Anda di halaman 1dari 19

LITERATUR REVIEW

Dampak Psikologis Anak dengan Kekerasan Seksual


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa II di ampu oleh Ns. Badrul Munif,
S.Kep, M.Kep

Disusun oleh:

1. Syatria Febry Nurrahman (2017.02.088)


2. Ayu Trisnawati (2018.02.054)
3. Dwi Sinta Nuriya (2018.02.061)
4. Fransisca Welliana (2018.02.067)
5. Hurriyatul Munifah Ahmad (2018.02.069)
6. Lina Indah Sari (2018.02.074)
7. Ni Made Dwi Mega Anggreni (2018.02.084)
8. Wahyu Shekry Armando (2018.02.097)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi

Program Studi S1 Keperawatan

Banyuwangi

November

LEMBAR PENGESAHAN
Kami yang bertanda dibawah ini,

Menyatakan bahwa makalah yang kami buat adalah asli hasil diskusi yang kami kerjakan

sebaik-baiknya. Dengan ini kami kelompok 2 tingkat 3B angkatan 2018/2019

menyerahkan makalah ini:

Pada hari :

Tanggal :

Mengetahui ,

Dosen Pembimbing

Ns. Badrul Munif, S.Kep, M.Kep

(06.097.0815)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatNYA sehingga
makalah kami yang berjudul “Dampak Psikologis Anak dengan Kekerasan Seksual” dapat
tersusun dengan tepat waktu. Serta tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari semua pihak yang telah membantu untuk menyusun makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya kami berharap ada peneliti yang dapat menambah dan
memperbaiki bentuk maupun isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Tidak lupa kami sampaikan bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banyuwangi, 18 November 2020

Penulis

DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Di Indonesia kasus kekerasan seksual setiap tahun mengalami peningkatan, korbannya


bukan hanya dari kalangan dewasa saja sekarang sudah merambah ke remaja, anakanak
bahkan balita. Fenomena kekerasan seksual terhadap anak semakin sering terjadi dan
menjadi global hampir di berbagai negara. Kasus kekerasan seksual terhadap anak terus
meningkat dari waktu ke waktu. Peningkatan tersebut tidak hanya dari segi kuantitas atau
jumlah kasus yang terjadi, bahkan juga dari kualitas. Dan yang lebih tragis lagi pelakunya
adalah kebanyakan dari lingkungan keluarga atau lingkungan sekitar anak itu berada,
antara lain di dalam rumahnya sendiri, sekolah, lembaga pendidikan, dan lingkungan sosial
anak. Peristiwa pelecehan seksual terhadap anak TK internasional di Jakarta sungguh
mengguncang hati setiap orang yang memiliki nurani. Apalagi berita terakhir, korban
ternyata tidak hanya sekali mengalami kekerasan seksual dengan pelaku yang lebih dari
satu orang. Sekolah yang katanya berstandar internasional, dengan bayaran 20 juta per
bulan, memiliki ratusan CCTV, ternyata bukan tempat yang aman bagi anak-anak. Kasus JIS,
seolah menjadi pintu pembuka bagi terungkapnya berbagai kasus kekerasan seksual
terhadap anak. Di Medan, seorang ayah tega mencabuli anak perempuannya yang baru
berumur 18 bulan. Di Kukar, seorang guru SD menjadi tersangka kasus sodomi terhadap
seorang siswanya. Di Cianjur, pedofilia melibatkan seorang oknum guru SD di Yayasan Al-
Azhar. Pelaku berinisial AS diduga melakukan pelecehan seksual terhadap belasan
muridnya. Sedangkan di Aceh, seorang oknum polisi ditahan setelah mencabuli 5 bocah
(Kompas.com, 23/04/2014). Hal ini menyebabkan tidak ada orangtua yang merasa aman
akan keadaan anak-anaknya.
Dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 1 ayat (3)
menerangkan bahwa Negara Indonesia adalah Negara Hukum.Berdasarkan hal tersebut
maka Negara Indonesia sangat menjunjung tinggi danmenghormati salah satu pilar negara
hukum, yaitu perlindungan dan penghargaanterhadap Hak Asasi Manusia sebagaimana
tercantum di dalam Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
28G ayat (1) dan (2) yang berbunyi“ Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi,
keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak
berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. Setiap orang berhak untuk bebas dari
penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak
memperoleh suaka politik dari negara lain. Kekerasan seksual terhadap anak menurut
ECPAT (End Child Prostitution In Asia Tourism) Internasional merupakan hubungan atau
interaksi antara seorang anak dan seorang yang lebih tua atau anak yang lebih banyak
nalar atau orang dewasa seperti orang asing, saudara sekandung atau orang tua dimana
anak tersebut dipergunakan sebagai sebuah objek pemuas bagi kebutuhan seksual pelaku.
Perbuatan ini dilakukan dengan menggunakan paksaan, ancaman, suap, tipuan atau
tekanan. Kegiatan-kegiatan tidak harus melibatkan kontak badan antara pelaku dengan
anak tersebut. Bentuk-bentuk kekerasan seksual sendiri bisa berarti melakukan tindak
perkosaan ataupun pencabulan. Kekerasan seksual terhadap anak juga dikenal dengan
istilah child sexual abuse.
Dalam banyak kejadian, kasus kekerasan seksual terhadap anak sering tidak
dilaporkan kepada kepolisi. Kasus tersebut cenderung dirahasiakan, bahkan jarang
dibicarakan baik oleh pelaku maupun korban. Para korban merasa malu karena
menganggap hal itu sebagai sebuah aib yang harus disembunyikan rapat-rapat atau korban
merasa takut akan ancaman pelaku. Sedangkan si pelaku merasa malu dan takut akan di
hukum apabila perbuatannya diketahui. Keengganan pihak keluarga melaporkan kasus
kekerasan seksual pada anak yang dialami, bisa jadi merupakan salah satu sebab kasus
tersebut terjadi seperti fenomena gunung es. Karena yang tampak hanya sebagian kecil
saja, sedangkan sebagian besar tidak tampak. Apalagi jika kasus tersebut menyangkut
pelaku orang terkenal, tokoh masyarakat, dikenal dengan dekat oleh korban atau ada
hubungan keluarga antara korban dan pelaku. Kekerasan seksual merupakan kejahatan
yang universal.Kejahatan ini dapat ditemukan di seluruh dunia, pada tiap tingkatan
masyarakat, tidak memandang usia maupun jenis kelamin. Besarnya insiden yang
dilaporkan di setiap Negara berbeda-beda. Sebuah penelitian di Amerika Serikat pada
tahun 2006 (National Violence against Women Survey/NVAWS) melaporkan bahwa 17,6%
dari responden wanita dan 3% dari responden pria pernah mengalami kekerasan seksual.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu kekerasan seksual pada anak ?

2. Bagaimana pengaruh psikologis anak dengan kekerasan seksual?

3. Bagaimana tindakan seksual yang dilakukan pada anak?

4. Bagaimana dampak kekerasan seksual pada anak?

5. Bagaimana penanganan kekerasan seksual terhadap anak?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi pengaruh psikologis anak dengan kasus kekerasan seksual.

2. Mengidentifikasi tindakan kekerasan seksual pada anak.

3. Mengidentifikasi dampak kekerasan seksual pada anak.

4. Mengidentifikasi penanganan kekerasan seksual pada anak.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan secara keilmuwan
mengenai dampak psikologis pada anak dengan kekerasan seksual.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan

merupakan wujud aplikasi dari pengetahuan yang dimiliki peneliti yang di dapat

dari perkuliahan.

2. Bagi Institusi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan informasi sebagai sumber referensi bagi

institusi untuk menambah keilmuan terkait penelitian literature review tentang

dampak psikologis anak dengan kekerasan seksual dan menjadi tambahan koleksi
hasil penelitian serta dapat ditempatkan diperpustakaan institusi sebagai bahan

untuk mendapatkan informasi yang lebih banyak

3. Bagi Profesi Keperawatan

Sebagai bahan asuhan dan kajian keperawatan untuk peneliti berikutnya guna

standart keperawatan yang baik.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dengan diadakan penelitian literature review dampak psikologis anak dengan

kekerasan seksual untuk dijadikan pertimbangan dalam penelitian selanjutnya.

Selain itu juga dapat digunakan sebagai bahan pembanding intervensi dengan

metode lain.
BAB 2

METODE PENELITIAN

2.1 Strategi Pencarian Literature

2.1.1 Framework yang digunakan (PICO/PICOT question)

Tabel 2.1 PICO Question


PICO Pertanyaan Klinis Strategi Pencarian/Kata Kunci
Patient Anak usia Anak dengan kekerasan
population dibawah 18 tahun seksual (korban pemerkosaan)
dengan
kekerasan
seksual
Intervention Memberikan Peran keluarga
perhatian dan
perlindungan
dari kelurga
Comparison Memberikan Peran keluarga dan lingkungan
perhatian dan dalam penanganan dampak
perbaikan mental psikologis anak dengan
psikologis pada kekerasan seksual (korban
anak pemerkosaan)
Outcome Kekerasan Kekerasan seksual anak
seksual anak dibawah usia 18 tahun
dibawah usia 18
tahun
Type of Intervensi
question
Type of study Penelitian Semua artikel atau jurnal
eksperimental publikasi bertipe
eksperimental

2.1.2 Kata kunci yang diguakan

Kata kunci yang digunakan dalam pencarian jurnal pada penelitian ini yaitu “Korban

Perkosaan”, “Dampak Psikologis Pada Anak”, “Kekerasan Seksual”,

2.2.3 Database atau searchengine yang digunakan


Mahasiswa melakukan pencarian data melalui dua database yaitu Google Scholar dan Protal

Garuda. Pada tugas ini, Mahasiswa menggunakan layanan sci-hub ketika mengalami

kesulitan dalam pencarian jurnal karena berbayar. Sci-hub adalah salah satu website yang

memiliki provider-mass dalam penyediaan jurnal agar dapat diakses secara penuh oleh

mahasiswa.

2.2 Kriteria Inklusi dan Eksklusi

2.2.1 Kriteria inklusi

Kreteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

1) Merupakan penelitian eksperimen.

2) Jurnal Internasional dan nasional yang berkaitan dengan korban

pemerkosaan, dampak psikologis pada anak, kekerasan seksual.

3) Responden yang digunakan dalan jurnal hasil penelitian yaitu anak usia

dibawah 18 tahun.

4) Anak dengan gangguan psikologis akibat kekerasan seksual.

5) Hasil penelitian dipublikasikan dalam rentang tahun 2010-2020.

6) Jurnal berbahasa Indonesia, Inggris.

2.2.2 Kriteria eksklusi

Menurut Soekidjo, (2018) Kriteria Ekslusi merupakan ciri-ciri anggota

populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel. Kriteria Ekslusi dalam

penelitian ini adalah :

1) Jurnal yang tidak full text.


2) Metode penelitian yang diguanakan tidak relevan.

2.3 Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

2.3.1 Hasil pencarian dan seleksi studi

Jurnal keseluruhan yang telah didapatkan oleh peneliti dari kedua database

dilakukan screening terlebih dahulu dengan tujuan memilih jurnal yang sesuai

dengan masalah yang diangkat dan kriteria inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti

dan penilaian kualitas jurnal. Adapun hasil pencarian jurnal tersebut digambarkan

sebagai berikut :

Pencarian Jurnal :

Pencarian pada Pencarian pada


situs Portal situs Scholar
Garuda (n=3) Google (n=7)

Hasil jurnal secara keseluruhan (n=10 )

Screening :
Rentang waktu 10 tahun (2010 – 2020) Google
scholar: , Portal Garuda:
Screening (n = 7) Tipe (Research Articles, Full Text)
Jurnal menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa
Indonesia

Jurnal yang dapat


diakses penuh
(Full Text) (n=5)
Jurnal Full Text
Portal Garuda: 1
Google Scholar: 4

Kriteria Inklusi:
Jurnal yang berkaitan dengan kata kunci: korban
Jurnal Akhir yang perkosaan, dampak psikologis pada anak, kekerasan
sesuai dengan seksual.
Kriteria Inklusi (n=5) Anak usia dibawah 18 tahun dengan kasus kekerasan
seksual
Bagan 4.1 Seleksi Studi Literature Review Dampak Psikologis Anak dengan Kekerasan
Seksual (Korban Perkosaan)

2.3.2 Daftar artikel hasil pencarian

Tabel 2.2 Daftar Artikel Hasil Pencarian

No Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Hasil Database


Angka Sampel, Variabel, Penelitian
Instrumen, Analisis)
1. Ivo Noviana 2015 Vol. 01, Kekerasan D : At the first day (Pre Dampak trauma Google
No. 1 seksual terhadap test- Before Intervention) akibat kekerasan Scholar
anak: dampak and on the 30th day (Post seksual yang
test- After Intervention) dialami oleh
dan
S : 80 male subjects, anak-anak,
penanganannya individuals between 50- antara lain:
child sexual 60 years of age, pengkhianatan
abuse: impact individuals with systemic atau hilangnya
and hendling arterial pressure less than kepercayaan
140/90 mm Hg. anak terhadap
V : Evaluation of the orang dewasa
Effects of Music Therapy (betrayal);
Using Todi Raga of trauma secara
Hindustani Classical seksual
Music, Healthy Elderly (traumatic
Men sexualization);
I : Sphygmomanometer, merasa tidak
At the first day (Pre test- berdaya
Before Intervention) and (powerlessness);
on the 30th day (Post dan stigma
test- After Intervention), (stigmatization).
the determination of Secara fisik
blood pressure (SBP and memang
DBP), pulse rate and mungkin tidak
respiratory rate of the ada hal yang
control group and the harus
experimental group dipermasalahka
subjects were carried out. n pada anak
The blood pressure was yang menjadi
measured in the sitting korban
position by using digital kekerasan
blood pressure apparatus seksual, tapi
(OMRON HEM-7130). secara psikis
The average of two bisa
consecutive menimbulkan
measurement, at an ketagihan,
intervals of 5 minutes in trauma, bahkan
the upper arm of the pelampiasan
subject were taken to be dendam. Bila
the final blood pressure tidak ditangani
of an individual. serius,
A : T-test kekerasan
No Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Hasil Database
Angka Sampel, Variabel, Penelitian
Instrumen, Analisis)
seksual terhadap
anak dapat
menimbulkan
dampak sosial
yang luas di
masyarakat.
2. Alfan Alfian 2015 Volume Perlindungan D : A randomized Terkait dengan Google
Rejowinang 9 Hukum Terhadap controlled assessment. perlakuan Scholar
un, RT/RW: No. 4 Kaum Difabel S : 200 hypertensive korban difabel
03/05, Korban participants, living in an di muka hukum,
Kemiri, Pemerkosaan old age home, and they menjadi dasar
Purworejo, were segregated into two konstitusional
Jawa Tengah groups, viz. experimental bahwa kaum
email: and control based on difabel harus
alfianalfan.a their interest in listening diberlakukan
a@gmail.co to Carnatic music during sama dimuka
m their leisure time (n = hukum,
100 in each group). The walaupun secara
average age of the fisik tidak
control group was 69.68 sempurna dan
± 6.8 years and that of berbeda dengan
the experimental group masyarakat
was 69.84 ± 6.98 years. normal seperti
V : Evaluating the Effect biasa.
of Music, Hypertension Perlindungan
I : Sphygmomanometer, terhadap difabel
The experimental group sebenarnya
along with their regular memang tidak
activities listened to a dibicarakan
particular Carnatic secara eksplisit
music, Raga Malkauns in di dalam
the evening hours usually undang-undang
between 4 : 30 and 5 : 30 dasar, namun
pm, as it is an evening Legal Power
raga and most effective yang ada di
during the evening hours. dalam konstitusi
The music-listening kita sudah
session lasted for 15 min mengarah
for the experimental kesana,
group every day and this sehingga
continued for 30 days. beberapa
A : T-test undang-undang
sektoral perlu
menjelaskan
secara spesifik.
3. Tateki Yoga 2017 Vol. 41, Sexual Violence In D : Quasy experiment Kekerasan Google
Tursilarini No. 1 Domestic Level pretest and posttest seksual di ranah Scholar
Balai Besar Impacts Toward approach with control domestik
Penelitian Child Livelihood group design. memiliki
dan Continuity S : Which are 28 people. dampak yang
Pengembang The sample in this study luar biasa bagi
an were the elderly with korban,
No Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Hasil Database
Angka Sampel, Variabel, Penelitian
Instrumen, Analisis)
Pelayanan primary hypertension, 24 keluarga besar
Kesejahteraa people. The study design karena pelaku
n Sosial used was case control, dan korban
(B2P3KS) with 1:1 comparison of yaitu anak
case and control, so that merupakan
12 intervention groups anggota dalam
and 12 control groups keluarga besar
were made. tersebut. Usia
V : Music Therapy, informan berada
Elderly with pada usia
Hypertension remaja (10-17
I : MP3 and headphone, tahun) dan
listen to music with a tingkat
duration of 30 minutes, pendidikannya
Sphygmomanometer. adalah SMP dan
A : In this study there are SLTA.
two types of analysis Hubungan
used which are univariate informan
and bivariate analysis. dengan pelaku
untuk kasus
perkosaan
adalah ayah,
kakak kandung,
tempat
terjadinya
sebagian besar
di rumah
korban.
Kekerasan
seksual berupa
perkosaan dan
persetubuhan.
4. Ermaya Sari 2018 Volume Kekerasan Seksual D : Pre eksperimental Dampak Google
Bayu 4 No. 02 Pada Anak Di one group pre and psikologis yang Scholar
Ningsih, Sri Kabupaten post test design. ditimbulkan dari
Hennyati Karawang S : 13 responden dengan kekerasan
teknik sampling seksual adalah
purposive sampling. depresi, fobia,
Karakteristik responden mimpi buruk,
lansia dengan hipertensi curiga terhadap
primer, pendengaran orang lain
normal, lansia yang mau dalam waktu
diberikan terapi musik yang cukup
selama 5 hari. lama. Adapula
V : Terapi musik yang merasa
tradisional kecapi suling terbatasi
Sunda, Lansia hipertensi. didalam
I : Sphygmomanometer, hubungan
headphone dengan dengan orang
frekuensi 20-20.000 Hz, lain,
MP3 player, garpu tala berhubungan
ukuran 512 Hz. seksual dan
No Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Hasil Database
Angka Sampel, Variabel, Penelitian
Instrumen, Analisis)
A : Uji t-dependent disertai dengan
ketakutan akan
munculnya
kehamilan
akibat dari
kekerasan
seksual. Bagi
korban
kekerasan
seksual yang
mengalami
trauma
psikologis yang
sangat hebat,
ada
kemungkinan
akan merasakan
dorongan yang
kuat untuk
melakukan
bunuh diri.
5. Kausar 2013 Vol. 4, Dampak Psikologis D : Pre Eksperiment One Analisis Portal
Rafika Sari No. 1 Pada Remaja Group Pretest-Postest mengenai garuda
Korban Design. permasalahan
Pemerkosaan Di S : 30 lansia, yang diangkat
Kabupaten pengambilan sampel
dalam
Temanggung sebanyak 26 dengan
teknik total sampling.
penelitian ini,
Dengan karakteristik dilakukan
lansia dengan hipertensi, dengan cara
tidak mempunyai menganalisis
gangguan pendengaran permasalahan
dan responden yang mau yang ada di
diberikan terapi musik lapangan yakni
selama 1 minggu setiap semakin
hari setiap pukul 10.00 di banyaknya
aula sesuai SOP, lansia kasus
berusia 60-80 tahun.
pemerkosaan
V : Terapi musik klasik
Jawa, Lansia Hipertensi. pada anak,
I : SOP terapi musik, CD selanjutnya
dan Sphygmomanometer. akan dikaji
A : Uji statistik Paired dengan
T-Test. dikaitkan
dengan
peraruran
perundang-
undangan yang
berlaku yaitu
Pasal 82 ayat 1
dan 2 Undang-
Undang
No Author Tahun Volume, Judul Metode (Desain, Hasil Database
Angka Sampel, Variabel, Penelitian
Instrumen, Analisis)
Nomor 35
tahun 2014
tentang
perlindungan
anak.
BAB 3

HASIL DAN ANALISIS

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23 April - 23 Mei 2020. Pencarian data dilakukan

pada dua database yaitu Google Scholar dan Protal Garuda dengan basis pencarian jurnal

berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Total jurnal keseluruhan yang didapat yaitu 10

jurnal. Pada database Google Scholar didapatkan 7 jurnal (1 jurnal berbahasa Inggris, 6

jurnal berbahasa Indonesia), sedangkan pada database Portal Garuda didapatkan 3 jurnal

berbahasa Indonesia.

Jurnal yang sudah terkumpul selanjutnya dilakukan screening berdasarkan kriteria inklusi

dan eksklusi yang sudah ditetapkan mahasiswa dan didapatkan 5 jurnal (0 jurnal

berbahasa Inggris dan 5 jurnal berbahasa Indonesia).

Tabel 3.1 Hasil Pencarian Jurnal

Tipe Penelitian Intervensi

Bahasa Original Research


Tahu Databas
Penelitia N Cross
n e Review Experime Peran keluarga
n Sectiona
nt
l

Bahasa 2010- Google 7 - - 7 7

Indonesi 2020 scholar


Protal
a 3 - - 3 3
garuda

Google
1 - - 1 1
Bahasa scholar

Inggris Protal
- - - - -
garuda

3.1 Karakteristik Jurnal

Tabel 3.2 Karakteristik Jurnal

Metode Penelitian Pra Experiment 7 77,8%

Quasi Experiment 2 22,2%


(Eksperimental)

Purposive Samplig 3 33,3%

Random Sampling 2 22,2%

Teknik Sampling Total sampling 2 22,2%

Purposive random
2 22,2%
sampling

Instrumen yang Sphygmomanomete


9 100%
Digunakan r

Analisis Statistik Wilcoxon 2 22,2%

T-Test Dependent 2 22,2%

T-Test 2 22,2%

Wilcoxon dan Mann 2 22,2%

Whitney
Kruskal Wallis Test 1 11,1%

Pada tabel 3.2 dapat dilihat karakteristik dari 5 jurnal yang terpilih jenis desain penelitian

yang banyak digunakan yaitu pra experimental (77,8%), sebagian penellitian

menggunakan teknik purposive sampling (33,3%), Instrumen yang digunakan yaitu

Sphygmomanometer (100%), sedangkan analisis statistik yang banyak digunakan yaitu

wilcoxon, T-Test Dependent, T-Test, Wilcoxon dan Mann Whitney (22,2%).

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai