Anda di halaman 1dari 4

KONTRIBUSI ILMUAN ISLAM DALAM

ILMU PENGETAHUAN

Talitha Tazkiya Reswara


E4401221013
ST 21.1

Agama Islam
IPB UNIVERSITY
2023
Al-Qasim Al-Zahrawi
Bernama lengkap Abu Al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Azahrawi, ia dilahirkan tahun
936 Masehi di Zahra sebelah barat daya Cordoba, Andalusia, Spanyol, yang menjadi pusat
peradaban dan ilmu pengetahuan Islam kala di bawah naungan kekhalifahan Dinasti Umayyah.
Beliau meninggal dunia pada 1013 M dalam usia 77 tahun dan pernah menjabat sebagai dokter
khusus kerajaan.
Al-Zahrawi lahir pada masa keemasan islam, masa ketika kerajaan muslim berada pada
titik terkuatnya. Selama periode ini, umat Islam di seluruh dunia, termasuk seniman, penyair,
ilmuwan, astronom, dan cendekiawan berkontribusi pada berbagai bidang dan seni yang
bermanfaat dan mengembangkan ekonomi, teknologi serta sains. Zaman keemasan islam
berakhir pada tahun 1258 setelah bangsa Mongol menyerbu dan mengambil alih Baghdad, tetapi
pekerjaan umat Islam masih bisa dilihat sampai sekarang termasuk karya Al-Zahrawi.
Al-Zahrawi dikenal sebagai sosok tokoh ilmuan muslim peletak dasar-dasar ilmu bedah
modern. Bangsa Barat mengenal Al-Zahrawi dengan nama Abulcasis, karya dan hasil
pemikirannya banyak diadopsi oleh para dokter didunia Barat. Prinsip-prinsip ilmu kedokteran
yang diajarkan oleh Al-Zahrawi menjadi kurikulum Pendidikan kedokteran di Eropa. Riwayat
masa kecil Al-Zahrawi tidak banyak terungkap karena tanah kelahiran beliau dijarah dan
dihancurkan. Sosok dan kiprah Al-Zahrawi baru terungkap setelah seorang ilmuan asal
Andalusiana Abu Muhammad bin Hazm menempatkannya sebagai salah seorang dokter bedah
terkemuka di Spanyol. Berbeda dengan ilmuan kebanyakan yang melakukan perjalan, beliau
lebih banyak mendedikasikan hidupnya untuk merawat korban kecelakaan serta korban
peperangan.
Beliau meninggalkan sebuah kitab Al-Tafsir li man ajaz an-il-talil yang tak ternilai
harganya bagi ilmu kedokteran dan merupakan ensiklopedia kedokteran. Kitab ini dijadikan
sebuah materi di sekolah Eropa dan terdiri atas 30 volume, beliau secara rinci dan lugas
mengupas mengenai ilmu bedah, orthopedic, farmakologi, dan ilmu kedokteran secara umum.
Selain itu, beliau juga mengupas tentang kosmetika seperti deodorant, pewarna rambut, serta
body lotion.

Menurut catatan, Al-Zahrawi telah menemukan 26 peralatan bedah, salah satu yang
paling terkenal adalah catgut (untuk menjahit bagian dalam), alat tersebut masih digunakan
sampai saat ini dalam ilmu bedah modern. Selain itu beliau juga menemukan forceps untuk
mengangkat janin yang meninggal, kemudian beliau memperkenalkan penggunaan ligature
(benang pengikat luka). Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan oleh Al-Zahrawi itu
antara lain pisau bedah, currete, retractor, sendok bedah, sound, pengait bedah, surgical rod, dan
juga specula. Tidak hanya itu, beliau juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk
memeriksa dalam utera, alat untuk memindahkah benda asing dari tenggorokan serta alat yang
digunakan untuk memeriksa telinga. Disebutkan ada seorang gadis budak yang melakukan
percobaan bunuh diri dengan cara memotong tenggorokannya, beliau menjahit lukanya
kemudian budak itu pulih. Beliau membuktikan bahwa luka pada laring dapat sembuh dan
merupakan penemuan terpenting dibidang kedokteran dan pembedahan

Anda mungkin juga menyukai