Anda di halaman 1dari 61

Sistem

Gastrointestinal

Utari Yunie Atrie, S. Kep, Ns


1
2
3
Sistem Pencernaan Manusia
• Saluran Pencernaan (Gastrointestinal tract)
– Rongga Mulut (Cavum Oris)
– Faring (Pharynx)
– Kerongkongan (Oesophagus)
– Lambung (Stomach)
– Usus Halus (Small intestine)
– Usus Besar (Large Intestine)
– Rektum (Rectum)

• Kelenjar Pencernaan (Digestive Glands)


– Kelenjar air liur (Saliva Glands)
– Pankreas
– Hati

4
STRUKTUR
PENCERNAAN

MULUT
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan
yang terdiri atas 2 bagian yaitu:
– Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu
ruang di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.
– Bagian rongga mulüt/bagian dalam, yaitu
rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
máksilaris, palatum dan mandibularis di
sebelah belakang bersambung dengan faring

5
a) Bibir. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan di sebelah
dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa). Otot
orbikulanis oris menutupi bibir. Levator anguli oris
méngangkat dan depresor anguli oris menekan ujung
mulut.
b) Palatum, terdiri atas 2 bagian yaitu;
• Palatum Durum (palatum keras) yang tersusun atas tajuk-tajuk
palatum dan sebelah depan tulang maksilaris dan lebih ke
belakang terdiri dari 2 tulang palatum.
• Palatum mole (palatum lunak) terletak dibelakang yang
merupakan lipatan menggantung yang dapat bergerak, terdiri
atas jaringan fibrosa dan selaput lendir.
c) Pipi. Dilapisi dari dalam oleh mukosa yang mengandung
papila, otot yang terdapat pada pipi adalah otot buksinator.

6
CAVUM ORIS

PALATUM
DURUM

PALATUM
MOLE
7
Di dalam rongga mulut terdapat:
A. Gigi
Ada 2 (dua) macam;
a. Gigi sulung, mulai tumbuh pada anak-anak umur 6—7 bulan.
Lengkap pada umur 2½ tahun jumlahnya 20 buah disebut juga
gigi susu, terdiri dari 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4 buah gigi
taring (dens kaninus) dan 8 buah gigi geraham (molare).
b. Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6—18 tahun
jumlahnya 32 buah terdiri dari; 8 buah gigi seri (dens insisivus), 4
buah gigi taring (dens kaninus), 8 buah gigi geraham (Molare)
dan 12 buah gigi geraham (premolare).

• Fungsi gigi terdiri dari:


– Gigi seri untuk memotong makanan
– Gigi taring gunanya untuk memutuskan makanan yang keras dan liat
– Gigi geraham guna nya untuk mengunyah makanan yang sudah
dipotong-potong.
8
• Gigi : melakukan pencernaan mekanik

Susunan gigi dewasa


9
Mulut (samb…)
• Susunan gigi susu
Jenis P C I I C P
Rahang atas 2 1 2 2 1 2
Rahang bawah 2 1 2 2 1 2

• Susunan gigi tetap


Jenis M P C I I C P M
Rahang atas 3 2 1 2 2 1 2 3
Rahang bawah 3 2 1 2 2 1 2 3

Keterangan :
M = molar (geraham belakang) P = premolar (geraham depan)
C = caninus (gigi taring) I = insisivus (gigi seri)
10
ANATOMI GIGI

Pulpa
Mahkota Ename
gigi l
Dentin

Leher
gigi

Akar
Akar
gigi gigi

Gbr. Anatomi Gigi

11
B. Lidah
• Lidah terdiri dari otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir,
kerja otot lidah ini dapat digerakkan keseluruh arah. Lidah dibagi atas
3 bagian;
a. Radiks lingua = pangkal lidah.
b. Dorsum lingua = puggung lidah.
c. Apeks lingua = ujung lidah.
• Pangkal lidah yang belakang terdapat epiglotis yang berfungsi untuk
menutup jalan nafas pada waktu kita menelan makanan, supaya
makanan jangan masuk ke jalan nafas.
• Punggung lidah (dorsum lingua) terdapat puting-puting pengecap atau
ujung saraf pengecap.
• Frenulum lingua. Merupakan selaput lendir yang terdapat pada bagian
bawah kira-kira ditengah-tengah jika lidah digerakkan ke atas nampak
selaput lendir.
• Flika sublingua. Terdapat disebelah kiri dan kanan frenulum lingua di sini
terdapat pula lipatan selaput lendir.
• Fungsi lidah yaitu:
• Mengaduk makanan, membentuk suara
• Sebagai alat pengecap dan menelan, serta merasakan makanan.

12
CAVUM ORIS Radix
Lingua

Dorsum
Lingua

Apex
Lingua
13
C. Kelenjar Ludah
Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan di dalam rongga
mulut. Di sekitar rongga mulut terdapat 3 buah
kelenjar ludah yaitu:
 Kelenjar parotis. Letaknya di bawah depan dari telinga di
antara prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular,
duktusnya duktus stensoni. Duktus ini keluar dari glandula
parotis menuju ke rongga mulut melalui pipi (muskulus
buksinator).
 Kelenjar sub maksilaris. Terletak di bawah rongga mulut
bagian belakang, duktusnya bernama duktus wantoni,
bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua.
 Kelenjar sub lingualis. Letaknya di bawah selaput lendir
dasar rongga mulut bermuara di dasar rongga mulut.
Kelenjar ludah di sarafi oleh saraf-saraf tak sadar.

14
Gambar Kelenjar Ludah

15
D.Otot lidah
– Otot-otot ekstrinsik lidah berasal dari rahang
bawah (M. Mandibularis, os Hioid dan prosesus
steloid) menyebar ke dalam lidah membentuk
anyaman bengabung dengan otot intrinsik yang
terdapat pada lidah.
– M. Genioglossus merupakan otot lidah yang
terkuat berasal dari permukaan tengah bagian
dalam yang menyebar sampai ke radiks lingua.

16
FARING
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut
dengan kerongkongan (osofagus) di dalam lengkung faring
terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar limfe yang
banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan
terhadap infeksi.
– Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan
makanan, letaknya di belakang rongga mulut dan rongga
hidung, di depan ruas tulang belakang. Ke atas bagian
depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan
perantaraan lubang bernama koana.
– Pada faring terdapat klep, yaitu epiglotis yang mengatur
makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan).
– Keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantaraan lubang yang disebut ismus fausium.
17
• Faring terdiri dari :
– Bagian superior (bagian yang sama tinggi
dengan hidung)  nasofaring
• Pada nasofaring bermuara tuba yang
menghubungkan faring dengan ruang
gendang telinga
– Bagian media (bagian yang sama tinggi
dengan mulut)  orofaring
• Bagian ini berbatas ke depan sampai di akar
lidah bagian inferior
– Bagian inferior (bagian yang sama tinggi
dengan laring)  laringofaring
18
ESOFAGUS

– Sebuah tabung berotot yang panjangnya 20-25 cm.


– Esofagus merupakan saluran yang menghubungkan faring
dengan lambung
– Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke
lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang
esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan
dapat berjalan menuju lambung.

– Lapisan dinding dari dalam ke luar


• lapisan selaput lendir (mukosa)
• lapisan submukosa
• lapisan otot melingkar sirkuler
• lapisan otot memanjang longitudinal

19
The gut wall has a layered organization, with the absorptive cells lining the lumen
and neural and muscular components below. Blood and lymph vasculature is
abundant to transport absorbed nutrients.

20
21
1. Mukosa
• Mulai dari lambung
• Mukosa : sel epitel :
sekresi mukus & hormon
• Invaginasi jaringan epitel
kedalamnya membentuk
kelenjar eksokrin
• Kelenjar eksokrin :
sekresi asam, enzim, ion-
ion kedalam lumen

22
• Di bawah lapisan epitel:
Lamina Propia, Jaringan
ikat : dilalui pembuluh
darah kecil, serat saraf &
saluran limfe
• Lamina propria
dipisahkan jaringan ikat
di bawahnya oleh suatu
lapisan tipis otot polos
yaitu muskularis mukosa

23
2. Sub Mukosa
• Jaringan ikat kedua di
bawahnya
• Lapisan ini dilalui pembuluh
darah & limfe lebih besar,
cabangnya menembus lapisan
mukosa di atas & lapisan otot di
bawahnya
• Terdapat jala saraf disebut
pleksus sub mukosa (meissner)

24
3. Muskularis
Eksterna
• Jaringan otot polos
• Kontraksinya menimbulkan gaya
mendorong & memindahkan isi
saluran GI
Terdiri 2 lapisan
a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal,
kelilingi lumen, jika kontraksi
lumen menyempit
b. Otot longitudinal : sebelah luar ,
lebih tipis, bila kontraksi
saluran GI memendek
25
• Diantara kedua otot polos
terdapat pleksus saraf lain yang
lebih eksentif yaitu:
Pleksus mienterikus (AUERBACH)

• Kesemuanya (dengan Pleksus sub


mukosa dan Neuron lain di
Saluran GI) membentuk sistem
saraf enterik yang mengendalikan
keaktifan motorik dan sekretorik
(pemotongan simpatis dan
parasimpatis tdk menghilangakan
aktivitas motorik dan sekretorik)

26
4. SEROSA
• Selapis jaringan ikat , diliputi
sel gepeng , mengelilingi
permukaan luar saluran GI
• Sekresi cairan serosa, untuk
membasahi & mencegah
gesekan dengan organ lain
• Lembar jaringan ikat tipis2
(Mesenterium), hubungkan
serosa ke dinding abdomen,
menopang segmen GI ke rongga
abdomen
27
GAMBAR PROSES PENELANAN MAKANAN

28
LAMBUNG
– Merupakan bagian dan saluran yang dapat mengembang paling
banyak terutama di daerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas
fundus uteri berhubungan dengan osofagus melalui orifisium pilorik,
terletak di bawah diafragma di depan pankreas dan limpa, menempel
di sebelah kiri fundus uteri.

– Bagian lambung terdiri dari:


a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol ke atas terletak sebelah
kiri osteum kardium dan biasanyanya penuh berisi gas.
b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardiun, suatu lekukan pada
bagian bawah kurvatura minor.
c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai
otot yang tebal membentuk spinter pilorus.
d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang
dari osteum kardiak sampai ke pilorus.
e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvatura minor terbentang
dari sisi kiri osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju
ke kanan sampai ke pilorus inferior. Ligamentum gastro lienalis
terbentang dari bagian atas kurvatura mayor sampai ke limpa.
f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian
abdomen masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium
pilorik. 29
Susunan lapisan dari dalam keluar, terdiri dari:
• Lapisan selaput lendir, apabila lambung ini dikosongkan,
lapisan ini akan berlipat-lipat yang disebut rugae.
• Lapisan otot melingkar (muskulus aurikularis).
• Lapisan otot miring (muskulus oblinqus).
• Lapisan otot panjang (muskulus longitudinal).
• Lapisan jaringan ikat/serosa (peritonium).
Hubungan antara pilorus terdapat spinter pilorus.

30
Senyawa Kimia:
• Asam HCl
Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Sebagai disinfektan, serta
merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada
usus halus
• Lipase
Memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Namun lipase yang
dihasilkan sangat sedikit
• Renin
Mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Hanya
dimiliki oleh bayi.
• Mukus
Melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi
akan menjadikan makanan menjadi bubur yang disebut bubur kim.

31
32
GAMBAR ANATOMI LAMBUNG
Esofagus

Sel mukus

Saluran
Dinding lambung kelenjar

Pilorus

Sel parietal

Duodenum
3 Lapisan otot polos
Kelenjar
lambung

Sel kepala

Sel endokrin
Gbr penampang dinding lambung 33
USUS HALUS /
INTESTINUM MINOR

– Usus halus merupakan kelanjutan dari lambung.


Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter.
Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu
• Duodenum (± 25 cm)
• Jejunum (± 2,5 m)
• Ileum (± 3,6 m)

34
– Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara
kimiawi saja, dengan bantuan senyawa kimia yang
dihasilkan oleh usus halus serta senyawa kimia
dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus
halus.
– Proses penyerapan sari-sari makanan berlangsung
di dalam ileum
– Dinding usus halus memiliki lipatan-lipatan (vili
dan mikrovili) yang berfungsi memperbesar luas
daerah penyerapan.

35
Usus Halus : penyerapan sari makanan

36
Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :
• Disakaridase
Menguraikan disakarida menjadi monosakarida
• Erepsinogen
Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi
erepsin. Erepsin mengubah pepton menjadi asam
amino.
• Hormon Sekretin
Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa
kimia yang dihasilkan ke usus halus
• Hormon CCK (Kolesistokinin)
Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu
ke dalam usus halus.

37
PROSES PENCERNAAN MAKANAN
Pencernaan makanan secara kimiawi pada usus halus terjadi pada suasana
basa. Prosesnya sebagai berikut :
• Makanan yang berasal dari lambung dan bersuasana asam akan
dinetralkan oleh bikarbonat dari pancreas.
• Makanan yang kini berada di usus halus kemudian dicerna sesuai
kandungan zatnya. Makanan dari kelompok karbohidrat akan dicerna oleh
amylase pancreas menjadi disakarida. Disakarida kemudian diuraikan oleh
disakaridase menjadi monosakarida, yaitu glukosa. Glukaosa hasil
pencernaan kemudian diserap usus halus, dan diedarkan ke seluruh tubuh
oleh peredaran darah.
• Makanan dari kelompok protein setelah dilambung dicerna menjadi
pepton, maka pepton akan diuraikan oleh enzim tripsin, kimotripsin, dan
erepsin menjadi asam amino. Asam amino kemudian diserap usus dan
diedarkan ke seluruh tubuh oleh peredaran darah.
• Makanan dari kelompok lemak, pertama-tama akan dilarutkan
(diemulsifikasi) oleh cairan empedu yang dihasilkan hati menjadi butiran-
butiran lemak (droplet lemak). Droplet lemak kemudian diuraikan oleh
enzim lipase menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak dan gliserol
kemudian diserap usus dan diedarkan menuju jantung oleh pembuluh
limfe.
38
Fungsi usus halus
• Menerima zat-zat makanan yang sudah
dicerna untuk diserap melalui kapiler-kapiler
darah dan saluran-saluran limfe.
• Menyerap protein dalam bentuk asam amino.
• Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi,
lemak.

39
GAMBAR ANATOMI USUS HALUS

Gbr. Penampang Usus Halus Manusia 40


Usus Halus : reaksi enzimatis di dalam
usus halus
No. Nama Enzim Dihasilkan oleh Organ Tempat Fungsi
Enzim Bekerja
1 Steapsin Pankreas Usus halus Lemak → gliserol dan asam
lemak
2 Amilase pankreas Pankreas Usus halus Amilum → disakarida
3 Tripsin Pankreas Usus halus Pepton → asam amino
4 Enterokinase Usus halus Usus halus Tripsinogen → tripsin
5 Peptidase Usus halus Usus halus Polipeptida → asam amino
6 Galaktase Usus halus Usus halus Laktosa → glukosa dan
galaktosa
7 Sukrase Usus halus Usus halus Sukrosa → glukosa dan
fruktosa
8 Peptidase Usus halus Usus halus Polipeptida → asam amino
9 Maltase Usus halus Usus halus Maltosa → glukosa
41
HATI/HEPAR

– Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar


dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan
berwarna kemerahan.
– Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di
bawak sekat rongga dada.
– Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang
ditampung dalam kantung empedu (vesica felea).
Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter
cairan empedu.
42
Empedu mengandung :
• Garam kholat yang berfungsi :Mengaktifkan lipase
pancreas. Menurunkan tekanan permukaan butir-
butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang
mudah larut dalam air dan mudah diserap.
• Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu
sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5.
• Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya
larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari
aktivitas steroid seperti vitamin dan hormone.

Empedu berfungsi :
• Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
• Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan
bagian atas.
43
Hepar berfungsi :
• Menghasilkan cairan empedu.
• Menawarkan racun.
• Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula
otot).
• Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
• Menjaga keseimbangan zat makanan dalam
darah.
• Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea
untuk dikeluarkan dari tubuh

44
GAMBAR ANATOMI HATI

45
46
KELENJAR EMPEDU

47
Pankreas
• Merupakan kelenjar
endokrin (penghasil
hormon) dan eksokrin
(penghasil enzym)
• Enzym yang dihasilkan :
Tripsin dan kemotripsin
(protease), steapsin
(lipase) dan amilase.

48
Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :
• Bikarbonat
Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung
• Enterokinase
Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi
tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.
• Amilase
Mengubah amilum menjadi disakarida
• Lipase
Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol
• Tripsinogen
Tripsin yang belum aktif.
• Kimotripsin
Mengubah peptone menjadi asam amino
• Nuklease
Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat
• Hormon Insulin
Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal
• Hormon Glukagon
Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

49
50
Bile formation by cells in the liver includes 6 components:
bile salts, lecithin, bicarbonate ions, cholesterol, bile pigments, and
trace metals.
The bile is funneled into the gall bladder and then delivered
into the duodenum upon stimulation from CCK.
51
Digestive secretions from the liver and the pancreas are
delivered into the duodenum of the small intestine through the
sphincter of Oddi. 52
Usus Besar (Kolon)

– Merupakan usus yang memiliki diameter lebih besar dari


usus halus.
– Memiliki panjang 1,5 meter, dan berbentuk seperti huruf U
terbalik.
– Usus besar dibagi menjadi 3 daerah, yaitu : Kolon asenden,
Kolon Transversum, dan Kolon desenden.
– Fungsi kolon adalah :
• Menyerap air selama proses pencernaan.
• Tempat dihasilkannya vitamin K, dan vitamin H (Biotin) sebagai
hasil simbiosis dengan bakteri usus, misalnya E.coli.
• Membentuk massa feses
• Mendorong sisa makanan hasil pencernaan (feses) keluar dari
tubuh. Pengeluaran feses dari tubuh ddefekasi

53
• Seikum.
Di bawah seikum terdapat appendiks Vermiformis yang berbentuk seperti cacing
sehingga disebut juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan
dapat diraba melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup
• Kolon Asendens
Panjangnya 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas
dan ileum ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini
disebut fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon tranaversum.
• Appendiks (usus buntu).
Bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum
mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati
oleh beberapa isi usus. Appendiks tergantung menyilang pada linea terminalis
masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak horizontal dl belakang seikum.
Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi kadang appendiks bereaksi
secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan perforasi dindingnya ke
dalam rongga abdomen.

54
• Kolon Transversum.
Panjangnya sekitar 38 cm, membujur dan kolon asendens
sampai ke kolon desendens berada di bawah abdomen,
sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah kin
terdapat Fleksura Lienalis
• Kolon Desendens.
Panjangnya ±. 25 cm, terletakdi bawah abdomen bagian kiri
membujur dari atas ke bawah dan Fleksura Lienalis sampai
ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
• Kolon Sigmoid.
Merupakan lanjutan dari kolon desendens terletak miring,
dalam rongga pelvis sebelah kiri bentuknya menyerupai
huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.

55
GAMBAR ANATOMI USUS BESAR
Kolon
Transverum

Kolon Kolon
asenden desenden

Usus
halus

Sekum Kolon
sigmoid
Rektum
56
In the large intestine, active transport of sodium, coupled with osmotic
absorption of water, are the primary activities.
Microbes here are active in the production of vitamin K. 57
Rektum.
– Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga
pelvis di depan os sakrum dan os koksigis.

Anus.
– Adalah bagian dan saluran pencernaan yang
menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara
luar). Terletak di dasar pelvis, dindingnya diperkuat
oleh 3 spinter:
• Spinter Ani internus, bekerja tidak menurut kehendak.
• Spinter Levator Ani. bekerja juga tidak menurut kehendak.
• Spinter Ani Eksternus. bekerja menurut kehendak

58
ANUS

59
Pengeluaran feses melalui reflek defekasi
– Massa feses bergerak menuju rektum
– Merangsang reseptor regang di rektum
– Memicu refleks defekasi dan keinginan BAB
– Sfingter anus internus (otot polos) melemah, rektum
serta kolon sigmoid berkontraksi kuat.
– Apabila sfingter anus eksternus (otot rangka/kontrol
sadar) melemas terjadi defekasi

60
Peritoneum
• Selaput serosa yang membentuk lapisan rongga perut atau itu mencakup
sebagian besar intra abdomen
• Terdiri dari dua bagian yaitu
– Peritoneum parietal yang melapisi dinding rongga abdomen dan
– Peritoneum viseral yang melapisi semua organ yang berada dalam
rongga abdomen
• Dalam peritoneum banyak terdapat lipatan atau kantong (omentum)
– Lipatan besar (omentum mayor) banyak terdapat lemak yang terdapat di
sebelah depan lambung
– Lipatan kecil (omentum minor) meliputi hati, kurvatura minor, dan
lambung berjalan ke atas dinding abdomen dan membentuk
mesenterium usus halus

61

Anda mungkin juga menyukai