NPM : 183112540120547
Preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia
masih merupakan salah satu penyebab utama
kematian maternal dan perinatal di Indonesia.
Mereka diklasifikasikan kedalam penyakit
hypertensi yang disebabkan karena
kehamilan.
PEB ditandai oleh adanya hipertensi sedang-
berat, edema, dan proteinuria yang masif.
Sedangkan eklampsia ditandai oleh adanya
koma dan/atau kejang di samping ketiga
tanda khas PEB.
Preeklampsia (PE) adalah gangguan yang terjadi
setelah minggu ke-20 kehamilan dan ditandai
dengan hipertensi dan proteinuria (Silasi
Michele, 2010)
Preeklamsia adalah keadaan dimana hipertensi
disertai dengan proteinuria, edema atau
kedua-duanya yang terjadi akibat kehamilan
setelah minggu ke 20 atau kadang-kadang
timbul lebih awal bila terdapat perubahan
hidatidiformis yang luas pada vili dan korialis
(Mitayani, 2009)
Preeklampsia Berat ditandai dengan
Usia 25 Th 27 Th
Pendidikan SD SMP
No. HP 0819-1225-0957
Keluhan
Riwayat Psikososial
Ibu dan keluarga mendukung kehamilan dan
persalinan anak ini. Pengambil keputusan adalah ibu
dan suami. Ibu memiliki kekhawatiran mengenai
seberapa lama lagi bayinya akan lahir, karena
mulesnya tidak dirasakan begitu sering dan kuat.
Data Objektif
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-Tanda Vital
Tekanan darah : 170/110 mmHg
Nadi : 82x/menit
RR : 22x/menit
Suhu : 36,5°C
Pemeriksaan fisik
Muka : tidak ada oedem
Mata :
Sklera : Putih
Kongjungtiva : Merah muda
Leher : tidak ada massa dan pembesaran pada
kelenjar getah bening dan tiroid
Tidak ada luka bekas operasi dan terdapat striae
TFU : 30cm
Palpasi :
Leopold I : Teraba agak bulat, lunak dan tidak
melenting
Leopold II : Teraba tahanan terbesar di kanan dan
bagian kecil janin di kiri
Leopold III : Teraba keras
Leopold IV : Konvergen
Penurunan kepala : 4/5
DJJ : 132x/menit, regular
Kontraksi : 2x/10 menit, 30 detik
TBF : 2945 gram
Ekstremitas
terdapat pembengkakan di kedua lengan ibu.
Terdapat pembengkakan di kedua tungkai ibu,
refleks patella tungkai kanan dan kiri ibu positif.
Genitalia
Tidak ada lecet atau luka, massa atau benjolan dan
pembesaran abnormal pada vulva. Pun demikian dengan
varises.
Tidak ada pembengkakan pada kelenjar skene dan bartolin
Pengeluaran dari vagina berupa lendir dan sedikit darah
Pemeriksaan dalam
Portio : tebal kaku
Pembukaan : 2 cm
Ketuban : positif
Presentasi : kepala
Penurunan kepala : H 1
Pemeriksaan Penunjang
Hasil konfirmasi
USG : janin dalam keadaan baik
Tes darah lengkap : normal
Tes Urine
Protein urine +2
INTERPRETASI DATA
Ny. L usia 25 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu
inpartu kala I fase laten dengan PEB
janin tunggal hidup Preskep
RENCANA ASUHAN
◦ Melakukan Informed Consent
◦ Melakukan pemeriksaan dan menjelaskan hasil pemeriksaan
kepada klien dan keluarga.
◦ Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi.
◦ Meminta keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan
hidrasi ibu
◦ Memberitahu teknik relaksasi pada ibu dan pain relief pada
keluarga
◦ Meminta keluarga untuk mendampingi ibu
◦ Anjurkan pasien baring miring ke satu sisi
◦ Melakukan observasi intake output cairan ibu
◦ Melakukan observasi janin dan ibu
◦ Pendokumentasian
PELAKSANAAN
Melakukan informed consent untuk melakukan
tindakan persalinan
ibu menyetujui untuk dilakukan tindakan
Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien dan keluarga.
klien dan keluarga mengetahui klien dalam keadaan
preeklampsia berat dengan keadaan janin baik
Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk pemberian
terapi.
dokter menganjurkan untuk protap PEB dengan
pemberian MGSO4, nipedipin 10 mg peroral, pasang
DC, dan oxygen
-melakukan pemasangan infus
- protap PEB – MgSO4 20% 20 cc bolus dan 30 cc drif
maintenance selama 6 jam, 28 tpm
- Pemasangan DC
- O2
Rujuk acc
Anjurkan pasien baring miring ke satu sisi
ibu miring ke kiri
Meminta keluarga untuk mendampingi ibu
Ibu ditemani
Meminta keluarga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
dan hidrasi ibu
ibu makan dan minum dengan baik
Memberitahu teknik relaksasi pada ibu dan pain relief
pada keluarga
ibu sedikit terlihat nyaman dan tidak tegang
Melakukan observasi intake output cairan ibu
intake ibu kini berupa cairan RL 500cc dengan
drip MgSO4 dan output urin + 300cc
Melakukan observasi janin dan ibu serta kemajuan
persalinan sebelum dirujuk
janin dan ibu dalam keadaan baik serta mulai
terjadi peningkatan kekuatan kontraksi
Pendokumentasian
Semua laporan dicatat ke dalam status dan buku
laporan catatan perkembangan
Pengkajian pada kasus preeklampsia berat harus
diidentifikasi berdasarkan faktor pencetus atau
predisposisinya, seperti usia, usia kehamilan, jumlah
kehamilan, riwayat kesehatan, dan status sosial
ekonominya serta hasil pemeriksaan fisik dan
penunjangnya berupa hasil tes urin dan darah lengkap
klien.
Pada kasus ini, setelah dilakukan pengkajian
subjektif terhadap klien, didapat yang menjadi faktor
pencetus klien adalah riwayat penyakit hipertensi dalam
kehamilan dan keluarga yaitu ibu dan kakaknya sendiri
memiliki penyakit tersebut. Ibu mengaku pada
kehamilan ini ditemukan tekanan darahnya naik pada
saat usia kehamilan 7 bulan.
Pengkajian data subjektif dan objektif ibu
sudah cukup menunjang untuk menetapkan
diagnosa. Namun terdapat beberapa hal yang
kurang dikaji, seperti bagaimana riwayat
pemeriksaan kehamilan klien dan bagaimana
asupan nutrisi klien, mengingat faktor
nutrisipun menjadi salah satu penyebab
timbulnya preeklampsi
wassalam