Anda di halaman 1dari 9

Vol. 05, No.

02, Juni 2015


Table of Contents

Articles

TINDAK PIDANA ASUSILA TERHADAP HEWAN DITINJAU DARI PERSPEKTIF PDF


HUKUM PIDANA
I Nyoman Adi Wiradana, Anak Agung Sagung Wiratni Darmadi
ANALISA YURIDIS PEMIDANAAN PADA TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN PDF
TERHADAP ANAK DI BAWAH UMUR (STUDI KASUS PUTUSAN
NO.85/PID.SUS/2014/PN.DPS.)
Ida Ayu Vera Prasetya, A. A. Gede Oka Parwata
PENERAPAN PASAL 303 KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA PDF
TENTANG PERJUDIAN TERKAIT SABUNG AYAM DI PROVINSI BALI
I Ketut Adhi Erawan, I Wayan Parsa
PERKEMBANGAN PIDANA DENDA DALAM PERSPEKTIF PEMBAHARUAN PDF
HUKUM PIDANA INDONESIA
Bagus Surya Darma, Marwanto -
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI SANKSI PIDANA TERHADAP TINDAK PDF
PIDANA PENCEMARAN NAMA BAIK MELALUI MEDIA SOSIAL
Shah Rangga Wiraprastya, Made Nurmawati
KEBIJAKAN FORMULASI FUNGSI KOMISI PERLINDUNGAN ANAK PDF
INDONESIA MENURUT UNDANG – UNDANG NO 23 TAHUN 2002 TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK
Ni Luh Khrisna Shanti Kusuma Devi, I Ketut Rai Setiabudi, I Made Tjatrayasa
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP KASUS PIETER RUMAROPEN TERKAIT PDF
PERTANGGUNGJAWABAN ATLET DALAM CABANG OLAHRAGA SEPAK
BOLA
Rino Adi Guna, Nyoman A. Martana
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP TINDAK PIDANA PEMALSUAN IJAZAH PDF
Made Aprina Wulantika Dewi, Nyoman A. Martana
ANALISIS TERHADAP KATA “DAPAT” MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA PDF
DALAM PASAL 2 DAN PASAL 3 UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999
jo UNDANGUNDANG NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
I Made Wiharsa, I Ketut Rai Setiabudhi, I Gusti Agung Ayu Dike Widhiyaastuti
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP BALITA SEBAGAI KORBAN PDF
PERDAGANGAN ORANG DI TINJAU DARI ASPEK VIKTIMOLOGI
Kadek Dwika Agata Krisyana, I Ketut Sudiarta
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA AHLI GIGI DALAM MELAKUKAN PDF
SUATU MALPRAKTIK DALAM PERSFEKTIF KUHP dan UU NO. 36 TAHUN
2009 TENTANG KESEHATAN
I Putu Wahyu Weda Gunawan, I Ketut Sudiarta
LEGALITAS SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) SEBAGAI ALAT BUKTI PDF
DALAM KASUS PIDANA
Putu Rosa Paramitha Dewi, I Ketut Keneng
PENERTIBAN PENYALAHGUNAAN MINUMAN KERAS DALAM PDF
PENANGGULANGAN KRIMINALITAS DI KALANGAN REMAJA ( STUDI
KASUS DI POLDA NUSRA)
Aryuda Pramana Surya, I Ketut Markeling, Ida Bagus Surya Darmajaya
KEBIJAKAN LEGISLATIF DALAM HAL PENGATURAN ALTERNATIF PIDANA PDF
PENGGANTI DENDA YANG TIDAK DIBAYAR
Ni Kadek Yuli Astuti, Anak Agung Sri Utari
PERTANGGUNG JAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PEMBUNUHAN PDF
YANG DILAKUKAN DALAM KEADAAN DIBAWAH SADAR (TRANCE) (STUDI
KASUS PEMBUNUHAN DI SUBAGAN KARANGASEM)
Gandi Utama Putra, A. A.Sagung Wiratni Darmadi
PERAN HUKUM PIDANA DALAM MENANGGULANGI PENYALAHGUNAAN
KARTU KREDIT DALAM TRANSAKSI E-COMMERCE
Luh Putu Gita Dharmaningtyas, I Gusti Ngurah Parikesit Widiatedja
PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PDF
MUTILASI
Made Wira Kusumajaya, Ni Nengah Adi Yaryani
PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PDF
MUTILASI
Made Wira Kusumajaya, Ni Nengah Adi Yaryani
PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DALAM HUKUM PIDANA INDONESIA PDF
Pande I Putu Cahya Widyantara, Anak Agung Sri Indrawati
TINJAUAN YURIDIS MENGENAI PENERAPAN SANKSI PIDANA PDF
PERUNDANG-UNDANGAN DI LUAR KODIFIKASI HUKUM PIDANA DALAM
PENYELESAIAN KONFLIK PERTANAHAN
Ida Ayu Ratna Apsari Dewi, I Ketut Sandhi Sudarsana
PROSES PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PERJUDIAN DI POLRESTA PDF
DENPASAR
Caroline Andarini Dyah Ayu Puspitasari, I Dewa Made Suartha, I Ketut Sudjana
PENGATURAN HAK MENGAJUKAN UPAYA HUKUM PENINJAUAN KEMBALI PDF
OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM
Komang Agung Cri Brahmanda, Ida Bagus Putra Atmadja
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI MASYARAKAT YANG BERPERAN SERTA PDF
DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI
Ni Wayan Indah Purwita Sari, I Ketut Rai Setiabudhi, Anak Agung Ngurah Yusa
Darmadi
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN PDF
I Gusti Ngurah Agung Darmasuara, A. A. Ngurah Yusa Darmadi
DISPARITAS PUTUSAN SANKSI PIDANA TINDAK PIDANA KORUPSI (Studi PDF
Kasus Putusan Pengadilan Negeri Gianyar dan Denpasar)
Ida Bagus Agung Dwi Adwitya, Ida Bagus Surya Dharma Jaya
PEREMPUAN BALI DALAM PERWALIAN ANAK : SUATU STUDI GENDER PDF
DALAM HUKUM
Anak Agung Bayu Krisna Yudistira, Made Suksma Prijandhini Devi Salain
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN KEKERASAN

Oleh
I Gusti Ngurah Agung Darmasuara
A.A. Ngurah Yusa Darmadi
Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana

Abstract
Domestic violence which is affecting the children in domestic scope is ever increasing.
The act of domestic violence generally involves the perpetrator and the victim between family
members, meanwhile the form of violence acts can be both in the form of physical violence
and verbal violence (threat of violence). Meanwhile the problems being faced i.e.: What is
the impact of domestic violence toward the children? And how is the legal protection to the
victim of domestic violence? The research method being used was normative juridical
research starting from the occurrence of norm vagueness in Article 26 of Law No.23 year
2002 regarding child protection which did not explain clearly concerning child protection
related to the domestic violence.
The result from the research being conducted was that it then could be known that the
impact of domestic violent act to the children resulted in both physical and mental health of
the children. Legal protection to the children as the victims of domestic violence is by
imposing sanction to the perpetrator, compensation for the victims, recovery and protection
for the victims based on the Law No.22 Year 2002 concerning Child Protection.
Key words: Legal protection, victim, domestic violence

Abstrak
Kekerasan dalam rumah tangga yang menimpa anak dalam lingkup rumah tangga
semakin meningkat. Tindak kekerasan dalam rumah tangga pada umumnya melibatkan
pelaku dan korban diantara anggota keluarga di dalam rumah tangga, sedangkan bentuk
tindak kekerasan bisa berupa kekerasan fisik dan kekerasan verbal (ancaman kekerasan).
Adapun permasalahan yang dihadapi yaitu: bagaimanakah dampak tindak kekerasan terhadap
anak dalam rumah tangga? Dan bagaimanakah perlindungan hukum terhadap korban tindak
pidana kekerasan dalam rumah tangga? Metode penelitian yang dipergunakan yaitu penelitian
yuridis normatif berangkat dari terjadinya kekaburan norma dalam Pasal 26 UU No. 23
Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang tidak menerangkan dengan jelas mengenai
perlindungan anak dari kekerasan dalam rumah tangga.
Hasil dari penelitian yang dilakukan maka dapat diketahui bahwa dampak tindak
kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga yaitu berdampak pada kesehatan fisik dan
kesehatan mental anak. Perlindungan hukum terhadap anak korban kekerasan dalam rumah
tangga dengan memberikan sanksi bagi pelaku, kompensasi bagi korban, pemulihan dan
pengamanan diri korban berdasarkan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak .

Kata kunci : perlindungan hukum, korban, kekerasan dalam rumah tangga

1
I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara teoritis, kekerasan terhadap anak (child abuse) dapat didefenisikan seperti
perlakuan fisik, mental, atau seksual yang umumnya dilakukan oleh orang-orang yang
mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan anak yang mana itu semua diindikasikan
dengan kerugian dan ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak. Namun demikian
child abuse sebetulnya tidak hanya berupa pemukulan atau penyerangan fisik saja, melainkan
juga bisa berupa berbagai bentuk eksploitasi melalui, misalnya pornografi dan penyerangan
seksual (sexual assault), pemberian makanan yang tidak layak bagi anak atau makanan
kurang gizi (malnutrition), pengabaian pendidikan dan kesehatan (educational and medical
neglect) dan kekerasankekerasan yang berkaitan dengan medis (medical abuse).1 Berbicara
mengenai anak adalah hal yang sangat penting karena anak merupakan potensi nasib suatu
generasi atau bangsa di masa mendatang. Anak merupakan cerminan sikap hidup bangsa dan
penentu perkembangan bangsa tersebut.2
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004, tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Pasal 1 angka 1, yang dimaksud dengan
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah “setiap perbuatan terhadap seseorang,
terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan fisik, seksual,
psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan
perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup
rumah tangga”. Kekerasan anak lebih bersifat sebagai bentuk penganiayaan fisik dengan
terdapatnya tanda atau luka pada tubuh sang anak. Jika kekerasan terhadap anak di dalam
rumah tangga dilakukan oleh orang tua, maka hal tersebut dapat disebut kekerasan dalam
rumah tangga. Tindak kekerasan rumah tangga yang termasuk di dalam tindakan kekerasan
rumah tangga adalah memberikan penderitaan baik secara fisik maupun mental di luar batas-
batas tertentu terhadap orang lain yang berada di dalam satu rumah; seperti terhadap
pasangan hidup, anak, atau orang tua dan tindak kekerasan tersebut dilakukan di dalam
rumah. Sehingga penting agar memberikan solusi antisipatif bagi korban kekerasan dalam
rumah tangga bagi anak, sehingga anak dapat mengetahui hak-hak dan perlindungan yang
seharusnya didapatkannya.

1
Bagong Suyanto dan Sri Sanituti, 2002, Krisis & Child Abuse, Airlangga University, Surabaya, h. 114
2
Wagiati Sutedjo, 2010, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung, h. 5

2
2. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan jurnal ini yaitu untuk mengetahui dampak
tindak kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga, dan untuk mengetahui perlindungan
hukum terhadap korban tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga.
II. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam penulisan ini yaitu metode
penelitian hukum normatif berangkat dari terjadinya kekaburan norma dalam Pasal 26 UU
No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang tidak menerangkan dengan jelas
mengenai perlindungan anak dari kekerasan dalam rumah tangga. Adapun penelitian hukum
normatif mencakup penelitian terhadap sistematika hukum, penelitian terhadap taraf
sinkronisasi hukum, penelitian sejarah hukum dan penelitian perbandingan hukum.3 Analisis
terhadap bahan hukum yang diperoleh adalah secara deskriptif, analisis dan argumentatif.4
Karena menggunakan penelitian normatif maka sumber datanya adalah sumber data
sekunder yang berupa bahan hukum baik bahan hukum primer maupun sekunder.
III. Hasil Penelitian dan Pembahasan
a. Dampak Tindak Kekerasan Terhadap Anak Dalam Rumah Tangga
Kekerasan pada anak adalah segala bentuk tindakan yang melukai dan merugikan fisik,
mental, dan seksual termasuk hinaan meliputi: Penelantaran dan perlakuan buruk,
Eksploitasi termasuk eksploitasi seksual, serta trafficking jual-beli anak. Sedangkan Child
Abuse adalah semua bentuk kekerasan terhadap anak yang dilakukan oleh mereka yang
seharusnya bertanggung jawab atas anak tersebut atau mereka yang memiliki kuasa atas
anak tersebut, yang seharusnya dapat di percaya, misalnya orang tua, keluarga dekat, dan
guru. Dampak yang terjadi akibat kekerasan tersebut mungkin saja diingat dalam jangka
panjang oleh anak hingga ia merajak dewasa. Dan tidak menutup kemungkinan kekerasa
yang terjadi menimpanya akan ia lakukan juga terhadap anaknya nanti.
Selama ini, berbagai kasus telah membuktikan bahwa terjadinya kekerasan terhadap
anak sering disertai dengan penelantaran terhadap anak. Baik penganiayaan terhadap anak
maupun penelantaran terhadap anak dapat memberikan dampak pada kesehatan fisik dan
kesehatan mental anak.5 Dampak terhadap kesehatan fisik bisa berupa : luka memar, luka-
luka simetris di wajah (di kedua sisi), punggung, pantat dan tungkai. Luka yang disebabkan
karena suatu kecelakaan biasanya tidaklah memberikan gambaran yang simetris. Dari segi

3
Soerjono Soekanto, 2000, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h. 51
4
Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, RajaGrafindo Persada,
Jakarta, h. 131
5
Bagong Suyanto dan Sri Sanituti, Op.cit, h. 122

3
tingkah lahu anak-anak yang sering mengalami penganiayaan sering menunjukkan :
penarikan diri, ketakutan atau mungkin juga tingkah laku agresif, emosi yang labil. Mereka
juga sering menunjukkan gejala depresi, jati diri yang rendah, kecemasan, adanya gangguan
tidur, phobia, kelak bisa tumbuh menjadi penganiaya, menjadi bersifat keras, gangguan stres
pasca trauma dan terlibat dalam penggunaan zat adiktif.6
b. Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Pidana Kekerasan Dalam
Rumah Tangga
Perlindungan hukum terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga menjadi tanggung
jawab seluruh komponen bangsa. Perlindungan hukum tidak hanya pengaturan mengenai
sanksi pidana kepada pelaku, melainkan juga mengatur tentang proses tuntutan hukumnya
(hukum formil/acara), kompensasi, pemihan dan pengamanan diri korban yang telah di atur
di dalam Peraturan perundang-undangan Indonesia seperti KUHP, Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004
Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah tangga yang bertujuan untuk mencegah
segala bentuk kekerasan dalam rumah tangga dan memberikan perlindungan hukum bagi
korban kekerasan dalam rumah tangga.7 Berdasarkan Pasal 20 UU Perlindungan Anak
menyatakan bahwa yang berkewajiban dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan
perlindungan anak adalah negara, pemerintah, masyarakat, keluarga dan orang tua.
Selanjutnya mengenai perlindungan dan tanggungjawab terhadap anak diuraikan dalam Pasal
21 dan 25 UU Perlindungan Anak. UU No. 23 Tahun 2004 pada ketentuan Pasal 2 juga
mencakup mengenai perlindungan terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga.
Penjatuhan pidana yang diutamakan adalah pelaku sebagai bentuk tanggungjawab dari
perbuatan yang dilakukannya dengan dipenjara sekian tahun, korban hanya dapat menerima
tindakan pembalasan tersebut dengan penjatuhan hukuman yang diberikan hakim kepada
pelaku. Setelah mendapat putusan yang bersifat incracht dari pengadilan, si anak sebagai
korban dikembalikan pada orangtuanya tanpa direhabilitasi. Kemudian dalam hal medis,
seperti melakukan perawatan (kalau terdapat luka fisik), dan visum anak sebagai korban
dibebani biaya sendiri. Dalam hal ini anak tidak memperoleh ganti kerugian seperti restitusi
maupun kompensasi dan bantuan hukum lainnya. 8

6
Bagong Suyanto dan Sri Sanituti, Op.cit, h. 123
7
Edy Ikhsan (ed), 2001, Perlindungan Terhadap Anak Korban Kekerasan Di Indonesia, Lembaga
Advokasi Indonesia, Medan, h. 25
8
Lianny Solihin, 2004, Tindakan Kekerasan Pada Anak Dalam Keluarga, Jurnal Pendidikan Penabur, No.
03, h. 133

4
IV. PENUTUP
Kesimpulan
1. Dampak tindak kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga yaitu. baik penganiayaan
terhadap anak maupun penelantaran terhadap anak dapat memberikan dampak pada
kesehatan fisik dan kesehatan mental anak .
2. Perlindungan hukum terhadap korban kekerasan dalam rumah tangga menjadi tanggung
jawab seluruh komponen bangsa. Perlindungan hukum tidak hanya pengaturan mengenai
sanksi pidana kepada pelaku, melainkan juga mengatur tentang proses tuntutan hukumnya
(hukum formil/acara), kompensasi, pemihan dan pengamanan diri korban yang telah di
atur di dalam Peraturan perundang-undangan Indonesia seperti KUHP, Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

V. DAFTAR PUSTAKA
Buku-buku:

Amirudin dan H. Zainal Asikin, 2003, Pengantar Metode Penelitian Hukum, RajaGrafindo
Persada, Jakarta

Bagong Suyanto dan Sri Sanituti, 2002, Krisis & Child Abuse, Airlangga University,
Surabaya

Edy Ikhsan (ed), 2001, Perlindungan Terhadap Anak Korban Kekerasan Di Indonesia,
Lembaga Advokasi Indonesia, Medan

Lianny Solihin, 2004, Tindakan Kekerasan Pada Anak Dalam Keluarga, Jurnal Pendidikan
Penabur, No. 03

Soerjono Soekanto, 2000, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta

Wagiati Sutedjo, 2010, Hukum Pidana Anak, Refika Aditama, Bandung

Peraturan Perundang-Undangan:

Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah


Tangga

Anda mungkin juga menyukai