Oleh:
Kelompok 3
1. Triyosi Syfa Salsabila
2. Silvia Nur Annisa
3. Syaifia Rahma Maulina
4. Zahwa Zahrani Marzuqoh
5. Muhammad Amjad Arsalan
6. Rivany Nasywa Putri
7. Widya Pujiastuti
8. Darsiah
KELAS XI MIPA 4
SMAN 1 KLARI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Siti Aminah sebagai guru
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kelompok 3
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 4
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 4
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Peradilan Militer………………….………………………… 5
2.2 Bagian Peradilan Militer……………………………..………………… 5
2.2.1 Pengadilan Militer………………………………………………….. 5
2.2.2 Pengadilan Militer Tinggi…………………………………………... 6
2.2.3 Pengadilan Militer Utama…………………………………………... 6
2.2.4 Pengadilan Militer Pertempuran……………………………………. 7
2.3 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer…………………………………. 8
2.3.1 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer Tinggi……………………… 8
2.3.2 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer Utama……………………… 9
2.3.3 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer Pertempuran……………….. 9
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
6
Dalam persidangannya, Pengadilan Utama Militer dipimpin 1 orang Hakim
Ketua dengan pangkat minimal Brigadir Jenderal atau Laksamana Pertama atau
Marsekal Pertama, kemudian 2 orang Hakim Anggota dengan pangkat paling
rendah adalah Kolonel yang dibantu 1 orang Panitera (minimal berpangkat Mayor
dan maksimal Kolonel).
2.2.4 Pengadilan Militer Pertempuran
Pengadilan Militer Pertempuran merupakan badan pelaksana kekuasaan
kehakiman di lingkungan militer yang bertugas untuk memeriksa dan memutus
pada tingkat pertama dan terakhir perkara pidana yang dilakukan oleh prajurit di
medan pertempuran.
Karena berkedudukan di suatu medan pertempuran sebagai daerah
hukumnya, Pengadilan Militer Pertempuran selalu mengikuti ke mana gerak
pasukan pada saat pertempuran tersebut berlangsung.
Daftar Susunan Personel dan Jabatan
Mengenai susunan personel dan jabatan Pengadilan Militer Pertempuran
sebagai berikut :
1) Kadilmilpur dijabat oleh seorang Perwira Menengah berpangkat
Kolonel, Sarjana Hukum dan berkualifikasi Hakim Militer
2) Wakadilmilpur, dijabat oleh Perwira Menengah berpangkat Letkol,
Sarjana Hukum dan berkualifikasi Hakim Militer
3) Kelompok Hakim Militer Pertempuran dijabat oleh seorang Perwira
menengah berpangkat Mayor s.d Letkol, Sarjana Hukum dan berkualifikasi
Hakim Militer dengan Hakim Ketua berpangkat Letkol dan hakim anggota
berpangkat Letkol/Mayor.
4) Panitera dijabat oleh seorang Perwira Menengah berpangkat Mayor,
Sarjana Hukum dan berkualifikasi Panitera.
5) Panitera Pengganti dijabat oleh seorang Perwira Pertama
berpangkat Letda s.d Kapten, Sarjana Hukum dan berkualifikasi Panitera.
6) Sekretaris dijabat oleh seorang Perwira menengah berpangkat
mayor, sarjana hukum
7
2.3 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer
1. fungsi mengadili
memeriksa dan memutus atas perkara dan pelanggaran uang terdakwa nya
adalah tni berpangkat
2. fungsi pembinaan
memberikan pengarahan kepada jajaran nya tentang teknis yudisial,
administrasi peradilan, dan administrasi umum.
3. fungsi pengawasan
mengadakan pengawasan internal di lingkungan pengadilan militer atas
pelaksanaan tugas peradilan
4. fungsi administrasi
menyelenggarakan administrasi umum
Contoh nya, pengadilan militer Rusia. Di Rusia, terdapat
pengadilan militer yang dikenal sebagai "Military Collegium of the
Supreme Court of the Russian Federation". Pengadilan ini memiliki
yurisdiksi untuk mengadili anggota militer yang terlibat dalam
pelanggaran hukum, termasuk pelanggaran hukum perang dan pelanggaran
disiplin militer.
2.3.1 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer Tinggi
Fungsi pengadilan militer tinggi adalah untuk memeriksa dan
mengadili pelanggaran hukum yang dilakukan oleh personel militer.
Pengadilan militer tinggi bertanggung jawab untuk menjaga disiplin dan
ketertiban dalam angkatan bersenjata. contoh pengadilan militer tinggi: Di
Australia, terdapat Pengadilan Militer Tinggi Australia (Australian
Military Court). Pengadilan ini memiliki yurisdiksi untuk mengadili kasus-
kasus kriminal yang melibatkan personel militer Australia. Namun,
peradilan militer Australia telah dihapuskan pada tahun 2017 dan
digantikan oleh sistem peradilan militer yang baru.
Pengadilan militer tinggi ini bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa hukum dan prosedur yang berlaku diikuti dengan benar, menjaga
keadilan, dan melindungi hak-hak individu dalam sistem peradilan militer.
8
2.3.2 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer Utama
Pengadilan Militer Utama berfungsi untuk meneruskan perkara
yang dimohonkan kasasi, peninjauan kembali dan grasi kepada Mahkamah
Agung. Contoh:
1. Angkatan Bersenjata suatu negara dapat diaktifkan untuk melindungi
wilayahnya dari ancaman militer eksternal.
2. Militer dapat mendukung penegakan hukum dan keamanan dalam
negeri dalam situasi darurat atau bencana alam.
3. Partisipasi militer dalam operasi bantuan kemanusiaan seperti
penanganan korban bencana atau pengiriman bantuan medis.
2.3.3 Fungsi dan Contoh Pengadilan Militer Pertempuran
Fungsi nya :
a. Memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha
Angkatan Bersenjata.
b. Menggabungkan perkara gugatan ganti rugi dalam perkara pidana yang
bersangkutan atas permintaan dari pihak yang dirugikan sebagai akibat
yang ditimbulkan oleh tindak pidana yang menjadi dasar dakwaan,dan
sekaligus memutus kedua perkara tersebut dalam satu putusan.
Contoh nya : Seluruh wilayah Provinsi Maluku Utara telah diduduki
musuh dan telah diumumkan sebagai daerah operasi militer perang maka
secara otomatis Hakim-hakim di Pengadilan Militer lll-18 Ambon dan
Hakim Tinggi pada Pengadilan Militer Tinggi lll Surabaya akan diangkat
sebagai hakim militer pertempuran di wilayah Maluku Utara untuk
memeriksa dan mengadili perkara-perkara yang terjadi.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Mekanisme peradilan militer yang dipraktekkan selama ini sesungguhnya
telah memadai, Pengadilan militer dibentuk untuk mengakomodasi kepentingan
militer dan keadilan di lingkungan militer , oleh karena itu tugas dan peran
peradilan militer dikhususkan untuk anggota militer yang melakukan tindak
pidana umum dan tindak pidana militer.
Peradilan militer di era masa kini, sebelumnya telah melalui suatu
reformasi dimana menurut Undang-undang Nomor 48 tahun 2009, bahwa
\seluruh peradilan di Indonesia berada dibawah satu atap yaitu Mahkamah Agung
Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa dari segi pengawasan,
Pengadilan Militer telah memasuki era tranformasi yang signifikan, karena
langsung diawasi oleh mahkamah Agung, hal itu menunjukkan bahwa peradilan
militer adalah lembaga peradilan yang kredibel untuk mengadili para prajurit TNI
dengan mengutamakan aspek keadilan umum dan keadilan di lingkungan militer.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://sthmahmpthm.ac.id/detailpost/desain-pengadilan-militer-pertempuran
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengadilan_Militer_Pertempuran
https://www.google.com/url?q=https://repository.upnvj.ac.id/5853/7/BAB
%2520V.pdf&usg=AOvVaw2XQ393yip3K_-ol-dDS2q4&hl=in_ID
11