PENGADILAN NIAGA,FUNGSI,TUGAS
DAN WEWENANGNYA
KELOMPOK 9
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat taufik hidayah serta inayah-Nya sehingga tugas makalah ini dapat disusun
dan di selesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah sistem peradilan indonesia dalam program studi hukum ekonomi syariah.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu
dosen pengampu mata kuliah atas tugas yang di berikan kepada kami, dan kami
meminta maaf yang sebesar besarnya jika ada salah kata atau salah penulisan
dalam pembuatan makalah ini.
Klompok 9
2
DAFTAR ISI
Judul....................................................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................iii
Daftar Isi ............................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
Latar Belakang Masalah.........................................................................1
Rumusan Masalah...................................................................................1
Tujuan Penelitian....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................2
Pengertian Pengadilan Niaga………………..........................................2
Wewenang,Tugas dan fungsi Pengadilan Niaga....................................3
BAB III PENUTUP............................................................................................5
Kesimpulan.............................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................6
3
BAB I
PENDAHULUAN
Kata militer berasal dari bahasa Yunani yaitu miles yang berarti seseorang
yang dipersenjatai dan disiapkan untuk melakukan pertempuran-pertempuran
atau peperangan dalam rangka pertahanan dan keamanan negara.Militer
merupakan orang yang bersenjata dan siap bertempur, yaitu orang-orang yang
sudah terlatih untuk menghadapi tantangan atau ancaman pihak musuh yang
mengancam keutuhan suatu wilayah atau negara.Namun demikian, tidak
setiap orang yang bersenjata dan siap untuk berkelahi atau bertempur dapat
disebut dengan istilah militer. Karakteristik militer adalah mempunyai
organisasi yang teratur,mengenakan pakaian seragam, mempunyai
disiplin,serta mentaati hukum yang berlaku dalam peperangan. Apabila
karakteristik tersebut tidak dipenuhi, maka kelompok tersebut tidak dapat
disebut dengan militer, melainkan disebut dengan suatu gerombolan
bersenjata.Untuk menjaga keutuhan dan kedaulatan suatu Negara, maka
kekuatan militer mutlak diperlukan oleh setiap Negara,kekuatan militer juga
merupakan sebuah identitas bagi negara tersebut.Setiap anggota militer wajib
menegakkan kehormatan militer dan selalu memikirkan perbuatan-perbuatan
atau ucapan-ucapan yang dapat menodai atau merusak nama baik institusi
kemiliteran.
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud peradilan militer?
2. Apa saja fungsi peradilan militer?
3. Apa saja tugas dan wewenang peradilan militer?
C. Tujuan Kepenulisan
1.Untuk mengetahui pengertian peradilan militer.
2.Untuk mengetahui apa saja fungsi peradilan militer.
3.Untuk mengetahui apa saja tugas dan wewenang peradilan militer.
BAB II
PEMBAHASAN
5
sistem peradilan Indonesia yang salah satunya adalah Pengadilan Niaga.
Pengadilan niaga merupakan bagian dari pengadilan umum yang
mempunyai kompetensi untuk memeriksa, dan memutus perkara-perkara
kepailitan dan penundaan kewajiban pembayaran utang, serta perkara-
perkara lainnya dibidang perniagaan yang ditetapkan dengan peraturan
pemerintah.Fokus utama penanganan perkara seputar pembuktian,
verifikasi utang, actio pauliana, penundaan utang, hak kekayaan intelektual
(HaKI), dan sengketa kepailitan. Proses penyelesaian perkara melalui sistem
peradilan niaga dinilai lebih adil, cepat, dan efektif.Pengadilan dapat
memutuskan perkara pada tingkat pertama oleh hakim majelis
6
bersangkutan atas permintaan dari pihak yang dirugikan sebagai akibat yang
ditimbulkan oleh tindak pidana yang menjadi dasar dakwaan dan sekaligus
memutus kedua perkara tersebut dalam satu putusan
BAB III
PENUTUP
7
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
8
S.R. Sianturi I, Hukum Pidana Militer Di Indonesia, Cetakan II, Badan Pembinaan
Hukum Tentara Nasional Indonesia, Jakarta, 1985, hlm. 28.