Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FALSAFAH

Teori Becoming A Mother (BAM) : Revised Model


RAMONA T. MERCER
Dosen Pengampu : Ns. Tina Mawardika S. Kep., M. Kep., Sp. Mat.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Falsafah dan Teori
Keperawatan

Disusun oleh Kelompok 4 :

1. Novi Alvianita (010118A096)


2. Purnama Wulan Sari (010118A108)
3. Rika Isti Evelin (010118A115)
4. Rochmani Zuliasih (010118A125)
5. Syahrul Ditalailasari (010118A136)
6. Winda Eviyanti (010118A151)
7. Yunvita Parache (010118A158)
8. Zanita Wahyu Suprapto (010118A168)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
BAB I
PENDULUAN

A. Latar Belakang
Hubungan antara seorang ibu dan anak merupakan suatu relasi
yang penting. Salah satu teori keperawatan yang dapat digunakan perawat
untuk menolong para wanita dalam mengembangkan perannya sebagai ibu
adalah teori Maternal Role Attainment-Becoming A Mother yang
dikembangkan oleh Ramona Mercer. Fokus utama dari teori ini adalah
membantu proses pencapaian peran ibu dan proses menjadi seorang ibu
dengan berbagai asumsi yang mendasarinya. Model konseptual ini
memandang bahwa sifat bayi berdampak pada identitas peran ibu. Respon
perkembangan bayi baru lahir yang berinteraksi dengan perkembangan
identitas peran ibu dapat diamati dari pola perilaku bayi. Pada akhirnya,
melalui model ini diharapkan ibu dan ayah mampu berinteraksi dengan
bayi dan lingkungannya sehingga peran sebagai ibu dapat dicapai dengan
optimal.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana riwayat hidup Ramona T Mercer?
2. Apa saja asumsi dan paradigma keperawatan menurut Ramona T
Mercer?
3. Apa saja teori Ramona T Mercer?
4. Bagaimana model konseptual teori dalam keperawatan maternitas?
5. Bagaimana tahapan untuk mencapai peran ibu?
6. Bagaimana contoh kasus dan pengkajiannya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui riwayat hidup Ramona T Mercer.
2. Untuk mengetahui paradigma keperawatan menurut Ramona T
Mercer.
3. Untuk mengetahui teori Ramona T. Mercer.
4. Untuk mengetahui implikasi teori dalam keperawatan maternitas.
5. Untuk mengetahui apa saja tahapan mencapai peran ibu
6. Untuk mengetahui pengkajian dalam sebuah kasus
BAB II

PEMBAHASAN

1. Riwayat Hidup Ramona T Mercer


Ramona T Mercer lahir pada 2 Oktober 1929, ia memulai karir
keperawatannya pada tahun 1950 ketika
ia bersekolah diploma keperawatan di
St. Margaret’s School of Nursing di
Montgomery, Alabama. Setelah lulus
pada usia 21 tahun, ia bekerja sebagai
staf perawat, kepala ruangan, dan
instruktur di area pediatrik dan
obstetrik. Pada tahun 1960, ia kembali
melanjutkan pendidikannya dan tahun
1962 mendapatkan gelar sarjana keperawatan di University of New
Mexico, Albuquerque (Meighan, 2010). Setelah mendapat gelar sarjana
keperawatan, ia melanjutkan kembali pendidikannya pada tahun 1964
untuk mengambil S2 Keperawatan Ibu-Anak di Emory University dan
kemudian menyelesaikan S3 Keperawatan Maternitas (Ph.D) di University
of Pittsburgh pada tahun 1973. Ia menduduki posisi sebagai asisten
professor di Department of Family Health Care Nursing di University of
California, San Fransisco. Tahun 1983 ia dipromosikan sebagai professor
dan akhirnya menjadi Profesor Emeritus di Family Heath Nursing di
University of California tahun1987 (Mercer, 2004). Selama karirnya,
Mercer banyak memperoleh penghargaan-penghargaan, ia juga anggota
Sigma Theta Tau (Meighan, 2010).

Selama karirnya ia mempublikasikan 6 buku dan 6 chapter buku


terdiri dari :

a. Buku Nursing Care for Parents at Risk (1977).


b. Buku Perspectives on Adolescent Health Care (1979)
c. Buku First Time Motherhood: Experience From Teens To
Forties (1986)
d. Buku Transitions in A Women’s Life: Major Life Events in
Developmental Context (1989)
e. Buku Parent at Risk (1990)
f. Buku Becoming a Mother: Research on Maternal Identity From
Rubin to the Present (1995)

2. Asumsi dan Paradigma Keperawatan menurut Ramona T Mercer


Asumsi Yang Mendasari Model Konseptual Untuk pencapaian
peran ibu, Mercer (1981, 1986a, 1995) menetapkan beberapa
asumsi:
a. Inti diri yang relative stabil, diperoleh melalui sosialisasi seumur hidup,
menentukan bagaimana ibu mendefiniskan dan merasakan event-event
sebagai seorang ibu,  persepsinya terhadap bayinya dan tanggapan lain
terhadap ibunya, dengan situasi hidupnya yang mana dia berespon
(Mercer, 1986a).
b. Disamping pada sosialisasi ibu, tingkat perkembangannya dan
karakteristik kepribadian bawaan juga mempengaruhi
responperilakunya (Mercer, 1986a).
c. Partner peran ibu, bayinya, akan mencerminkan kemampuan ibu dalam
berperan sebagai ibu melalui proses pertumbuhan dan perkembangan
(Mercer, 1986a).
d. Bayi (infant) dianggap sebagai partner aktif dalam proses pengambilan
peran sebagai ibu, mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perannya
(Mercer, 1981).
e. Ayah atau partner ibu lainnya yang dekat dapat menyumbangkan
pencapaian peran dalam cara yang tidak dapat diduplikasikan dengan
pendukung lainnya (Mercer 1995).
f. Identitas maternal berkembang bersamaan dengan ikatan keibuan dan
saling ketergantungan satu sama lainnya (Mercer, 1995; Rubin 1977).
Makna paradigma keperawatan menurut Ramona. T. Mercer yaitu :
a. Keperawatan

Keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama


yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan dan menyediakan layanan
keperawatan bagi yang memerlukan untuk mendapatkan kesehatan yang
optimal serta penelitian untuk memperkaya dasar pengetahuan bagi
pelayanan keperawatan.

b. Manusia/Individu

Mercer tidak mendefinisikan secara spesifik mengenai konsep manusia


namun mengarah pada diri dan inti diri. Mercer memandang diri sebagai
bagian dari peran yang dimainkan. Inti dari manusia tersusun dari konteks
budaya dan dapat mendefinisikan dan membentuk situasi.

c. Kesehatan

Mercer mendefinisikan status kesehatan dari orang tua sebagai


persepsi kesehatan masa lalu, kesehatan saat ini, harapan tentang
kesehatan, resiko terhadap penyakit, kekhawatirkan dan perhatian tentang
kesehatan, orientasi pada penyakit dan penyembuhannya, status kesehatan
bayi baru lahir dengan tingkat kehadiran penyakit dan status kesehatan
bayi oleh orang tua pada kesehatan secara menyeluruh. Kesehatan
dipandang sebagai keinginan yang ditunjukkan oleh bayi.

d. Lingkungan

Definisi lingkungan yang dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari


definisi Bronfenbrenner’s tentang ekologi lingkungan dan berdasarkan
teori awalnya. Mercer menjelaskan tentang perkembangan tidak dapat
menjadi bagian dari lingkungan, terdapat akomodasi mutual antara
perkembangan individu dan perubahan sifat dengan segera. Stress dan
dukungan sosial dalam lingkungan dipengaruhi untuk mencapai peran
maternal dan paternal serta perkembangan anak.
3. Teori Ramona T Mercer
a. Teori Maternal Role Attainment (MRA) : Original Model

Maternal Role Attainment Theory (MRA) atau Teori Pencapaian


Peran Ibu yang dikemukakan oleh Mercer mengikuti kerja Bronfenbrenner
(1979) yang dikenal dengan lingkaran sarang burung yang meliputi
sekumpulan siklus mikrosistem, mesosistem dan makrosistem. Model ini
dikembangkan oleh Mercer sejalan pengertian yang dikemukakan
Bronfenbrenner’s, yaitu :

1) Mikrosistem adalah lingkungan segera dimana peran pencapaian


ibu terjadi. Komponen mikrosistem ini antara lain fungsi keluarga,
hubungan ibu-ayah, dukungan sosial, status ekonomi, kepercayaan
keluarga dan stressor bayi baru lahir yang dipandang sebagai
individu yang melekat dalam sistem keluarga, dan mikrosistem
yang paling mempengaruhi pada pencapaian peran ibu.
2) Mesosistem meliputi, mempengaruhi dan berinteraksi dengan
individu di mikrosistem. Interaksi mesosistem mempengaruhi apa
yang terjadi terhadap berkembangnya peran ibu dan anak.
Mesosistem mencakup perawatan sehari-hari, sekolah, tempat
kerja, tempat ibadah dan lingkungan yang umum berada dalam
masyarakat.
3) Makrosistem adalah budaya pada lingkungan individu.
Makrosistem terdiri atas sosial, politik. Lingkungan pelayanan
kesehatan dan kebijakan sistem kesehatan yang berdampak pada
pencapaian peran ibu.
Maka berdasarkan teori MRA, proses yang mengikuti 4
(empat) tahap penguasaan peran ibu terdiri dari :
a. Antisipatori
Tahapan antisipatori dimulai pada saat kehamilan mencakup
data sosial, psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan ibu
terhadap peran, belajar untuk berperan, hubungan dengan janin
dalam uterus dan mulai memainkan peran.
b. Formal
Tahapan ini dimulai dari kelahiran bayi yang mencakup proses
pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu.
c. Informal

Merupakan tahap dimulainya perkembangan ibu dengan jalan


atau cara khusus yang berhubungan dengan peran yang tidak
terbawa dari sistem sosial.

d. Personal
Pada tahap personal atau identitas peran yang terjadi adalah
internalisasi wanita terhadap perannya. Pengalaman wanita yang
dirasakan harmonis, percaya diri, kemampuan dalam menampilkan
perannya dan pencapaian peran ibu.
Tahapan pencapaian peran ibu ini berkaitan dan sejalan
dengan pertumbuhan dan perkembangan bayi baru lahir. Respon
perkembangan bayi sebagai respon terhadap perkembagan peran
ibu adalah:
a) Kontak mata dengan ibu saat ibu bicara, refleks menggenggam.
b) Refleks tersenyum dan tenang dalam perawatan ibu.
c) Perilaku interaksi yang konsisten dengan ibu.
d) Menimbulkan respon dari ibu; meningkatkan aktifitas.

b. Teori Becoming A Mother (BAM) : Revised Model

Model terbaru tersebut menunjukkan berinteraksi lingkungan yang


mempengaruhi proses menjadi seorang ibu. Model ini dikembangkan pada
tahun 2006 berdasarkan hasil penelaahan penelitian keperawatan tentang
efektivitas atau intervensi yang bertujuan untuk membina proses becaming
a mother. Model ini menggambarkan isu-isu kompleks yang memiliki
potensi untuk baik memfasilitasi atau menghambat proses menjadi seorang
ibu (Mercer & Walker, 2006). Menurut Mercer dan Walker (2006), model
menyajikan kedua variabel lingkungan dan karakteristik maternal-bayi
merupakan pertimbangan penting bagi praktek keperawatan dan penelitian
di masa depan.

Mercer mengubah teori MRA menjadi teori Becoming A Mother


(BAM) karena menurutnya kata becoming a mother lebih tepat
mencerminkan proses berdasarkan pada penelitiannya. Sedangkan teori
pencapaian peran ibu lebih bersifat menganjurkan namun tidak dapat
mengatasi kelanjutan perluasan diri sebagai seorang ibu. Mercer (2004)
mengakui bahwa tantangan baru dalam sifat keibuan memerlukan suatu
hubungan baru untuk mengembalikan kepercayaan didalam dirinya sendiri
dan oleh karena itu diusulkan mengganti maternal role attainment menjadi
becoming a mother. Lebih lanjut Marcer membagi teorinya menjadi 2
pokok bahasan, yaitu :

a) Efek Stress Anterpartum. Stress anterpartum adalah komplikasi dari


resiko kehamilan dan pengalaman negatif hidup seorang wanita.
Penelitian Mercer menunjukkan ada enam faktor yang berhubungan
dengan status kesehatan ibu, yaitu:
1) Hubungan interpersonal;
2) Peran keluarga;
3) Stress anterpartum;
4) Dukungan sosial;
5) Rasa percaya diri; dan
6) Penguasaan rasa takut, ragu dan depresi.
b) Pencapaian Peran Ibu Bila fungsi keluarganya positif maka ibu hamil
dapat mengatasi stress anterpartum melalui dukungan keluarga dan
perawat. Perubahan yang terjadi pada ibu hamil selama masa
kehamilan (Trisemester I, II dan III) merupakan hal yang fisiologis,
namun terkadang dapat menimbulkan stress selama kehamilan
sehingga perawat harus memberikan asuhan kepada ibu hamil agar ibu
dapat menjalani kehamilannya secara fisiologis (normal).
Mercer menghadirkan sebuah model empat tahapan yang
terjadi dalam proses pencapaian peranan ibu selama tahun pertama
menjadi seorang ibu. Empat tahapan adalah diberikan label sebagai
berikut:

1) Tahap penyembuhan fisik, terjadi dari kelahiran pada bulan


pertama.
2) Tahap pencapaian dari bulan ke 2 sampai 4 atau 5.
3) Tahap gangguan terjadi dari bulan ke 6 samapai 8.
4) Tahap pengenalan dari setelah delapan bulan dan sampai satu tahun
kedepannya.

4. Model Konseptual Teori

Mercer menggunakan baik deduktif logis dan induktif logis dalam


mengembangkan kerangka teoritikal untuk mempelajari faktor-faktor yang
mempengaruhi pencapaian peranan ibu dalam tahun pertama menjadi
seorang ibu. Mercer juga menggunakan logis indikatif dalam
perkembangan pada pencapaian peranan ibu. Melalui praktek dan
penelitian, ia mengamati adaptasi pada ibu dari sebuah variasi keadaan
tertentu. Ia mencatat bahwa perbedaan yang ada dalam adaptasi pada ibu
ketika ibu sakit atau mengalami komplikasi setelah melahirkan, ketika
anak terlahir cacat, dan ketika seorang remaja menjadi seorang ibu.
Observasi ini mengarahkan pada penelitian mengenal semua situasi dan
selanjutnya perkembangan pada kerangka teoritikalnya. Sehingga konsep
teori Mercer ini dapat diaplikasikan dalam perawatan bayi baru lahir,
terutama pada kondisi psikososial dan emosional bayi baru lahir masih
sering terabaikan. Model konseptual Mercer memandang bahwa sifat bayi
berdampak pada identitas peran ibu. Respon perkembangan bayi baru lahir
yang berinteraksi dengan perkembangan identitas peran ibu dapat diamati
dari pola perilaku bayi.
5. Tahapan Pencapaian Peran Ibu Teori MRA dan BAM
Tahapan Pencapaian Peran Ibu Teori MRA dan BAM adalah
proses yang mengikuti 4 (empat) tahap penguasaan peran, yang mana
tahapan-tahapan tersebut dapat dikelompokkan menjadi :
a) Tahap antisipatori : tahapan antisipatori dimulai selama kehamilan
mencakup data sosial, psikologi, penyesuaian selama hamil, harapan
ibu terhadap peran, belajar untuk berperan, hubungan dengan janin
dalam uterus dan mulai memainkan peran.
b) Tahap formal : tahapan ini dimuai dari kelahiran bayi yang mencakup
proses pembelajaran dan pengambilan peran menjadi ibu. Peran
perilaku menjadi petunjuk formal, harapan konsesual yang lain dalam
sistem sosial ibu.
c) Tahap informal : tahap dimulainya perkembangan ibu dengan jalan
atau cara khusus yang berhubungan dengan peran yang tidak terbawa
dari sistem sosial. Wanita membuat peran barunya dalam keberadaan
kehidupannya yang berdasarkan pengalaman masa lalu dan tujuan ke
depan.
d) Tahap personal atau identitas peran yang terjadi adalah internalisasi
wanita terhadap perannya. Perngalaman wanita yang dirasakan
harmonis, percaya diri, kemampuan dalam menampilkan perannya dan
peran ibu tercapai.
Identitas peran ibu dapat tercapai dalam satu bulan hingga
beberapa bulan. Tahapan ini dipengaruhi oleh dukungan sosial stress,
fungsi keluarga dan hubungan antara ibu dan ayah. Keperibadian dan
perilaku dari keduanya baik ibu dan bayi dapat mempengaruhi
identitas peran ibu dan hasil akhir bayi.

6. Contoh Kasus
Ny. Z, usia 25 tahun, post op sectio secaria hari ke-3, anak
pertama. Bayi di rawat satu ruangan dengan ibu, tapi ibu belum mau
menyusui karena masih merasakan nyeri bekas operasi. Payudara ibu
mulai mengeras, dan puting susu datar.
Hasil Pengkajian pada ibu menyusui dengan Mengggunakan Model
Mercer 
1. Pengkajian Ibu
a. Identitas Ibu
  Nama Ibu : Ny. Z
Usia : 25 tahun
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Pendidikan : SLTA
Alamat : Jl. Tuasan
Tanggal pengkajian : 23 November 2011
 b. Antisipatori
1) Riwayat kehamilan ibu : ibu mengatakan bahwa kehamilannya tidak
ada masalah yang berarti, mual dan muntah di awal kehamilan,
namun selera makan sudah membaik di trimester dua dan tiga.
HPHT tanggal 10 Pebruari 2010, Taksiran Partus tanggal 28
Nopember 2011. Pemeriksaan kehamilan dilakukan sejak kehamilan
18 minggu di RS. Haji Medan. Ibu mengatakan tidak ada masalah
pada masa kehamilan hanya klien merasakan pusing yang hebat
pada awal kehamilan yang lambat laun berkurang sampai hilang.
Ibu menyatakan tidak pernah melakukan perawatan payudara
selama kehamilan.
2) Riwayat psikologis selama hamil : ibu mengatakan bahwa
kehamilannya ini sangatlah diharapkan. Ibu mengungkapkan bahwa
suami dan keluarganya sangat senang dengan kehamilannya. Klien
mengatakan dirinya menjadi percaya diri saat mengetahui hamil lagi
karena dirinya merasa sempurna menjadi wanita.
3) Interaksi selama hamil : ibu mengatakan bahwa suami dan
keluarganya sangat menjaga dan memperhatikan sehingga ibu
merasa kedekatan dirinya dengan keluarga semakin erat.
4) Harapan selama kehamilan : Ibu mengatakan bahwa dirinya ingin
kehamilannya tidak bermasalah, bayinya sehat dan nomal, tidak
mempermasalahkan jenis kelamin bayinya nanti, dan bisa menyusui
bayinya.
5) Peran yang dilakukan ibu selama hamil berhubungan dengan
bayinya : ibu mengatakan bahwa selama hamil klien selalu bersikap
hati-hati, berusaha mengkonsumsi makanan yang bergizi dan
senang mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan bayinya
nanti.
c. Formal
1) Riwayat kelahiran : Ibu sudah mengalami kontraksi sejak pukul 10
malam tanggal 20 Nopember 2011, di bawa kerumah sakit, namun
pada pukul 10 pagi masih bukaan 1. Selama USG ibu sudah tau
bila posisi anak melintang, dan tahu kemungkinan SC. Riwayat
kelahiran saat ini : pada tanggal 21 Nopember 2011, pukul 12.00
WIB. Bayi lahir sehat dengan BB 2500 gr dan PB 49 cm. Nilai
APGAR pada menit ke-1 : 7 dan pada menit ke-5: 9. lingkar kepala
34 cm, lingkar dada 32 cm. Denyut jantung bayi 120 x/mnt,
frekuensirespirasi 42 x/mnt, Suhu axilla 37,40C. Placenta lahir
lengkap pada pukul 12.15 WIB. Tidak tampak adanya kecacatan
pada tubuh bayi.
2) Fase penerimaan bayi : ibu kelihatan senang dengan kelahiran
bayinya, namun karena kelelahan ibu belum mau terlalu lama
bersama bayinya.
3) Bonding attachment : tidak dilakukan inisiasi menyusui dini.
4) Breast feeding/ kolostrum : Bayi sudah mau menghisap puting ibu.
Ibu mengatakan bahwa ingin menyusui bayinya namun ibu
mengeluh masih lelah dan ASI belum ada dan khawatir produksi
ASI seperti pada pengalaman keluarganya dulu sehingga perlu
dibantu dengan susu formula.
5) Interaksi sosial selama kelahiran : ibu dapat kooperatif selama
kelahiran.
6) Peran ayah selama kelahiran : suami Ny. Z tampak setia
mendampingi saat proses persalinan dan memberikan dukungan.
7) Adaptasi psikologis ibu : adaptasi psikologis ibu dalam fase taking
in, yang terjadi karena ibu baru saja mengalami ketidaknyamanan
fisik akibat persalinan dan nyeri luka operasi. Ibu masih fokus pada
diri dan kenyamanannya sendiri, ibu belum terlalu mempunyai
keinginan untuk merawat bayinya.
d. Informal
1) Orang yang terlibat dalam perawatan bayi : ibu mengatakan bahwa
dia akan merawat bayinya sendiri dibantu oleh suami dan orang
tuanya.
2) Peran dalam perawatan bayi : ibu mengatakan akan berusaha
menjaga dan merawat bayinya sebaik-baiknya dan untuk sementara
akan berhenti bekerja.
3) Pengalaman dalam perawatan bayi : ibu mengatakan sudah
mempunyai cukup gambaran dalam hal perawatan bayi mengingat ibu
sudah memiliki pengalaman dalam merawat anak pertamanya.
4) Harapan untuk perawatan bayi yang akan datang : ibu mengatakan
berencana untuk memiliki anak lagi, ibu mengatakan akan lebih
mampu merawat bayinya sejak kehamila dengan pengalamannya
merawat anak-anaknya terdahulu.

e. Personal

1) Pandangan ibu terhadap perannya : ibu mengatakan dirinya merasa


sangat Bahagia dengan dikaruniai bayi perempuan dan mengatakan
akan merawat bayinya dengan baik dan berperan penuh sebagai ibu
bagi anaknya, hanya saja untuk saat ini nyeri luka operasi masih
menghalangi pergerakan ibu dan keinginan menyusui.
2) Pengalaman masa lalu yang mempengaruhi peran ibu : ibu
mengatakan mendapatkan pengetahuan dan mendapat contoh peran
ibu yang baik dari ibunya yang merawatnya dengan baik meskipun
dengan jumlah anak yang banyak.
3) Percaya diri dalam menjalankan peran : ibu mengungkapkan bahwa
dirinya merasa mampu mejadi ibu, karena dukungan dari suami dan
orang tua yang cukup baik.
4) Pencapaian peran : selama pengamatan ibu masih tampak merawat
bayinya karena masih dalam keadaan kelelahan tetapi ibu sudah
memeluk dan menyentuh bayinya.
BAB III

PENUTUP

Simpulan

Ramona T Mercer memulai karir keperawatannya pada tahun 1950


ketika bersekolah diploma keperawatan di St. Pada usia 21 tahun, ia
bekerja sebagai staf perawat, kepala ruangan, dan instruktur di area
pediatrik dan obstetrik. Tahun 1962 mendapatkan gelar sarjana
keperawatan Ia melanjutkan kembali pendidikannya pada tahun 1964
untuk mengambil S2 Keperawatan Ibu-Anak dan kemudian menyelesaikan
S3 Keperawatan Maternitas (Ph.D) pada 1973. Ia menduduki posisi
sebagai asisten professor di Department of Family Health Care Nursing di
University of California, San Fransisco. Akhirnya menjadi Profesor
Emeritus di Family Heath Nursing di University of California tahun 1987
(Mercer, 2004). Selama karirnya, Mercer banyak memperoleh
penghargaan-penghargaan, ia juga anggota Sigma Theta Tau (Meighan,
2010).
Keperawatan adalah profesi yang dinamis dengan tiga fokus utama
yaitu promosi kesehatan, mencegah kesakitan dan menyediakan layanan
keperawatan bagi yang memerlukan untuk mendapatkan kesehatan yang
optimal. Mercer memandang diri sebagai bagian dari peran yang
dimainkan. Kesehatan, sebagai persepsi kesehatan masa lalu, kesehatan
saat ini, harapan tentang kesehatan, resiko terhadap penyakit,
kekhawatirkan dan perhatian tentang kesehatan, orientasi pada penyakit
dan penyembuhannya, status kesehatan. Definisi lingkungan yang
dikemukakan oleh Mercer diadaptasi dari definisi Bronfenbrenner’s.
Teori oleh Mercer yaitu Maternal Role Attainment Theory (MRA)
atau Teori Pencapaian Peran Ibu. Kemudian direvisi kembali menjadi teori
Becoming A Mother (BAM) karena menurutnya kata becoming a mother
lebih tepat mencerminkan proses berdasarkan pada penelitiannya.
DAFTAR PUSTAKA
Rais, Yulia. 2018. Aplikasi Teori Keperawatan di Area Keperawatan Maternitas
dan Bayi Baru Lahir. Bandung : PT. Raness Media Rancage.
file:///C:/Users/Admin/Downloads/BUKUAPLIKASIIDARESTU.pdf

Susanty, Ade. 2015. Aplikasi Teori Ramona T Mercer : Maternal Role Attainment-
Becoming A Mother Pada Ibu Menyusui.
https://dokumen.tips/download/link/teori-ramona-t-mercer-56327fcc804ef

Anda mungkin juga menyukai