Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN GADGET BERLEBIHAN MENGAKIBATKAN

MATA KERING PADA ANAK

dr. Mazidah Zulfa


PPDS Ophthalmology FK Undip

Pada zaman sekarang gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari setiap orang untuk
bekerja, belajar maupun bermain. Hal ini lah yang menjadi sorotan bagi setiap orang tua yang selalu
khawatir dalam mendidik anak-anaknya. Bahkan dari sebuah penelitian menyebutkan bahwa 79,5%
pengguna aktif smartphone yang ada di seluruh Indonesia merupakan anak-anak dan remaja. Penggunaan
gadget pada kalangan anak-anak khususnya anak usia dini memang dapat mengasah pemahaman dalam
berilmu misalnya dalam hal kosakata. Sedangkan motivasi utama pada anak-anak usia remaja adalah
mengakses internet untuk mencari informasi, untuk terhubung dengan teman lama dan baru dan untuk
hiburan. Namun dari penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat
menyebabkan masalah perhatian, kesulitan berkonsentrasi di sekolah, gangguan tidur, gangguan makan
dan obesitas. Selain itu masalah yang sering dijumpai akibat penggunaan gadget yang berlebihan adalah
menyebabkan mata kering.

Mata Kering (Dry Eye) merupakan kondisi dimana mata kita tidak mendapatkan pelumasan yang
cukup dari air mata sehingga menyebabkan permukaan kornea dan konjungtiva mengalami kekeringan.
Akibatnya mata terasa sangat tidak nyaman dan terasa gatal atau mata terasa seperti berpasir. Hal ini
dikarenakan mata tidak bisa menghilangkan debu atau benda asing yang mengganggu mata. Namun pada
anak-anak terutama usia dini akan sulit dideteksi karena mereka belum bisa mengekspresikan diri dan
tidak memberitahu ke orang tuanya. Sehingga orang tua perlu waspada jika anak-anak mulai muncul
gejala mengucek mata dan mata merah. Pada gejala yang lebih berat akan terjadi mata malas atau
Amblyopia dimana mata tidak mampu melihat dengan normal padahal sudah menggunakan kacamata
yang benar. Gejala mata malas pada anak dpat berupa anak berulang kali menabrak benda, tidak mampu
mengambil mainan nya dan saat menonton televisi hanya menghadap ke satu sisi. Segera periksakan ke
dokter jika gejala tersebut mulai muncul pada anak.

Terlalu lama menatap layar smartphone atau komputer akan menyebabkan seseorang jarang
berkedip sehingga memicu air mata yang lebih cepat menguap. Berkedip merupakan suatu refleks normal
yang berfungsi untuk melindungi mata dari kekeringan, objek yang mengancam mata dan cahaya yang
terang. Saat berkedip maka mata akan terbantu dalam mengatur pengeluaran air mata yang berfungsi
untuk melembapkan dan membersihkan permukaan mata. Hal ini yang menyebabkan mata kering pada
pengguna gadget karena biasanya hanya 3-5 kali berkedip per menit. Sedangkan dalam keadaan normal
mata berkedip 12-15 kali per menit.
Pada sebuah studi didapatkan 6,6% anak-anak memiliki gejala dan tanda mata kering akibat
penggunaan gadget seperti bermain mobile game dan menatap layar komputer dalam waktu yang lama.
97% diantaranya dilaporkan menggunakan gadget rata-rata lebih dari 3 jam dalam sehari. Mengatur
batasan waktu dalam menatap layar komputer atau smartphone akan sangat membantu untuk mencegah
terjadinya mata kering. Jangan lupa untuk selalu berikan jeda istirahat. Pada pengguna komputer perlu
untuk menurunkan layar komputernya hingga di bawah ketinggian mata untuk mengurangi lebar
pembukaan kelopak mata dan meminimalkan hilangnya penguapan, yang lebih besar. Berikan pelumas
mata menggunakan air mata buatan jika diperlukan dan asupan nutrisi yang cukup untuk kesehatan mata
seperti vitamin A, asam lemak omega 3 dan omega 6.

. (Wulandari, 2016).
(Machmud, 2018)
(Broto, 2014)

Evaluation of the Prevalence and Risk Factors of Dry Eye in Young Population

Rupal Bhatt, Vaishali Prajapati, Urvi Viramgami


M & J Western Regional Institute of Ophthalmology, Ahmedabad, Gujarat, India

Changes in blink rate and ocular symptoms during different reading


tasks
Ali A Abusharha

Clinical Overview

Dry eye 
Elsevier Point of Care  (

)
Updated November 7, 2020. Copyright Elsevier BV. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai