Anda di halaman 1dari 2

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN

INFEKSI / LIMBAH LABORATORIUM


nomor dokumen nomor revisi halaman
1/2

RSUD dr. H. Moh. Anwar


SUMENEP
Tanggal diterbit ditetapkan oleh direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
Dr. Fitril Akbar, M.Kes
NIP 19610318 198901 1 005

PENGERTIAN Limbah laboratorium terdiri dari limbah umum dan limbah khusus.
Limbah umum adalah limbah yang berasal dari sampah umum
(domestik), terdiri dari :
1. Limbah umum padat yaitu kertas, dsb.
2. Limbah umum cair yaitu cairan bekas cuci tangan, dsb.

Yang dimaksud dengan limbah khusus terdiri dari :


1. Limbah khusus padat yaitu peralatan habis pakai seperti alat
suntik, sarung tangan, kapas, botol spesimen, kemasan reagen, sisa
spesimen (ekskreta) dan medium pembiakan.
2. Limbah khusus cair yaitu : pelarut organik, bahan kimia untuk
pengujian, air bekas pencucian alat, sisa spesimen (darah dan
cairan tubuh).

TUJUAN Agar pengelolaan limbah dapat dilakukan sesuai prosedur dengan


sebaik-baiknya sehingga limbah yang infektif tidak menjadi sumber
penularan penyakit yang dapat membahayakan kesehatan petugas
laboratorium maupun masyarakat di sekitar rumah sakit.

KEBIJAKAN Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


1244/MENKES/SK/XII/1994 tentang Pedoman Keamanan
Laboratorium Penyakit Infeksi dan Biomedis.
PROSEDUR Penanganan limbah umum :
1. Limbah umum padat ditempatkan dalam sampah plastic (tempat
sampah) kemudian dimasukkan dalam tempat sampah umum,
selanjutnya oleh petugas sanitasi diambil untuk dibawa pada TPS
(Tempat Penampungan Sementara) atau container sampah rumah
sakit, selanjutnya diteruskan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
2. Limbah umum cair masuk ke saluran menuju septik tank,
selanjutnya dengan melalui saluran khusus masuk dalam SPAL
(Saluran Pembuangan Air Limbah), dan akhirnya diteruskan ke
Pembuangan Umum.

PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN


STANDAR
INFEKSI / LIMBAH LABORATORIUM
PROSEDUR
OPERASIONAL nomor dokumen nomor revisi halaman
2/2
PROSEDUR Penanganan limbah khusus :
1. Limbah khusus padat
1.1 Tajam
Misalnya : jarum suntik, lanset.
Limbah ini dimasukkan ke dalam tempat sampah khusus
(berwarna kuning) yang disediakan oleh bagian sanitasi rumah
sakit. Sebulan sekali petugas bagian sanitasi datang ke
laboratorium untuk mengambil tempat sampah ini dan
menukarnya dengan yang baru. Bila tempat sampah sudah penuh
sebelum waktu pengambilan, petugas laboratorium (koordinator
pengambilan sampel / bahan pemeriksaan) akan menelpon
petugas sanitasi untuk mengambil tempat sampah ini.

1.2 Tidak tajam


1.2.1 Tabung spuit direndam dalam larutan klorin 0,5% selama
minimal 30 menit lalu dimasukkan ke dalam kantong
plastik yang diikat tali rafia dan diberi label sampah
medis. Kantung plastik ini setiap hari diletakkan di tempat
yang telah disiapkan dan kemudian diambil oleh petugas
sanitasi. Sebelumnya petugas sanitasi menandatangani
buku ekspedisi sanitasi.
1.2.2 Bekas tempat feses, bekas tempat urine dan sisa feses
dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus yang diikat
tali rafia dan diberi label, lalu diletakkan bersama bekas
spuit.
1.2.3 Sisa media (dari unit kerja Penyakit Infeksi) direbus
sampai mencair lalu dibuang di tempat pembuangan
limbah cair unit kerja Penyakit Infeksi.

2. Limbah medis cair


Sisa darah dibuang dalam tempat penampung khusus lalu diberi
larutan klorin 0,5% selama minimal 30 menit, kemudian dibuang
di saluran pembuangan limbah. Cairan bekas pencucian alat dan
cairan bekas pemeriksaan dibuang di tempat khusus untuk
pembuangan limbah yang kemudian dialirkan ke tempat
pembuangan limbah akhir.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Patologi Klinik
2. Instalasi Sanitasi

Anda mungkin juga menyukai