Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk dapat menulis karya tulis “Laporan Hasil Wawancara dan Observasi Ibu
Hamil Trimester Kedua Mengenai Kondisi Fisik, Sosial, Ekonomi, Psikologis Menurut Teori
Ramona T. Mercer” ini dengan lancar tanpa halangan apapun.
Penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan tugas ini masih terdapat banyak
kekurangan dan tentunya kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Selaku dosen mata kuliah Psikologi Ibu dan Anak,
2. Orang tua kami yang telah memberikan doa serta fasilitas dalam pnegerjaan tugas ini,
3. Teman-teman pendidikan bidan 2015 yang memberikan dukungan dan bantuan.
Kami menyadari dalam pembuatan karya tulis ini masih jauh dari sempurna, baik dar segi
bahasan, bahasa dan struktur penulisan. Oleh itu kami sangat menerima dan memohon kritik
dan saran yang membangun dan membantu penulis lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asuhan kebidanan yang diberikan
oleh seorang perawatan maternitas sangat mempengaruhi kualitas asuhan
yang diberikan dalam berbagai tindakan keperawatan seperti upaya
pelayanan antenatal, intranatal, post partum dan perawatan bayi baru lahir.
Sebagai perannya sebagai perawat profesional, perawat maternitas perlu
mengembangkan ilmu dan kiat keperawatan yang salah satunya adalah harus dapat
mengintegrasikan model konseptual khususnya dalam pemberian asuhan keperawatan
maternitas. Salah satu model konseptual keperawatan yang mendasari keperawatan
meternitas adalah Maternal Role Attainment-Becoming a Mother yang
dikembangkan oleh ramonat. Mercer. Fokus utama dari teori ini adalah
gambaran proses pencapaian peran ibu
dan proses menjadi seorang ibu dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model in
i jugamenjadi pedoman bagi perawat dalam melakukan pengkajian pada bayi dan
lingkungannya, digunakan untuk mengidentifikasi tujuan bayi, memberikan bantuante
rhadap bayi dengan pendidikan dan dukungan, memberikan pelayanan pada bayi
yangtidak mampu untuk melakukan perawatan secara mandiri dan mampu
berinteraksi dengan bayi dan
lingkungannya.K o n s e p t e o r i M e r c e r i n i d a p a t d i a p l i k a s i k a n d a l a m
p e r a w a t a n b a yi b a r u l a h i r terutama pada kondisi psikososial dan emosional
bayi baru lahir masih sering terabaikan.Model konseptual Mercer memandang
bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran
i b u . R e s p o n p e r k e m b a n g a n b a yi b a r u l a h i r ya n g b e r i n t e r a k s i d e n g
a n p e r k e m b a n g a n identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi.
Ada dua pokok pembahasan dalam teori Ramona T. Mercer, yaitu efek stress
antepartum dan pencapaian peran ibu. Stress antepartum adalah komplikasi dari resiko
kehamilan dan pengalaman negatif dalam hidupnya. Asuhan diberikan untuk memberi
dukungan selama kehamilan untuk mengurangi kelemahan lingkungan, kurangnya dukungan
sosial, dan kurangnya kepercayaan diri. Ada enam faktor yang berhubungan dengan status
kesehatan, yaitu hubungan interpersonal, peran keluarga, stress antepartum, dukungan sosial,
rasa percaya diri, dn penguasaan rasa takut, keraguan, dan depresi.
Peran ibu dicapai dalam kurun waktu tertentu ketika ibu menjadi dekat dengan
bayinya, yang membutuhkan pendekatan kompeten, termasuk peran dalam mengekspresikan
kepuasan dan penghargaan peran. Peran aktif wanita sebagai ibu dan pasangannya
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Ramona T. Mercer mengatakan bahwa stress yang
disebabkan adanya resiko dalam kehamilan akan mempengaruhi penilaian diri terhadap status
kesehatan. Ramona T. Mercer mengungkapkan 4 hal pelaksaan peran ibu :
1. Anticipatory
2. Tahap formal
3. Tahap informal
4. Tahap personal
Peran ibu
1. Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan
pemikiran dan penguraian yang lengkap tentang diri sendiri (Mercer, 1986)
2. Menurut (Mercer, 1981) 1-2 juta ibu di Amerika gagal mmemeranan peran ini.
Terbukti dengan tingginya jumlah anak yang mendapatkan perlakuan kejam.
3. Mercer melihat menjadi seorang ibu tidak hanya pribadi wanita yang menjadi ibu,
tetapi ia juga meihat kesulitan yang dihadapi ibu dala melaksanakan peran ibu
Mercer melihat bahwa peran aktif seorang wanita dalam pencapaian peran in
umumnya dimulai setelah bayi lahir, yaitu pada 3 bulan-7 bulan pasca partum.
Mercer menemukan sebelas variabel yang memoengaruhi wanita dalam
pencapaian peran ibu, yaitu usia ibu pada waktu melahirkan, persepsi ibu pada
waktu melahirkan anak pertama kali, memisahkan ibu dan anak secepatya, stress
sosil, dukungan sosial, konsep diri, sifat pribadi, sikap dalam membesarkan anak,
status kesehatan ibu. Faktor bayi meliputi temperamen dan kesehatan bayi, serta
faktor lain (latar belakang suku/etnik, status perkawinan, status sosial/ekonomi).
Hal menarik yang dikemukakan Mercer adalah penekanannya pada pengaruh bayi
(infant’s personality) pada waktu ibu melaksanakan perannya sebagai ibu. Dengan
mengambil faktor dukungan sosial sebagai salah satu contoh, Mercer
mengidentifikasi empat faktor pendukung :
1. Dukungan emosional
2. Dukunga informasi
3. Dukungan fisik
4. Dukungan penilaian
Mercer menguraikan empat faktor tersebut dalam masa adaptasi ibu yaitu fase
pemulihan fisik (lahir sampai satu bulan), fase pencapaian peran (2-4/5 bulan),
fase gangguan (6-8 bulan), fase penyesuaian (8-12 bulan).
Peran bidan yang diharapkan Mercer dalam teorinya adalah membantu wanita
dalam melaksanakan adaptasi peran fungsi ibu dan mengidentifikasi faktor
yang mempengaruhi peran ibu dalam pencapaian peran fungsi ini dan
ada/tidaknya stress antepartum.
https://www.scribd.com/doc/151432564/Teori-Ramona-T-Mercer. Diakses
Purwandari, Atik. 2008. Konsep Kebidanan Sejarah & Profesionalisme. Buku Kedokteran
EGC: Jakarta