OLEH:
MUHAMMAD IQBAL
HARI KARNADO PUTRA
WAN ALYAA ATIQAH
MAIDZATUL SYIMA
PEMBIMBING:
Dr Ramona Dumasari Lubis, SpKK
DEFINISI
Dermatitis kontak alergi merupakan dermatitis kontak
karena sensitisasi alergi terhadap substansi yang
beraneka ragam yang menyebabakan reaksi peradangan
pada kulit bagi mereka yang mengalami hipersensivitas
terhadap alergen sebagai suatu akibat dari pajanan
sebelumnya
EPIDEMIOLOGI
Meningkatnya angka kejadian DKA seiring dengan
bertambahnya produk yang mengandung bahan kimia
yang di pakai oleh masyarakat
lama pajanan
Oklusi
suhu
kelembaban lingkungan
Vehikulum
pH
tinea korporis.
Hb 11.30g/dl
leukosit 9000/mm3
eritrosit 3,9jt/mm3
Pemeriksaan KOH
PENATALAKSANAAN
Pengobatan dermatitis kontak adalah upaya pencegahan
terulangnya kontak kembali dengan allergen penyebab,
dan menekan kelainan kulit yang timbul.
Kortikosteroid dapat diberikan dalam jangka pendek
untuk mengatasi peradangan pada dermatitis kontak
alergi akut yang ditandai dengan eritema, edema, vesikel
atau bula, serta eksudatif (madidans), misalnya
prednisone 30mg/hari. Umumnya kelainan kulit akan
mereda setelah beberapa hari.
Sedangkan kelainan kulitnya cukup dikompres dengan larutan
garam faal atau larutan air salisil 1:1000.
Untuk dermatitis kontak alergi ringan atau akut yang telah
mereda (setelah mendapat pengobatan kortikosteroid sistemik),
cukup diberikan kortikosteroid atau makrolaktam
(pimecrolimus atau tacrolimus) secara topikal.
PROGNOSIS
Prognosis pasien ini adalah baik karena ruam-ruam
semakin berkurang dengan pengobatan. Namun
prognosis bisa menjadi kurang baik jika turut berlaku
dermatitis oleh faktor endogen (dermatitis atopik,
dermatitis numularis, atau psoriasia), atau terus terpajan
dengan allergen.
TERIMA
KASIH