Anda di halaman 1dari 2

Nama : Layyana Alvia Hasira

NPM : 2006103010039
Kelas : 03
Resume Anatomi Fisiologi Manusia Sistem Urinaria
Ginjal (Renal)
Setiap ginjal terbungkus oleh selaput tipis yang disebut kapsula renalis yang terdiri dari
jaringan fibrus berwarna ungu tua. Lapisan luar terdiri dari lapisan korteks (subtansia
kortekalis), dan lapisan sebelah dalam bagian medulla (subtansia medularis) berbentuk
kerucut yang disebut renal piramid. Puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Masing-masing piramid dilapisi oleh kolumna
renalis, jumlah renalis 15- 16 buah. Garis-garis yang terlihat di piramid disebut tubulus
nefron yang merupakan bagian terkecil dari ginjal yang terdiri dari glomerulus, tubulus
proksimal (tubulus kontorti satu), ansa henle, tubulus distal (tubulus kontorti dua) dan tubulus
urinarius (papilla vateri).
Pembentukan urine meliputi beberapa tahapan, yang diantaranya filtrasi, reabsorbsi dan
augumentasi
1. Filtrasi (Penyaringan)
Filtrasi adalah proses penyaringan yang terjadi didalam ginjal tepatnya di badan Malpighi
yang didalamnya terdapat glomerulus yang dikelilingi sangat dekat oleh kapsula Bowman.
Proses filtrasi terjadi ketika darah yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat -zat lain
serta sel-el darah dan molekul protein masuk ke glomerulus, tekanan darah menjadi tinggi
sehingga mendorong air dan komponen-omponen yang tidak dapat larut, melewati pori-pori
endothelium kapiler glomerulus, kecuali sel-sel darah dan molekul protein. Kemudian
menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi, masuk ke dalam ruang kapsula
Bowman. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus atau
urine primer. Urine primer ini mengandung: air, protein, glukosa, asam amino, urea, dan ion
anorganik. Glukosa, ion anorganik dan asam amino masih diperlukan tubuh. Selanjutnya
tahapan pembentukan urine masuk ketahap selanjutnya, yaitu reabsorpsi (Penyerapan
kembali).
2. Reabsorpsi (Penyerapan kembali zat-zat sisa)
Reabsorpsi merupakan proses yang kedua setelah terjadi filtrasi di glomerulus.
Reabsorpsi merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju ke pembuluh
darah yang mengelilinginya yaitu kapiler peitubuler. Sel-sel tubulus renalis secara selektif
mereabsorpsi zat-zat yang terdapat pada urine primer dimana terjadi reabsorpsi tergantung
dengan kebutuhan. Zat-zat makanan yang terdapat di urine primer akan direabsorpsi secara
keseluruhan, sedangkan reabsorpsi garam-garam anorganik direabsorpsi tergantung jumlah
garam-garam anorganik di dalam plasma darah. Proses reabsorpsi terjadi dibagian tubulus
kontortus proksimal yang nantinya akan dihasilkan urine sekunder setelah proses reabsorpsi
selesai. Proses reabsorpsi air ditubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus distal.
Proses reabsorpsi akan terjadi penyaringan asam amino, glukosa, asam asetoasetat, vitamin,
garam-garam anorganik dan air.
Setelah pembentukan urine sekunder maka di dalam urine sekunder sudah tidak memiliki
kandungan zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh lagi sehingga nantinya urine yang dibuang
benar-benar memiliki kandungan zat yang tidak dibutuhkan tubuh manusia.
Mekanisme reabsorpsi : bermula urine primer masuk dari glomerulus ke tubulus
kontortus proksimal, kemudian mulai direabsoprsi hingga mencapai lengkung Henle. Zat-zat
yang direabsorpsi di sepanjang tubulus ini adalah glukosa ion Na+ , air dan ion Cl- . Setiba di
lengkung Henle, volume filtrate telah berkurang. Hasil tahap reabsorpsi ini dinamakan urine
sekunder atau filtrat tubulus.
3. Augumentasi (Pengeluaran)
Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubulus
kontortus distal. Urine sekunder yang dihasilkan tubulus proksimal dan lengkung Henle akan
mengalir menuju tubulus kontortus distal. Urine sekunder akan melalui pembuluh kapiler
darah untuk melepaskan zat-zat yang sudah tidak lagi berguna bagi tubuh. Selanjutnya,
terbentuklah urine yang sesungguhnya. Urine ini akan mengalir dan berkumpul di tubulus
kolektivus (saluran pengumpul) untuk kemudian bermuara ke rongga ginjal.
Komposisi Urine
Komposisi urine yang paling utama adalah terdiri dari air, urine pada kondisi normal
umumnya mengandung 90% air. Kandungan lainnya urea, asam urat dan ammonia yang
merupakan zat sisa dari pembongkaran protein, zat warna empedu yang membuat warna
urine kita menjadi kuning, bermacam-macam garam / NaCl, dan terdapat beberapa zat yang
beracun.
Ciri-ciri Urine yang normal
Jumlah urine normal rata-rata 1 sampai 2 liter sehari, tetapi berbeda-beda sesuai jumlah
cairan yang dimasukkan. Banyaknya bertambah pula bila terlampau banyak protein yang
dimakan, sehingga tersedia cukup cairan yang diperlukan untuk melarutkan urea. Urin
normal berwarna bening orange pucat tanpa endapan, baunya tajam, reaksinya sedikit asam
terhadap lakmus dengan pH rata-rata 6, berat jenisnya berkisar dari 1.010 sampai 1.025.

Anda mungkin juga menyukai