PERATURAN PEMIMPIN
MEMUTUSKAN :
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Bagian Kedua
Ruang Lingkup
Pasal 2
(1) Ruang Lingkup pengadaan barang dan jasa dalam peraturan ini adalah
pengadaan barang dan jasa BLUD RSUD KOLONEL ABUNDJANI
BANGKO yang sumber dananya berasal dari :
a. Jasa layanan yang diberikan kepada masyarakat
b. Hibah tidak terikat
c. Hasil kerja sama dengan pihak lain
d. Lain – lain pendapatan BLUD RSUD KOLONEL ABUNDJANI
BANGKO yang sah.
(2) Pengadaan barang dan jasa pada BLUD RSUD KOLONEL ABUNDJANI
BANGKO yang dananya bersumber dari APBD dan APBN dikecualikan
dari peraturan ini dan dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang berlaku
bagi pengadaan barang dan jasa pemerintah
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan ini adalah agar PPK BLUD RSUD
Kolonel Abundjani Bangko dalam pengadaan Barang dan/atau Jasa PPK
BLUD RSUD Kolonel Abundjani Bangko dapat menjamin ketersediaan
barang dan /jasa yang lebih bermutu, cepat serta mudah menyesuaikan
dengan ketentuan untuk mendukung kelancaran pelayanan PPK BLUD
RSUD Kolonel Abundjani Bangko.
Bagian Ketiga
Prinsip Dasar
Pasal 4
Pasal 5
(1) Guna efektivitas dan efesiensi dalam pengeluaran biaya BLUD untuk
pelaksanaan pengadaan barang dan/atau jasa PPK BLUD RSD Kolonel
Abundjani Bangko diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian
dari ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pengadaan
barang dan/atau jasa pemerintah;
(2) Pengadaan barang dan/atau jasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi :
a. Pengadaan perbekalan farmasi;
b. Pengadaan makan dan minum pasien;
c. Pengadaan jasa cleaning service;
d. Pengadaan jasa konstruksi;
e. Pengadaan jasa konsultansi; dan
f. Pengadaan barang dan/atau jasa operasional rumah sakit.
g. Inhouse training
Pasal 6
BAB II
PELAKU PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA
Bagian Kesatu
Pelaku Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Pasal 7
Pelaku pengadaan Barang dan/atau Jasa PPK BLUD RSUD Kolonel
Abundjani Bangko, terdiri atas:
a. Pengguna Anggran (PA);
b. Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
c. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
d. Pejabat Pelaksana Tekhnis Kegiatan (PPTK);
e. Pejabat Pengadaan (PP);
f. Pejabat Pemeriksaan Hasil Pekerjaan (PjPPHP);
g. Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PPHP);
h. Penyelenggara Swakelola; dan
i. Penyedia.
Bagian Kedua
Persyaratan dan Pengangkatan
Paragraf 1
PA
Pasal 8
(1) PA adalah pemimimpin PPK BLUD RSUD Kolonel Abundjani Bangko;
(2) PA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diangkat oleh dan ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.
Paragraf 2
KPA
Pasal 9
(1) Untuk dapat diangkat menjadi KPA, harus memenuhi syarat sebagai
berikut;
a. Memiliki integritas;
b. Memiliki disiplin tinggi;
c. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk
melaksanakan tugas;
d. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat Korupsi
Kolusi dan Nepotisme (KKN);
e. Menandatangani Pakta Integritas;
f. Memiliki tanggung jaawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk
melaksanakan tugas;
g. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat Korupsi
Kolusi dan Nepotisme (KKN);
h. Minimal menduduki Jabatan Struktural Eselon III;
i. Diutamakan telah memiliki sertifikat keahlian Pengadaan Barang
dan/atau Jasa.
(2) KPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diangkat oleh Pemimpin PPK
BLUD RSUD Kolonel Abundjani Bangko dan ditetapkan dengan
Pemimpin PPK BLUD RSUD Kolonel Abundjani Bangko
Paragraf 3
PPK
Pasal 10
(1) Untuk dapat diangkat menjadi PPK, harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Memiliki integritas;
a. Memiliki disiplin tinggi;
b. Memiliki tanggung jawab dan kualifikaasi teknis serta manajerial untuk
melaksanakan tugas;
c. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat Korupsi
Kolusi dan Nepotisme (KKN);
d. Menandatangani Pakta Integritas:
e. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial untuk
melaksanakan tugas;
f. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat Korupsi
Kolusi dan Nepotisme (KKN);
g. Tidak menjabat sebagai Pejabat Penandatangan Surat Perintah
Membayar (PP-SPM) atau bendahara; dan
h. Memiliki Sertifikat Keahlian Pengadaan Barang dan/atau Jasa.
Paragraf 4
PPTK
Pasal 11
(1) Untuk dapat diangkat menjadi PPTK, harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Memiliki integritas;
b. Memiliki disiplin tinggi
c. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial
untuk melaksanakan tugas;
d. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN);
e. Menandatangani Pakta Integritas;
f. Memiliki tanggung jawab dan kualifikasi teknis serta manajerial
untuk melaksanakan tugas;
g. Mampu mengambil keputusan, bertindak tegas dan memiliki
keteladanan dalam sikap perilaku serta tidak pernah terlibat
Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN);
h. Mempunyai tugas pokok dan fungsi jabatan yang sesuai dengan
kegiatan yang dilaksanakan.
(2) PPTK sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat oleh PA dan
ditetapkan dengan Keputusan PA.
(3) PPTK dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada PA/KPA .
(4) Guna kelancaran pelaksanaan tugas, PPTK dapat dibantu oleh
Pembantu PPTK yang diangkat oleh PA dan ditetapkan dengan
Keputusan PA.
(5) Pembantu PPTK dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada
PPTK.
Paragraf 5
Pejabat Pengadaan
Pasal 12
(1) Untuk dapat diangkat menjadi Pejabat Pengadaan, harus memenuhi
syarat sebagai berikut:
a. Memiliki integritas, disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
b. Memahami pekerjaan yang akan dilaksanakan;
c. Memahami jenis pekerjaan tertentu yang menjadi tugas pejabat
pengadaan Barang dan/atau Jasa;
d. Memahami isi dokumen, metode dan prosedur pengadaan;
e. Memiliki sertifikat keahlian pengadaan Barang dan/atau Jasa sesuai
dengan kompetensi yang disyaratkan; dan
f. Menandatangani Pakta Integritas.
(2) Pejabat Pengadaan berasal dari pegawai negeri sipil, baik dari kalangan
PPK BLUD RSUD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO maupun Instansi
teknis lainnya yang memiliki sertifikat keahlian Pengadaan Barang
dan/atau Jasa yang masih berlaku.
Pasal 13
(1) Untuk dapat diangkat menjadi Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan, harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
b. Memahami isi kontrak;
c. Memiliki kualifikasi teknis;
d. Menandatangani Pakta Integritas; dan
e. Tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda tangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) atau Bendahara.
(2) Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
diangkat oleh PA dan ditetapkan dengan Keputusan PA.
Paragraf 7
PPHP
Pasal 14
(1) Untuk dapat diangkat menjadi PPHP, harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Memiliki integritas, disiplin, dan tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas;
b. Memahami isi kontrak;
c. Memiliki kualifikasi teknis;
d. Menandatangani Pakta Integritas; dan
e. Tidak menjabat sebagai Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah
Membayar (PPSPM) atau Bendahara.
(2) PPHP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diangkat oleh PA dan
ditetapkan dengan Keputusan PA.
(3) PPHP dalam melaksanakan tugas bertangung jawab kepada PA.
Bagian Kedua
Tugas dan Wewenang
Paragraf 1
Pengguna Anggaran
Pasal 15
paragraf 2
Kuasa Pengguna Anggaran
Pasal 16
(4) KPA dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang dan/atau Jasa.
(5) Dalam hal tidak ada personel yang dapat ditunjuk sebagai PPK, KPA
dapat merangkap sebagai PPK.
Paragraf 3
PPK
Pasal 17
(3) PPK dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dibantu oleh Pengelola Pengadaan Barang dan/atau Jasa.
Paragraf 4
PPTK
Tugas dan Wewenang PPTK
Pasal 18
Paragraf 5
Tugas Pejabat Pengadaan
Pasal 19
Paragraf 6
Tugas Pj. PHP dan PPHP
Pasal 20
BAB IV
JENJANG NILAI
Bagian Kesatu
Jenjang Nilai Pengadaan Barang dan/atau Jasa
Pasal 21
Jenjang Nilai untuk Pengadaan Barang dan/atau Jasa, ditetapkan sebagai
berikut:
a. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya dengan nilai
sampai dengan paling banyak Rp.500.000.000,- (lima ratus juta
rupiah) dilakukan dengan Metode Pengadaan Langsung, dengan
kelengkapan dokumen sebagai berikut:
1. Pengadaan dengan nilai paling banyak sampai dengan
Rp.25.000.000, (dua puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa
bukti pembelian/pembayaran antara lain nota, setruk, dan
faktur/invoice;
2. Pengadaan dengan nilai paling sedikit di atas Rp.25.000.000, (dua
puluh juta rupiah), sampai dengan nilai paling banyak
Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), bentuk kontrak berupa
kuitansi;
3. Pengadaan dengan nilai paling sedikit di atas Rp.50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan nilai paling banyak
Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), bentuk konrak berupa
Surat Perintah Kerja (SPK),
b. Pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa lainnya dengan nilai
paling sedikit di atas Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
dilakukan dengan metode tender, yang mengacu pada ketentuan
perundang undangan yang berlaku
Bagian kedua
Jenjang Nilai Pengadaan Jasa Konsultansi
Pasal 22
BAB V
PENGADAAN MELALUI KERJASAMA
Pasal 23
BAB VI
Pasal 24
BAB VII
PENGADAAN BARANG DAN/ATAU JASA SECARA SWAKELOLA
Pasal 25
Pasal 26
BAB VIII
KONTRAK/PENGADAAN
Bagian Kesatu
Maksud dan Tujuan
Pasal 27
Bagian Kedua
Bentuk Kerangka Kontrak dan Isi Kontrak
Pasal 28
Bagian Ketiga
Jenis
Pasal 29
(4) Kontrak Harga Satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
merupakan kontrak pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa
lainnya dengan harga satuan yang tetap untuk setiap satuan atau
unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu atas penyelesaian
seluruh pekerjaan dalam batas waktu yang telah ditetapkan dengan
ketentuan sebgai berikut:
a. Volume atau kuantitas pekerjaannya masih bersifat perkiraan pada
saat Kontrak ditandatangani;
b. Pembayaran berdasarkan hasil pengukuran bersama atas realisasi
volume pekerjaan; dan
c. Nilai akhir kontrak ditetapkan setelah seluruh pekerjaan
diselesaikan.
(7) Kontrak Payung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dan
ayat (2) huruf c dapat berupa kontrak harga satuan dalam periode
waktu tertentu untuk Barang dan/atau Jasa yang belum dapat
ditentukan volume dan/atau waktu pengirimannya pada saat kontrak
ditandatangani.
Bagian Keempat
Pelaksanaan Kontrak
Pasal 30
(5) Surat Perintah Kerja dan Kontrak Pengadaan Barang dan/atau Jasa
yang merupakan dasar untuk penerimaan barang, harus dengan tegas
memuat dan menyatakan jumlah barang dan biaya maupun syarat-
syarat lain yang diperlukan.
BAB IX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 31
(1) Barang dan/atau Jasa yang sudah dimuat dalam sistem Katalog
Elektronik (E-Catalogue) digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
pengadaan Barang dan/atau Jasa.
(2) Dalam hal Barang dan/atau Jasa yang dimuat dalam sistem Katalog
Elektronik, spesifikasinya tidak sesuai dengan kebutuhan PPK BLUD
RSUD KOLONEL ABUNDJANI BANGKO, maka pengadaannya
dilakukan di luar sistem Katalog Elektronik (E-Catalogue).
Pasal 32
(2) Dalam hal obat yang sudah tercantum pada Formularium Nasional
tetapi belum dimuat dalam sistem katalog Elektronik (E-Catalogue),
maka pengadaan obat tersebut berpedoman pada Formularium
Rumah Sakit dengan jenis serta komposisi obat yang sama dan harga
reguler.
(3) Dalam hal obat yang sudah dimuat pada katalog Elektronik (E-
Catalogue), tidak tersedia pada distributor maupun pabrik obat pada
saat dilakukanproses pengadaan, maka pengadaan obat tersebut
berpedoman pada Formularium Rumah Sakit dengan jenis serta
komposisi obat yang sama dan harga reguler.
Pasal 33
Pengadaan barang dan/atau jasa yang belum diatur dalam peraturan ini,
maka mengacu kepada peraturan Presiden tentang pengadaan barang
dan/jasa yang berlaku saat ini dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
Ditetapkan di : Bangko
Pada tanggal : Januari 2022
Pemimpin,
dr. SEPHELIO
NIP. 196809162002121003
‘