BAB I
PENDAHULUAN
Masa remaja berasal dari bahasa Latin, yang berarti bertumbuh untuk
sia Nomor 25 tahun (2014), usia remaja berada pada kisaran usia 10-18 tahun.
Masa remaja merupakan fase yang rentan terhadap perubahan dan tantangan.
Perubahan tersebut meliputi aspek biologis, kognitif, dan sosial. Mereka dapat
secara langsung memengaruhi sikap dan perilaku dalam periode jangka panjang.
Pada tahap awal masa remaja, transisi remaja dalam lingkungan sosial yang se-
makin luas dan cepat berubah menyebabkan remaja lebih rentan terhadap peri-
identitas ego versus kebingungan identitas. Hal ini mengacu pada tahap yang di-
dasarkan pada integritas ego untuk membangun identitas diri yang stabil dan
jadi, seperti tindakan kriminal atau kekerasan seperti bullying. 2 Ketidakamanan ini
1 Maesaroh S, Sunarti E, Muflikhati I. Ancaman, Faktor Protektif, dan Resiliensi Remaja di Kota
Bogor. J Ilmu Kel dan Konsum. 2019;12(1):63– 74. Available from: http://dx.doi.org/10.24156/
jikk.2019.12.1.63
2 Krismawati Y. Teori Psikologi Perkembangan Erik H. Erikson dan Manfaatnya Bagi Tugas Pen-
didikan Kristen Dewasa Ini. Kurios. 2018;2(1):46. Available from: http://dx.doi. org/10.30995/kur.v2i1.20
tidak hanya menyoroti remaja sebagai korban, tetapi juga kerentanan remaja ter-
Perilaku bullying telah menjadi masalah serius dalam dunia remaja dan
pada tahun 2017, kemudian meningkat menjadi 112 kasus pada tahun 2018 dari
37.381 pengaduan kekerasan terhadap remaja (KPAI, 2019). Selain itu, kasus
remaja yang menjadi korban bullying pada tahun 2018 juga meningkat. KPAI
(KPAI, 2020).
berulang kali melakukan tindakan agresif atau berbahaya oleh individu atau
diri rendah, dan bunuh diri. Dalam kasus bullying, penelitian terdahulu menye-
butkan peningkatan depresi, agresi dan penurunan nilai akademik, dan kasus
bunuh diri yang paling ditakuti.3 Bullying juga dapat menurunkan keceradasan
dan kemampuan berpikir analisis siswa.4 Tidak heran jika para pelaku bullying ini
tumbuh dan berkembang menjadi penjahat, tindakan para pelaku ini seringkali
berkembang tidak hanya dengan tindakan bullying ini tetapi juga dengan memiliki
yang idealnya ormas ini melindungi dan menyayangi anak yatim namun
sosial asuhan anak yatim piatu ar rachman wiradesa dilaporkan mengalami pe-
rundungan fisik dan verbal, pada kelompok usia SD lebih sering mengalami pe-
rundungan fisik dengan frekuensi lebih dari tiga kali. SMP dan SMA mengalami
bullying fisik dengan frekuensi dua atau tiga kali, kelompok usia SMP dan SMA
lebih sering mengalami bullying verbal dan bullying verbal lebih sering terjadi di
alitas dan kecemasan neurotik pada korban bullying dan kondisi kecemasan
moral pada pelaku bullying (Yeni Karneli, 2022). Sehingga hal ini menjadi urgensi
dalam penelitian.
konseling Islam yang dilakukan oleh konselor. Pembimbing Agama Islam memi-
sanakan
tian ini menjadi penting untuk mengisi gap penelitian. Penelitian ini bertujuan un-
bullying. Subjek penelitian ini adalah remaja di panti sosial asuhan anak yatim
tian ini berjudul, “Peran Pembimbing Agama Islam dalam Mendampingi Pelaku
2. Bagaimana kondisi pelaku bullying di panti sosial asuhan anak yatim piatu ar
rachman wiradesa ?
rachman wiradesa.
1. Manfaat Teoritik
agama islam dalam mendampingi pelaku bullying di panti sosial asuhan anak yatim
2. Manfaat Manajerial
Penelitian ini dapat menjadi sebuah bahan informasi dan sebagai referensi tam -
bahan yang berkaitan dengan variabel di dalam penelitian yaitu peran pembimbing
agama islam dalam mendampingi pelaku bullying di panti sosial asuhan anak yatim
piatu.
Peneliti hanya akan fokus pada peran pembimbing agama islam dalam
mendampingi pelaku bullying. Secara khusus, penelitian ini dibatasi oleh subjek
penelitian yaitu pada remaja di di panti sosial asuhan anak yatim piatu.
mengapa penelitian ini menarik untuk diteliti, apa yang diteliti, dan untuk apa
penelitian dilakukan, pada bab ini diuraiakan tentang latar belakang masalah, pe-
Bab III merupakan metode penelituan, ini yang terdiri dari waktudan
lokasi penelitian jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pegumpulan data, dan
analislis data.
gamabaran umum lokasi penelitian, hasil analisis data penelitian, hasil analisis