Disusun oleh :
FAKULTAS SYARIAH
Segala puji hanya milik Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, serta shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad dan para sahabat dan orang
yang setia meneladaninya. Alhamdulillah dengan rasa syukur, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah Islam dan lingkungan hidup ini dengan baik. Semoga
dengan makalah yang kami buat ini dapat manambah wawasan dan pemahaman kita
mengenai “Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)”.
Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar makalah selanjutnya dapat
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua dan
bermanfaat dalam kehidupan kita sehari – hari.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULIAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULIAN
1
2. Untuk mengetahui Saja Sumber-sumber Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
3. Untuk mengetahui Objek dan Subjek Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
4. Untuk mengetahui Fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
5. Untuk mengetahui Ruang Lingkup Ruang Lingkup Sengketa PTUN
6. Untuk mengetahui Contoh kasus Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Hukum Tertulis
Berupa peraturan perundang-undangan dalam arti materi yang berisi
pengaturan tentang wewenang badan atau pejabat TUN untuk melakukan
tindakan-tindakan hukum TUN dan yang mengatur tentang kemungkinan untuk
mengganggu tindakan-tindakan hukum TUN yang bersangkutan. Hukum dapat
dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Peraturan perundang-undangan TUN yang bersifat umum yang berisi
ketentuan tentang bentuk dan tindakan hukum TUN serta hubungan-
hubungan hukum yang dilahirkan pada umumnya;
b. Peraturan perundang-undangan TUN yang memiliki kewenangan khusus
yang berwenang kepada para badan atau pejabat TUN untuk melakukan
1
Undang-undang No. 51 Tahun 2009. Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 160. Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 5079. Pasal 1 Angka 10.
2
Victor Yaved Neno. Implikasi Pembatasan Wewenang Kompetensi Absolut Peradilan Tata Usaha
Negara. Cet. 1. Penerbit PT Citra Widya Bakti. 2006. Hal 1.
3
tindakan-tindakan hukum TUN dalam mengelola atau mengatur suatu
kehidupan dalam masyarakat.Sumber hukum tertulis tersebut meliputi :
UUD 1945 pasal; 24 dan 25, UU No.
4
c. Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan
tidak menentukan jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam
ayat(2), maka setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak di
terimanya permohonan,Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
yang bersangkutan dianggap telah mengeluarkan keputusan
penolakan.
2. Subjek PTUN
Subjek PTUN terdiri dari para pihak yang berperkara, pihak yang
berperkara adalah orang atau badan hukum perdata yang merasa dirugikan oleh
Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai
akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara
5
1. Keputusan Badan atau Pejabat TUN yang merupakan perbuatan hukum
keperdataan
2. Keputusan Badan atau Pejabat TUN yang merupakan pengaturan yang
bersifat umum
3. Keputusan Badan atau Pejabat TUN yang masih memerlukan persetujuan
4. Keputusan Badan atau Pejabat TUN yang dikeluarkan berdasarkan
ketentuan – ketentuan KUHP atau KUHAP
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung yang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada Peradilan tingkat pertama dengan
acara biasa yang dilaksanakan secara elektronik melalui Sistem Informasi
Pengadilan, telah menjatuhkan Penetapan sebagai berikut dibawah ini, dalam
sengketa antara:
SUGI UTOMO, kewarganegaraan Indonesia, tempat tinggal Tegal Bungur,Banjar
Negeri RT?RW 005/004, Kelurahan Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Kabupaten
Lampung Selatan, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil;
Dalam perkara ini telah memberikan kuasa kepada:
1. Mas Ariona, SH;
2. Lerry Primadhino, SH.MH;
3. Muhammad Saputra, SH;
Kesemuanya kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Advokat dari Kantor Advokat
dan Konsultan Hukum Arizona & Partners, beralamat di Jalan Griya Rahayu Blok S
Nomor 4 Way Halim Permai, Bandar Lampung, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
Nomor 01/SK/AP/II/2022 tanggal 5 Februari 2022;
selanjutnya disebut sebagai------------------------------------------- PENGGUGAT;
6
----------------------------------M E L A W A N-----------------------------------
KEPALA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN LAMPUNG
SELATAN,
bertempat kedudukan Jalan Indra Bangsawan Nomor 66 Kalianda, Lampung
Selatan; Berdasarkan Surat Kuasa Tugas tanggal 7 Maret 2022 kepada H.Ashari,
S.E.,M.Pd.I selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten
Lampung Selatan; Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten Lampung Selatan di Jalan Indra Bangsawan Nomor
66 Kalianda, Lampung Selatan; Selanjutnya disebut
sebagai------------------------------------ TERGUGAT;
7
Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan Gugatan dengan surat
gugatannya tertanggal 21 Februari 2022, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung pada tanggal 22 Februari 2022
dibawah Register Perkara Nomor : 8/G/2022/PTUN.BL;
Menimbang, bahwa pada Pemeriksaan Persiapan tanggal 8 Maret 2022,
Penggugat menyampaikan surat Perihal Permohonan Pencabutan Gugatan dalam
perkara No. 8/G/2022/PTUN.BL dengan alasan pada pokoknya;
1. Bahwa Penggugat menganggap surat gugatan dengan alasan bahwa Penggugat
mengurungkan niat untuk melanjutkan gugatan karena telah mencabut surat kuasa
dari Penggugat;
2. Bahwa Permohonan Pencabutan ini dibuat dan disampaikan secara sukarela tanpa
tekanan dan paksaan dari pihak manapun;
Menimbang, bahwa pencabutan gugatan diatur dalam ketentuan Pasal 76 ayat
(1) dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
Usaha Negara yang menentukan sebagai berikut :
(1) Penggugat dapat sewaktu–waktu mencabut gugatannya sebelum Tergugat
memberikan jawabannya
(2) Apabila Tergugat sudah memberikan jawaban atas gugatan itu, pencabutan
gugatan oleh Penggugat akan dikabulkan Pengadilan hanya apabila disetujui oleh
Tergugat;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim setelah membaca dan mempelajari berkas
Permohonan Pencabutan Gugatan serta fakta yang terjadi dipersidangan diketahui
permohonan pencabutan gugatan oleh Penggugat diajukan sebelum Tergugat
memberikan jawaban yakni pada saat Pemeriksaan Persiapan, oleh karenanya
pencabutan gugatan yang diajukan Penggugat tidak memerlukan persetujuan
Tergugat, sebagaimana maksud ketentuan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor
5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, sehingga cukup alasan hukum
bagi Pengadilan mengabulkan Permohonan Pencabutan Gugatan Penggugat;
Menimbang, bahwa karena permohonan pencabutan gugatan yang diajukan
Penggugat dikabulkan, maka diperintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha
8
Negara Bandar Lampung untuk mencoret Perkara Nomor : 8/G/2022/PTUN.BL dari
Buku Induk Register Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung;
Menimbang, bahwa akibat dari pencabutan gugatan tersebut, maka segala biaya
yang timbul dalam perkara ini akan dibebankan kepada Penggugat sebagaimana
tercantum dalam amar Penetapan ini;
Mengingat, Ketentuan Pasal 76 ayat (1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana diubah dengan UndangUndang
Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986
tentang Peradilan Tata Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang
Peradilan Tata Usaha Negara;
------------------------------------------ M E N E T A P K A N
---------------------------------
1. Mengabulkan Permohonan Pencabutan Gugatan Penggugat;
2. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung
untuk mencoret perkara Nomor : 8/G/2022/PTUN.BL tersebut dari Buku Induk
Register Perkara Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung;
3. Membebankan biaya perkara kepada Penggugat sebesar Rp. 243.000,- (Dua Ratus
Empat Puluh Tiga Ribu Rupiah);
Demikianlah ditetapkan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandar Lampung, pada hari Jumat tanggal 18 Maret
2022 oleh kami ELIZABETH L TOBING, SH. M.Hum., selaku Hakim Ketua
Majelis, PUTRI PEBRIANTI, SH. M.H, dan PUTRI SUKMIANI, SH. masing-
masing sebagai Hakim Anggota, Penetapan tersebut diucapkan dalam sidang yang
terbuka untuk umum secara elektronik melalui Sistem Informasi Pengadilan pada
hari itu juga oleh Majelis Hakim tersebut, dengan dibantu oleh BERTHA
MAGDALENA S, SH., sebagai Panitera Pengganti Pengadilan Tata Usaha Negara
Bandar Lampung, dengan dihadiri oleh kuasa hukum Penggugat dan kuasa hukum
Tergugat;
9
HAKIM-HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA MAJELIS,
PANITERA PENGGANTI,
BERTHA MAGDALENA S
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengadilan Tata Usaha Negara (biasa disingkat: PTUN) merupakan sebuah
lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang mempunyai
kedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama,
Pengadilan Tata Usaha Negara (TUN) memiliki fungsi untuk memeriksa, memutus,
dan menyelesaikan yang termasuk dalam ranah sengketa Tata Usaha Negara yang
mana adalah administrasi negara yang melaksanakan fungsi untuk
menyelenggarakan pemerintahan baik di pusat maupun di daerah. Yang memiliki
dua sumber yaitu hukum tertulis dan hukum tidak tertulis, Fungsi Pengadilan Tata
Usaha Negara yaitu melakukan Pembinaan Pejabat Struktural dan Fungsional Serta
Pegawai Lainnya, Baik Menyangkut Administrasi, Teknis, Yustisial Maupun
Administrasi Umum
3.2 Saran
Kami yakin dalam penyusunan makalah ini belum begitu sempurna karena kami
dalam tahap belajar, maka dari itu kami berharap bagi kawan-kawan semua bisa
memberi saran dan usul serta kritikan yang baik dan membangun sehingga makalah
ini menjadi sederhana dan bermanfaat dan apabila ada kesalahan dan kejanggalan
kami mohon maaf karena kami hanyalah hamba yang memiliki ilmu dan
kemampuan yang terbatas.
11
DAFTAR PUSTAKA
Victor Yaved Neno. Implikasi Pembatasan Wewenang Kompetensi Absolut Peradilan Tata
Usaha Negara. Cet. 1. Penerbit PT Citra Widya Bakti. 2006. Hal 1.
Undang-undang No. 51 Tahun 2009. Lembaran Negara RI Tahun 2009 Nomor 160. Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5079. Pasal 1 Angka 10.
Sumber Internet
https://.ptun.jakarta.co.id
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170105185429-12-184408/kasus-
penggusuran-ptun-kabulkan-gugatan-warga-bukit-duri
https://www.hukumonline.com/klinik/a/perkara-pertanahan-wewenang-ptun-atau-
peradilan-umum--lt608be3152a869
https://www.researchgate.net/publication/318651016_Ruang_Lingkup_dalam_PTUN
https://lbhpengayoman.unpar.ac.id/mengenal-ktun-sebagai-objek-sengketa-peradilan-
tata-usaha-negara/
https://perpustakaan.kasn.go.id/index.php?p=show_detail&id=203&keywords=
https://ptun-jakarta.go.id/?page_id=12#:~:text=FUNGSI%20PERADILAN%20TATA
%20USAHA%20NEGARA%20(PTUN)%20%3A,-Melakukan%20Pembinaan
%20Pejabat&text=Menyelenggarakan%20Sebagian%20Kekuasaan%20Negara
%20Dibidang%20Kehakiman
JURNAL HUKUM & PEMBANGUNAN, RUANG LINGKUP DI PTUN Abdul
Hakim G. Nusantara http://jhp.ui.ac.id/index.php/home/article/view/1203