Anda di halaman 1dari 17

1

Reflecting On The Value Of Maternal Role


Attaiment - Becoming a Mother

A. Antecendent dan Adjunctive Teory


Salah satu Model konseptual keperawatan yang mendasari keperawatan
meternitas adalah Maternal Role Attainment-Becoming a Mother yang
dikembangkan oleh Ramona T. Mercer. Fokus utama dari teori ini adalah
gambaran proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu dengan
berbagai asumsi yang mendasarinya. Model ini juga menjadi pedoman bagi
perawat dalam melakukan pengkajian pada bayi dan lingkungannya, digunakan
untuk mengidentifikasi tujuan bayi, memberikan bantuan terhadap bayi dengan
pendidikan dan dukungan, memberikan pelayanan pada bayi yang tidak mampu
untuk melakukan perawatan secara mandiri dan mampu berinteraksi dengan bayi
dan lingkungannya.
Antecendent atau sesuatu yang mendahului teori - Maternal Role Attaiment -
Becoming a Mother, Ramona Mercer terutama terinspirasi oleh pengalaman
keperawatannya yaitu Reva Rubin yang merupakan profesor keperawatan
metarnitas pada universitas program doctoral dimana Mercer melaksanakan
studinya. Rubin dikenal tentang pengertian dan penjabarannya mengenai
pencapaian dalam peranan sorang Ibu, mencakup proses peningkatan hubungan
emosional ibu dan anak serta peningkatan pencapaian identitas perannya sebagai
ibu atau mendapatkan kenyamanan dalam perubahan peranan tersebut (Alligood,
2014).
Adjunctive atau tambahan disiplin ilmu yang digunakan dalam teori
Maternal Role Attaiment-Becoming a Motherini adalah dari bidang disiplin ilmu
lainnya yaitu seperti sosiologi, psikologi dan pendidikan telah dimasukkan.
Konsep Mercer pada filosofi keibuan dan keibuan mereka (Meighan, 2010).
Selain menggunakan konsep Rubin, penelitian Mercer juga melandasi
penelitiannya pada teori-teori peran dan perkembangan. Mercer lebih banyak
mengandalkan pada pendekatan interaksi dari teori peran, penggunaan teori Mead
(1934) yaitu teori role enactment (teori pengundangan peran) dan teori Turner
(1978) Teori Core Self (teori Inti diri). Selain itu, teori Thorton dan Nardi (1975)
2

Role Acquisition Process (penerimaan peran) yang juga membantu bentuk teori
Mercer. Teori perkembangan Werner (1957) juga berkontribusi terhadap teori
Mercer ini. Disamping itu, kerja Teori Mercer dipengaruhi oleh Teori Sistem
general dari Von Bertalanffy (1968). Model teori pencapai peran ibu
menggunakan lingkaran sarang burung Bronfenbrenner yang berarti sebagai
gambaran interaksi lingkungan mempengaruhi peran ibu (Alligood, 2014).

kfjfklljfgd
3

Model ini dikembangkan oleh Mercer sejalan dengan pengertian yang


dikemukakan Bronfenbrenner’s, yaitu :
1. Mikrosistem adalah lingkungan terdekat dimana peran pencapaian ibu/
maternal terjadi. Komponen mikrosistem ini antara lain fungsi keluarga,
hubungan ibu-ayah, dukungan sosial, status ekonomi, kepercayaan/ nilai-
nilai keluarga dan berbagai stressor. Bayi baru lahir yang dipandang sebagai
individu yang melekat dalam sistem keluarga. Mercer (1990)
mengungkapkan bahwa keluarga dipandang sebagai sistem semi tertutup
yang mempertahankan batasan dan pengawasan antara sistem keluarga dan
sistem sosial lainnya. Menurut Mercer, mikrosistem adala yang paling
berpengaruh pada pencapaian peran ibu. Selain itu, ia juga memperluas
konsep dan modelnya pada pentingnya ayah pada pencapaian peran ibu,
dimana dinyatakan bahwa ayah dapat membantu mengurangi ketegangan
yang berkembang selama proses hubungan ibu dan bayi. Peran ibu dicapai
melalui interaksi ayah, ibu, dan bayi.
2. Mesosistem meliputi, pengaruh dan interaksi dengan individu di
mikrosistem tersebut. Interaksi mesosistem mempengaruhi apa yang terjadi
terhadap peran ibu yang sedang berkembangnya dan anak. Mesosistem
mencakup perawatan sehari-hari, sekolah, tempat kerja, tempat ibadah dan
lingkungan yang umum berada dalam masyarakat.
3. Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu. Makrosistem terdiri
atas sosial, politik. Lingkungan pelayanan kesehatan dan kebijakan sistem
kesehatan yang berdampak pada pencapaian peran ibu.

Menurut analisa kelompok, Hal ini membawa pengaruh kepada Mercer


untuk menggunakan beberapa sumber teoritis dalam mengidentifikasi dan
mempelajari berbagai variabel yang mempengaruhi peran sebagai ibu. Walaupun
banyak karyanya melibatkan uji coba dan peluasan teori Rubin, namun Mercer
tetap konsisten untuk juga memperhatikan penelitian dari penelitian lain dalam
mengembangkan dan meluaskan teorinya.
4

B. Ruang Lingkup Teori


Adapun ruang lingkup dari teori Maternal Role Attainment yang
dikemukakan oleh Mercer lebih menekan pada stress antepartum (sebelum
melahirkan) dalam pencapaiaan peran ibu, memperhatikan wanita pada waktu
persalinan, mengidentifikasi pada hari awal post partum, menunjukan bahwa
wanita lebih mendekatkan diri pada bayi dari pada melakukan tugasnya sebagai
seorang ibu.
1. Efek stress Anterpartum
Stress Anterpartum adalah komplikasi dari resiko kehamilan dan
pengalaman negative dari hidup seorang wanita, tujuan asuhan yang di
berikan adalah memberikan dukungan selama hamil untuk mengurangi
ketidak percayaan ibu. Penilitian mercer menunjukkan ada enam faktor yang
berhubungan dengan status kesehatan ibu, yaitu:
a. Hubungan Interpersonal
b. Peran keluarga
c. Stress anterpartum
d. Dukungan social
e. Rasa percaya diri
f. Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi
Hubungan keenam variabel tersebut adalah sebagai berikut :
a Stress yang di akibatkan peristiwa masa lalu yang tidak menyenag kan
dan resiko kehamilan di perkiraakan memiliki efek negative terhadap
harga diri dan status kesehatan.
b Harga diri, status kesehatan, dan dukungan sosial diperkirakan
memiliki efek yang positif terhadap control diri
c Control diri diperkirakan memiliki efek yang negatif terhadap
kegelisahan dan despresi yang pada akhirnya memberi efek negatif
terhadap fungsi keluarga.
2. Pencapaian peran ibu
Peran ibu dapat di capai bila ibu menjadi dekat dengan bayinya termasuk
mengekspresikan kepuasan dan penghargaan peran, lebih lanjut mercer
menyebutkan tentang stress anterpartum terhadap fungsi keluarga, baik yang
5

positif ataupun yang negative. Bila fungsi keluarganya positif maka ibu
hamil dapat mengatasi stress anterpartum, stress anterpartum karena resiko
kehamilan dapat mempengaruhi persepsi terhadap status kesehatan, dengan
dukungan keluarga dan bidan maka ibu dapat mengurangi atau mengatasi
stress anterpartum.
Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa kehamilan (Trisemester
I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis sesuai dengan filosofi asuhan
kebidanan bahwa menarche, kehamilan, nifas, dan monopouse merupakan
hal yang fisiologis.
Perubahan yang di alami oleh ibu, selama kehamilan terkadang dapat
menimbulkan stress anterpartum, sehingga bidan harus memberikan asuhan
kepada ibu hamil agar ibu dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis
(normal), perubahan yang di alami oleh ibu hamil antara lain adalah:
a. Ibu cenderung lebih tergantung dan lebih memerlukan perhatian
sehingga dapat berperan sebagai calon ibu dan dapat memperhatikan
perkembangan bayinya.
b. Ibu memerlukan sosialisasi
c. Ibu cenderung merasa khawatir terhadap perubahan yang terjadi pada
tubuhnya
d. Ibu memasuki masa transisi yaitu dari masa menerima kehamilan -
kehamilan ke masa menyiapkan kelahiran dan menerima bayinya
Penghargaan diri, status kesehatan dan dukungan social diperkirakan
mempunyai efek langsung yang positif terhadap penguasaan.Diperkirakan
hal ini mempunyai efek negative yang langsung terhadap fungsi keluarga
(Mercer, 1988).Hubungan ini telah dibuktikan dalam suatu penelitian
terhadap wanita yang dirawat di RS dengan kehamilan resiko tinggi.Wanita-
wanita tersebut dibandingkan dengan wanita-wanita dengan kehamilan
dengan resiko rendah.Sebagian dari pasangan kedua grup ini juga
diikutsertakan dalam penelitian ini.Dari penelitian ini ternyata bahwa wanita
dengan kehamilan resiko tinggi mengalami fungsi keluarga yang kurang
optimal dibandingkan dengan wanita dengan kehamilan resiko rendah.
6

Maternal Role Attainment adalah proses yang mengikuti 4 (empat) tahap


penguasaan peran, yang mana tahapan-tahapan tersebut telah diadaptasi dari
penelitian Thorthon dan Nardi yaitu :
a. Antisipatori : tahapan antisipatori dimulai selama kehamilan
mencakup data sosial, psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan
ibu terhadap peran, belajar untuk berperan, hubungan dengan janin
dalam uterus dan mulai memainkan peran.
b. Formal : tahapan ini dimulai dari kelahiran bayi yang mencakup
proses pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu. Peran
perilaku menjadi petunjuk formal, harapan konsesual yang lain dalam
sistem sosial ibu.
c. Informal : tahap dimulainya perkembangan ibu dengan jalan atau cara
khusus yang berhubungan dengan peran yang tidak terbawa dari
sistem sosial. Wanita membuat peran barunya dalam keberadaan
kehidupannya yang berdasarkan pengalaman masa lalu dan tujuan ke
depan.
d. Personal atau identitas peran yang terjadi adalah internalisasi wanita
terhadap perannya. Perngalaman wanita yang dirasakan harmonis,
percaya diri, kemampuan dalam menampilkan perannya dan peran ibu
tercapai.
3. Wanita dalam menjalankan peran ibu di pengaruhi oleh faktor – faktor
sebagai berikut:
a. Faktor ibu (Umur ibu pada saat melahirkan, Persepsi ibu pada saat
melahirkan pertama kali, Stress social, Memisahkan ibu pada anaknya
secepatnya, Dukungan social, Konsep diri, Sifat pribadi, Sikap
terhadap membesarkan anak, Status kesehatan ibu)
b. Faktor bayi (Temperament dan Kesehatan bayi)
c. Faktor-faktor lainnya (Latar belakang etnik, Status pekawinan, Status
ekonomi)
Dari faktor social support, mercer mengidentifikasikan adanya empat factor
pendukung:
7

a. Emotional support Yaitu perasaan mencintai, penuh perhatian,


percaya dan mengerti.
b. Informational support Yaitu membantu individu untuk menolong
dirinya sendiri dengan memberikan informasi yang berguna dan
berhubungan dengan masalah atau situasi.
c. Physical support Yaitu pertolongan yang langsung seperti membantu
merawat bayi atau dapat juga berbentuk memberikan dukungan dana.
b. Appraisal support Yaitu informasi yang menjelaskan tentang peran
dirinya, bagaiman ia menampilkannya dalam peran. Sehingga hal ini
memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri yang
berhubungan dengan penampilan peran orang lain.
Menurut analisa kelompok, Maternal role menurut mercer adalah bagaimana
seorang ibu mendapatkan identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan
penjabaran yang lengkap dengan dirinya sendiri. Mercer menegaskan bahwa
umur, tingkat pendidikan, ras, status perkawinan, status ekonomi dan konsep diri
adalah faktor-faktor yang sangat berpengaruh dalam pencapaiaan peran ibu. Peran
yang di harapkan oleh Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita dalam
melaksanakan tugas dan adaptasi peran dan mengidentifikasi factor-faktor yang
mempengaruhi pencapaiaan peran dan kontribusi dari stress antepartum.

C. Konsep dan Proposisi Teori


Adapun konsep metaparadigma yang dikembangkan menurut Mercer antara
lain :
Keperawatan
Keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama yaitu
promosi kesehatan, mencegah kesakitan dan menyediakan layanan keperawatan
bagi yang memerlukan untuk mendapatkan kesehatan yang optimal serta
penelitian untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi pelayanan
keperawatan.Pengkajian selanjutnya pada klien dan lingkungan, perawat
mengidentifikasi tujuan klien, menyediakan layanan pada klien yang meliputi
dukungan, pendidikan dan pelayanan keperawatan pada klien yang tidak mampu
merawat dirinya sendiri (Mercer, 2004).
8

Person
Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia
namun mengarah pada diri dan inti diri.Mercer memandang diri sebagai bagian
dari peran yang dimainkan.Wanita sebagai individu dapat berperan menjadi orang
tua jika telah melalui mother-infant dyad.Inti dari manusia tersusun dari konteks
budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk situasi. Konsep kepercayaan
diri dan harga diri sebagai manusia terpisah dari interaksi dengan bayinya dan
ayah dari bayinya atau orangg lain yang berarti yang saling mempengaruhi.
Kesehatan
Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai persepsi
kesehatan yang mereka lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko
terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada
penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan bayi baru lahir dengan tingkat
kehadiran penyakit dan status kesehatan bayi oleh orang tua pada kesehatan secara
menyeluruh. Kesehatan dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan untuk
bayi. Mercer mengemukakan bahwa stress suatu proses yang memerlukan
perhatian penting selama perawat persalinan dan proses kelahiran.
Lingkungan
Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari
definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan teori
awalnya.Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat menjadi bagian
dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara perkembangan individu dan
perubahan sifat dengan segera. Stress dan dukungan sosial dalam lingkungan
dipengaruhi untuk mencapai peran maternal dan paternal serta perkembangan
anak.

Proposisi Teori
Teori Mercer meliputi tiga sistem, yaitu mikrosistem, mesosistem, dan
makrosistem. Model ini menempatkan interaksi antara ibu, bayi, dan ayah sebagai
pusat interaksi Teori Maternal Role Attainment yang kemudian direvisi menjadi
Becoming a Mother oleh Mercer berfokus pada aspek psikososial terutama proses
pencapaian peran maternal oleh ibu dengan dukungan dari ayah yang secara
9

keseluruhan membentuk sistem dalam keluarga, tetapi aspek spiritual dan


pemenuhan kebutuhan dasar manusia kurang menjadi perhatian. Peran
pengasuhan ibu merupakan suatu proses yang meliputi empat tahap yaitu:
Antisipatory, Formal, Informal, dan Personal
Midle range theory Model Maternal Role Attainment - Becoming a
Mother merupakan tingkatan teori yang dapat digunakan untuk menjembatani
kesenjangan antara grand nursing theories dan nursing practices theory level.
a. Complexcity
Teori Model Maternal Role Attainment - Becoming a Mother sudah spesifik
pada dimensi pencapaian peran ibu dan menjadi seorang ibu yang dibatasi
dalam makrosistem, mesosistem, dan mikrosistem.
b Discrimination
Bila dibandingkan dengan Unpleasant Symptoms Middle Range Theory,
terdapat perbedaan antara Theory of Maternal Role AttainmentBecoming A
Mother (Alligood,2014), dengan The Middle Range Theory of Unpleasant
Symptoms (Elisabeth et al, 1970) yang menggunakan rumusan pada
NANDA (Notrh Atlantic Nursing Diagnosis) dan intervensi keperawatan
NIC (Nursing Intervention Classification. Pada Theory of Maternal Role
Attainment Becoming a mother tidak ditemukan adanya diagnosis
keperawatan dalam tahapan pelaksanaan asuhan keperawatan. Oleh sebab
itu penerapan teori ini perlu mengadopsi beberapa hasil penelitian middle
range theory lainnya untuk menyempurnakan tahapan asuhan keperawatan
tersebut.
c Reality convergence
Fokus realitas dari konsep teori Mercer adalah kesiapan individu (wanita)
dalam menghadapi peranya sebagai seorang ibu dalam tahap pertumbuhan
serta perkembangan bayi
d Pragmatic
Aplikasi teori Mercer mudah dipraktikan dan mudah dipahami dalam
lingkungan keperawatan maternitas dan bayi baru lahir. Dimana kerangka
konsep dari Mercer sudah menspesifikasikan pada interaksi ibu dan bayi.
10

Menurut analisa kelompok, teori Mercer sangat berguna untuk praktik


keperawatan dalam bidang perawatan ibu dan bayi. Mercer menghubungkan
penemuannya dalam penelitian dengan praktik keperawatan. Teori Mercer
memiliki manfaat yang besar tidak hanya dalam bidang maternitas dan anak,
tetapi teori ini membantu menyederhanakan proses yang kompleks untuk menjadi
orangtua. Hasil penelitian dan teori Mercer juga digunakan dalam disiplin ilmu
yang lain yang berhubungan dengan “ menjadi orang tua dan pencapaian peran
ibu”. Contohnya digunakan oleh pelajar-pelajar psikologi, sosiologi dan
pendidikan

D. Philosophycal Claims
Menurut Kelompok, Konsep-konsep/variabel dan hubungan dalam teori
Mercer tidak selalu didefenisikan secara eksplisit, tetapi dijelaskan secara implisit
atau tersirat dalam karya Mercer sebelumnya. Walaupun demikian, konsep-
konsep tersebut diuraikan secara teoritis dan dioperasionalkan dengan konsisten.
Usaha meningkatkan kejelasan dapat terlihat jelas. Konsep, asumsi dan
tujuan/target telah disusun dalam suatu keutuhan yang logis dan koheren,
sehingga hubungan timbal balik antar konsep-konsep relative mudah dipahami.
Mercer juga menggunakan logika induktif dan deduktif dalam
mengembangkan kerangka teoritisnya untuk mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian peran maternal selama tahun pertama masa keibuan
dalam teorinya. logika deduktif ditunjukkan dalam penggunaan Mercer atas karya
dari peneliti dan disiplin ilmu lain. Teori peran dan perkembangan dan teori Rubin
mengenai pencapaian peran maternal memberikan fondasi untuk kerangka teori
aslinya/ sebelumnya. Mercer juga menggunakan logika induktif dalam
pengembangan teori pencapaian peran maternal miliknya.
Beberapa pertukaran istilah dan label yang digunakan untuk mendefenisikan
konsep-konsep, seperti adaptasi, pencapaian, dukungan social, dan jaringan
dukungan berpotensi membinggungkan pembaca dan pencapaian peran maternal
belum didefenisikan secara konsisten, yang dapat menghambat kejelasannya.
Identitas maternal, sebuah istilah yang Mercer defenisikan sebagai tahap akhir
dari pencapaian peran (tahap personal atau identitas peran) terkadang diganti
11

dengan pencapaian peran maternal. Menurut Mercer (1995), ketika peran ibu telah
dicapai ibu tersebut telah mencapai identitas sebagai seorang ibu, menjalani peran
sebagai ibu yang telah di internalisasi. Namun, istilah pencapaian dan identitas
peran terkadang membingungkan.
Mercer terus berusaha untuk meningkatkan kejelasan konsepnya. Mercer
mengusulkan menggunakan istilah-istilah yang berasal dari peneliti keperawatan
yang akan dipahami lebih jelas oleh pengguna dari teorinya. Mercer
mempertanyakan penggunaan istilah pencapaian peran maternal, karena
berkonotasi keadaan statis dari pada peran yang terus berkembang sebagai
seorang ibu.Mercer telah memeriksa penelitian kualitatif yang memuat kata-kata
yang persis seperti disampaikan dari perempuan yang menjalani masa keibuan dan
dia lebih memilih menggunakan kata-kata tersebut untuk menggambarkan tahapan
menjadi seorang ibu.

E. Internal Consistency
Untuk pencapaian peran ibu, Mercer menetapkan beberapa asumsi:
1. inti diri yang relative stabil, diperoleh melalui sosialisasi seumur hidup,
menentukan bagaimana ibu mendefiniskan dan merasakan event-event
sebagai seorang ibu, persepsinya terhadap bayinya dan tanggapan lain
terhadap ibunya, dengan situasi hidupnya yang mana dia berespon.
2. Disamping pada sosialisasi ibu, tingkat perkembangannya dan karakteristik
kepribadian bawaan juga mempengaruhi responperilakunya.
3. Partner peran ibu, bayinya, akan mencerminkan kemampuan ibu dalam
berperan sebagai ibu melalui proses pertumbuhan dan perkembangan
4. Bayi (infant) dianggap sebagai partner aktif dalam proses pengambilan
peran sebagai ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perannya
5. Ayah atau partner ibu lainnya yang dekat dapat menyumbangkan
pencapaian peran dalam cara yang tidak dapat diduplikasikan dengan
pendukung lainnya
6. Identitas maternal berkembang bersamaan dengan ikatan keibuan dan saling
ketergantungan satu sama lainnya
12

Menurut kelompok konsep-konsep yang telah dijelaskan secara teoritis


sudah dijalankan secara konsisten. Konsistensi dari teori yang dikemukakan
Ramona T mercer dapat dilihat dari asumsi dasar teori Model Maternal Role
Attainment dan Becoming a Mother :
1. Manusia merupakan bagian dari kesatuan sistem Peran ibu merupakan
bagian perjalanan kehidupan manusia yang berfokus pada interaksi dengan
bayi dan ayah.
2. Kesehatan sebagai persepsi ibu dan ayah terhadap prioritas kesehatan
keluarga.
3. Lingkungan, menurut Mercer perkembangan siklus kehidupan manusia
tidak bisa dipisahkan dari lingkungannya.
4. Keperawatan adalah profesi dinamis dengan tiga fokus utama yaitu promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit, perawatan dalam pencapaian fungsi
dan derajat kesehatan yang optimal, serta penelitian untuk memperluas
pengetahuan dasar bagi pemberian asuhan keperawatanyang berkualitas.
Perawat bertanggung jawab dalam promosi kesehatan terhadap keluarga dan
anak. Mercer mengatakan bahwa perawat merupakan pioner dalam
pengembangan dan strategi pengkajian pada pasien-pasien ibu dan anak.

F. Parsimony
Menurut pendapat kelompok, parsimony yang dimaksud adalah lebih
mengarah kepada kejelasan dan keringkasan dari isi toeri Mercer. Untuk
mengevaluasi parsimony teori Mercer, panduan pertanyaan yang digunakan dalam
kriteria Fawcett adalah Apakah isi teori dinyatakan dengan jelas dan ringkas?.
Menurut pendapat kelompok, isi teori dari Mercer tentang peran seorang ibu
sudah jelas, sehingga teori Mercer menjadi sangat spesifik dari sudut pandang
penjelasan model konseptual dan proposisi untuk teori Mercer.
Teori Mercer ini salah satu contoh midle range theory, memiliki abstraksi
lebih rendah (konkrit) yang diturunkan dari teori lain sehingga dapat diaplikasikan
pada area keperawatan yang lebih spesifik. Suatu hal yang sangat menarik
tentunya, ketika seorang perawat mampu menterjemahkan bagaimana
13

mengembangkan teori ini menjadi lebih mudah untuk dapat diterapkan pada
pasien.
Aplikasi dari teori Mercer dapat dengan mudah diterapkan di lapangan pada
keperawatan maternitas juga keperawatan anak. Sebagai contoh, Mercer
melakukan praktik dan penelitian yang mengamati adaptasi terhadap keibuan
dalam berbagai keadaan. Mercer mencatat bahwa terdapat perbedaan pada
adaptasi terhadap keibuan ketika penyakit maternal membuat rumit periode
postpartum, ketika seorang anak lahir dengan kecatatan, dan ketika remaja
menjadi seorang ibu.
Teori Mercer berguna juga bagi perawat yang berpraktik di banyak latar
lingkungan Ibu-Anak. Mercer mangaitkan hasil penelitiannya dengan praktik
keperawatan pada setiap interval dari lahir sampai tahun pertama kehidupan, yang
membuat teorinya dapat diterapkan di berbagai lingkungan pediatrik. Selain itu,
teori Mercer telah digunakan dalam mengorganisir perawatan pasien. Meighan
dan Wood (2005) menggunkan teori pencapaian peran maternal untuk
mengeksplorasi dampak hiperemesis gravidarum pada penerimaan peran
maternal.
Dibeberapa Jurnal, juga ditemukan penggunaan terori Mercer secara
aplikatif, seperti pada jurnal dengan judul: Penerapan Terapi Kelompok Suportif
pada Ibu Hamil dengan ansietas melalui pendekatan teori Mercer oleh Hasmila
Sari. di Jurnal lainnya dengan judul: Penerapan Teori Self Care Orem's dan Teori
Becoming A Mother Mercer's Pada Ibu Post Seksio Sesaria Usia Remaja oleh
Rini Rahmayanti.

G. Testability Theory
Menurut pendapat kelompok, testability yang dimaksud disini adalah
menguji atau mengukur dari suatu teori atau konsep khususnya karakteristik
utama dari teori tersebut secara ilmiah dengan menggunakan metodologi
penelitian yaitu: Hasil penelitian kualitatif telah mengidentifikasi tahapan dari
peran pengaruhan dengan menggunakan istilah penelitian partisipasi. Suatu
perbandingan dari hasil penelitian ini telah menuntun Mercer mengajukan
14

perubahan nama tahapan mengacu pada identifikasi peran pengasuhan seorang


ibu, yaitu:
1. Memiliki komitmen dan persiapan kehamilan
2. Menerima kehamilan, melaksanakan peran dan sehat secara fisik selama dua
minggu pertama kehamilan
3. Kondisi ibu dalan keadaan normal selama minggu pertama sampai keempat
kehamilan)
4. Telah teridentifikasi menjadi seorang ibu diperkirakan telah hamil empat
bulan.
Tahapan ini sejajar dengan tahapan pada teori asli Mercer, tetapi
pengalaman seorang ibu lebih kompleks dan menggunakan istilah yang diambil
dari pernyataan seorang ibu berdasarkan pada pengalamnya. Pengembangan teori
menurut Mercer merupakan suatu proses yang terus-menerus sebagai
pengembangan penelitian untuk kejelasan suatu konsep, penambahan dan
pengurangan. Marcer secara terus menerus menggunakan konsep interaksi ekologi
lingkungan Bronfenbrenner dengan mengganti namnya menjadi refleksi terhadap
lingkungan hidup: keluarga, komunitas, sosial yang luas.
Karya Mercer telah banyak diuji oleh peneliti lainnya, seperti kerangka
teoritis untuk studi korelasional Mercer yang mendalami perbedaan antara tiga
kelompok usia perempuan yang baru menjadi Ibu (15 sampai 19 tahun, 20 sampai
29 tahun, dan 30 hingga 42 tahun) telah diuji oleh peneliti-peneliti lain, termasuk
Walker dan rekan (1986a, 1986b). Sank (1991) juga telah menggunakan teori
Mercer dalam penelitian disertasi Doktoralnya di Universitas Texas, Austin yang
berjudul faktor-faktor pada Periode Prenatal yang Memengaruhi Pencapaian Peran
Parental selama periode postpartum pada Ibu dan Ayah dari ras Amerika Kulit
Hitam. Teori Mercer tentang pencapaian peran Maternal juga menjadi kerangka
untuk disertasi Washington (1997), yaitu Kebutuhan belajar Ibu Usia Remaja
Ketika Mengidentifikasi Demam dan penyakit Pada Bayi berumur kurang dari
Dua Belas Bulandi University of Miami. Bacon (2001), seorang mahasiswa di
Chicago School of Proffesional Psychology, menggunakan terori Mercer dalam
disertasinya, yaitu Peran Pencapaian Maternal dan Identitas Maternal Pada Ibu
Bayi Prematur. Dilmore (2003) mendasarkan penelitiannya pada teori Merer,
15

dengan Judul: "Perbandingan tingkat Keyakinan Perempuan yang Baru Menjadi


Ibu yang mengalami Depresi Postpartum dan yang tidak dalam Keadaan tertekan"

H. Empirical Adequacy
Menurut pendapat kelompok empirical adequacy atau kecukupan empiris
dalam analisis dan evaluasi teori sistem perilaku Mercer belum ada pembahasan
secara spesifik, namun kecukupan empiris bisa dilihat dari hasil penelitian yang
menggunakan teori Mercer Pengguanan bukti empiris dari penelitian yang
dilakukan oleh Mercer adalah banyak factor yang mempengaruhi peran seorang
ibu. Pada penelitian Mercer, peran ibu termasuk pada usia pertama melahirkan,
pengalaman melahirkan, awal pemisahan dari bayi, stress sosial, social support,
ciri-ciri kepribadian, konsep diri, sikap membesarkan anak, dan kesehatan. Mercer
juga mengidentifikasi bahwa terdapat kompenen bayi yang mempengaruhi peran
seorang ibu yaitu temperamen bayi, kemampuan memberikan isyarat, penampilan,
karakteristik umum, iresponsiveness (ketanggapan), dan status kesehatan.
Beberapa contoh aplikasi teori Mercer yang menjadi evidence based pada
keperawatan yang saat ini terus dikembangkan adalah sebagai berikut:

Dulu Sekarang
1. Ibu menjalani proses persalinan 1. Ibu menjalani proses persalinan
sendirian, tanpa didampingi oleh dengan pendampingan dari suami
suami atau keluarga dekat lainnya. atau keluarga dekat yang lain. (ibu
2. Setelah bayi lahir dan tali pusat lebih tenang dengan dukungan doa
dipotong, langsung dibawa ke dan semangat dari orang
kamar bayi untuk dimandikan. terdekatnya, sehingga proses
3. Setelah mandi dan dibedong, bayi persalinan berjalan lebih lancar)
diletakkan di boks dalam kamar 2. Setelah bayi lahir, tali pusat tidak
bayi yang berjendela kaca. Ibu dan langsung dipotong, dilakukan
keluarga lainnya ‘menonton’ bayi pembersihan lendir seperlunya
dari balik kaca bak ikan dalam kemudian bayi langsung
akuarium. ditengkurapkan di dada ibu
4. Bayi diserahkan kepada ibu untuk sehingga kulit ibu dan kulit bayi
disusui hanya dalam jam-jam saling bersentuhan (inisiasi
tertentu. menyusu dini). Tali pusat baru
5. Di luar jam menyusui, apabila bayi dijepit dan dipotong setelah
menangis maka diberikan susu berhenti berdenyut.
formula dalam botol. 3. Ayah bayi
6. Saat pulang dari rumah sakit/rumah memperdengarkan adzan di telinga
bersalin, susu formula dalam bayi saat bayi di dada ibunya
16

kaleng yang masih tersisa 4. Bayi dibiarkan menempel di dada


dibawakan kepada ibu, sehingga ibu sambil merangkak mencari
ibu dapat melanjutkan payudara guna mendapatkan ASI
pemakaiannya di rumah. 5. Setelah berlangsung kira-kira 1 jam
7. Ibu pulang ke rumah setelah 3 hari maka bayi diangkat dan
dalam perawatan dibersihkan serta dilakukan
8. Di rumah, terkadang masih penimbangan dan pengukuran
dikekang dengan berbagai panjang badan. Bayi tidak
peraturan, misalnya: tidak boleh dimandikan saat baru lahir. Tali
keluar rumah sebelum 40 hari, pusat dipotong saat ini (oleh bidan
tidak boleh duduk bersimpuh di atau ayah bayi)
lantai, tidak boleh tidur di pagi atau 6. Bayi berada sekamar dengan ibu
siang hari (lengkap sudah selama 24 jam (rawat gabung
penderitaan si ibu : semalaman = rooming in).
bergadang, lemes dan pegalnya 7. Bayi tidak diberikan apa pun
usai bersalin masih mendera, kecuali ASI, hatta saat itu ASI
menyusui bayi, eh… paginya tidak belum keluar (ASI eksklusif).
boleh tidur) 8. Ibu dan bayi pulang ke rumah
setelah minimal 36 jam dalam
perawatan.

I. Kecukupan Pragmatis
Menurut kelompok, Fokus realitas dari konsep teori Mercer adalah kesiapan
individu (wanita) dalam menghadapi perannya sebagai seorang ibu dalam tahap
pertumbuhan serta perkembangan bayi. Aplikasi teori Merser mudah dipraktekkan
dan mudah dipahami dalam lingkungan keperawatan maternitas dan bayi baru
lahir. Dimana kerangka konsep dari Mercer sudah menspesifikasi pada interaksi
ibu dan bayi.
Teori ini menekankan pada interaksi antara ibu, bayi, ayah sebagai pusat
interaksi lingkungan hidup. Fariabel didalam lingkungan keluarga dan teman
meliputi lingkungan sosial, nilai keluarga, penuntun budaya bagi pengasuhan,
fungsi keluarga, dan stressor. Lingkungan komunitas meliputi perwatan sehari
hari, tempat ibadah, sekolah, tatanan kerja, rumah sakit, fasilitas rekreasi dan
pusat kebudayaan. Dampak dari pengaruh lingkungan sosial yang besar berupa
peraturan perundang undangan terhadap wanita dan anak, pengfembangan ilmu
pengetahuan neonatal dan reproduksi, konsistensi transmisi budaya, program
nasional keperawatan kesehatan.
Signifikan si dari teori Model Maternal Roll Attainment Becoming A Mother
dapat membantu pencapain peran ibu dan menjadi seorang ibu apalagi bagi klien
17

yang baru pertama kali melahirkan. Disamping itu, memiliki signifikan si pada
penurunan stresor terhadap masalah-masalah yang terkait peran ibu dan menjadi
seorang ibu mulai dari kehamilan, melahirkan dan setelah melahirkan.

Anda mungkin juga menyukai