Anda di halaman 1dari 30

PERATURAN INTERNAL STAF KEPERAWATAN

(NURSING STAFF BY LAWS/NSBL)

Ns Winda Yuniarsih. MKep. SpKepMB


Pendahuluan
Pokok
Bahasan Konsep Dasar Hospital By Law / HBL

Konsep Dasar Nursing Staff By Law / NSBL

Implementasi NSBL

Kesimpulan
Pendahuluan
Pemahaman ttng komite keperawatan berbeda - beda

fungsi kadang duplikasi dengan bidang keperawatan

Dukungan RS terhadap komite keperawatan Tata Kelola


NSBL
dirasakan kurang Klinis

Gap kompetensi, PKB yang tidak tepat sasaran,


mentor/preceptor yang tidak optimal

Komplain pelanggan meningkat


Corporat By Law
HBL
• KSM

MSBL
• Kredensial
• PPK
• CP Terintegrasi
• Audit Klinis
• KPK

NSBL
• Kredensial
• PAK
• CP Terintegrasi
• Audit Klinis
Istilah HBL
Oxford dictionary ; Regulasi yang dibuat oleh
local authority atau korporasi

Keberadaan Keberadaan
Hospital Bylaw Hospital Bylaw Websterʼs dictionary ; Peraturan yang
memegang memegang digunakan oleh organisasi, yang utamanya
peranan penting peranan penting untuk tata kelola anggota dan berbagai urusan
sebagai tata sebagai tata
tertib dan tertib dan
organisasi
menjamin menjamin
kepastian kepastian
hukum di rumah hukum di rumah
Blackʼs law dictionary ; Hak dan kewajiban
sakit sakit bagi semua pegawai, orang-orang ataupun
grup yang berada dalam struktur korporasi
serta menyediakan aturan tentang hal-hal rutin
Hospital By Law
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 772/MENKES/SK/VI/2002 Tentang
Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws)

Peraturan intern tersebut merupakan “Peraturan intern dan


kerangka hukum dan manajerial yang ketentuan yang dibuat
menjadi acuan bagi rumah sakit dalam sendiri oleh rumah sakit
mencapai tujuannya.” untuk mengatur tingkah
laku atau perbuatan.
Hospital By Law
Dasar
1.Permenkes No.772/MENKES/SK/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital by Laws)
2.Keputusan Menteri kesehatan No. 631/Menkes/ SK/IV/2005

Hukum
tentang Pedoman Penyusunan Peraturan Internal Staf Medis
(Medical Staff by Laws) di Rumah sakit

- Konstitusi bagi pengelolaan rumah sakit


- Perangkat hukum tertinggi dalam bentuk aturan tertulis

Prinsip yang disusun sendiri dan berlaku internal


- Bukan kebijakan teknis manajerial / operasional, tetapi lebih
mengatur pemilik, pengelola dan staf medik dengan
pengaturan yang jelas.
Tailor-made ; Isi, substansi, dan rumusan rinci Hospital Bylaw tidak harus sama à
Ciri karena tiap RS memiliki latar belakang, maksud, tujuan, kepemilikan, situasi, dan
kondisi yang berbeda

HBL Dapat berfungsi sebagai ʻperpanjangan tangan hukumʼ à peraturan perundang-


undangan masih harus ditafsirkan lagi dengan peraturan yang lebih rinci, yaitu
Hospital Bylaw

Mengatur bidang yang berkaitan dengan seluruh manajemen rumah sakit meliputi
administrasi, medik, perawatan, pasien, dokter, karyawan, dll

Rumusan harus tegas, jelas, dan terperinci ; Hospital Bylaw tidak membuka peluang
untuk ditafsirkan lagi secara individual

Harus bersifat sistematis dan berjenjang


Merupakan regulasi yang hanya berlaku di rumah sakit yang
Hakekat bersangkutan

HBL Merupakan norma yang lebih dari sekedar legal restatment

Merupakan prasyarat bagi rumah sakit agar dapat mewujudkan


visi, misi dan tujuan rumah sakit

Pedoman rumah sakit dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya


dengan baik

Klausul baku (perjanjian baku) yang akan berlaku sebagai undang-


undang bagi siapa saja yang berinteraksi dengan rumah sakit
Fungsi dan Kegunaan HBL
Fungsi Kegunaan
1. Mengatur kewenangan dan tanggung
jawab pemilik, direksi, manajer, 1.Pedoman intern rumah sakit.
profesional serta tenaga kerja lainnya. 2.Pedoman bagi pihak ekstern yang
2. Mengatur hak dan kewajiban semua berinteraksi dengan RS (termasuk pasien).
pihak yang terinteraksi dengan RS. 3.Sarana untuk menjamin efektifitas, efesiensi
3. Mengatur hubungan interaksi semua dan mutu bagi pelaksanaan tugas dan
pihak. kewajiban rumah sakit.
4. Mengatur hal-hal yang berkaitan 4.Syarat bagi kepentingan akreditasi.
dengan kewajiban RS terhadap 5.Sarana perlindungan hukum bagi semua
pemerintah serta lembaga penegakan pihak.
hukum. 6.Sebagai acuan bagi penyelesaian sengketa
5. Mengatur tata-laksana melaksanakan atau konflik, baik di dalam maupun di luar
ke kewenangan, kewajiban dan hak. pengadilan.
10
Penyelenggaraan Komite Keperawatan
PMK No 49 Tahun
2013 tentang
Komite
Keperawatan meningkatkan Mutu
Pelayanan
Rumah Sakit. profesionalisme nakes
Keperawatan

RS membentuk Patient safety


Komite Tatakelola Klinis
Keperawatan. sebagai prioritas
yang baik
pelayanan
Komite Dengan keluarmya PMK 49 tahun 2013, mengharuskan RS
membentuk Komite Keperawatan, dan membuat Nursing
Keperawatan Staf By Law yang merupakan bagian dari Hospital By Laws

Implementasi pelaksanaan Komite Keperawatan yang baik


dapat mempertahankan dan meningkatkan
profesionalisme tenaga keperawatan

Pelayanan asuhan keperawatan kepada pasien diberikan


secara benar sesuai standard, baik (etis) sesuai kode etik
profesi, serta hanya diberikan oleh tenaga keperawatan
yang kompeten dengan kewenangan yang jelas
Organisasi Komite Keperawatan

• Dibentuk dan bertanggung-jawab


Organisasi kepada Direktur Utama Rumah Sakit
Non Struktural • Terdiri dari Ketua, sekretaris dan
anggota

• Sub Komite Kredensial

3 Sub Komite • Sub Komite Mutu


• Sub Komite Etik Disiplin Profesi
Peran Komite Keperawatan

Menjaga dan meningkatkan


profesionalisme nakes
Memberikan pertimbangan
Menyelenggarakan tatakelola keperawatan di RS melalui
strategis kepada direktur RS
klinis (clinical governance) mekanisme kredensial,
dlm peningkatan pelayanan
yang baik penjagaan mutu, serta
keperawatan
pemeliharaan etik dan
disiplin profesi keperawatan
Kerangka Tugas dan Kewajiban
Menyusun, mengevaluasi dan mengusulkan perubahan pada nursing staff
bylaws

Menetapkan standar pelayanan keperawatan yang dibuat oleh kelompok


staf keperawatan

Menentukan Kebijakan umum dalam melaksanakan pelayanan


keperawatan secara professional

Mengusulkan rencana pengembangan SDM termasuk PKB


Menggambarkan pengorganisasian staf keperawatan di RS
Fungsi
NSBL Memuat prosedur persyaratan (terkait kompetensi) dan
penerimaan tenaga keperawatan di rumah sakit

Mengatur mekanisme peer review, reapoinment, kewenangan


yang diberikan (clinical privileges) dan pendisiplinan

Memuat prosedur pengajuan permohonan sebagai staff


keperawatan

Sebagai acuan pemberian pelayanan berdasarkan standar


profesi dan kode etik profesi keperawatan
Undang-undang no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Dasar Undang-undang no 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

Hukum PP no 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

NSBL Permenkes No HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang ijin dan


penyelenggaraan praktik perawat
Permenkes No 1464/MENKES/PER/X/2010 tentang ijin dan
penyelenggaraan pratik bidan
Permenkes No. 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga
Kesehatan
Permenkes RI No. 49 tahun 2013 tentang Komite Keperawatan Rumah
Sakit
Materi & Substansi
(Nursing Staff By Nursing staff bylaws Mengacu kedua hal
Laws / NSBL) adalah “tailor made” tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa
dan merupakan
peraturan yang walaupun nursing
mengatur staf staff bylaws bersifat
keperawatan “tailor made”, namun
tetap diperlukan
acuan hal-hal apa saja
yang perlu diatur di
dalam nursing staff
bylaws dengan tujuan
untuk menjaga mutu
profesi keperawatan
Substansi Minimal Nursing Staffs By Laws
Substansi inti Substansi khusus local
(core content) (local specifics)
Core content adalah nilai-nilai
fundamental yang dianut secara
universal dalam menjalankan profesi
keperawatan, seperti asas-asas etika Local spesifict adalah hal-hal yang
keperawatan, asas-asas khusus berlaku dalam lingkungan
profesionalisme (kompetensi, rumah sakit tertentu
efikasi, aman bagi pasien),
pelayanan yang bermutu (quality,
efficiency, equity), akuntabilitas, etc
Substansi Nursing Staffs Laws Umum :

Uraian tentang staf keperawatan, kelompok staf


Uraian tentang garis-garis besar tugas dan
keperawatan dan komite keperawatan yang ada
tanggung jawab staf keperawatan
di rumah sakit

Pernyataan tentang kewajiban bagi semua staf


keperawatan untuk mentaati dan menjalankan
ketentuan-ketentuan etika profesi, etika rumah
sakit, hospital staff bylaws rumah sakit dan
peraturan-peraturan pelaksana yang ditetapkan
berdasar nursing staff bylaws ini
Langkah – Langkah Menyusun NSBL

b. Laksanakan legal audit c. By laws untuk dilaksanakan


a. Nursing staff bylaws bukan merupakan filosofis
• Lakukan legal audit sehingga dapat
adalah “tailor made” diketahui semua peraturan dan • Nursing staf bylaws disusun bukan
perundangan sebagai dasar hanya sekedar dokumen, tetapi harus
• Pada waktu menyusun Nursingl pemberian pelayanan keperawatan dilaksanakan karena merupakan
staff bylaws di RS, hindari untuk di RS konstitusi staf keperawatan
mem-fotocopy Nursing staff • Legal audit ini bukan hanya sekedar • Dalam menyelesaikan permasalahan
bylaws dari RS lain. NSBL RS lain melakukan inventarisasi peraturan staf keperawatan, nursing staff bylaws
hanya sebagai acuan atau merupakan acuan untuk
yang sudah ada dan yang belum
menyelesaikannya
wacana saja karena nursing staff dimiliki, tetapi juga mengkaji,
bylaws dari rumah sakit satu menelaah dan mengevaluasi semua
dengan lainnya tidak sama peraturan dan perundangan à
sudah kadaluwarsa, ada duplikasi,
saling bertentangan dan lain-lain
Nursing Staff By Laws memuat :

Tujuan Umum dan


Pendahuluan Visi dan Misi RS Kewenangan Klinis
Khusus

Delegasi dan Komite Pengorganisasian


Penugasan Klinis
Mandat keperawatan Sub Komite

Fungsi, Peraturan
kewenangan dan Pelaksanaan Tata
Tugas Komite Kelola (Clinical
Keperawatan Governance)
Ringkasan Isi NSBL
Mukadimah / Pendahuluan
• Memberi gambaran tentang profesionalisme staf keperawatan dan tata kelola klinis
(clinical governance ) yang dilakukan oleh komite keperawatan.
• Visi dan Misi

Bab I. Ketentuan Umum


• Berisi Pengertian yang memuat definisi dan penjelasan tentang istilah – istilah dan
konsep – konsep yang digunakan dalam Peraturan Internal Staf Keperawatan

Bab II. Tujuan


• Tujuan Umum
• Tujuan Khusus
Ringkasan Isi NSBL
Bab III. Kewenangan Klinis
• Jenis kategori staf keperawatan sesuai lingkup kewenangan, misalnya pengaturan
kewenangan klinis sementara (temporary clinical privilege), kewenangan klinis
dalam keadaan darurat (emergency clinical privilege) dan kewenangan klinis
bersyarat (provisional clinical privilege).
• Prosedur pemberian dan pengakhiran “privilege” oleh kepala/direktur rumah sakit

Bab IV. Penugasan Klinis


• Berisi penjelasan pengenai aturan surat penugasan klinis dari pimpinan Rumah
Sakit berdasarkan rincian kewenangan klinis setiap staf keperawatan yang
direkomendasikan komite keperawatan.
Ringkasan Isi NSBL
Bab V. Delegasi Tindakan Medis
• Kewenangan tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan medik à
memerlukan kewenangan klinis tertentu dan perlu dikredensial.
• Tindakan medik yang bersifat delegasi tetap menjadi tanggung jawab tenaga medis
yang memberikan delegasi

Bab VI. Komite Keperawatan


• Bab ini mengatur pengorganisasian komite keperawatan, tugas dan fungsi, masa
jabatan komite keperawatan dan cara penetapan ketua komite keperawatan dan
perangkatnya.
• Subkomite yang berada dlm komite keperawatan ditetapkan secara limitatif yaitu
subkomite kredensial, subkomite mutu profesi dan subkomite disiplin profesi.
• Pedoman pengorganisasian dan tata kerja komite keperawatan di Rumah sakit
harus mengacu pada peraturan menteri kesehatan ini
Ringkasan Isi NSBL
Bab VII. Rapat
• Bab ini mengatur mekanisme pengambilan keputusan di bidang profesi oleh
komite keperawatan melalui rapat – rapat, meliputi jadwal rapat rutin, kapan perlu
ada rapat khusus, ketentuan jumlah quorum persyaratan rapat, notulen rapat,
prosedur rapat dan peserta rapat, persyaratan mengakhiri rapat, dll
• Mekanisme rapat ini dapat dijadikan dasar hukum yang dipertanggungjawabkan
bagi pengambilan klinis keputusan dibidang profesi keperawatan.

Bab VIII. Subkomite Kredensial


• Bab ini mengatur tentang peranan komite keperawatan dalam melakukan
mekanisme kredensial dan rekredensial bagi seluruh staf keperawatan di RS.
• Pedoman pengorganisasian dan tata kerja subkomite kredensial di rumah sakit
mengacu pada lampiran peraturan menteri kesehatan ini.
Ringkasan Isi NSBL
Bab IX. Subkomite Mutu Profesi
• Bab ini mengatur peranan komite keperawatan untuk menjaga mutu profesi para
staf keperawatan melalui subkomite mutu profesi.
• Dilakukan melalui audit keperawatan, pendidikan dan pengembangan profesi
berkelanjutan (Continuing Professional Development).
• Pedoman pengorganisasian dan tata kerja subkomte mutu profesi di rumah sakit
mengacu pada lampiran peraturan menteri kesehatan ini.

Bab X. Subkomite Etik dan Disiplin Profesi


• Bab ini mengatur tentang upaya pendisiplinan staf keperawatan yang dilakukan
oleh subkomite disiplin profesi.
• Perubahan kewenangan klinis akibat tindakan disiplin profesi ditetapkan dengan
surat keputusan kepala/direktur rumah sakit atas rekomendasi komite keperawatan.
• Pedoman pengorganisasian dan tata kerja subkomite etika dan disiplin profesi di
rumah sakit mengacu pada lampiran peraturan menteri kesehatan ini.
Ringkasan Isi NSBL
Bab XI. Peraturan Pelaksanaan Tatakelola Klinis
• Pemberian pelayanan keperawatan dengan standar profesi, standar pelayanan, dan
standar prosedur operasional serta kebutuhan dasar pasien.
• Kewajiban melakukan konsultasi dan atau merujuk pasien kepada tenaga keperawatan
lain yang dianggap lebih mampu

Bab XII. Tatacara review dan perbaikan Peraturan Insternal Staf Keperawatan
• Bab ini mengatur review dan perubahan peraturan internal staf keperawatan meliputi
kapan dan siapa yang mempunyai kewenangan dan bagaimana mekanisme perubahan
peraturan internal staf keperawatan sesuai ketentuan perundang – undangan

Bab XIII. Penutup


• Bab ini memuat ketentuan tanggal mulai pemberlakuan dan ketentuan pencabutan
peraturan internal staf keperawatan (nursing staff by laws) yang lama. Peraturan
internal staf keperawatan ditetapkan oleh kepala / direktur Rumah sakit.
Contoh : Peraturan Internal Staf Keperawatan
• Materi/NSBL RS PPNI.pdf

Anda mungkin juga menyukai