Anda di halaman 1dari 2

HUKUM PIDANA KHUSUS

Tindak Pidana Militer


A. Tidak adanya penyelidikan, kenapa ? > Kekhususan dari hukum acara pidana
militer > Mekanismenya dimulai dari penyidikan
Karena pembentuk UU 31 1997 Penyelidikan merupakan fungsi dan kewenangan
yang melekat pada penyidikan
B. Tidak ada penuntutan adanya penyerahan perkara > Penuntutan ada tapi mrpkn
bagian dari penyerahan perkara
C. Penyidikan
- Hakikatnya sama dengan yang di KUHAP
- Kewenangan penyidikan pada satu atasan yang berhak menghukum (Komandannya
langsung), polisi militer
- Oditur > Sebenarnya jaksanya di lingkungan peradilan militer (Kewenangannya
sebagai penuntut umum), kl korupsi penyidikannya oleh oditur (kekhususan)
- Di dalam praktik pelaksanaan penyidikan yaitu polisi militer dan oditur
- Jadi sebaiknyan kalua ada Tindakan militer dilaporkan ke polisi militer, kalua oleh
ankum harus tau dari kesatuan mana
- TP Keimigrasian bea cukai ada penyidik PPNS
- Penyelidikan mendahului penyidikan
D. Penyerahan
- Hasilnya BAP diserahkan kepada Papera dan Oditur (Bertugas melaksanakan
penuntutan, sehingga ia melimpahkan surat dakwaan, membuktikan, dll), Ankum
(hanya sekedar menerima tembusan hasil penyidikan)
- Oditur akan melakukan penelitian terhadap BAP-nya, oditur akan memberikan
pendapat hukum kepada Pepera, salah satunya perkara dilimpahkan ke pengadilan
militer
- KL papera tidak memerintahkan kepada oditur maka oditur tidak dapat melakukan
penuntutan harus ada surat keputusan penyerahan perkara
- Hrs panglima TNI, anggota AL/AD/AU, komandan korem (resort militer), kodim dan
koramil gak bisa
- Kl terjadi perbedaan pendapat, dibawa ke pengadilan militer utama
E. Pemeriksaan Sidang Pengadilan
- Acara pemeriksaannya beda dengan acara pemeriksaan biasa : Acara pemeriksaan
biasa, cepat, koneksitas, dan khusus
- Dalam hukum acara pidana militer, semuanya diperiksa dengan hukum acara
pemeriksaan biasa
- Acara pemeriksaan cepat hanya untuk pelanggaran lalu lintas tertentu yang ancaman
pidananya ringan, kalau tipiring pake acara pemeriksaan biasa
- Acara pemeriksaan khusus : Diberlakukan di pengadilan militer pertempuran,
pengadilan khusus yang dibentuk ketika negara dalam keadaan perang.
- Alat bukti :Keterangan saksi, keterangan ahli, keterangan terdakwa, surat, dan
petunjuk >Hierarkinya berbeda dari KUHAP, jadi punya bewijskracht yang sama
- Putusannya sama dengan KUHAP ; penjatuhan pidana, putusan lepas, dan putusan
bebas
- Dijalankan 3 pengadilan : Pengadilan militer, pengadilan militer tinggi, dan 3
pengadilan militer utama
- Pengadilan militer : Mengadili TP yang dilakukan kapten ke bawah > Letnan satu,
letda, peltu, pelda, sertu, setda
- Pengadilan militer di Indonesia hanya ada 21 di Peraturan panglima TNI No.7 Tahun
2018, di magelang dan purworejo masih termasuk jogja juga
- Pengadilan militer tinggi : Banding perkara a quo, mengadili TP mayor ke atas,
letkol, kolonel, mayjen, letjen, jenderal Peraturan Panglima TNI No.7 Tahun 2018
ditambahkan 1 di makassar
- Kompetensi relatif pengadilan militer tidak sama dengan pengadilan tinggi
- Pengadilan militer utama : Pengadilan tingkat banding atas putusan pengadilan militer
tinggi, kalua tidak puas dengan pengadilan militer tinggi gak bisa ke pengadilan
militer utama maka Langkah yang bisa dia lakukan adalah kasasi ke mahkamah
agung hanya satu dan kedudukannya di IKN
- Apapun TP yang dilakukan oleh militer kewenangannya tetep di peradilan militer :v
- TAP MPR belum bisa dijalankan > Harus ada UU Peradilan militer baru

Anda mungkin juga menyukai