Oleh :
Pembimbing:
UNIVERSITAS ABDURRAB
RSUD BANGKINANG
2019
Definisi
• Tes yang dilakukan dengan mengaplikasikan sedikit produk pada area
kulit tertentu untuk mengevaluasi apakah ada tanda-tanda iritasi atau
alergi yang muncul akibat pemakaian produk tersebut.
Indikasi
• Dermatitis kontak alergik dengan penyebab tidak diketahui.
• Tidak terlalu dekat dengan dermatitis yang ada, sebab daerah tersebut
lebih peka hingga dapat menimbulkan reaksi positif palsu
• Bebas dari kelainan kulit yang lain terutama yang dapat menyulitkan
pembacaan atau akibat lain yang tidak kita harapkan.
• Bebas dari kosmetik, salep-salep. Kortikosteroid topikal harus
dibebaskan pula paling sedikit 2 minggu sebelumnya.
Macam prosedur patch test :
Patch test tertutup
Uji tempel tertutup meliputi penempelan bahan alergen yang dicurigai sebagai
penyebab pada kulit yang intak, tidak meradang dan dalam konsentrasi non
iritan.
Penempelan dapat dilakukan dengan menggunakan thin-layer rapid-use
epicutaneus (TRUE) test atau dengan wadah aluminium (Finn chamber) yang
diletakan pada perekat scanpor. Setelah 48 jam lembaran uji diangkat dan
dilakukan pembacaan dengan sistem skoring tertentu.
Patch test terbuka
• Uji tempel terbuka dilakukan untuk bahan-bahan yang mudah menguap dan
pada penderita yang reaksi kepekaanya kuat terhadap suatu alergen kontak. Jika
dilakukan secara tertutup maka bahan tersebut akan bersifat iritan primer.
• Contohnya parfum, semprotan rambut, penyegar kulit, larutan setelah bercukur
dan tonik rambut.
• Dilakukan dengan cara uji pakai (usage test) dan repeated open application test
(ROAT).
• Daerah aplikasinya biasanya di daerah belakang telinga, dapat juga di lipat
lengan dan lipat kaki. Bahan yang dicurigai dioles langsung ke kulit normal di
daerah tersebut seluas setengah inci persegi dan biarkan terbuka.
• Selama 24 jam jangan dicuci atau terkena bahan lain. Setelah 24 jam jika tidak
ada reaksi, dilakukan uji lagi dengan cara yang sama dan dibaca kembali setelah
24 jam. Jika tidak ada reaksi setelah tiga kali pengulangan maka uji dapat disebut
negatif.
Uji Tempel Sinar (Photo Patch Test)
• Tempatnya luas sehingga banyak bahan yang bisa diteskan secara serentak
(bisa sampai 50 bahan atau lebih)
• Tempatnya terlindung hingga tidak mudah lepas, baik disengaja maupun
tidak
• Bahan yang menempel tidak banyak mengalami gerakan, lepas atau kendor,
sehingga kontaknya dengan kulit cukup terjamin
• Jika terjadi dermatitis atau sampai terjadi sikatriks tidak tampak dari luar
oleh karena terlindung.
• Pilihan lain: a. Lengan atas bagian lateral b. Lengan bawah bagian volar.
CARA PELAKSANAAN
• Unit uji tempel terdiri dari chamber, plester dan alergen. Yang perlu
diperhatikan :
1. Chamber hrs sdh terstandarisasi (Finn chamber, gamma chamber)
2. Plester perekat hrs bersifat non alergenik dan dpt merekatkan kuat
chamber ke kulit
3. Alergen yg digunakan sdh terstandarisasi (TRUE, TROLAB)
4. Alergen non standar dpt dipersiapkan beberapa jam seblm
pelaksanaan dlm btk vaselin album dan beberapa menit dlm btk cairan
• Yang perlu diperhatikan dlm pengisian dan penempelan chamber :