Role Acquisition Process (penerimaan peran) yang juga membantu bentuk teori
Mercer. Teori perkembangan Werner (1957) juga berkontribusi terhadap teori
Mercer ini. Disamping itu, kerja Teori Mercer dipengaruhi oleh Teori Sistem
general dari Von Bertalanffy (1968). Model teori pencapai peran ibu
menggunakan lingkaran sarang burung Bronfenbrenner yang berarti sebagai
gambaran interaksi lingkungan mempengaruhi peran ibu (Alligood, 2014).
kfjfklljfgd
3
positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu
hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan
dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi
stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester
I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan
kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan
hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat
menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan
kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis
(normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian
sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan
perkembangan bayinya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi
c. Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan -
kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya
Penghargaan diri, status kesehatan dan dukungan social diperkirakan
mempunyai efek langsung yang positif terhadap penguasaan.Diperkirakan
hal ini mempunyai efek negative yang langsung terhadap fungsi keluarga
(Mercer, 1988).Hubungan ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian
terhadap wanita yang dirawat di RS dengan kehamilan resiko tinggi.Wanita-
wanita tersebut dibandingkan dengan wanita-wanita dengan kehamilan
dengan resiko rendah.Sebagian dari pasangan kedua grup ini juga
diikutsertakan dalam penelitian ini.Dari penelitian ini ternyata bahwa wanita
dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang
optimal dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan resiko rendah.
6
Person
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia
namun mengarah pada diri dan inti diri.Mercer memandang diri sebagai bagian
dari peran yang dimainkan.Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang
tua jika telah melalui mother-infant dyad.Inti dari manusia tersusun dari konteks
budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk situasi. Konsep kepercayaan
diri dan harga diri sebagai manusia terpisah dari interaksi dengan bayinya dan
ayah dari bayinya atau orangg lain yang berarti yang saling mempengaruhi.
Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi
kesehatan yang mereka lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko
terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada
penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat
kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua pada kesehatan secara
menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk
bayi. Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses yang memerlukan
perhatian penting selama perawat persalinan dan proses kelahiran.
Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari
definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori
awalnya.Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian
dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara perkembangan individu dan
perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan
dipengaruhi untuk mencapai peran maternal dan paternal serta perkembangan
anak.
Proposisi Teori
Teori Mercer meliputi tiga sistem, yaitu mikrosistem, mesosistem, dan
makrosistem. Model ini menempatkan interaksi antara ibu, bayi, dan ayah sebagai
pusat interaksi Teori Maternal Role Attainment yang kemudian direvisi menjadi
Becoming a Mother oleh Mercer berfokus pada aspek psikososial terutama proses
pencapaian peran maternal oleh ibu dengan dukungan dari ayah yang secara
9
D. Philosophycal Claims
Menurut Kelompok, Konsep-konsep/variabel dan hubungan dalam teori
Mercer tidak selalu didefenisikan secara eksplisit, tetapi dijelaskan secara implisit
atau tersirat dalam karya Mercer sebelumnya. Walaupun demikian, konsep-
konsep tersebut diuraikan secara teoritis dan dioperasionalkan dengan konsisten.
Usaha meningkatkan kejelasan dapat terlihat jelas. Konsep, asumsi dan
tujuan/target telah disusun dalam suatu keutuhan yang logis dan koheren,
sehingga hubungan timbal balik antar konsep-konsep relative mudah dipahami.
Mercer juga menggunakan logika induktif dan deduktif dalam
mengembangkan kerangka teoritisnya untuk mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian peran maternal selama tahun pertama masa keibuan
dalam teorinya. logika deduktif ditunjukkan dalam penggunaan Mercer atas karya
dari peneliti dan disiplin ilmu lain. Teori peran dan perkembangan dan teori Rubin
mengenai pencapaian peran maternal memberikan fondasi untuk kerangka teori
aslinya/ sebelumnya. Mercer juga menggunakan logika induktif dalam
pengembangan teori pencapaian peran maternal miliknya.
Beberapa pertukaran istilah dan label yang digunakan untuk mendefenisikan
konsep-konsep, seperti adaptasi, pencapaian, dukungan social, dan jaringan
dukungan berpotensi membinggungkan pembaca dan pencapaian peran maternal
belum didefenisikan secara konsisten, yang dapat menghambat kejelasannya.
Identitas maternal, sebuah istilah yang Mercer defenisikan sebagai tahap akhir
dari pencapaian peran (tahap personal atau identitas peran) terkadang diganti
11
dengan pencapaian peran maternal. Menurut Mercer (1995), ketika peran ibu telah
dicapai ibu tersebut telah mencapai identitas sebagai seorang ibu, menjalani peran
sebagai ibu yang telah di internalisasi. Namun, istilah pencapaian dan identitas
peran terkadang membingungkan.
Mercer terus berusaha untuk meningkatkan kejelasan konsepnya. Mercer
mengusulkan menggunakan istilah-istilah yang berasal dari peneliti keperawatan
yang akan dipahami lebih jelas oleh pengguna dari teorinya. Mercer
mempertanyakan penggunaan istilah pencapaian peran maternal, karena
berkonotasi keadaan statis dari pada peran yang terus berkembang sebagai
seorang ibu.Mercer telah memeriksa penelitian kualitatif yang memuat kata-kata
yang persis seperti disampaikan dari perempuan yang menjalani masa keibuan dan
dia lebih memilih menggunakan kata-kata tersebut untuk menggambarkan tahapan
menjadi seorang ibu.
E. Internal Consistency
Untuk pencapaian peran ibu, Mercer menetapkan beberapa asumsi:
1. inti diri yang relative stabil, diperoleh melalui sosialisasi seumur hidup,
menentukan bagaimana ibu mendefiniskan dan merasakan event-event
sebagai seorang ibu, persepsinya terhadap bayinya dan tanggapan lain
terhadap ibunya, dengan situasi hidupnya yang mana dia berespon.
2. Disamping pada sosialisasi ibu, tingkat perkembangannya dan karakteristik
kepribadian bawaan juga mempengaruhi responperilakunya.
3. Partner peran ibu, bayinya, akan mencerminkan kemampuan ibu dalam
berperan sebagai ibu melalui proses pertumbuhan dan perkembangan
4. Bayi (infant) dianggap sebagai partner aktif dalam proses pengambilan
peran sebagai ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perannya
5. Ayah atau partner ibu lainnya yang dekat dapat menyumbangkan
pencapaian peran dalam cara yang tidak dapat diduplikasikan dengan
pendukung lainnya
6. Identitas maternal berkembang bersamaan dengan ikatan keibuan dan saling
ketergantungan satu sama lainnya
12
F. Parsimony
Menurut pendapat kelompok, parsimony yang dimaksud adalah lebih
mengarah kepada kejelasan dan keringkasan dari isi toeri Mercer. Untuk
mengevaluasi parsimony teori Mercer, panduan pertanyaan yang digunakan dalam
kriteria Fawcett adalah Apakah isi teori dinyatakan dengan jelas dan ringkas?.
Menurut pendapat kelompok, isi teori dari Mercer tentang peran seorang ibu
sudah jelas, sehingga teori Mercer menjadi sangat spesifik dari sudut pandang
penjelasan model konseptual dan proposisi untuk teori Mercer.
Teori Mercer ini salah satu contoh midle range theory, memiliki abstraksi
lebih rendah (konkrit) yang diturunkan dari teori lain sehingga dapat diaplikasikan
pada area keperawatan yang lebih spesifik. Suatu hal yang sangat menarik
tentunya, ketika seorang perawat mampu menterjemahkan bagaimana
13
mengembangkan teori ini menjadi lebih mudah untuk dapat diterapkan pada
pasien.
Aplikasi dari teori Mercer dapat dengan mudah diterapkan di lapangan pada
keperawatan maternitas juga keperawatan anak. Sebagai contoh, Mercer
melakukan praktik dan penelitian yang mengamati adaptasi terhadap keibuan
dalam berbagai keadaan. Mercer mencatat bahwa terdapat perbedaan pada
adaptasi terhadap keibuan ketika penyakit maternal membuat rumit periode
postpartum, ketika seorang anak lahir dengan kecatatan, dan ketika remaja
menjadi seorang ibu.
Teori Mercer berguna juga bagi perawat yang berpraktik di banyak latar
lingkungan Ibu-Anak. Mercer mangaitkan hasil penelitiannya dengan praktik
keperawatan pada setiap interval dari lahir sampai tahun pertama kehidupan, yang
membuat teorinya dapat diterapkan di berbagai lingkungan pediatrik. Selain itu,
teori Mercer telah digunakan dalam mengorganisir perawatan pasien. Meighan
dan Wood (2005) menggunkan teori pencapaian peran maternal untuk
mengeksplorasi dampak hiperemesis gravidarum pada penerimaan peran
maternal.
Dibeberapa Jurnal, juga ditemukan penggunaan terori Mercer secara
aplikatif, seperti pada jurnal dengan judul: Penerapan Terapi Kelompok Suportif
pada Ibu Hamil dengan ansietas melalui pendekatan teori Mercer oleh Hasmila
Sari. di Jurnal lainnya dengan judul: Penerapan Teori Self Care Orem's dan Teori
Becoming A Mother Mercer's Pada Ibu Post Seksio Sesaria Usia Remaja oleh
Rini Rahmayanti.
G. Testability Theory
Menurut pendapat kelompok, testability yang dimaksud disini adalah
menguji atau mengukur dari suatu teori atau konsep khususnya karakteristik
utama dari teori tersebut secara ilmiah dengan menggunakan metodologi
penelitian yaitu: Hasil penelitian kualitatif telah mengidentifikasi tahapan dari
peran pengaruhan dengan menggunakan istilah penelitian partisipasi. Suatu
perbandingan dari hasil penelitian ini telah menuntun Mercer mengajukan
14
H. Empirical Adequacy
Menurut pendapat kelompok empirical adequacy atau kecukupan empiris
dalam analisis dan evaluasi teori sistem perilaku Mercer belum ada pembahasan
secara spesifik, namun kecukupan empiris bisa dilihat dari hasil penelitian yang
menggunakan teori Mercer Pengguanan bukti empiris dari penelitian yang
dilakukan oleh Mercer adalah banyak factor yang mempengaruhi peran seorang
ibu. Pada penelitian Mercer, peran ibu termasuk pada usia pertama melahirkan,
pengalaman melahirkan, awal pemisahan dari bayi, stress sosial, social support,
ciri-ciri kepribadian, konsep diri, sikap membesarkan anak, dan kesehatan. Mercer
juga mengidentifikasi bahwa terdapat kompenen bayi yang mempengaruhi peran
seorang ibu yaitu temperamen bayi, kemampuan memberikan isyarat, penampilan,
karakteristik umum, iresponsiveness (ketanggapan), dan status kesehatan.
Beberapa contoh aplikasi teori Mercer yang menjadi evidence based pada
keperawatan yang saat ini terus dikembangkan adalah sebagai berikut:
Dulu Sekarang
1. Ibu menjalani proses persalinan 1. Ibu menjalani proses persalinan
sendirian, tanpa didampingi oleh dengan pendampingan dari suami
suami atau keluarga dekat lainnya. atau keluarga dekat yang lain. (ibu
2. Setelah bayi lahir dan tali pusat lebih tenang dengan dukungan doa
dipotong, langsung dibawa ke dan semangat dari orang
kamar bayi untuk dimandikan. terdekatnya, sehingga proses
3. Setelah mandi dan dibedong, bayi persalinan berjalan lebih lancar)
diletakkan di boks dalam kamar 2. Setelah bayi lahir, tali pusat tidak
bayi yang berjendela kaca. Ibu dan langsung dipotong, dilakukan
keluarga lainnya ‘menonton’ bayi pembersihan lendir seperlunya
dari balik kaca bak ikan dalam kemudian bayi langsung
akuarium. ditengkurapkan di dada ibu
4. Bayi diserahkan kepada ibu untuk sehingga kulit ibu dan kulit bayi
disusui hanya dalam jam-jam saling bersentuhan (inisiasi
tertentu. menyusu dini). Tali pusat baru
5. Di luar jam menyusui, apabila bayi dijepit dan dipotong setelah
menangis maka diberikan susu berhenti berdenyut.
formula dalam botol. 3. Ayah bayi
6. Saat pulang dari rumah sakit/rumah memperdengarkan adzan di telinga
bersalin, susu formula dalam bayi saat bayi di dada ibunya
16
I. Kecukupan Pragmatis
Menurut kelompok, Fokus realitas dari konsep teori Mercer adalah kesiapan
individu (wanita) dalam menghadapi perannya sebagai seorang ibu dalam tahap
pertumbuhan serta perkembangan bayi. Aplikasi teori Merser mudah dipraktekkan
dan mudah dipahami dalam lingkungan keperawatan maternitas dan bayi baru
lahir. Dimana kerangka konsep dari Mercer sudah menspesifikasi pada interaksi
ibu dan bayi.
Teori ini menekankan pada interaksi antara ibu, bayi, ayah sebagai pusat
interaksi lingkungan hidup. Fariabel didalam lingkungan keluarga dan teman
meliputi lingkungan sosial, nilai keluarga, penuntun budaya bagi pengasuhan,
fungsi keluarga, dan stressor. Lingkungan komunitas meliputi perwatan sehari
hari, tempat ibadah, sekolah, tatanan kerja, rumah sakit, fasilitas rekreasi dan
pusat kebudayaan. Dampak dari pengaruh lingkungan sosial yang besar berupa
peraturan perundang undangan terhadap wanita dan anak, pengfembangan ilmu
pengetahuan neonatal dan reproduksi, konsistensi transmisi budaya, program
nasional keperawatan kesehatan.
Signifikan si dari teori Model Maternal Roll Attainment Becoming A Mother
dapat membantu pencapain peran ibu dan menjadi seorang ibu apalagi bagi klien
17
yang baru pertama kali melahirkan. Disamping itu, memiliki signifikan si pada
penurunan stresor terhadap masalah-masalah yang terkait peran ibu dan menjadi
seorang ibu mulai dari kehamilan, melahirkan dan setelah melahirkan.