PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Pada mulut manusia normal di bagian rongga mulut (cavum oris)
terdiri atas bagian-bagian dan batas-batas. Selain itu sebagai seorang dokter
gigi diperlukan pengetahuan dan pemahaman baik secara anatomis maupun
histologis dari rongga mulut manusia.
1
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
BAB II
ISI
A. Vestibulum Oris
2
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
1. Batas Anterior dan Posterior
3
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
B. Cavum Oris Propium
Saat membuka mulut, cavum oris propium dapat terlihat. Bagian yang dapat di
amati antara lain palatum, lidah, dan bagian dasar mulut. Batas lateral dari cavum oris
propium pada bagian anterior adalah arcus dentalis, sedangkan batas lateral pada bagian
posterior adalah tonsilla palatina beserta pilar yang terkait. Bagian yang lebih menonjol
dan berada di belakang tonsil yaitu arkus palatopharyngeal yang memanjang ke bawah
dari palatum molle sampai ke dinding lateral faring. Sedangkan bagian yang berada di
depan tonsil adalah arkus palatoglossal. Batas posterior dari cavum oris propium adalah
jarak antara kedua tonsil beserta pilar-pilarnya yang disebut fauces.
II. Lidah
1. Anatomi Lidah
Struktur otot yang terdapat di dalam rongga mulut, terbagi menjadi dua
bagian, yaitu :
Oral : Bagian yang dapat bergerak
Bagian ini mencakup 2/3 anterior lidah, dilapisi oleh
epitel squamosa yang terkeratinisasi.
Faring : Bagian yang tidak dapat bergerak
Bagian ini mencakup 1/3 posterior lidah, dilapisi oleh
epitel squamosa yang tidak terkeratinisasi.
Kedua bagian tersebut dipisahkan oleh Septum Fibrosa Medial.
4
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Fungsi lidah :
1 Mastikasi
2 Berbicara
3 Penelanan
4 Pengecap / Perasa
Terdapat dua tipe otot pada lidah, yaitu :
1. Papilla Filiformis
Berjumlah paling banyak, berbentuk ramping, seperti
benang, berwarna agak putih
yang menciptakan struktur
beludru pada permukaan dorsal lidah, hanya memiliki
sedikit taste buds. Bentuknya menyerupai cone sebesar 2-
3 mm. Merupakan struktur orthokeratinized tebal atau
parakeratinized epithelium yang menutupi pusat lamina
propria.
2. Papilla Fungiformis
5
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Berwarna merah, lebih kecil, berberntuk menyerupai
jamur dengan lapisan orthokeratinized pada permukaan
dorsal lidah, terdapat taste buds.
3. Papilla Foliate
Berbentuk menyerupai daun dengan lapisan
orthokeratinized atau parakeratinized menutupi pusat
lamina propria. Kuncup kecap terletak di lapisan epitel
diatas bagian lateral struktur yang menyerupai daun ini.
Muncul sebagai 4 hingga 11 vertical ridge yang parallel
di permukaan lateral dari bagian posterior lidah.
4. Papilla Circumvallata
Bagian ini terlihat seperti huruf V terbalik menghadap
faring. Memiliki diameter antara 3 sampai 5 mm. Saat
lidah melebar, circumvallate terlihat sebesar 7 sampai 15
sulcus terminalis yang menyerupai bentuk jamur.
5. Sulcus Terminallis
Terletak lebih posterior pada permukaan dorsal lidah,
lebih sulit terlihat secara klinis, membentuk v shaped
groove. Merupakan batas antara bagian oral dan
pharyngeal lidah.
6. Foramen Cecum
Perkembangan awal dari kelenjar tiroid.
7. Lingual Tonsil
Merupakan nodul besar dari jaringan limfatik yang
menutupi permukaan pharyngeal lidah.
6
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Permukaan Ventral Lidah
1. Epitelium
Melapisi permukaan ventral lidah, terdiri dari squamosa
bertingkat yang tidak terkeratinisasi.
2. Lingual Frenulum
Merupakan lipatan garis tengah, menghubungkan
permukaan ventral lidah dan bagian dasar mulut atau
lantai rongga mulut.
3. Papilla Sublingualis
Merupakan pembengkakan pada kedua sisi frenulum
lingual di dasar lidah yang menandai pintu masuk dari air
liur dari kelenjar submandibula ke dalam rongga mulut.
Bagian ini kontinu dengan lipatan sublingual yang
melapisi kelenjar sublingual di lantai rongga mulut.
4. Papilla Fimbriata
Merupakan lipatan fimbriasi yang berada di bagia lateral
Lingual Frenulum
5. Vena Lingual Dalam
Bagian ini dapat diamati melalui bagian mukosa antara
Plica Fimbriata dan Lingual Frenulum
7
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
2. Histologi Lidah
Permukaan atas lidah memiliki masticatory dan specialized mucosa.
Orthokeratinized stratified squamos epithelium menutupi permukaan
jaringan otot. Sulkus terminalis membagi lidah menjadi 2/3 bagian
anterior dan 1/3 bagian posterior. Bagian anterior bisa lebih banyak gerak
dibanding bagian posterior karena punya otot lurik lebih banyak dari
jaringan adiposa. Pada 2/3 bagian anterior, mukosa berasal dari
pharyngeal arch pertama dan biasa disebut badan. 1/3 bagian posterior,
mukosa berasal dari pharyngeal arch ketiga dan disebut juga dasar.
Specialized mucousa ditemukan di permukaan dorsal lidah, the lingual
papillae, yang terdapat juga orthokeratinized dan parakeratinized.
Lingual papillae merupakan struktur yang dibentuk oleh keratinized
epithelium dan lamina propria. Lingual papillae terdiri dari empat jenis;
filiform, fungiform, foliate, dan circumvallate. Tiga diantara jenis-jenis
lingual papillae berhubungan dengan taste buds; fungiform, foliate, dan
circumvallate.
8
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
b. Fungiform Lingual Papillae
Muncul sebagai 4 hingga 11 vertical ridge yang parallel di
permukaan lateral dari bagian posterior lidah. Berbentuk
menyerupai daun dengan lapisan orthokeratinized atau
parakeratinized menutupi pusat lamina propria. Kuncup kecap
terletak di lapisan epitel diatas bagian lateral struktur yang
menyerupai daun ini.
c. Folliate Lingual Papillae
Muncul sebagai 4 hingga 11
vertical ridge yang parallel
di permukaan lateral dari
bagian posterior lidah.
Berbentuk menyerupai
daun dengan lapisan
orthokeratinized atau
parakeratinized menutupi
pusat lamina propria.
Kuncup kecap terletak di
lapisan epitel diatas bagian
lateral struktur yang
menyerupai daun ini.
9
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
d. Circumvallate Lingual Papillae
Saat lidah melebar, circumvallate terlihat sebesar 7 sampai 15
sulcus terminalis yang menyerupai bentuk jamur. Circumvallate
terlihat seperti huruf V terbalik menghadap faring. Memiliki
diameter antara 3 sampai 5 mm.
Ratusan taste bud terletak di epitel menglilingi seluruh dasar
circumvallate. Penting untuk diperhatikan jika kelenjar saliva von
Ebner’s terdapat di submukosa di dalam dental propria
circumvallate lingual papillae. Keberadaan kelenjar ini berfungsi
untuk membasahi daerah sekitarnya sehingga lidah dapat
mengecap senasi rasa yang lain.
Nice To Know !
Inervasi pada Lidah
Anterior two thirds of Cabang lingual dari saraf mandubular
tongue (perasa) didukung oleh fibers yang
terbawa di saraf lngual tetapi diatur di
saraf facial dan melewati chorda tympani
ke saraf lingual
Posterior third of Saraf glosofaringeal (rasa dan sensasi
tongue, facial, and umum)
tonsillar
10
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Vaskularisasi pada Lidah
Lidah (permukaan Arteri lingual dalam
dorsal dan ventral)
anterior two thirds
Lidah posterior thirds Arteri lingual dorsal ke dasar lidah, sekitar
posterior third
III. Mukosa
Vestibulum oral dilapisi oleh membran mukosa atau mukosa oral. Mukosa yang
melapisi bagian dalam bibir disebut mukosa labial sedangkan mukosa yang melapisi
bagian dalam pipi disebut mukosa bukal. Kedua mukosa memiliki warna yang bervariasi
(umumnya pink) tergantung pigmentasi masing-masing individu.
Mukosa bukal melapisi bantalan tebal yang dibawahnya terdapat lemak (buccal
fat pad) pada bagian posterior vestibulum. Buccal fat pad berfungsi untuk proteksi selama
mastikasi. Pada bagian dalam mukosa bukal, berseberangan dengan M2 RA terdapat
elevasi kecil jaringan yang disebut parotid papilla. Parotid papilla melindungi pembukan
duktus parotid (Stenson’s duct) yang merupakan bagian dari kelenjar parotid.
Frenulum labial : Merupakam lipatan jaringan yang terletak di midline dari mukosa labial
dan mukosa alveolar pada bagian atas dan bawah lengkung rahang.
Kulit, mukosa mulut, dan garis intestinal terdiri dari 2 jaringan yang terpisah: menutupi
epithelium dan melapisi jaringan penghubung. Memahami struktur jaringan atau organ
lebih mudah ketika mengetahui fungsinya, sama halnya the mukosa mulut.
11
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
dan jaringan penghubung. Di samping itu, mikroorganisme yang biasanya berada dalam
rongga mulut akan menyebabkan infeksi kalau mereka mendapatkan akses pada jaringan
.Banyak makhluk ini juga menghasilkan zat yang memiliki efek toksik pada jaringan. Sel
epitel mukosa mulut yang paling berperansebagai penghalang ancaman ini.
2. Sensasi
Indra fungsi mukosa oral menjadi penting karena hal itu menyediakan informasi tentang
peristiwa yang cukup besar di dalam rongga mulut. Di mulut, reseptor merespon suhu,
sentuhan, rasa sakit: Lidah juga mempunya reseptor yang disebut taste bud, yang
menimbulkan reflex seperti menelan, muntah, juga diawali dari reseptor pada mukosa
mulut.
3. Sekresi
Sekresi utama terkait dengan mukosa mulut adalah air liur, diproduksi oleh kelenjar
ludah, yang berperan untuk memelihara kelembaban permukaan. Kelenjar ludah Mayor
yang terletak jauh dari mukosa, dan sekresi mereka melewati mukosa melalui saluran
panjang; namun, banyak kelenjar ludah kecil yang berhubungan dengan mukosa oral (
kelenjar ludah digambarkan sepenuhnya dalam bab 11 ). Kelenjar Sebaceous sering hadir
di mukosa oral, tapi sekresinya tidak signifikan.
4. Regulasi Suhu
Pada beberapa hewan ( seperti anjing ) panas tubuh hilang melalui mukosa dan mulut saat
terengah-engah; untuk hewan-hewan ini mukosa memainkan peran utama dalam
peraturan suhu tubuh. Mukosa mulut manusia, hampir tidak memainkan peran dalam
mengatur suhu tubuh , dan tidak jelas spesialisasi pembuluh darah untuk mengkontrol
transfer panas, seperti arteriovenous shunts .
12
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Fitur Klinis
Meskipun mukosa mulut kelanjutan dari kulit , ini berbeda jauh dalam penampilannya.
Pada umumnya, mukosa mulut yang berwarna lebih dalam, yang paling jelas di bibir( di
mana terang garis vermilion kontras dengan warna kulit). Warna ini menggambarkan efek
kombinasi beberapa faktor yakni keadaan konsentrasi dan pelebaran pembuluh darah
kecil di dalam jaringan ikat yang mendasari, ketebalan epitel, tingkat keratinisasi, dan
jumlah epithelium pigmen melanin. Warna memberikan indikasi klinis untuk kondisi
jaringan mukosa; meradang berwarna merah, karena pelebaran pembuluh darah,
sedangkan jaringan yang sehat normal adalah pink pucat .
Ciri lain yang membedakan mukosa mulut dari permukaan kulit adalah kelembaban
permukaan dan ketidak adanya embel-embel. Kulit mengandung folikel rambut kulit,
kelenjar sebasea, dan kelenjar keringat, sedangkan mukosa mulut pada dasarnya hanya
mempunyai kelenjar ludah Minor. Kelenjar ini akan dipusatkan di beberapa wilayah, di
13
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
rongga mulut dan membuka saluran yang terlihat pada permukaan mucosal (12-2, B).
Kelenjar sebasea yang hadir di mukosa bibir atas dan di sekitar tiga perempat mukosa
bukal yang telah dewasa dan kadang-kadang digambarkan dalam alveolar mukosa dan
dorsal lidah (12-3). Kelenjar sebasea terlihat bercak pucat kuning, disebut juga Fordyce’s
spots.
Permukaan mukosa mulut cenderung untuk lebih halus dan memiliki sedikit lipatan kulit
keriput daripada kulit. Tetapi, fitur topografi pemeriksaan klinis, yang paling jelas adalah
papila di dorsal lidah dan transerve ridges dari palatum durum. Gingiva yang sehat
menunjukkan pola dari permukaan halus, stippling terdiri dari lekukan kecil di permukaan
(12-2, A). Pada banyak orang ada sebuah bukit kecil keputih-putihan terjadi di sepanjang
mukosa bukal di bagian oklusal gigi. Garis ini, disebut juga garis putih linea alba, ini bisa
menjadi daerah yang terkretinisasi dan efek dari abrasi dari restorasi gigi kasar atau
menggigit pipi.
Mukosa mulut lebih bervariasi dalam hal ketegasan dan tekstur. Lapisan mukosa pipi dan
bibir, contohnya, yang lembut dan lentur, sedangkan gingiva dan palatum durum ditutupi
oleh lapisan yang tidak bergerak. Perbedaan tersebut memiliki implikasi klinis penting
untuk memberikan suntikan dari anestesi lokal atau mengambil biopsies mukosa mulut.
Cairan bisa mengalir ke lapisan(lining) mukosa yang longgar, tetapi injeksi ke dalam
masticatory mukosa terasa sulit dan menyakitkan. Akan tetapi, lapisan(lining) mukosa
ketika terbuka ketika pengukiran saat pembedahan dan mungkin memerlukan untuk
dijahit, tetapi tidak dengan masticatory mukosa. Demikian pula dengan akumulasi cairan
pada peradangan, sudah jelas menyakitkan pada masticatory mukosa, tetapi pada
lapisan(lining) mukosa cairan tersebut menyebar ke dalam, dan peradangan mungkin
tidak sesakit pada masticatory mukosa.
HISTOLOGI
MUKOSA ORAL
A. Lapisan Epitelium
14
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Merupakan lapisan paling luar (superfisial) dari mukosa mulut. Tersusun dari sel-sel
epitel pipih berlapis (squamous), tidak memiliki pembuluh darah, dan berfungsi
melindungi jaringan di bawahnya. Lapisan epitelium terdiri dari:
a. Epitelium terkeratinasi
b. Epitelium tidak terkeratinasi: selnya sehat- sehat aja, berarti lapisan epiteliumnya
gapunya stratum corneum.
HISTOLOGI
MUKOSA ORAL
A. LapisanEpitelium
15
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Merupakan lapisan paling luar (superfisial) dari mukosa mulut. Tersusun dari sel-sel
epitel pipih berlapis (squamous), tidak memiliki pembuluh darah, dan berfungsi
melindungi jaringan di bawahnya. Lapisan epitelium terdiri dari:
a. Epitelium terkeratinasi
b. Epitelium tidak terkeratinasi: selnya sehat- sehat aja, berarti lapisan epiteliumnya
gapunya stratum corneum.
II.Stratum granulosum (granular layer): Punya granula yang disebut keratohyalin granula.
Lapisannya tebal.
B. Lamina Propia
Lamina propria merupakan jaringan ikat longgar di bawah lapisan epitelium. Di lamina
propria ada pembuh darah, syaraf, kolagen, fibroblas, PMN, sel mast, makrofag, dan
limfosit. Lamina propria terdiri dari dua lapisan bebeda yaitu:
1. Lining mucosa: epitelium tebal, tidak terkeratinasi, jaringan ikat teridiri dari serat
kolagen dan serat elastin.
2. Masticatory mucosa: epitelium tipis, terkeratinasi, jaringan ikat terdiri dari serat
kolagen
16
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
17
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
STRUKTUR MIKROSKOPIK MUKOSA ORAL
Mukosanya berupa lining mucosa. Berwarna pink kemerahan karena banyak pembuluh
darah. Bibir bagian
dalam (mukosa labial) tidak
dilapisi zat tanduk dan dibawah lamina
proprianya terdapat kelenjar saliva minor. Bibir bagian luar (rubrum labii) dilapisi zat
tanduk dan di bawah lamina proprianya terdapat kelenjar keringat. Area bibir dan kulit
wajah dibatasi oleh zona vermillion.
Histologi Bibir
Epitel Permukaan Bibir adalah epitel pipih berlapis. Setiap bagian bibir memiliki 2
bagian, permukaan luar dilapisi oleh kulit dan permukaan dalam dilapisi membran
mukosa.
1. Bagian permukaan luar / Permukaan kulit bibir
Dilapisi lapisan kulit tipis, yang terbentuk dari :
a) Epidermis
Terdiri dari epitel pipih berlapis yang terkeratinisasi yang bersifat
kering, kasar, dan opaque yang banyak terdapat secara bebas di ujung saraf.
b) Dermis
Terdiri dari jaringan ikat alveolar yang banyak terdapat di jaringan
elastis. Terdapat juga folikel, kelenjar minyak, dan kelenjar keringat. Dermis
memiliki jumlah papilla dermal yang banyak, yang terbuat dari jaringan ikat
yang kaya di pembuluh kapiler darah.
3. Vermillion border
Adalah zona transisi antara permukaan kulit dan membran mukosa yang hanya
ditemukan di manusia. Area margin merah dilapisi sebagian oleh epitel pipih berlapis
yang terkeratinasiyang tebal dan transparan. Warna merah dari batas bibir adalah karena
refleksi dari pembuluh darah yang terdapat di bawah papilla jaringan ikat. Papilla ini
banyak terdapat kapiler darah dan ujung saraf sensorik, yang membuat bibir menjadi
sangat vaskuler dan sensitif. Tidak ada kelenjar keringat atau folikel terdapat di vermillion
border.
Buccal Mucosa
Vestibulum oral dilapisi oleh membran mukosa atau mukosa oral. Mukosa yang
melapisi bagian dalam pipi disebut mukosa bukal. Mukosa bukal berupa lining mucosa
yang memiliki warna yang bervariasi (umumnya pink) tergantung pigmentasi masing-
18
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
masing individu. Mukosa bukal melapisi bantalan tebal yang dibawahnya terdapat lemak
(buccal fat pad) pada bagian posterior vestibulum. Buccal fat pad berfungsi untuk proteksi
selama mastikasi. Pada bagian dalam mukosa bukal, berseberangan dengan M2 RA
terdapat elevasi kecil jaringan yang disebut parotid papilla. Parotid papilla melindungi
pembukaan duktus parotid (Stenson’s duct) yang merupakan bagian dari kelenjar parotid.
Di bagian dalam vestibulum terdapat Vestibular Fornix, yang merupakan pertemuan
antara labial/bukal mukosa (pink) dengan mukosa alveolar (merah) pada Mucobuccal
Fold.
19
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Sel-sel epitel mukosa mulut terdiri dari empat lapisan berturut-turut dari yang
paling dalam ke permukaan yaitu lapisan germinativum/basalis, lapisan spinosum,
lapisan granulosum dan lapisan corneum. Stratum basalis terdiri dari selapis sel berbentuk
kubus yang berbatasan dengan lamina propia dan mengandung sel-sel induk yang secara
kontinu bermitosis dan anak selnya dikirimkan ke lapisan yang lebih superfisial. Stratum
spinosum terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk bulat atau oval dan mempunyai
karakteristik sel yang mulai matang. Stratum granulosum terdiri dari beberapa lapis sel
yang lebih gepeng dan lebih matang dari stratum spinosum dan mengandung banyak
granula keratohyalin yang merupakan bakal sel keratin. Stratum corneum terdiri dari
selapis atau berlapis-lapis sel (tergantung regio) berbentuk pipih yang tidak berstruktur
dan tidak mempunyai inti sel.
20
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Jaringan epitelnya parakeratinised (mempunyai lapisan keratin tipis yang beberapa selnya
yang masih memiliki inti sel yang tidak sempurna). Mukosa penutup terdapat pada dasar
mulut, permukaan inferior lidah, permukaan dalam bibir dan pipi, palatum molle dan
mukosa alveolaris kecuali gusi. Tipe epitelnya stratified squamose epithelium atau
nonkeratinised (tidak memiliki lapisan keratin). Pada mukosa bukal terdapat sel-sel lemak
dan glandula seromukosa di dalam dan di antara sabut-sabut otot yang memberikan
gambaran histologis yang unik. Mukosa khusus terdapat pada dorsum lidah, tipe epitelnya
ortokeratinised (memiliki lapisan keratin yang tebal yang terdiri dari sel-sel yang sudah
tidak berinti).
Pada lokasi apusan mukosa bukal, terdapat 3 jenis sel, yaitu sel basalis yang
berwarna biru hingga biru tua, bentuk bulat atau oval dengan inti sel bulat atau oval
sebanyak 19%; sel intermediate yang berwarna biru atau merah muda, bentuk poliglonal,
bulat atau oval dengan inti bulat atau oval sebanyak 44%; dan sel superfisial yang
berwarna orange, bentuk poliglonal kadang bulat atau oval dengan inti bulat atau piknotik
atau bahkan kadang tanpa inti sebanyak 37%. Perbandingan antara sel basal-parabasal,
sel intermediet, dan sel superfisial disebut indeks maturasi. Pada kondisi normal, jumlah
sel pada lapisan superfisial sesuai dengan jumlah sel pada lapisan sel basal.
Berdasarkan hal tersebut, maka mayoritas sel yang terdapat pada mukosa bukal
adalah sel intermediate, kemudian superfisial, dan yang paling sedikit adalah sel basalis.
Hal ini sesuai dengan teori Balaciart yang menyatakan bahwa sel terbanyak yang biasa
ditemukan pada mukosa bukal yang normal adalah intermediate sel bukan basal-parabasal
sel. Hal ini terjadi karena aktivitas proliferasi pada epitel mulut yang normal tampak lebih
banyak terjadi pada lapisan intermediate daripada sel basal-parabasal maupun superfisial.
21
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Berdasarkan lapisan penyusunannya, salah satu jenis jaringan epitel adalah epitel
pipih berlapis banyak yang disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk pipih tersusun
sangat rapat. Lokasi jaringan epitel pipih berlapis banyak terdapat pada jaringan epitelium
rongga mulut, rongga hidung, esofagus, telapak kaki, dan vagina yang berfungsi sebagai
pelindung.
Untuk memastikan bahwa sel epitel berasal dari seorang wanita atau laki-laki,
pada inti sel epitel mukosa bukal wanita dapat ditemukan kromatin X berupa satelit dan
disebut badan barr (barr body) yang biasanya dijumpai pada inti sel sebelah perifer di
mukosa bukal dengan ciri-ciri menempel erat pada permukaan membran inti dengan
diameter kira-kira 1 mikrometer yang berbatas jelas dengan tepi tajam dan terletak pada
satu dataran fokus dengan inti.
22
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
IV. Palatum
1. Palatum mole Termasuk lining mucosa.
Lapisan epitelium tipis dan lamina propria
tebal.
23
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
V. Kelenjar Saliva
Kelenjar saliva adalah kelenjar yang menghasilkan secret yang disebut saliva dalam
rongga mulut (cavum oris)
Biasanya saliva secara cukup disekresikan untuk tetap menjaga membrane mukosa dari
mulut dan faring agar tetap lembab dan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut
Ketika makanan masuk ke dalam mulut, sekresi saliva meningkat dan melumasi serta
melarutkan makanan sehingga memulai pencernaan secara kimiawi
Membran mukosa dari mulut dan lidah mengandung banyakkelenjar saliva yang
berukuran kecil yang akan membuka secara langsung atau secara tidaklangsung
melalui duktus atau saluran yang pendek atau menuju ke rongga mulut
Kelenjar saliva meliputi kelenjar saliva labial,buccal,palatal,dan lingual.
Kelenjar saliva labial berada di bibir,sedangkan buccal berada di pipi dan patal berada
di palatum, sedangkan lingual berada dekat lidah
Semua kelenjar saliva berkontribusi secara sedikit-sedikit untuk menghasilkan saliva
Tapi saliva paling banyak disekresikan oleh kelenjar saliva mayor yang berada pada
oral mukosa ke dalam saluran yang menuju rongga mulut
Yang termasuk dalam kelenjar saliva mayor adalah ; kelenjar parotid,kelenjar
submandibularis, dan kelenjar sublingualis.
Kelenjar parotid berlokasi di bagian inferior dan anterior telinga tepatnya diantara kulit
dan otot masseter
Setiap getah atau secret saliva yang masuk ke dalam rongga mulut via duktus parotid
yang berlubang diotot buccinators untuk membuka kedalam vestibulum yang berada
di seberang gigi molar kedua rahang atas (maxilla)
Kelenjar submandibularis ditemukan di dasar mulut, yang secara medial dan sebagian
lagi di bagian inferior dari badan mandibular
Duktus submandibularis berada di bawah mukosa dan sisi tengah dari dasar mulut
dan masuk ke oral cavity proper lateral ke lingual frenulum
Kelenjar sublingualis berada di bawah lidah dan berada di sisi atas/superior dari
kelenjar submandibularis
Duktus dari kelenjar sublingualis yaitu lesser sublingual duct membuka ke dalam
dasar dari mulut di oral cavity proper
Secara kimiawi,saliva tersusun dari 99,5% air dan 0,5% zat-zat terlaut.
Zat-zat terlalut dalam saliva meliputi :
Ion-ion : sodium,potassium,klorida,bikarbonar,fosfat.
Gas
Substansi organic :urea, asam urin, mucus,Imunoglobulin A, enzim
penghancur bakteri(lisozim), enzim amylase dll.
Tidak semua kelenjar saliva mensuplai saliva dengan bahan-bahan yang sama
Kelenjar parotid mensekresikan cairan berair yang mengandung amylase di saliva
24
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Karena kelenjar submandibularis mengandung sel-sel yang serupa seperti yang ada
dikelenjar parotid ditambah dengan beberapa sel mukosa sehingga mensekresikan
cairan yang mengandung amylase yang diperkental oleh mukus
Kelenjar sublingualis mensekresikan sebagian besar sel mukosa, sehingga mereka
mensekresikan cairan yang cukup kental yang berkontribusi untuk mensekresikan
saliva yang mengandung amylase dalam jumlah yang sedikit
Kandungan air di saliva berfungsi untuk menyediakan media untuk melarutkan
makanan sehingga dapat dirasakan oleh reseptor perasa yang menyebabkan reaksi
pencernaan dimulai
Ion klorida di saliva akanmengaktifkan amylase disaliva sehingga akan dimulai
pencernaan bahan-bahan makanan yang ada dimulut menjadi maltose, matriosa, dan
α-dextrin
Ion bikarbonat dan fosfat menyangga makanan yang bersifat asam di dalam mulut agar
saliva hanya mengalami perubahan pH yang sedikit atau tidak terlalu drastic
Kelenjar saliva berfungsi untuk membantu menghilangkan molekul yang tersisa dari
tubuh yang dibuktikan dengan adanya kandungan sejumlah urea dan asam urin di
saliva
Mukus melapisi makanan sehingga dapat bergerak denganmudah dimulut dan
membentuk bolus seperti bola dan mudah untuk ditelan
Imunoglobulin A(Ig A) berfungsi untukmencegah melekatnya mikroba sehingga
mereka tidak dapat melakukan penetrasi ke epitelium
Lisozim yang berfungsi untuk membasmi bakteri, meski bagaimanapun jumlahnya
tidak terlalu besar untuk membasmi seluruh bakteri di mulut.
Kelenjar saliva terdiri dari beberapa muara saluran sekretori yang terdiri dari sel-
sel serosa atau sel-sel mukosa, atau beberapa muara saluran mukosa yang dibatasi oleh
serosa demilunaris, dan sistem saluran (interkalaris, striata, dan ekskretorius) yang
memodifikasi produksi saliva yang dihasilkan oleh beberapa ujung saluran dan kemudian
disampaikan ke rongga mulut (Figure 11-33). Sel-sel myoepitel kontraktil terdistribusi di
sekitar ujung saluran dari saluran interkalaris. Kelenjar ini didukung oleh jaringan ikat
yang membawa saraf, pembuluh darah, dan suplai limfatik ke komponen parenkim.
25
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
1. Kelenjar Parotis
Pada kelenjar parotis, ujung saluran sekretori seluruhnya merupakan serosa (Figure
11-34). Sel-sel asinus yang berbentuk pyramidal memiliki bentuk inti sel yang bulat dan
basal, dan mengelilingi lumen yang kecil dan berada di tengah. Sitoplasma basal
menggunakan pewarnaan basophilic, sedangkan granul-granul sekretori di ujung
sitoplasma biasanya menggunakan pewarnaan acidophilic. Ruang lemak sering terlihat
pada potongan kelenjar parotis.
26
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
dibandingkan ujung saluran. Saluran striata terdiri dari epitel kolumnar sederhana dengan
inti yang bulat dan berada di tengah.
2. Kelenjar Submandibularis
Kelenjar submandibular terdiri dari muara serosa dan tubulus mukosa yang dibatasi
oleh serosa demilunaris (Figure 11-35). Oleh karena itu, kelenjar ini disebut kelenjar
campuran. Meskipun jumlah serosa dan ujung saluran sekretori mukosa bervariasi dari
lobulus satu sama lain dan dari kelenjar individu satu sama lain, sel serosa jumlahnya
jauh lebih besar dibandingkan sel mukosa. Ujung saluran serosa memiliki struktur yang
sama dengan struktur serosa yang ditemukan di kelenjar parotis, dengan jumlah granula
sekretori yang berlimpah, inti sel yang bulat, dan sitoplasma yang basophilic. Sel sekretori
mukosa diisi oleh material sekretori yang berwarna pucat, dan sitoplasma kecil yang
biasanya terlihat. Sel serosa demilunaris memiliki struktur yang sama dengan sel serosa,
tetapi sekresinya dikeluarkan ke kanalikuli interselular (saluran kecil interselular) yang
memanjang di antara sel-sel mukosa untuk mencapai lumen tubula. Saluran interkalaris
dan striata jumlahnya lebih sedikit daripada di kelenjar parotis, tetapi dari segi struktur
sama.
3. Kelenjar Sublingualis
27
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
Kelenjar sublingualis juga merupakan kelenjar campuran, tetapi sel sekretori mukosa
lebih mendominasi (Figure 11-36). Tubulus mukosa dan serosa demilunaris mirip dengan
yang ada di kelenjar submandibular. Muara serosa jarang ditemukan, muara ini mungkin
ditemukan sebagai bagian demilunaris yang tidak memiliki tubulus mukosa. Saluran
interkalaris pendek dan sulit untuk dikenali. Saluran intralobular jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan di kelenjar parotis dan submandibularis. Beberapa saluran mungkin tidak
memiliki karakteristik membran basolateral dari saluran striata.
Kelenjar saliva minor terdiri dari gabungan ujung sekretori dan saluran, diatur
dalam struktur kecil yang seperti lobul bertempat di submukosa atau di antara serat otot
lidah (Figure 11-37; Figure 11-1). Kelenjar saliva minor menyebar di seluruh permukaan
mukosa, terutama di regio bibir. Saliva akan keluar tanpa melalui saluran, tetapi langsung
ke permukaan rongga mulut. Jumlah kelenjar saliva minor berkisar antara 600-1000.
28
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
29
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Dalam rongga mulut (cavum oris) manusia terdapat bagian-bagian dan
batas-batas. Batas-bats rongga mulut meliputi vestibulum oris dan cavum oris proprium.
Selain itu, sebagai dokter gigi juga diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai
komponen-komponene yang ada dalam rongga mulut baik secara anatomis maupun
histologis, seperti lidah, mukosa, palatum dan kelenjar saliva. Hal ini bertujuan agar
mahasiswa fakultas kedokteran gigi kemudian dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu
dasarnya dalam tindakan-tindakan pada klinik kelak.
II. Saran
Sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, sudah seharusnya
mengetahui dan memahami batas-batas rongga mulut dan komponen-komponen yang
terdapat di dalam rongga mulut agar dapat menjadi bekal ilmu sebelum menghadapi ilmu-
ilmu kedokteran gigi selanjutnya dan dalam menghadapi masa klinik kelak.
30
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)
DAFTAR PUSTAKA
Campbell Neil, et al. 2004. Biologi. Edisi Kelima. Jilid III. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Mary Bath-Balogh, Margaret J. Fehrenbach. 2006. Dental Embryology, Histology, and
Anatomy. 2nd edition. USA: Elsevier Inc.
Mulut. Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Indonesia; 10 (Edisi Khusus): 462-467.
Nanci A. 2008. Ten Cate’s Oral Histology, Development, Structure and Function. 7th Ed.
St
Louis: Mosby Elsevier
31
Makalah Kelompok BOD-1 (Skenario 6)