Anda di halaman 1dari 2

Photopatch test

Photopatch test menggabungkan teknik dari dua subspesialisasi di Dermatology, pengujian


patch untuk alergi dermatitis kontak dan foto-testing untuk photodermatology. Terdapat
beberapa kesulitan dalam menjalankan kedua teknologi secara bersama-sama (uji tempel dan
radiasi UV), serta kasus dermatitis kontak fotoalergi yang jarang, teknik ini tidak begitu
banyak dilakukan. Pada uji tempel, biasanya terdapat variasi dari reaksi kulit yang terjadi,
banyak variable yang harus dipikirkan seperti : konsentrasi allergen dan vehikulum, uji seri
dan pembacaan tes hasil dari dermatitis kontak alergi, sumber UV, spektrum UV, radiasi UV
dan dosis UV yang mencapai kulit dari photodermatology, dan interpretasi akhir dari hasil
tes. Oleh karena itu, ada beberapa kesulitan dalam standarisasi prosedur.
Photodermatologists dan dermatologists kontak pada consensus di Amsterdam tahun 2002
dan 2007 telah menyepakati metodologi, seri alergen dan interpretasi dari hasil tes.

Indikasi Photopatch test


Indikasi utama untuk Photopatch test adalah untuk mengkonfirmasi diagnosis kontak
fotoalergi eksim / fotoalergi dan menemukan alergen yang bertanggung jawab. Tes ini
dapat juga berkontribusi untuk membedakan fotoalergi dari phototoxic reaksi, meskipun hal
ini tidak selalu mudah. Pada reaksi phototoxic, terjadi reaksi fotoalergi yang biasanya lebih
parah, dengan meningkatnya intensitas paparan, terdapat kemungkinan menjadi persisten
fotosensitifitas dan reaktifitas silang reaktif bahan kimia. Oleh karena itu, identifikasi dan
menghindari alergen sangat penting untuk prognosis dermatitis tersebut.
Manifestasi klinis fotosensitifitas sangat polimorfik, sulit untuk membedakan fotoalergi dari
fototoksisitas - akut atau kronis eksim, urtikaria, lichenoid dan reaksi pigmentasi, eritema
multiforme, reaksi karena terpapar sinar matahari berlebihan. Pada photosensitivity dari agen
sistemik, lesi biasanya terlokalisasi dengan distribusi simetris, pada wajah, leher, daerah V
atas dada, lengan, punggung tangan dan kaki, sedangkan didermatitis kontak fotoalergi, lesi
terjadi di lokasi aplikasi bersamaan dengan adanya fotosensitizer yaitu paparan UV. Tapi ada
yang kurang jelas mengenai pola dari fotoalergi : reaksi eczematous, kadang-kadang
dikaitkan dengan lesi target dari eritema multiforme, juga dapat melibatkan beberapa daerah
lain, yang disebabkan oleh alergen yang mungkin secara tidak sengaja, disebarkan oleh
tangan ke area lain dari lokasi primer aplikasi.
Tehnik Photopatch test
Sejumlah allergen yang sudah terstandardisasi, diencerkan pada vehikulum yang nyaman,
ditempatkan pada ruang-ruang pada Finn Chambers sebagai untuk uji tempel, jumlahnya
bervariasi misalnya 15, 20 dan 25.
Untuk Photopatch test disiapkan 2 set bahan allergen yang ditempel secara simetris di bagian
punggung, menjauhi tulang punggung. Uji tempel dilakukan secara oklusif. Oklusi terbaik
dibiarkan selama 2 hari, tetapi variasi hasil tidak terlalu signifikan dalam kasus uji tempel
dengan oklusi selama 1 hari. Prosedur di unit photodermatology, waktu untuk membaca tes
foto dilakukan secara bersamaan. Pembacaan pertama harus dilakukan setelah membuka
patch untuk mendeteksi apakah ada reaksi kontak sebelum penyinaran. Sementara satu set
allergen lainnya diberi pelindung dari cahaya dengan bahan buram UV. Allergen yang telah
dibuka kemudian disinari dengan sinar UV A dengan kekuatan 5 J/cm2. Pembacaan dalam
waktu 30 menit setelah iradiasi harus dilakukan, untuk mendeteksi adanya reaksi urtikaria
tipe cepat. Setidaknya satu set lainnya harus dilakukan 2 atau 3 hari setelah iradiasi (D3 /
D4), untuk mendeteksi alergi dan Reaksi fotoalergi

Anda mungkin juga menyukai