Anda di halaman 1dari 8

PERSPEKTIF AGAMA ISLAM TERHADAP PENDERITA

HIV/AIDS
Dosen pengampu : Rosalina, M.Kes

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas mata kuliah HIV/AIDS

Di Susun Oleh :

Siti Fatimah (010118A134)

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO


PROGRAN STUDI S1 KEPERAWATAN
2018/2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga pembuat dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang perspektif
agama islam terhadap penderita HIV/AIDS. Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat meperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu pembuat menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, pembuat menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar penulis dapat memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah tentang perspektif agama islam terhadap penderita HIV/AIDS ini dapat memberikan
manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
BAB I PEMBAHASAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV-AIDS
B. Perspektif agama islam terhadap penderita HIV-AIDS
C. Penanganan HIV-AIDS dalam agama islam
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
A. Latar belakang
Penyebab HIV / AIDS sendiri disebabkan diantaranya yaitu selama melakukan hubungan
seks vaginal, anal atau oral dengan pasangan yang terinfeksi yang darah, air mani atau
cairan vagina memasuki tubuh. Kedua transfusi darah, dalam beberapa kasus, virus dapat
ditularkan melalui transfusi darah. Ketiga yaitu berbagi jarum, virus HIV dapat ditularkan
melalui jarum suntik terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi. Keempat dari ibu ke
anak. ibu yang terinfeksi dapat menginfeksi bayi selama kehamilan atau persalinan, atau
melalui menyusui.
penderita HIV/AIDS terus meningkat dan dampak yang ditimbulkan dari HIV/AIDS ini
juga semakin memprihatinkan, karena penyakit ini telah menyebabkan angka kesakitan
dan kematian yang sangat tinggi diantara usia produktif. Masalah yang timbul juga sangat
kompleks, bukan saja di bidang kesehatan, tetapi juga pada bidang ekonomi, sosial,
politik budaya, agama dan juga dari segi pergaulan. Demikian juga upaya
penanggulangannya, tidak dapat ditinjau hanya dari satu sudut pandang saja, tetapi harus
melihatnya sebagai suatu kesatuan dan adanya keterlibatan dari berbagai pihak sehingga
penanggulangannya dapat lebih tepat sasaran
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian HIV-AIDS
2. Bagaimana perspektif agama islam terhadap HIV-AIDS
3. Bagaimana penanganan HIVAIDS dalam islam
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian HIV-AIDS
2. Mengetahui perspektif agama islam terhadap HIV-AIDS
3. Mengetahui bagaimana cara penangan HIV-AIDS dalam islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian HIV-AIDS
HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS. HIV secara drastis dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infksi lainnya
menyerang tubuh. HIV menyerang dan menghancurkan sel CD4 yang seharusnya melawan
infeksi dari sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh jadi kesulitan melawan infeksi dan
kanker terkait HIV tersebut.
Sementara AIDS adalah kondisi penyakit kronis dari infeksi virus HIV. Biasanya kondisi ini
ditandai dengan munculnya penyakit lain, seperti kanker dan berbagai infeksi yang muncul
seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh.
B. Perspektif agama islam terhadap penderita HIV-AIDS
Penyakit AISD sendiri disebabkan oleh virus HIV. Virus ini biasanya bisa ditularkan melalui
hubungan seks, penggunaan jarum suntik bersama, transfusi darah, asi, dll. HIV-AIDS tidak
hanya diderita kaum penyimpang seksual dan/atau pecandu barang haram. Ibu rumah tangga
yang secara langsung tidak menanggung dosa perbuatan haram, bahkan sebagian bayi sejak
masa janinnya, bisa diserang HIV.
Dalam perspektif syariah (agama), musibah yang dialami umat Muhammad, termasuk di
dalamnya sakit, berkemungkinan memiliki dua makna. Pertama, sebagai ujian. Kedua,
sebagai peringatan. Khusus untuk sakit ini, tidak ada kemungkinan ketiga yang berarti
hukuman. Kalaupun dimaknai sebagai hukuman, maka ia adalah penggugur dosa. Gambaran
kemurahan kasih sayang-Nya.
HIV-AIDS dapat dianggap ujian atau cobaan jika diderita oleh orang-orang yang beriman
atau shaleh atau diderita oleh Ibu rumah tangga yang secara langsung tidak menanggung
dosa perbuatan haram, bahkan sebagian bayi sejak masa janinnya, seperti tertular melalui
jarum suntik, donor darah, dsb. Hal ini tercakup dalam kandugan ayat al-Quran Dan sungguh
akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan
harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang
sabar(q.s al-baqarah (2);155).
Jadi, penyakit HIV-AIDS dapat dianggap sebagai cobaan atau ujian bagi orang shaleh
yang menderita AIDS karena tertulari orang lain, bukan karena penyimpangan seksual yang
dilakukan karena dampak dari adzab Allah kadang-kadang diturunkan tidak hanya mengenai
orang dzalim saja, tetapi berlaku umum untuk oran-orang yang brtaqwa juga.

C. Penanganan HIV-AIDS dalam islam


Adapun penanganan bagi seseorang yang menderita penyakit HIV-AIDS yaitu dengan cara :
1. Bertawakal kepada Allah
2. Bertaubat kepada Allah
3. Taqarrub ilallah
4. Berdoa kepada Allah
5. Berikhtiar kepada Allah
6. Memperbaiki diri, Dll
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
A. Pengertian HIV-AIDS
HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS. HIV secara drastis dapat menurunkan
sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infksi lainnya
menyerang tubuh.
B. Perspektif agama islam terhadap penderita HIV-AIDS
Dalam perspektif syariah (agama), musibah yang dialami umat Muhammad, termasuk di
dalamnya sakit, berkemungkinan memiliki dua makna. Pertama, sebagai ujian. Kedua,
sebagai peringatan. Khusus untuk sakit ini, tidak ada kemungkinan ketiga yang berarti
hukuman. Kalaupun dimaknai sebagai hukuman, maka ia adalah penggugur dosa. Gambaran
kemurahan kasih sayang-Nya.
DAFTAR ISI
Alfia, Mega. 2016. HIV AIDS Ditinjau dari Aspek Agama dan Pergaulan.
https://www.academia.edu/34202697/hiv_aids_ditinjau_dari_aspek_agama_dan_pergaulan
diakses pada tanggal 1 agustus 2019 pukul 13.35 wib.
Inayah , Nurul. HIV, PEILAKU, dan AGAMA. Repbublika.co.id

Anda mungkin juga menyukai