Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AGAMA TENTANG PANDANGAN AGAMA

TERHADAP PENYAKIT HIV/AID


Dosen pengampu Bapk Achmad Zainuri, S.Pd.I., MM

DI SUSUN OLEH
 Ari Wijaya
 Anisa Susanti
 Sasti
 Siti Rohmah

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN YAPKESBI

SUKABUMI
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang, segala puji hanya baginya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir
zaman.
Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah, inayah-Nya. Sehingga
penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Makalah dengan judul ”HIV/AIDS DALAM PANDANGAN ISLAM”.
Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para siswa yang
membacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh
dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan
makalah ini.
Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.
 

Sukabumi,   Januari 2019

 
 

ii
DAFTAR ISI

 
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
1.1.  Latar Belakang....................................................................................1
1.2.  Rumusan Masalah ..............................................................................2
1.3.  Tujuan Penulisan................................................................................2
 
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
2.1.  Pengertian HIV/AIDS.........................................................................3
2.2.  Pandangan Islam Terhadap HIV/AIDS..............................................3
2.3.  Solusi Pencegahan  HIV/AIDS dalam Islam......................................7
 
BAB III PENUTUP.........................................................................................9
3.1. Kesimpulan..........................................................................................9
3.2.  Saran...................................................................................................9
 
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................10
 

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit AIDS sangat ditakuti masyarakat, bukanlah merupakan
penyakit “kutukan Tuhan” sebagaimana pandangan sebagian masyarakat.
Melainkan penyakit biasa sebagaimana penyakit-penyakit lainnya penyakit
HIV/AIDS ditakuti oleh masyarakat karena penyakit tersebut belum ada
obatnya. Penyakit tersebut muncul dikarenakan perbuatan manusia yang
melanggar terhadap syari’at yang telah ditetapkan.
Sejak ditemukannya pertama kali di Bali pada tahun 1987, jumlah kasus
HIV & AIDS di Indonesia cenderung terus meningkat. HIV bukan saja pada
kalangan penjaja seks, jarum suntik dan gay, tetapi juga pada bayi, remaja,
perempuan dan laki-laki yang taat pada agama, petugas kesehatan, dan orang-
orang pada umumnya. Orang dengan HIV & AIDS sering dikategorikan
sebagai orang yang mendapatkan virus HIV karena perbuatan yang secara
moral tidak benar. Mereka sering mendapatkan stigma sebagai pembuat dosa
karena kutukan Tuhan. Mereka juga sangat rentan terhadap diskriminasi,
karena masih adanya ketidaktahuan bahwa HIV & AIDS tersebut dapat
menular karena kontak sehari-hari seperti berjabat tangan atau bergantian
tempat duduk. Hal ini mengakibatkan mereka sering diasingkan. Penyebab
utama dari stigma dan diskriminasi ini adalah karena masyarakat tidak
menerima informasi yang benar tentang HIV & AIDS baik dari sudut
pandang agama, kesehatan, maupun non agama.
Fiqh HIV & AIDS merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi
stigma dan diskriminasi melalui pendekatan agama. Diharapkan dapat
digunakan oleh para aktivis sosial sebagai dasar teologis untuk memerangi
penyebaran HIV & AIDS. Para pembaca diharapkan dapat memahami HIV &
AIDS dari perspektif Islam. Juga dapat meningkatkan kepedulian dalam
penanggulangan HIV & AIDS.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Pengertian HIV/AIDS ?
2. Bagaimana Pandangan Agama islam Terhadap HIV/AIDS ?
3. Bagaimana Solusi Pencegahan AIDS dalam Islam?
 
1.3 Tujuan Penulis
1. Untuk Mengetahui Pengertian HIV/AIDS.
2. Untuk Mengetahui Pandangan Islam Terhadap HIV/AIDS.
3. Untuk Mengetahui Sulusi dalam islam terhadap AIDS.
4. Sebagai Tugas Mata Pelajaran PJOK.

2
BAB II
PEMBAHASAN
 
2.1 Pengertian HIV/AIDS
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya
didapat bukan keturunan. Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency
adalah kekurangan, dan Syndrome yakni kumpulan gejala penyakit.
Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit
yang menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh manusia melalui
HIV (Human Immune Virus).
AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan
retroviruses yang sering disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau
terinfeksi HIV AIDS sistem kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus
AIDS menyerang sel darah putih khusus yang disebut dengan T-lymphocytes.
Tanda pertama penderita HIV biasanya akan mengalami demam selama 3
sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi membaik
orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara
perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang
berulang.
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin
hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi
HIV akan menjadi karier selama hidupnya,
firman Allah SWT. yang artinya:
“dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit
kelaparan, ketakutan,…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang
sabar.” (Al-Baqarah:155)
 
2.2 Pandangan Islam Terhadap HIV/AIDS
Agama Islam mendambakan kedamaian, kebahagiaan dan kesejahteraan
hidup lahir dan batin bagi seluruh umat manusia. Semua itu akan dapat diraih
dan dinikmati oleh manusia, jika mereka memelihara hubungan yang baik

3
dengan Allah, yaitu mentaati perintahnya dan menjauhi larangannya. Salah
satu faktor yang berkaitan dan paling mendasar yang sangat mempengaruhi
kehidupan manusia ialah kesehatan.
    Sehat bukan hanya bebas dari sakit dan cacat sata, tetapi mempunyai
arti yang luas dan dalam, yaitu rohani, sosial dan lingkungan. Dengan
kesehatan manusia dapat melakukan segala aktivitasnya. Allah menurunkan
berbagai macam penyakit dan setiap penyakit itu ada obatnya, kecuali maut
salah satu penyakit yang menakutkan  bagi manusia ialah AIDS.
َ Hُ‫اع َوه‬
‫و‬H َّ َّ‫ ٍة اِال‬Hَ‫هُ ِم ْن َج ِهل‬Hَ‫ ِة َوجْ هَل‬H‫ ةُ ِم ْن َعلِ َم‬H‫هُ َو أَ َعلِ َم‬Hَ‫ َز َل هللاُ ل‬H‫وْ ُل دَا َء اَالَّ اَ ْن‬HHُ‫ لَ ْم يَق‬:‫الَى‬HH‫اِ َّن هللاَ تَ َع‬
ِ H‫الس‬
ِ ْ‫ْال َمو‬
‫ت‬
“Sesungguhnya Allah telah menurunkan berbagai macam penyakit
dengan berbagai macam obatnya pula, baik yang sudah diketahui manusia
maupun yang belum diketahui. Semua penyakit ada batnya, kecuali penyakit
maut.”
Salah satu motif dasar dalam kehidupan manusia ialah motif biologis.
Hubungan seksual yang mengantar untuk mencintai lawan jenis dan
mengadakan hubungan kelamin dengannya. Islam memberikan tuntunan
tentang penyaluran motif biologis, penyaluran yang erat kaitannya dengan
pemeliharaan kesehatan dan kebahagiaan manusia.
Secara biologis laki-laki dan perempuan saling membutuhkan. Agama
Islam, perkawinan sebagai satu-satunya bentuk hidup berpasangan antara
laki-laki dan perempuan.
Perkawinan merupakan peristiwa yang mengandung nilai luhur bagi
manusia dan perkawinan menghalalkan hubungan biologis antara laki-laki
dan perempuan.
Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat
kecil sampai masyarakat elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang
belum ada obat untuk penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS
sangat mengancam kehidupan di dunia. Penularan AIDS sangat sederhana,
bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas, menyeramkan bukan?? Hal-

4
hal di atas adalah pandangan AIDS secara umum, bagaimanakah pandangan
agama terhadap virus ini??
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci ALLAH
SWT, AIDS sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti
prilaku seks bebas yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering
mendatangkan virus ini, hukumnya haram. Tidak mengeherankan lagi AIDS
telah menjadi berita yang menggemparkan seluruh dunia, selain Karen obat
yang menyebuhkan belum ada, tetapi juga penyebaran virus ini terjadi sangat
cepat perihal seks bebas yang menyimpang terus dilakukan oleh masyarakat.
Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu,
bahkan mereka memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-
undang yang mengesahkan pernikahan sejenis di Negara mereka. Lain halnya
di Indonesia, pernikahan sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di
Indonesia dan tak ada yang mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang
tidak terikat hukum pun menjadi marak di kalangan masyarakat kita, baik
lawan jenis maupun sesame jenis, hal ini tercermin pada masa Nabi Luth As,
yang sesuai pada firman ALLAH SWT:
“Dan(kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya,
“Mengapa kamu melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah
melampiaskan syahwatmu kepada sesama laki-laki bukan kepada perempuan.
Kemu merupakan kaum yang melampaui batas. “usir mereka (Luth dan
pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami selamatkan dan pengikutnya
kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan batu.” (surah al-A’raf
ayat:80-84)
“sebenarnya ALLAH telah memperlihatkan bekas-bekas tentang
peristiwa kejadian sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka
memikirkan. Karena kaum Luth adalah orang yang bergelimang dengan
kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan perbuatan yang keji
yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin dengan
perempuan. Sehingga ALLAH melaknat kaum tersebut dengan

5
menghancurkan negeri tersebut. Negeri tersebut dihancurkan dikarenakan
perbuatan kaum Luth itu” firman ALLAH dalam AL-Qur’an
Lagi diberi tanda pada sisi tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi
kecuali untuk orang yang aniaya. (surah Hud ayat:83)
Seperti Firman ALLAH, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun
terjadi karena ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun ALLAH tidak akan
memutus rahmatnya kepada hambanya yang mau bertaubat, begitu indahnya
Islam ketika kita mau mengikuti jalan yang benar.
Dengan adanya penyakit AIDS kita sebaga hambanya diingatkan untuk
selalu memikirkan apa yang akan kita lakukan, Bertaubatlah hai hamba
ALLAH, karena ALLAH tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali
diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit satu (pikun) Islam memberikan
tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis dan sosial. Secara
fisik melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap vaksin
bukan obat penyembuh hanya penghamabat, untuk melambatkan virus
tersebut, teknologi saat ini yaitu ARU (Anti Retro Viral) dan secara psikis
melalui kesabaran, taubat, tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a). sedangkan
secara sosial melalui penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat
terutama keluarganya.
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an
sebagai petunjuk agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT. Karena telah
banyak kejadian dan peristiwa yang di kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-
nai dan rasul-rasul ALLAH. Semoga kita termasuk golongan orang-orang
yang sholeh. Amieeenn…..
Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah Acquired artinya
didapat bukan keturunan. Immune artinya sistem kekebalan. Deficiency
adalah kekurangan, dan Syndromeyakni kumpulan gejala penyakit.
Sedangkan secara terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit
yang menyerang dan atau merusak  system kekebalan tubuh manusia melalui
HIV (Human Immune Virus).

6
Sampai saat ini belum ada vaksin yang mampu mencegah HIV( mungkin
hanya sebatas mencegah penyebarannya melalui ARV). Orang yang terinfeksi
HIV akan menjadi karier selama hidupnya, firman Allah s.w.t. yang berbunyi:
“dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit
kelaparan, ketakutan,…dan berikanlah berita gembira bagi orang-orang
sabar.” (Al-Baqarah:155)
 
2.3 Solusi Pencegahan AIDS Dalam Islam
Solusi tuntas permasalahan HIV/AIDS sebenarnya sudah ada dalam
Islam. Solusi tersebut terbagi menjadi dua penanganan yaitu upaya preventif
dan kuratif.  Upaya preventif adalah upaya pencegahan sebelum masalah
semakin besar. Tindakan preventif dilakukan dengan menghilangkan segala
bentuk praktek yang mendukung free seks seperti industri porno, media
perangsang, klub-klub malam, prostitusi, penggunaan narkoba dan tempat
maksiat lainnya.
Dari sisi pelaku, Islam telah memiliki aturan yang tegas. Pintu-pintu
perzinaan harus ditutup rapat-rapat. Islam telah mengharamkan perzinahan
dan seks bebas dalam surat Al Isra’ (17): 32. Islam juga melarang jalan
menuju perzinahan yaitu dengan melarang pria dan wanita berkhalwat. Tidak
hanya berduaan, memandang lawan jenis dengan syahwat pun dilarang. Islam
pun melarang pria dan wanita menampakkan auratnya, melarang wanita
berpakaian yang memancing perhatian lawan jenis. Dari sisi objek seksual,
Islam tegas melarang produksi, konsumsi dan distribusi barang dan jasa yang
bisa merusak masyarakat, seperti pornografi dan pornoaksi. Karena semuanya
ini bisa mengantarkan pada perbuatan zina. Sebagaimana kaidah ushul yang
menyatakan, “Sarana yang bisa mengantarkan pada keharaman, maka
hukumnya haram.”
Sedangkan upaya kuratif yang pertama adalah upaya untuk
menyembuhkan penderita penyakit HIV/AIDS yang tertular bukan karena
maksiat. Negara wajib menyediakan layanan kesehatan.  Mulai dari
perawatan, obat-obatan hingga layanan pengobatan. Khilafah juga akan

7
melakukan riset dengan serius untuk menemukan obat yang bisa
menanggulangi virus HIV-AIDS ini. Karena penyakit AIDS menular maka
para penderitanya harus dikarantina agar tidak menyebar kepada orang yang
sehat. Tentunya tindakan ini harus dilakukan dengan cara yang manusiawi.
Upaya kuratif yang kedua adalah dengan memberikan sanksi yang tegas
pada pelaku maksiat. Islam tidak membedakan para pelaku maksiat yang
terkena penyakit atau tidak. Sekali berbuat maksiat maka ia adalah pelaku
maksiat. Bagi yang belum menikah dikenai hukuman cambuk. Untuk yang
sudah menikah dikenai hukuman rajam sampai mati. Maslahat dari penerapan
seluruh ketentuan dan hukum ini adalah terbebasnya masyarakat dari perilaku
seks yang tidak sehat. Tidak hanya itu, prilaku seks yang menjadi sumber
penyakit HIV/AIDS pun benar-benar telah ditutup rapat. Jika pelaku zina di-
rajam sampai mati, maka salah satu sumber penyebaran penyakit AIDS ini
pun dengan sendirinya bisa dihilangkan.
Oleh karena itu Indonesia yang bebas adalah HIV/AIDS adalah sangat
mungkin. Hanya saja masalahnya, Indonesia belum bisa menerapkan hukum-
hukum Islam secara keseluruhan. Jika Indonesia mengganti sistem negaranya
menjadi Islam maka semua tindakan preventif dan kuratif akan mudah
dilakukan oleh negara. Sudah saatnya Indonesia menerapkan sistem Islam
yang menyejahterakan dan menyelamatkan rakyatnya dari epidemi
HIV/AIDS yang menakutkan.
 
 

8
BAB III
PENUTUP
 
3.1 Kesimpulan
AIDS, dan bank sperma adalah masalah umum yang terjadi di
masyarakat. Fenomena ini tidak sesuai dengan kajian Islam. Islam
mengharamkan perbuatan ini. AIDS terjadi karena  free sex. Virus HIV dan
penyebaran AIDS merupakan adzab Allah atas perbuatan keji atau kezaliman
yang dilakukan manusia. Dalam agama ditegaskan dampak setiap adzab
Allah tidak khususmenimpa pelaku kezaliman saja,tetapi akan turun secara
menyeluruh dapat juga menimpai orang yang bertakwa dan pentingnya
memelihara kesehatan jasmani dan rohani dan disertai dengan adanya rambu-
rambu agama dalam kehidupan yang sudah dibuat agar kita bisa
mematuhinya,dan tidak terjebak dalam kehidupan yang sesat naudzubillah
suma naudzubillah.Semoga kita tergolong orang-orang yang bersyukur dan
beriman takwa.
 
3.2 Saran
1. Jangan melakukan hubungan seksual di luar nikah
2. Menghindari hubungan seksual dengan tuna susila
3. Menghindari hubungan seksual dengan orang dengan orang yang
mempunyai pasangan seksual banyak
4. Menghindari hubungan seksual dengan mereka yang mempunyai resiko
tinggi menularkan Aids
5. Menggunakan kondom saat sedang melakukan hubungan seksual
 
 
 
 
 

9
DAFTAR PUSTAKA
 
www.google.com
http://anasution408.blogspot.com/2014/11/makalah-agama-islam-pandangan-
islam.html
http://www.nanyaterus.com/2009/12/hivaids-dalam-perspektif-islam.html
 
 
 

10

Anda mungkin juga menyukai