Anda di halaman 1dari 4

Transportasi Kereta Api saat COVID - 19

Dosen pembimbing :
M. Shofwan Donny C, S.ST, M.T.

Disusun oleh :
Ainur Ridho Pramesta ( 21119001 )

UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA


FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kereta api merupakan transportasi darat antar kota yang diminati oleh
seluruh lapisan masyarakat. Sistem perkeretaapian di Indonesia semakin maju.
Fasilitas yang diberikan pun memadai. Hal itulah yang membuat masyarakat
percaya kepada transportasi kereta api.

Transportasi kereta api di Indonesia sangat berperan penting dalam sendi


kehidupan masyarakat. Karena kereta api adalah alat angkut yang memiliki
harga yang terjangkau.

Masalah terjadi saat Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Covid-19


merupakan virus yang menyerang virus pernapasan. Virus ini memiliki daya
tular yang sangat tinggi sekali. Virus ini pertama kali ditemukan di Wuhan,
China. Virus ini pun berdampak dalam segala aspek, termasuk di transportasi.

Salah satunya yang berdampak adalah kereta api. Kereta api di Indonesia
pada saat pemdemi memiliki perbedaan daripada umumnya. Kerena harus
mematuhi protokol dari pemerintah

1.2 Tujuan

Mengetahui dampak dan syarat yang harus dipatuhi jika ingin memakai
jasa transportasi kereta api di masa New Normal.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Dampak Covid-19 bagi transportasi kereta api

Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan okupansi penumpang PT


Kereta Api Indonesia ( KAI ) jarak jauh dan lokal anjlok hingga setengahnya.
Penurunan okupansi terjadi hampir di semua KA, tapi yang terbesar pada KA
Ciremai jurusan Semarang - Bandung dengan angka mencapai 37% dan 48%.
Kemudian, KA Ambarawa dengan penurunan 33%. Disusul KA jurusan
Semarang - Pasar Senen KA Tawang Jaya 23% dan KA Agro Muria turun 18%.
Anjloknya okupansi penumpang KAI disebabkan karena kebijakan pemerintah
yang menghimbau kerja dari rumah atau work from home. Banyak yang
melakukan pembatalan tiket.
2.2 Syarat yang harus dipatuhi jika memakai jasa KAI di masa New Normal

1. Menunjukkan surat keterangan uji tes PCR dengan hasil negatif


yang berlaku 7 hari atau surat keterangan uji Rapid-Test dengan
hasil non reaktif yang berlaku 3 hari pada saat keberangkatan atau
Menunjukkan surat keterangan bebas gejala seperti influenza
(influenza-like illness) yang dikeluarkan oleh dokter rumah sakit/
puskesmas bagi daerah yang tidak memiliki fasilitas test PCR dan/
atau Rapid Test.

2. Mengunduh dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi pada


perangkat seluler. Selain itu, khusus bagi calon penumpang yang
akan bepergian dari dan menuju Provinsi DKI Jakarta, diharuskan
memiliki Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) DKI Jakarta.

3. Secara umum, setiap penumpang KA Jarak Jauh maupun Lokal


diharuskan dalam kondisi sehat (tidak menderita flu, pilek, batuk,
demam), suhu badan tidak lebih dari 37,3 derajat celsius, wajib
menggunakan masker, dan menggunakan pakaian lengan panjang
atau jaket.

4. Calon penumpang diwajibkan memakai masker dan faceshiled


selama di area stasiun, perjalanan KA dan sampai tiba di stasiun
tujuan.

5. Khusus penumpang infant (di bawah usia 3 tahun) dihimbau untuk


membawa sendiri faceshiled.
Daftar Puskata

https://www.google.com/amp/amp.kontan.co.id/news/dampak-covid-19-okupansi-kereta-api-turun-
hingga-40

https://www.google.com/amp/s/wartakota.tribunnews.com/amp/2020/06/13/catat-ini-5-persyaratan-
bisa-naik-kereta-jarak-jauh-selama-adaptasi-new-normal

Anda mungkin juga menyukai