Komite juga mengatur Jenis kewenangan klinis yang berlaku di Rumah sakit,
meliputi :,Kewenangan klinis sementara (temporary clinical privilege); Kewenangan klinis
dalam keadaan darurat (emergency clinical privilege); dan Kewenangan klinis bersyarat
(provisional clinical privilege) Lingkup kewenangan klinis (clinical privilege) untuk
pelayanan medis tertentu diberikan dengan berpedoman pada buku putih (white paper) yang
disusun oleh mitra bestari (peer group) profesi bersangkutan. (MSBL RSUP Dr M Djamil
Padang)
Untuk mewujudkan tata kelola klinis (clinical govermence) yang baik maka semua
dokter dan dokter gigi (pelayanan medis) yang dilakukan oleh setiap staf medis di Rumah
sakit, harus senantiasa didukung dengan mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi
dan penegakan disiplin profesi.
Untuk melaksanakan pelayanan medis di rumah sakit, staf medis harus memiliki
penugasan klinis dari Direktur Utama /Pimpanan Rumah Sakit. Penugasan klinis
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa pemberian kewenangan klinis (clinical
previlege) oleh Direktur Utama/Pimpinan Rumah Sakit melalui penerbitan surat penugasan
klinis (clinical appointment) kepada staf medis yang bersangkutan.(MSBL RSUP Dr M
Djamil Padang).
Di dalam standar Buku Akreditasi tahun 2018 edisi 1 setiap kelompok staff medis
(KSM) memilih menetapkan panduan praktik klinik yang dapat dilengkapi dengan alur
klinis (clinical pathway) dan atau / protokol klinis dan dan atau prosedur dan standing order
sebagai panduan dari asuhan klinik yang akan dilakukan evaluasi. di dalam akreditasi rumah
sakit peran komite medik sangat penting oleh sebab setiap rumah sakit wajib mempunyai
buku medical staff bylaws yang telah yang disahkan oleh direktur utama /pimpinan rumah
sakit dan pemilik rumah sakit.
II. SUSUNAN MEDICAL STAFF BYLAWS
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bab I adalah penduan pratek gertian yang memuat penjelasan tentang istilah-istilah dan
konsep-konsep yang digunakan dalam medical staff bylaws.
BAB II
NAMA, TUJUAN, TANGGUNG JAWAB RS......dstnya..
Tujuan :
Yang dimaksud tujuan disini adalah tujuan dari pengorganisasian staf medis.
Untuk mengisi pasal ini dapat melihat Pedoman Pengorganisasian Staf Medis dan
Komite Medis di Rumah sakit.
Tanggung Jawab :
Yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah tanggung jawab organisasi staf medis kepada
Direktur rumah sakit dan Pemilik/Governing Board. Acuan tanggung jawab bisa dilihat di
pedoman pengorganisasian staf medis dan komite medis di rumah sakit.
BAB III
PENGANGKATAN STAF MEDIS DAN PENGANGKATAN KEMBALI
Dalam bab ini diuraikan bahwa Kelompok Staf Medis (KSM) wajib membuat tata cara dan
persyaratan (administrasi dan kompetensi) untuk pengangkatan staf medis dan pengangkatan
kembali
BAB IV
KATEGORI STAF MEDIS
Kategori staf medis di rumah sakit terkait dengan status hubungan kerja, kewenangan dan
tanggung jawab staf medis tersebut.
BAB V
KEWENANGAN KLINIS
(CLINICAL PRIVILEGES)
Bab ini mengatur mengenai pemberian kewenangan klinis untuk masing-masing
dokter/dokter gigi.
BAB VI
PEMBINAAN
Bab VI ini mengatur pembinaan melalui tindakan korektif yang terkait dengan pelaksanaan
pemberian kewenangan klinis (clinical privileges).
BAB VII
PENGORGANISASIAN STAF MEDIS DAN KOMITE MEDIS
Bab ini mengatur mengenai pengorganisasian staf medis, organisasi, tugas dan fungsi masa
jabatan Komite Medis dan Sub Komite yang ada dibawah Komite Medis. Pedoman
pengorganisasian staf medis dan komite medis di rumah sakit sebagaimana terlampir pada
Lampiran II.
BAB VIII
RAPAT
Bab ini mengatur mengenai rapat yaitu jadwal rapat rutin, kapan perlu ada rapat khusus,
ketentuan jumlah quorum persyaratan rapat, notulen rapat, prosedur rapat dan peserta rapat,
persyaratan menghadiri rapat dan lain sebagainya.
BAB IX
KERAHASIAAN DAN INFORMASI MEDIS
Bab ini mengatur tentang kerahasiaan pasien dan pemberitahuan informasi medis.
Pengaturan ini terkait dengan hak dan kewajiban rumah sakit, dokter, dokter gigi, dokter
spesialis, dokter gigi spesialis, dan pasien.
BAB X
PENGAWASAN
Pelaksanaan pengawasan terhadap etik dan mutu diatur pada bab ini. Mulai dari siapa yang
akan melaksanakan, bagaimana melaksanakan, bagaimana laporan monitoring dibuat dan
ditindak lanjuti.
BAB XI
KETENTUAN PERUBAHAN
Bab ini mengatur review dan perubahan medical staff bylaws , kapan, siapa yang mempunyai
kewenangan, dan bagaimana mekanisme perubahan medical staf by laws.
BAB XII
PENUTUP
Yang diatur disini terkait dengan pemberlakukan Medical Staff By Laws.
III.CONTOH RINGKAS MEDICAL STAFF BYLWAS
BAB I
PENGORGANISASIAN STAF MEDIS FUNGSIONAL
Bagian Kesatu
Kelompok Staf Medis
Pasal .......
Tujuan dan pengorganisasian Kelompok Staf Medis (KSM) adalah agar Staf Medis di
Rumah Sakit dapat lebih menata diri dengan focus terhadap kebutuhan pasien, sehingga
menghasilkan pelayanan medis yang berkualitas, efisien dan bertanggung jawab.
Pasal .......
Secara administrative manajerial, Kelompok Staf Medis (KSM) berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Direktur Medik & Keperawatan.
Pasal ......
(1) Kelompok Staf Medis (KSM) merupakan organisasi Staf Medis yang terdiri dari Dokter
Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Dokter Gigi Spesialis yang memberikan Pelayanan
Medis di RSUP.Dr.M.Djamil Padang
(2) KSM dibentuk dan ditetapkan oleh Direktur Utama yang dikelompokkan berdasarkan
keahlian dan/ atau spesialisasi yang ada di Rumah Sakit.
(3) Untuk kelompok Dokter Umum, masuk dalam KSM Medik Dasar dan untuk
Kelompok Dokter Gigi dan Dokter Gigi Spesialis masuk dalam KSM Gigi dan Mulut.
(4) Untuk Kelompok Dokter Spesialis, masuk dalam KSM sesuai engan bidang spesialisasinya.
Pasal .......
(1) Seluruh Staf Medis baik bekerja purna waktu atau paruh waktu wajib menjadi Anggota
KSM.
(2) Anggota tetap KSM, yaitu dokter dan dokter spesialis serta dokter gigi dan dokter gigi
spesialis yang bekerja purna waktu di rumah sakit.
(3) Anggota tidak tetap KSM, yaitu dokter dan dokter spesialis serta dokter gigi dan dokter gigi
spesialis yang berstatus sebagai dokter paruh waktu, dokter tamu dan peserta Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di rumah sakit.
(4) Setiap KSM beranggotakan minimal 2 (dua) orang staf medis, apabila kurang dari 2 (dua)
orang, maka staf medis yang bersangkutan dapat bergabung dengan KSM lainnya.
(5) Penempatan Staf Medis kedalam KSM ditetapkan dengan surat keputusan Direktur Utama
atas usulan Komite Medik dan KSM terkait.
(6) Setiap KSM dipimpin oleh seorang Ketua yang dijabat oleh Staf Medis.
(7) Ketua KSM ditetapkan oleh Direktur Utama dengan masa bakti 4 (empat) tahun.
(8) Dalam keadaan tertentu Direktur Utama dapat memberhentikan Ketua KSM sebelum
berakhirnya masa bakti.
(9) Penetapan sebagai Ketua KSM disahkan dengan surat keputusan Direktur Utama
RSUP.Dr.M.Djamil Padang.
Pasal ..................
........................................................................................................