KELOMPOK 7
2
Lanjutan Pembagian Inkfesi:
Inkfesi Dini
Terjadi 7 hari pertama kehidupan
Karakteristik: sumber organisme pada saluran genital ibu dan atau cairan amnion,
biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi.
Inkfesi lanjutan/nosocomial
Adalah terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari
lingkungan pasca lahir.
Karakteristik: Didapat dari kontak langsung atau tak langsung dengan organisme
yang ditemukan dari lingkungan tempat perawatan bayi, biasanya sering
mengalami komplikasi.
Klasifikasi :
Infeksi Berat
Sepsis, meningitis, pneumonia, diare, tetanus neonatorum
Infeksi Ringan
3
Etiologi
4
Tanda dan gejalah
Gejala ini yang umumnya terjadi pada bayi yang mengalami infeksi
perinatal adalah sebagai berikut.
1. Bayi malas minum
2. Gelisah dan mungkin juga terjadi letargi
3. Frekuensi pernapasan meningkat
4. Berat badan menurun
5. Pergerakan kurang
6. Muntah
7. Diare
8. Sklerema dan udema
9. Perdarahan, ikterus, dan kejang
10. Suhu tubuh dapat normal, hipotermi atau hipertermi
Komplikasi:
1. Meningitis
2. Hipoglikemia, asidosis metabolic
3. Koagulopati, gagal ginjal, disfungsi miokard, perdarahan
intracranial
4. ikterus/kernicterus
Faktor Resiko
5. BBLR
6. Ketuban pecah dini (12 jam)
7. Ibu demam
8. Cairan amnion keruh, berbau
9. Resusitasi
10. Kembar
11. Prosedur invasive
12. Sosio-ekonomi rendah
6
Penatalaksanaan 1. Berikan posisi semifowler agar sesak berkuran
2. Apabila suhu tinggi, lakukan kompres dingin
3. Berikan ASI perlahan-lahan, sedikit demi sedikit
4. Apabila bayi muntah, lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur miring
ke kiri atau kanan
5. Apabila diare, perhatikan personal higine dan keadaan lingkungan
6. Rujuk segera ke rumah sakit, lakukan informed consent pada keluarga
7
Askep Teori Pengkajian
Biodata bayi
Sistem saraf pusat
Sistem pencernaan
Sistem integument
Sistem pernapasan
Sistem kardiovaskular
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman b/d gejalah penyakit
Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d proses infeksi
8
Intervensi
NO Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
Gangguan rasa setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
nyaman b/d gejalah keperawatan, diharapkan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Untuk mengetahui lokasi nyeri, dan
penyakit KH: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri skala yang muncul saat nyeri
1. Keluhan tidak nyaman Identifikasi skala nyeri Untuk mengetahui seberapakah rasa
2. Gelisah Terapeutik nyeri yang dialami oleh pasien
- Fasilitasi istirahat dan tidur Terapeutik
1. Untuk mengurangi rasa nyeri yang
Edukasi dirasakan
Jelaskan penyebab periode dan pemicu Edukasi
nyeri 1. Untuk memberikan pemahaman
agar pasien tidak gelisah saat nyeri
Kolaborasi
timbul
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
Kolaborasi
perlu
Untuk mempercepat
penyembuhan
1. Bersihan
jalan nafas setelah dilakukan tindakan Observasi Observasi
tidak efektif b/d proses keperawatan, diharapkan - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, 1. Untuk mengetahui
infeksi KH: usaha nafas) frekuensi, kedalaman, usaha
1. Dispenea - Monitor sputum (jumblah, warna aroma) nafas
2. Gelisah 2. Sebagai data untuk melihat
Terapeutik
efektifitas dari terapi 9
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari
Implementasi Evaluasi
Implementasi merupakan
tindakan yang sesuai
dengan yang telah Merupakan hasil
direncanakan, mencakup
tindakan mandiri dan perkembangan
kolaborasi. Tindakan mandiri
adalah tindakan
ibu dengan
keperawatan berdasarkan berpedoman
analisis dan kesimpulan
perawat dan bukan atas kepada hasil dan
putunjuk tenaga kesehatan
lain. Tindakan kolaborasi
tujuan yang
adalah tindakan hendak dicapai.
keperawatan yang
didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dengan
dokter atau petugas
kesehatan lain. 1
0
11