Nama Kelompok 4 :
1. Hellen Saputri
2. Ilham Hafiyan Nafisa
3. Julius Putra Sangapta
4. Linda Putri Rizky
5. Ronna Meila Leswana
6. Sonia Permadi
7. Virgin Cyntia Watania
8. Yosika Tresia
Kelas : XI Rutherford
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan
dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………….. 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara umum, ada tiga macam instrumen hukum yang digunakan untuk
mengevaluasi perbuatan pemerintah, yaitu melalui peraturan perundang-
undangan, melalui keputusan, maupun perbuatan pemerintah di bidang
keperdataan. Perundang-undangan dan keputusan terjadi dalam bidang publik,
karena itu tunduk dan diatur berdasarkan hukum publik, sedangkan yang
terakhir khusus dalam bidang perdata dan karenanya tunduk dan diatur
berdasarkan hukum perdata.
Dasar hukum Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) terdiri dari tiga
instrumen, yaitu Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, Undang-undang Nomor
9 Tahun 2004 (perubahan pertama dari UU No. 5 Tahun 1986) dan Undang-
undang Nomor 51 Tahun 2009 (perubahan kedua dari UU No. 5 Tahun 1986).
Sebelum dikeluarkannya UU No. 5 Tahun 1986, peradilan administrasi
Indonesia masih bersifat semu. PTUN pada masa itu merupakan peradilan
administratif yang terdapat dalam ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara Nomor II/MPRS/1960.
Semu dalam arti peradilan administrasi Indonesia bersifat tidak bebas karena
tidak lepas dari pengaruh kekuasaan eksekutif dan kekuasaan pembuat undang-
undang. Sebagai penganut negara hukum sesuai Pasal 1 Ayat (3) UUD 1945,
tentu saja keadaan itu merupakan penyimpangan dari negara hukum. Semua
4
kekuasaan, baik di bidang legislatif, eksekutif, maupun yudikatif, saat itu
tersentralisasikan di tangan Presiden.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan peradilan tata usaha Negara?
2. Tugas dari peradilan tata usaha Negara?
3. Tujuan dibentuknya peradilan tata usaha Negara?
4. Apa saja landasan Peradilan tata usaha Negara?
C. Tujuan
1. Mengetahui dan memahami secara singkat mengenai peradilan tata usaha
Negara
2. Mengetahui tugas peradilan tata usaha Negara
3. Mengetahui secara singkat apa tujuan dari peradilan tata usaha negara
4. Mengetahui Landasan hukum Peradilan tata usaha Negara
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Tugas Pokok
6
dipertanggung jawabkan menurut hukum dan keadilan, serta memenuhi
harapan para pencari keadilan (justiciabelen).
4. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga Peradilan guna
meningkatan dan memantapkan martabat dan wibawa Aparatur dan
Lembaga Peradilan, sebagai benteng terakhir tegaknya hukum dan
keadilan, sesuai tuntutan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Memantapkan pemahaman dan pelaksanaan tentang organisasi dan tata
kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta, sesuai
Keputusan Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor:
KMA/012/SK/III/1993, tanggal 5 Maret 1993 tentang Organisasi dan tata
kerja Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara dan Pengadilan Tinggi
Tata Usaha Negara.
6. Membina Calon Hakim dengan memberikan bekal pengetahuan di bidang
hukum dan administrasi Peradilan Tata Usaha Negara agar menjadi
Hakim yang profesional.
Fungsi
C. Tujuan Dibentuknya
7
masyarakat. Dengan terbentuknya Peradilan Tata Usaha Negara
(PERATUN) menjadi bukti bahwa Indonesia adalah negara hukum yang
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, kepastian hukum dan Hak Asasi
Manusia (HAM).
Maka dapat disimpulkan bahwa yang menjadi Subjek di Peradilan Tata Usaha
Negara (PERATUN) adalah Seseorang atau Badan Hukum Perdata sebagai
Penggugat, dan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara sebagai Tergugat.
Sedangkan yang menjadi Objek di Peradilan Tata Usaha Negara (PERATUN)
adalah Surat Keputusan Tata Usaha Negara (beschikking).
8
Undang-Undang Nomor : 51 Tahun 2009, Tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor : 5 Tahun 1986, Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara;
10
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
“Pengadilan adalah badan atau instansi resmi yang melaksanakan sistem peradilan berupa
memeriksa, mengadili, dan memutus perkara. Bentuk dari sistem Peradilan yang
dilaksanakan di Pengadilan adalah sebuah forum publik yang resmi dan dilakukan
berdasarkan hukum acara yang berlaku di Indonesia.
Sedangkan peradilan adalah segala sesuatu atau sebuah proses yang dijalankan di Pengadilan
yang berhubungan dengan tugas memeriksa, memutus dan mengadili perkara dengan
menerapkan hukum dan/atau menemukan hukum “in concreto” (hakim menerapkan peraturan
hukum kepada hal-hal yang nyata yang dihadapkan kepadanya untuk diadili dan diputus)
untuk mempertahankan dan menjamin ditaatinya hukum materiil, dengan menggunakan cara
prosedural yang ditetapkan oleh hukum formal.
Dari kedua uraian diatas dapat dikatakan bahwa, pengadilan adalah lembaga tempat subjek
hukum mencari keadilan, sedangkan peradilan adalah sebuah proses dalam rangka
menegakkan hukum dan keadilan atau suatu proses mencari keadilan itu sendiri.”
demikian makalah dari kelompok kami. Semoga dapat bermanfaat dan mengembangkan
pengetahuan teman-teman sekalian. jika ada kata-kata yang kurang dan salah kami mohon
maaf. Sekian dan terima kasih Wassalamualaikum wr.wb
11
DAFTAR PUSAKA
https://www.ptapontianak.go.id/e_dokumen/2018/MENGENAL%20PERADILAN%20AGA
MA.pdf
https://www.masukuniversitas.com/contoh-kata-pengantar/
https://lovinasoenmi.wordpress.com/2018/01/23/peradilan-tata-usaha-negara/
https://ptun-jakarta.go.id/?page_id=14
https://lovinasoenmi.wordpress.com/2018/01/23/peradilan-tata-usaha-negara/
https://www.coursehero.com/file/p415btj/Landasan-Hukum-Peradilan-Tata-Usaha-Negara-
Peradilan-Tata-Usaha-Negara/
https://id.wikipedia.org/wiki/Peradilan_Tata_Usaha_Negara
https://www.coursehero.com/file/p415btj/Landasan-Hukum-Peradilan-Tata-Usaha-Negara-
Peradilan-Tata-Usaha-Negara/
12