan melalui Sub-Komite Kredensial dengan
suatu tata cara yang ditetapkan oleh Komite Keperawatan

NURSE STAFF BY LAWS 9


RS UNIMEDIKA SEPATAN
PASAL 9
KUALIFIKASI DAN SYARAT UMUM

1. Setiap perawat dan bidan sebagaimana dimaksud dalam pasal 20, harus:
I. Lolos uji kompetensi, integritas dan perilaku oleh Komite
Keperawatan melalui Sub-Komite Kredensial
II. Menunjukkan kemampuannya untuk memberikan pelayanan
keperawatan yang berkualitas dan professional kepada pasien
III. Memenuhi prinsip umum Etika rumah sakit
IV. Bebas dari keadaan yang dapat melakukan pelayanan, akibat adanya
kendala fisik, mental, maupun perilaku yang dapat berpengaruh
pada ketrampilan, sikap atau kemampuannya dalam pengambilan
keputusan.
V. Menunjukkan kemampuan untuk bekerjasama dengan sesame
perawat/bidan, tenaga kesehatan lainnya serta keluarga besar rumah
sakit umumnya.
2. Uji kompetensi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini berdasarkan
pada pendidikan yang pernah dijalani dan Pendidikan Keperawatan
Berkelanjutan, pelatihan, pengalaman, kompetensi klinis mutakhir,
pengambilan keputusan klinis serta pengamatan kinerja, yang ditunjukkan
dalam dokumen yang dimiliki oleh masing masing tenaga keperawatan

PASAL 10
KEWENANGAN MELAKUKAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Perawat dan bidan hanya dapat melakukan asuhan keperawatan sesuai


dengan kemampuannya kecuali dalam keadaan darurat, setelah
mendapatkan penugasan klinis (clinical privilege) dari Direksi yang
ditetapkan dengan suatu surat keputusan
2. Penugasan klinis sebagaimana tercantum dalam ayat (1) pasal ini terdiri
dari:
a). Penugasan klinis tetap sebagai perawat/bidan rumah sakit
b). Penugasan klinis sementara sebagai konsultan atau tamu
c). Penugasan klinis sementara sebagai mahasiswa yang
prakteklapangan/magang

NURSE STAFF BY LAWS 10


RS UNIMEDIKA SEPATAN
d). Penugasan klinis sebagaimana tercantum dalam ayat (1) pasal ini hanya
diberikan pada perawat/bidan yang telah memenuhi kualifikasi dan
persyaratan untuk mendapatkan kewenangan profesi (Clinical Privilege)

e). Penilaian persyaratan dan jenis asuhan keperawatan untuk setiap perawat
dan
bidan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini, ditetapkan
oleh
Komite Keperawatan melalui Sub-Komite Kredensial
f). Hasil penilaian oleh Sub-Komite Kredensial sebagaimana dimaksud dalam
ayat (4) pasal ini diserahkan kepada Komite Keperawatan untuk
memperoleh pengesahnnya.
g). Komite Keperawatan menyerahkan hasil pengesahan penilaian kredensial
sebagai rekomendasi kepada Direksi

PASAL 11
PEMBERIAN KEWENANGAN PERAWAT DAN BIDAN

Penentuan kewenangan untuk melakukan asuhan keperawatan didasarkan


pada pendidikan, pelatihan, pendidikan berkelanjutan, pengalaman, untuk
kemampuan termasuk pengambilan keputusan sebagaimana tercantum dalam
berkas kredensial dan didasarkan pada pengamatan kinerja klinis serta
dokumen hasil program peningkatan kinerja yang bersangkutan.

PASAL 12
BERAKHIRNYA KEWENANGAN MELAKUKAN
ASUHAN KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

1. Kewenangan untuk melakukan asuhan keperawatan dan kebidanan seorang perawat


dan bidan di rumah sakit berakhir bila penugasan klinis (clinical privilege) perawat
dan bidan di rumah sakit berakhir bila penugasan klinik (clinical privilege)perawat
dan bidan yang bersangkutan dicabut oleh Direksi berdasarkan usulan Komite
Keperawatan
2. Dalam hal hubungan hukum ketenaga-kerjaan antara perawat dan bidan dengan rumah
sakit sudah berakhir, maka secara otomatis berakhir, maka secara otomatis berakhir
pula kewenangan yang bersangkutan untuk melakukan asuhan keperawatan dan

NURSE STAFF BY LAWS 11


RS UNIMEDIKA SEPATAN
kebidanan, maka Direksi memberikan surat pemberitahuan tentang hal ini kepada
Komite Keperawatan
3. Dalam hal seorang perawat dan bidan dikenai sanksi disiplin maka setelah melalui
rapat khusus Komite Keperawatan maka ketua Komite Keperawatan memberikan
surat pemberitahuan tentang hal itu kepada Direksi dengan tembusan kepada yang
bersangkutan

PASAL 13
DELEGASI TINDAKAN MEDIK

Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik merupakan


tindakan yang bersifat delegasi yang memerlukan kewenangan klinis tertentu dan
memerlukan proses kredensial. Dengan demikian, tindakan medik yang bersifat
delegasi tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis yang memberikan delegasi.

NURSE STAFF BY LAWS 12


RS UNIMEDIKA SEPATAN
BAB IV
PENUGASAN KLINIS ( CLINICAL APPOITMENT )

PASAL 14

Setiap staf keperawatan yang melakukan asuhan keperawatan dan asuhan


kebidanan harus memiliki surat penugasan klinis dari pimpinan rumah sakit
berdasarkan rincian kewenangan klinis setiap staf keperawatan yang
direkomendasikan komite keperawatan

NURSE STAFF BY LAWS 13


RS UNIMEDIKA SEPATAN
BAB V

PASAL 15
KOMITE KEPERAWATAN

Di lingkungan Rumah Sakit UniMedika Sepatan Tangerang dibentuk suatu wadah


non
structural yang disebut sebagai Komite Keperawatan Rumah Sakit UniMedika
Sepatan Tangerang sebagai wadah bagi perawat dan bidan untuk berpartisipasi
dalam
memberikan
masukan perihal mutu profesi dan teknis keperawatan.
1. Komite Keperawatan adalah satu satunya wadah formal yang menghimpun,
memformulasikan dan mengkomunikasikan pendapat, kehendak perawat dan
bidan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan dirumah sakit.
2. Komite Keperawatan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Rumah Sakit.
3. Ketua Komite Keperawatan diangkat dan ditetapkan dengan Keputusan
Direktur
Rumah Sakit.
4. Hubungan kerja Komite Keperawatan dengan kepala bidang keperawatan
adalah hubungan Kerjasama dan bukan komando

PASAL 16
PENGORGANISASIAN KOMITE KEPERAWATAN

Susunan organisasi Komite Keperawatan Rumah Sakit Ibu UniMedika Sepatan


Tangerang terdiri dari:
a. Ketua Komite Keperawatan;
NURSE STAFF BY LAWS 14
RS UNIMEDIKA SEPATAN
b. Sekretaris Komite Keperawatan dan c.
c. Sub Komite : Sub Komite Kredensial, Sub Komite Mutu Profesi dan Sub
Komite Etik dan Disiplin Profesi.
Keanggotaan komite keperawatan ditetapkan oleh direktur rumah sakit dengan
mempertimbangkan sikap profesional, kompetensi, pengalaman kerja, reputasi, dan
perilaku dari calon anggota komite keperawatan, masa jabatan dari pengurus
komite
keperawatan paling lama 3 tahun dan dapat diperpanjang sebanyak 2 (dua) kali
periode pengurusan

PASAL 17
SUB KOMITE KEPERAWATAN

1. Susunan Komite Keperawatan terdiri dari Sub Komite yang terdiri dari:
I. Sub-Komite Kredensial
II. Sub-Komite Peningatan Mutu dn Pelayanan
III. Sub-Komite Disiplin dan Etika Profesi
2. Tugas dan fungsi Sub-Komite Keperawatan ditetapkan oleh Komite
Keperawatan dari waktu ke waktu dan disahkan oleh Direktur

PASAL 18
KEPENGURUSAN KEPERAWATAN

1. Komite Keperawatan merupakan kelompok perawat/bidan yang terpilih dari


seluruh perawat/bidan di Rumah Sakit untuk menjadi anggota Komite
Keprawatan
2. Keanggotaan dalam Komite Keperawatan adalah perawat dan bidan tidak
harus kepala ruang atau perawat dan bidan dalam struktural manajemen
Rumah Sakit dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:
a. Ketua merangkap anggota
b. Sekretaris merangkap anggota
c. Anggota: tergantung banyaknya seksi, masing masing seksi terdiri dari
6 (enam) sampai dengan 8 (delapan) anggota

d. Ketua Komite Keperawatan dipilih melalui surat suara dari


perawat/bidan Rumah Sakit

NURSE STAFF BY LAWS 15


RS UNIMEDIKA SEPATAN
e. Anggota pengurus Komite Keperawatan selanjutnya dipilih oleh ketua
terpilih

PASAL 19
FUNGSI KOMITE KEPERAWATAN

Komite keperawatan mempunyai fungsi meningkatkan profesionalisme tenaga


keperawatan yang bekerja di rumah sakit dengan cara:
a. Melakukan kredensial bagi seluruh tenaga keperawatan yang akan
melakukan pelayanan keperawatan dan kebidanan di rumah sakit;
b. Memelihara mutu profesi tenaga keperawatan; dan
c. Menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi perawat dan bidan

PASAL 20
TUGAS KOMITE KEPERAWATAN

Komite Keperawatan bertugas:


1) Menyusun Standar Asuhan Keperawatan/Kebidanan (SAK)
sesuaidenganVisi dan Misi Bidang Keperawatan Rumah Sakit serta
pelaksanaannya
2). Menyusus system pelayanan keperawatan yang professional seiring
dengan
yang ditetapkan oleh Direksi Rumah Sakit
3). Bekerja sama dengan bidang keperawatan memantau dan membina
perilaku
etik dan profesionalisme perawat/bidan
4). Memantau dan meningkatkan profesionalisme perawat/bidan yang meliputi
kompetensi, yaitu pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang relevan
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi keperawatan
5). Bekerjasama dengan bidang Keperawatan merencanakan suatu program untuk
mengatur kewenangan profesi (Clinical Privilege) perawat/bidan dalam
melakukan Asuhan Keperawatan dan Kebidanan
6). Memberikan rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan profesi
(clinical privilege) bagi perawat/bidan yang akan melakukan tindakan
asuhan
Keperawatan dan kebidanan di rumah sakit
7). Mengkoordinir kegiatan-kegiatan perawat/bidan dan menyampaikan laporan
kegiatan Komite Keperawatan secara berkala kepada seluruh perawat dan
bidan
rumah sakit serta memberkan tembusan kepada Direktur
NURSE STAFF BY LAWS 16
RS UNIMEDIKA SEPATAN
PASAL 21
KETUA KOMITE KEPERAWATAN

1. Ketua dipih dari 3 (tiga) calon pda pemilihan secara periodic, yang
diselenggarakan setiap tiga tahun sesuai dengan ketentuan dalam status ini
yang selanjutnya diajukan dan disetujui oleh Direktur
2. Ketua Keperawatan adalah seorang perawat/bidan Rumah Sakit
3. Dalam hal terjadi kekosongan jabatan Ketua omite Keperawatan, sebelum
masa jabatannya berakhir, maka kekosongan jabatan tersebut diisi oleh
Wakil Ketua
4. Tugas Ketua Komite Keperawatan adalah :
a. Menyelenggarakan komunikasi yang efektif dan mewakili pendapat,
kebijakan, laporan, kebutuhan dan keluhan perawat dan bidan serta
bertanggung jawab kepada Direktur
b. Menyelenggarakan dan memimpin rapat serta bertanggung jawab atas
semua risalah rapat yang diselenggarakan Komite Keperawatan
c. Menghadiri pertemuan yang diadakan oleh Direksi serta kepanitiaan
profesi lainnya
d. Merujuk dan menetapkan pengurus Komite Keperawatan untuk
kemudian diajukan dan disetujui oleh Direktur
e. Menentukan agenda rapat Komite Keperawatan
f. Menunjuk wakil ketua Komite Keperawatan dalam setiap kepanitiaan di
rumah sakit yang memerlukan perwakilan dari perawat dan bidan

PASAL 22
WAKIL KETUA KOMITE KEPERAWATAN

1. Wakil ketua ditetapkan oleh Ketua Komite Keperawatan


2. Wakil ketua adalah seorang perawat dan bidan
3. Tugas wakil ketua Komite Keperawatan adalah:
a. Membantu pelaksanaan tugas Ketua Komite Keperawatan
b. Mewakili Ketua Komite Keperawatan apabila ketua berhalang

PASAL 23
SEKRETARIS KOMITE KEPERAWATAN

1. Sekretaris Komite Keperawatan ditetapkan oleh Ketua Komite


Keperawatan.
NURSE STAFF BY LAWS 17
RS UNIMEDIKA SEPATAN
2. Sekretaris ketua Komite Keperawatan adalah seorang perawat atau
bidan.
3. Sekretaris Komite Keperawatan bertanggung jawab untuk
mengkoordinasikan tugas tugas kesekretariatan Komite Keperawatan.
4. Tugas Sekretaris Komite Keperawatan adalah:
a). Melakukan pemberitahuan (undangan) kepada semua anggota yang
berhak untuk menghadiri rapat-rapat Komite Keperawatan.
b). Mempersiapkan risalah rapat yang lengkap untuk dibacakan
pada
rapat yang akan datang.
c). Menyusun dan menyimpan risalah rapat dan surat menyurat.
d). Melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh ketua Komite
Keperawatan

BAB VI

RAPAT KERJA, RAPAT RUTIN, RAPAT PLENO


SIDANG TAHUNAN

PASAL 24
RAPAT KERJA

Rapat Kerja Komite Keperawatan


a). Rapat kerja keperawatan dilaksanakan dalam setahun sekali dan bersifat
terbuka.
b). Rapat kerja keperawatan dipimpin oleh Ketua komite keperawatan
atau Kepala Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh sekretaris komite
keperawatan, sub komite keperawatan, Kasie keperawatan, panitia panitia
keperawatan dan kepala ruang keperawatan
c). Agenda rapat kerja adalah membuat rencana kerja keperawatan
dalam
5 (lima) tahun.

PASAL 25
RAPAT RUTIN

Rapat Rutin
NURSE STAFF BY LAWS 18
RS UNIMEDIKA SEPATAN
a. Rapat rutin keperawatan dilaksanakan 1 (satu) kali dalam seminggu
diikuti oleh Bidang Keperawatan, Komite Keperawatan dan Kepala ruang
keperawatan.
b). Sekretaris Komite Keperawatan menyampaikan pemberitahuan rapat
rutin beserta agenda rapat kepada para anggota yang berhak hadir, paling
lambat 15 (lima belas) hari kerja sebelum rapat tersebut dilaksanakan

c). Agenda rapat rutin adalah membahas masalah – masalah harian


keperawatan.
d). Rapat rutin keperawatan dipimpin oleh Kepala Bidang Keperawatan
atau Ketua Komite Keperawatan.

PASAL 26
RAPAT PLENO

Rapat Pleno
a). Rapat pleno keperawatan diadakan sewaktu-waktu bila dibutuhkan. Rapat
Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atauKepala
Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite
Keperawatan, Sub Komite dan Kapala ruangan
b). Agenda rapat pleno adalah membahas persoalan etik dan disiplin staf
keperawatan Kehadiran rapat pleno adalah 100% peserta rapat.

PASAL 27
SIDANG TAHUNAN

Sidang Tahunan Komite Keperawatan


a). Sidang Tahunan Keperawatan diadakan satu kali dalam setahun.
b). Sidang Tahunan dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau Kepala
Bidang Keperawatan dan dihadiri oleh Sekretaris Komite
Keperawatan,
Sub Komite, Panitia Panitia keperawatan dan Kepala Ruang
Kepala
Keperawatan.
c). Agenda sidang tahunan adalah membuat rencana kerja keperawatan
dalam 1 (satu) tahun dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada
tahun
tahun yang telah lalu.
d). Keputusan yang diambil harus disetujui sekurang-kurangnya oleh

NURSE STAFF BY LAWS 19


RS UNIMEDIKA SEPATAN
2/3
peserta yang hadir

PASAL 28
SIDANG KOMITE KEPERAWATAN

1. Sidang Komite Keperawatan diselenggarakan dalam hal:


I. Diperintahkan oleh Ketua, atau
II. Permintaan yang diajukan secara tertulis oleh paling sedikit 3 (tiga)
pengurus Komite Keperawatan dalam waktu 48 (empat puluh delapan)
jam sebelumnya. Atau
III. Permintaan Ketua Komite Keperawatan untuk hal hal yang
memerlukan penetapan kebijakan Komite Keperawatan dengan segera
2. Sekretaris Komite Keperawatan menyelenggarakan rapat khusus dalam
waktu 48 (empat puluh delapan) jam setelah diterimanya permintaan tertulis
rapat, yang ditanda tangani oleh seperempat dari jumlah anggota Komite
Keperawatan yang berhak untuk hadir dan memberikan suara dalam rapat
tersebur
3. Sekretaris Komite Keperawatan menyampaikan pemberitahuan rapat khusus
beserta agenda rapat kepada para pengurus yang berhak hadir, paling lambat
24 (dua puluh empat) jam sebelum rapat tersebut dilaksanakan
4. Pemberitahuan rapat khusus akan menyebutkan secara spesifik hal-hal yang
akan dibicarakan dalam rapat tersebut dan rapat hanya akan membicarakan
hal hal yang tercantum dalam pemberitahuan tersebut.

PASAL 29
KUORUM

1. Kuorum tercapai bila rapat dihadiri oleh paling sedikit ½ (setengah) dari
jumlah pengurus Komite Keperawatan ditambah satu, dari yang berhak
hadir dan memberikan suara
2. Keputusan hanya dapat ditetapkan bila kuorum telah tercapai

PASAL 30
PENGAMBILAN KEPUTUSAN RAPAT

1. Kecuali telah diatur dalam statute ini, maka:


2. Pengambilan keputusan rapat diupayakan melalui musyawarah dan mufakat

NURSE STAFF BY LAWS 20


RS UNIMEDIKA SEPATAN
3. Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil melalui
pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak dari anggota yang hadir
4. Dalam hal jumlah suara yang diperoleh adalah sama, maka ketua berwenang
membuat keputusan hasil rapat.

PASAL 31
TATA TERTIB RAPAT

1. Setiap rapat Komite Keperawatan berhak dihadiri oleh seluruh pengurus


Komite Keperawatan
2. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Keperawatan atau yang ditunjuk oleh
Ketua Komite Keperawatan
3. Sebelum rapat dimulai, agenda rapat dan notulen dibacakan oleh Sekretaris
Komite Keperawatan
4. Setiap peserta rapat hanya dapat meninggalkan rapat dengan seijin pimpinan
rapat
5. Hal hal yang menyangkut teknis tata tertib rapat akan ditetapkan oleh Ketua
Komite Keperawatan sebelum rapat dimulai.

PASAL 32
NOTULEN RAPAT

1. Setiap rapat harus dibuat notulennya


2. Semua Notulen rapat Komite Keperawatan dicatat oleh Sekretaris Komite
Keperawatan atau penggantinya yang ditunjuk
3. Notulen tidak boleh diubah, kecuali untuk hal-hal yang berkaitan dengan
keakuratan notulen tersebut
4. Notulen rapat ditanda tangani oleh Ketua Komite Keperawatan dan Sekretaris
Komite Keperawatan pada rapat berikutnya dan notulen tersebut diberlakukan
sebagai dokumen yang sah
5. Sekretaris Komite Keperawatan memberikan Salinan notulen kepada Direktur
paling lambat 1 (satu) minggu setelah ditanda tangani oleh Ketua dan
Sekretaris Komite Keperawatan

NURSE STAFF BY LAWS 21


RS UNIMEDIKA SEPATAN
BAB VII
SUB KOMITE KREDENSIAL, SUB KOMITE MUTU DAN PROFESI,
SUB KOMITE MUTU ETIK DAN DISIPLIN

PASAL 33
SUB KOMITE KREDENSIAL

Proses kredensial menjamin tenaga keperawatan kompeten dalam memberikan


pelayanan keperawatan dan kebidanan kepada pasien sesuai dengan standar
profesi. Proses kredensial mencakup tahapan review, verifikasi dan evaluasi
terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan kinerja tenaga
keperawatan.
1. Tujuan
1). Memberi kejelasan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan;

NURSE STAFF BY LAWS 22


RS UNIMEDIKA SEPATAN
2). Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga
keperawatan yang memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan
memiliki kompetensi dan Kewenangan Klinis yang jelas
3). Pengakuan dan penghargaan terhadap tenaga keperawatan yang berada
di semua level pelayanan.
2. Tugas
1). Menyusun daftar rincian Kewenangan Klinis;
2). Menerima hasil verifikasi persyaratan Kredensial dari bagian SDM
meliputi:
a). Ijazah;
b). Surat Tanda Registrasi (STR);
c). Sertifikat kompetensi;
d). Logbook yang berisi uraian capaian kinerja;
e). Surat penyataan telah menyelesaikan program orientasi Rumah
Sakit
atau orientasi di unit tertentu bagi tenaga keperawatan baru;
f). Surat hasil pemeriksaan kesehatan sesuai ketentuan
3. Tahapan proses Kredensial:
1). Perawat dan/atau bidan mengajukan permohonan untuk
memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
2). Ketua Komite Keperawatan menugaskan
Subkomite Kredensial untuk melakukan proses Kredensial
(dapat
dilakukan secara individu atau kelompok);
3). Sub komite membentuk panitia adhoc untuk melakukan review,
verifikasi dan evaluasi dengan berbagai metode: porto folio,
asesmen kompetensial.
4). Sub komite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai
bahan
Rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan
5). Merekomendasikan pemulihan Kewenangan Klinis bagi setiap
tenaga keperawatan.
6). Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu yang
ditetapkan.
7). Sub Komite membuat laporan seluruh p roses Kredensial
Kepada Ketua Komite Keperawatan untuk

NURSE STAFF BY LAWS 23


RS UNIMEDIKA SEPATAN
diteruskan
Direktur rumah sakit.
9). Kewenangan Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan
memberikan rekomendasi rincian Kewenangan Klinis untu
memperoleh surat Penugasan Klinis (clinical appointment).

4). Mekanisme Kerja


Untuk melaksanakan tugas sub Komite Kredensial, maka ditetapkan
mekanisme sebagai berikut:
a). Mempersiapkan Kewenangan Klinis mencakup kompetensi sesuai
area praktik yang ditetapkan oleh rumah sakit;
b). Menyusun Kewenangan Klinis dengan kriteria sesuai dengan
persyaratan Kredensial dimaksud.
c). Melakukan assesmen Kewenangan Klinis dengan berbagai
metode
yang disepakati;
1. Memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan rekomendasi
memperoleh
2. Penugasan Klinis dari direktur Rumah Sakit;
3. Memberikan rekomendasi Kewenangan Klinis untuk memperoleh
Penugasan Klinis dari Direktur Rumah Sakit dengan cara:
1). Tenaga keperawatan mengajukan permohonan untuk memperoleh
Kewenangan Klinis kepada Ketua Komite Keperawatan;
2). Ketua Komite Keperawatan menugaskan subkomite Kredensial
Untuk melakukan proses Kredensial (dapat dilakukan secara
individu atau kelompok);
3). Subkomite melakukan review, verifikasi dan evaluasi dengan
berbagai metode: porto folio, asesmen kompeten.
4). Subkomite memberikan laporan hasil Kredensial sebagai bahan
Rapat menentukan Kewenangan Klinis bagi setiap tenaga
keperawatan.
5). Melakukan pembinaan dan pemulihan Kewenangan Klinis
secara berkala;
6). Melakukan Kredensial ulang secara berkala sesuai waktu
yang
di tetapkan.

PASAL 34

NURSE STAFF BY LAWS 24


RS UNIMEDIKA SEPATAN
SUB KOMITE MUTU DAN PROFESI

Dalam rangka menjamin kualitas pelayanan/asuhan keperawatan dan kebidanan,


maka tenaga keperawatan sebagai pemberi pelayanan harus memiliki
kompetensi, etis dan peka budaya. Mutu profesi tenaga keperawatan harus selalu
ditingkatkan melalui program pengembangan profesional berkelanjutan yang
disusun secara sistematis, terarah dan terpola/terstruktur.
1. Tujuan
Memastikan mutu profesi tenaga keperawatan sehingga dapat memberikan
asuhan keperawatan dan kebidanan yang berorientasi kepada keselamatan
pasien sesuai kewenangannya.
2. Tugas Komite Mutu Proesi
a. Menyusun data dasar profil tenaga keperawatan sesuai area praktik;
b. Merekomendasikan perencanaan pengembangan profesional
berkelanjutan tenaga keperawatan;
c. Melakukan audit asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
d. Memfasilitasi proses pendampingan sesuai kebutuhan.
3. Kewenangan
Sub komite mutu profesi mempunyai kewenangan memberikan rekomendasi
tindak lanjut audit keperawatan dan kebidanan, pendidikan keperawatan dan
kebidanan berkelanjutan serta pendampingan.
4. Mekanisme kerja.
Untuk melaksanakan tugas sub komite mutu profesi, maka ditetapkan
mekanisme sebagai berikut:
a . Koordinasi dengan bidang keperawatan untuk memperoleh data
dasar
tentang profil tenaga keperawatan di Rumah Sakit sesuai area
praktiknya berdasarkan jenjang karir.
b. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi yang berasal dari data sub
komite kredensial sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dan perubahan standar profesi.
c. Koordinasi dengan praktisi tenaga keperawatan dalam melakukan
pendampingan sesuai kebutuhan.
d. Melakukan Pendidikan Keperawatan Berkelanjutan untuk menjaga
mutu pelayanan
e. Melakukan audit keperawatan dan kebidanan dengan cara:

1. Pemilihan topik yang akan dilakukan audit;


2. Penetapan standar dan kriteria;

NURSE STAFF BY LAWS 25


RS UNIMEDIKA SEPATAN
3. Penetapan jumlah kasus/sampel yang akan diaudit;
4. Membandingkan standar/kriteria dengan pelaksanaan pelayanan;
5. Melakukan analisis kasus yang tidak sesuai standar dan kriteria;
6. Menerapkan perbaikan;
7. Rencana reaudit.
8.Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada
Ketua Komite Keperawatan

PASAL 35
SUB KOMITE ETIK DAN DISIPLIN PROFESI

Profesionalisme tenaga keperawatan dapat ditingkatkan dengan melakukan


pembinaan dan penegakan disiplin profesi serta penguatan nilai-nilai etik
dalam kehidupan profesi. Setiap tenaga keperawatan harus memiliki disiplin
profesi yang tinggi dalam memberikan asuhan keperawatan dan kebidanan dan
menerapkan etika profesi dalam praktiknya.
1. Tujuan
1). Agar tenaga keperawatan menerapkan prinsip-prinsip etik dalam
memberikan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan;
2). Melindungi pasien dari pelayanan yang diberikan oleh tenaga
keperawatan yang tidak profesional;
3). Memelihara dan meningkatkan profesionalisme tenaga keperawatan.
2. Tugas
1). Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga keperawatan;
2). Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan;
3). Melakukan penegakan disiplin profesi keperawatan dan kebidanan;
4). Merekomendasikan penyelesaian masalah-masalah pelanggaran disiplin
dan masalah-masalah etik dalam kehidupan profesi dan asuhan
keperawatan
dan asuhan kebidanan;
5). Merekomendasikan pencabutan Kewenangan Klinis dan/atau Surat
Penugasan Klinis (clinical appointment);
6). Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan etis dalam
asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan.
3. Kewenangan
Sub Komite Etik dan disiplin profesi mempunyai kewenangan memberikan
usul rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis (clinical privilege)
tertentu, memberikan rekomendasi perubahan/modifikasi rincian
Kewenangan Klinis (delineation of clinical privilege), serta
NURSE STAFF BY LAWS 26
RS UNIMEDIKA SEPATAN
memberikan rekomendasi pemberian tindakan disiplin.
4. Mekanisme kerja
a. Melakukan prosedur penegakan disiplin profesi dengan tahapan:
1). Mengidentifikasi sumber laporan kejadian pelanggaran etik dan
disiplin di dalam rumah sakit;
2). Melakukan telaah atas laporan kejadian pelanggaran etik dan
disiplin profesi.
b. Membuat keputusan. Pengambilan keputusan pelanggaran etik profesi
dilakukan dengan melibatkan panitia Adhoc.
c. Melakukan tindak lanjut keputusan berupa:
1). Pelanggaran etik direkomendasikan kepada organisasi profesi
keperawatan dan kebidanan di Rumah Sakit melalui Ketua
Komite;
2). Pelanggaran disiplin profesi diteruskan kepada direktur dan
Ka.
Bidang Keperawatan/ melalui Ketua Komite Keperawatan;
d. Rekomendasi pencabutan Kewenangan Klinis diusulkan kepada Ketua
Komite Keperawatan untuk diteruskan kepada direktur Rumah Sakit.
e. Melakukan pembinaan etik dan disiplin profesi tenaga keperawatan,
meliputi:
1). Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus melekat dalam
pelaksanaan praktik keperawatan dan kebidanan sehari-hari.
2). Menyusun program pembinaan, mencakup jadwal, materi/topik
dan
metode serta evaluasi.
3).Metode pembinaan dapat berupa diskusi, ceramah, lokakarya,
“coaching”, simposium, “bedside teaching”, diskusi refleksi
kasus dan lain - lain disesuaikan dengan lingkup pembinaan
dan
sumber yang tersedia.
f. Menyusun laporan kegiatan sub komite untuk disampaikan kepada
Ketua Komite Keperawatan

PASAL 36
TINDAKAN DISIPLIN KEPERAWATAN DAN
PROSEDUR PEMERIKSAAN PELANGGARAN DISIPLIN DAN ETIKA
PROFESI KEPERAWATAN

NURSE STAFF BY LAWS 27


RS UNIMEDIKA SEPATAN
1. Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan
pelanggaran disiplin profesi keperawatan oleh perawat/bidan adalah hal-
hal yang menyangkut:
a. Kompetensi Klinis
b. Asuhan Keperawatan/Kebidanan atas seorang pasien di rumah sakit
c. Dugaan penyimpangan etika profesi
Pelanggaran prosedur tetap
d. Penggunaan obat dan alat kesehatan atas delegasi dokter sesuai dengan
standar profesi, berdasarkan ketetapan Komite Keperawatan
e. Hal hal lain yang oleh Komite Keperawatan sepatutnya dianggap
menyangkut disiplin profesi keperawatan
2. Setiap perawat/bidan wajib memberitahukan adanya dugaan pelanggaran
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini kepada Ketua Komite
Keperawatan secara tertulis dalam suatu formular yang disediakan untuk
itu dan menyampaikan formular pemberitahuan tersebut kepada atasan
yang bersangkutan untuk selanjutnya disampaikan kepada Ketua Komite
Keperawatan melalui Direksi
3. Ketua Komite Keperawatan wajib meneliti, menindak-lanjuti dan
memberikan kesimpulan serta keputusan atas setiap laporan yang
disampaikan oleh perawat/bidan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
pasal ini
4. Ketua Komite Keperawatan dapat menugaskan Sub Komite terkait
dibawah Komite Keperawatan untuk meneliti dan menindak-lanjuti setiap
laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) pasal ini
5. Ketua Komite Keperwatan memberikan kesimpulan dan keputusan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) berdasarkan hasil penelitian dan
rekomendasi Sub Komite terkait yang dapat terbentuk:
a). Saran kepada perawat/bidan terkait serta manajemen rumah sakit
b). Keputusn untuk melakukan penelitian lanjutan guna menentukan
adanya
pelanggaran disiplin profesi dan kode etik
6. Semua keputusan sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) pasal ini
didokumentasikan secara lengkap oleh staf Sekretariat Komite
Keperawatan dan diperlakukan secara konfidensial

BAB IX
PASAL 37
PERATURAN PELAKSANAAN TATA KELOLA KLINIS

NURSE STAFF BY LAWS 28


RS UNIMEDIKA SEPATAN
1. Dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kebidanan diperlukan
standar profesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional.
2. Komite Keperawatan bersama-sama Bidang Keperawatan berkewajiban
menyusun:
a. Standar profesi keperawatan dan kebidanan.
b. Standar pelayanan keperawatan dan kebidanan.
c. Standar prosedur operasional keperawatan dan kebidanan.

BAB VII
PASAL 38

NURSE STAFF BY LAWS 29


RS UNIMEDIKA SEPATAN
TATA CARA DAN REVIEW PERBAIKAN
PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN

1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam aturan ini akan diatur dikemudian
hari melalui rapat pleno keperawatan.
2. Apabila ada BAB, pasal dan/atau ayat dalam peraturan internal
keperawatan ini yang dikemudian hari dianggap tidak sesuai, dapat
ditinjau ulang melalui sidang tahunan keperawatan.
a). Review atau perubahan peraturan internal staf keperawatan dilakukan
setiap 3 (tiga) tahun sekali.
b). Direktur rumah sakit menetapkan perubahan / perbaikan peraturan
internal
staf keperawatan terbaru dengan tetap mengacu pada peraturan menteri
kesehatan yang masih berlaku

BAB IX
NURSE STAFF BY LAWS 30
RS UNIMEDIKA SEPATAN
PASAL 39
KETENTUAN PENUTUP

1. Peraturan internal staf keperawatan ditetapkan oleh Direktur rumah sakit


2. Peraturan internal staf keperawatan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkan

Ditetapkan di Tangerang, 9 Januari 2023


Rumah Sakit UniMedika Sepatan Tagerang

Mengetahui

dr. Andri Firman Saputra., MMR Ns.C. Heni Agustinawati,Skep.


MKep
Direktur Ketua Komite Keperawatan

NURSE STAFF BY LAWS 31


RS UNIMEDIKA SEPATAN

Anda mungkin juga menyukai