Anda di halaman 1dari 5

SILABUS

HUKUM PIDANA ANAK DAN PEREMPUAN


Konsentrasi Hukum Pidana, Program S1 Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada

Semester Ganjil 2023/2024


Senin, 12.00- 13.15.00

Deskripsi
Mata kuliah menekankan pembahasan tentang perlindungan hukum ketika anak dan
perempuan berhadapan dengan hukum baik sebagai korban atau pelaku. Mata kuliah ini
membahas prinsip-prinsip perlindungan anak, pendekatan hukum berperpektif adil gender,
kerangka dasar tentang kekerasan berbasis gender, dan aturan-aturan hukum pidana di
Indonesia baik yang ada di dalam KUHP maupun dalam hukum pidana khusus. Hukum
Pidana Khusus yang diperkenalkan antara lain UU Perlindungan Anak, UU Sistem Peradilan
Pidana Anak, UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, UU Tindak Pidana
Perdagangan Perempuan, dan UU Tindak Pidana Kekerasan Seksual dan aturan turunannya.
Penekanan pembahasan peraturan adalah melihat sejauhmana peraturan yang ada
mengatur perbuatan pidana yang menyebabkan anak dan perempuan yang menjadi korban,
jaminan hukum tentang hak-hak anak dan perempuan yang berhadapan dengan hukum.
Selain itu mata kuliah ini juga membahas tentang bagaimana hukum dalam prakteknya
bekerja melindungi atau tidak melindungi anak dan perempuan.

Capaian Pembelajaran
Pembahasan di dalam mata kuliah ini bertujuan untuk memberi pengetahuan kepada
peserta pembelajaran tentang hukum pidana yang memberi perlindungan terhadap anak
dan perempuan yang berhadapan dengan hukum di Indonesia. Selain itu mahasiswa
diharapkan bertambah pengetahuannya mengenai lembaga-lembaga yang memiliki
kewenangan dan tugas dalam melindungi anak dan perempuan baik yang dikelola oleh
masyarakat maupun oleh pemerintah. Lebih lanjut mata kuliah ini hendak mencapai
ketrampilan mahasiswa dalam menganalisis bagaimana hukum pidana secara de jure
dengan praktek hukum (de facto) dalam melindungi anak dan perempuan yang berhadapan
dengan hukum.

Dosen Pengajar
1. Dr. Dra. Dani Krisnawati, S.H., M.Hum
2. Niken Subekti, S.H. M.Hum
3. Sri Wiyanti Eddyono, S.H., LL.M, PhD.

Metode pembelajaran
Metode pembelajaran dilakukan secara beragam, yaitu pemaparan materi oleh dosen,
diskusi berbasis pada masalah baik dengan dosen tamu dari lembaga layanan korban,
penulisan paper secara berkelompok, presentasi dan diskusi, serta pembelajaran mandiri
yang terstruktur lainnya baik secara luring maupun daring. Penggunaan multi media
dimungkinkan dalam proses pembelajaran. Perlu diingat bahwa selain pembelajaran
synchronous secara luring, dosen dapat memberikan pembelajaran secara asynchronous
seiring dengan synchronous dimana wajib dipenuhi oleh mahasiswa. Pertemuan terdiri dari
minimal 12 kali secara luring termasuk 2 kali kunjungan ke institusi yang memberikan
perlindungan kepada perempuan dan anak. Kelas akan melibatkan dosen tamu dari praktisi.
Selain itu akan ada 3 kali pertemuan pembahasan paper yang ditulis oleh mahasiswa secara
berkelompok.

Penulisan Paper dan Presentasi


Selain itu, mahasiswa diwajibkan menuliskan paper dalam kelompok dengan jumlah
kelompok 6 dengan maksimal 25 halaman, times new roman 12 dan 2 spasi dilengkapi cover
dan referensi. Tata tulis disesuaikan dengan standar buku panduan akademik S1 FH UGM
termasuk dalam penulisan referensi. Referensi antara lain meliputi: buku, jurnal, laporan
lembaga terkait, hasil penelitian, dan sumber lainnya yang layak secara akademis termasuk
referensi yang disebutkan dalam silabus ini. Paper dipresentasikan secara kelompok melalui
luring. Jadual presentasi akan diinformasikan kemudian.

Kehadiran dalam kelas


Dalam masa post pandemic COVID 19, mahasiswa setidaknya mengikuti 80% dari total
kehadiran yang diharapkan.

Penilaian
Penilaian terdiri dari:
1. Penugasan individu, refleksi dosen tamu dan kunjungan lapangan: 15%
2. Paper dan presentasi (kelompok): 25 %
3. Final exam: 60%

Ujian Akhir semester


Soal dan jawaban disampaikan melalui simaster dan setiap dosen akan memberikan soal
ujian.

Jadwal pengajaran

Tanggal Materi Pengajar


21 Agustus Anak yang berkonflik dengan hukum Dani K
(Anak)
28 Agustus Anak Korban dan Anak Saksi Dani K
4 September Pendekatan Hukum berperspektif Adil Iyik Eddyono
Gender
11 September Kekerasan Seksual sebagai Kekerasan Iyik Eddyono
berbasis Gender- Kerangka Kebijakan di
tingkat Global dan dalam Hukum Nasional
khususnya UU Tindak Pidana Kekerasan
Seksual
18 September Perdagangan orang /perempuan, Niken Subekti
kekhususan ketentuan perdagangan
Orang
25 September Kekerasan Dalam Rumah Tangga Niken Subekti
UTS
16 Oktober Kunjungan ke UPTD Kota Dani/Niken
Yogyakarta/Sleman untuk Proses
Penanganan kasus Kekerasan terhadap
Perempuan
23 Oktober Presentasi Kunjungan ke organisasi Dani/Niken
masyarakat sipil yang menangani kasus
kekerasan perempuan dan anak (Rifka
Annisa)dan Diskusi
30 Oktober Dosen Tamu Iyik
6 November Presentasi dan Diskusi Niken Subekti
13 november Presentasi dan Diskusi Dani K
20 November Presentasi dan Diskusi Iyik

Resiko dan Antisipasi


No. Resiko Antisipasi
1. Meeting tidak berjalan  Substitusi
2. Fasilitas dan materi pembelajaran
 Referensi tidak tersedia  Persiapan referensi
 Perlengkapan tidak memadai dengan menggunakan
materi-materi
penelitian yang ada
atau jurnal yang
relevan.
 Memastikan
perlengkapan sebelum
perkuliahan
berlangsung.
Referensi Wajib

1. Buku, Jurnal, hasil penelitian

Evalyn G. Ursua, 2016, Steritotip Gender dalam Undang-Undang dan Putusan Pengadilan di
Asia Tenggara sebuah Acuan bagi Pelaku Peradilan, UN Women dan International
Commission on Jurists, New York.

Hadi Supeno, 2010, “Kriminalisasi Anak (Tawaran Gagasan Radikal Peradilan Anak Tanpa
Pemidanaan),” Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Gultom, Maidin, 2012, “Perlindungan Hukum terhadap Anak dan Perempuan,” Refika
Aditama, Bandung

Sri Wiyanti Eddyono, Annisa Syaufika Yustisia Ridwan, Annisa Ayuningtyas, Yustian Martin,
Dika Putri, Fitria Villa Sahara dan Nunik Sri Harini, 2021, Perubahan Pengaturan Usia
Minimum Perkawinan, Dispensasi Perkawinan dan Praktiknya di Indonesia, Jakarta, PEKKA

Sri WIyanti Eddyono dan Fathurozi, 2022, [Kertas Kebijakan] Urgensi Pengaturan Tindak
Pidana Kekerasan Seksual Berbasis Online dan Perlindungan Korban dalam RUU TPKS,
Jakarta, LBH APIK

Sri Wiyanti Eddyono, 2017. “Urgensi Akselerasi Implementasi dari UU PKDRT,” Komnas
Perempuan, Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan UN Women, Jakarta.

Sri Wiyanti Eddyono and UGM team, 2020, “Perdagangan Orang di Perbatasan Kalimantan
Indonesia (Sanggau, Sambas, Kapuas Hulu, and Nunukan),” IOM, Jakarta

Sulistyowati Irianto, 2020, “Teori Hukum Feminist” dalam Sulistyowati Irianto dan Lidwina
Inge (edit), Perempuan dan Anak dalam Hukum dan Persidangan, Buku Obor, Jakarta.

Zulfa, Eva Achjani, 2011, “Pergeseran Paradigma Pemidanaan,” Lubuk Agung,Bandung

2. Intrumen Internasional
The Convention of the Rights of Child 1989;
CEDAW Convention and General Recomendations on CEDAW No. 19/92; 33/2015 and
35/2017/
Internasional Declaration on Violence Against Women.
United Nations Standard Minimum Rules for the Administration of Juvenille Justice

3. Peraturan Perundang-undangan
UU No. 12/2022 tentang Tiindak Pidana Kekerasn Seksual
UU No. 23/2004 tentang PKDRT
UU No.12/2011 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
UU No. 31/2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban
UU No. 17/2016 amandemen UU No. 35/2014 amandemen No. 23/2002 tentang
Perlindungan Anak
UU No No.21/2007 tentang TPPO
PP Perlindungan Saksi dan Korban
PP No.65 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Diversi dan Penanganan Anak yang
Belum Berumur 12 (Dua Belas) Tahun

PP No 7 tahun 2018 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi dan Bantuan kepada Saksi
dan Korban

PP No 43 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Restitusi bagi Anak Korban Tindak Pidana

PP No. 70 Tahun 2029 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan
Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitasi, dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan
Seksual Terhadap Anak

Perma No. 3/2017 on Pedoman Penanganan Perkara Perempuan Berhadapan dengan


Hukum

Pedoman Kejaksaan No 1/2021 tentang Akses Keadilan Bagi Perempuan dan Anak dalam
Penanganan Perkara Pidana

Anda mungkin juga menyukai