Anda di halaman 1dari 11

NEONATAL DENGAN INFEKSI

KELOMPOK 7

1. Defitrianti Tampilang 1901057


2. Faria Suparto Polapa 1901041
Definisi
Infeksi perinatal adalah infeksi pada neonatus yang terjadi
pada masa neonatal, intranatal dan postnatal.Inkfesi
Neonatorum atau Infeksi adalah infeksi bakteri umum
generalisata yang biasanya terjadi pada bulan pertama
kehidupan. yang menyebar ke seluruh tubuh bayi baru
lahir. Infeksi adalah sindrom yang dikarakteristikan oleh
tanda-tanda klinis dan gejala-gejala infeksi yang parah
yang dapat berkembang ke arah septisemia dan syok
septik. Infeksi adalah tanda respon tubuh terhadap infeksi
yang menyebar melalui darah dan jaringan lain. Infeksi
terjadi pada kurang dari 1% bayi baru lahir namun
merupakan penyebab dari 30% kematian pada bayi baru
lahir.

2
Lanjutan Pembagian Inkfesi:
 Inkfesi Dini
Terjadi 7 hari pertama kehidupan
Karakteristik: sumber organisme pada saluran genital ibu dan atau cairan amnion,
biasanya fulminan dengan angka mortalitas tinggi.
 Inkfesi lanjutan/nosocomial
Adalah terjadi setelah minggu pertama kehidupan dan didapat dari
lingkungan pasca lahir.
Karakteristik: Didapat dari kontak langsung atau tak langsung dengan organisme
yang ditemukan dari lingkungan tempat perawatan bayi, biasanya sering
mengalami komplikasi.

Klasifikasi :
 Infeksi Berat
Sepsis, meningitis, pneumonia, diare, tetanus neonatorum
Infeksi Ringan
3
Etiologi

Infeksi perinatal bisa disebabkan oleh berbagai


bakteri seperti  escherichia coli, pseudomonas
pyocyaneus, klebsielia, staphylococcus aureus,
dan coccus gonococcus. Infeksi ini juga bisa
terjadi pada saat antenatal, intranatal, dan
postnatal.
1. Infeksi antenatal
2. Infeksi intranatal
3. Infeksi postnatal

4
Tanda dan gejalah
Gejala ini yang umumnya terjadi pada bayi yang mengalami infeksi
perinatal adalah sebagai berikut.
1. Bayi malas minum
2. Gelisah dan mungkin juga terjadi letargi
3. Frekuensi pernapasan meningkat
4. Berat badan menurun
5. Pergerakan kurang
6. Muntah
7. Diare
8. Sklerema dan udema
9. Perdarahan, ikterus, dan kejang
10. Suhu tubuh dapat normal, hipotermi atau hipertermi

Faktor- faktor yang mempengaruhi kemungkinan infeksi secara umum


berasal dari tiga kelompok, diantaranya yaitu:
11. Faktor Maternal
12. Faktor Neonatatal
13. Faktor Lingkungan
5
Lanjutan

Komplikasi:
1. Meningitis
2. Hipoglikemia, asidosis metabolic
3. Koagulopati, gagal ginjal, disfungsi miokard, perdarahan
intracranial
4. ikterus/kernicterus
Faktor Resiko
5. BBLR
6. Ketuban pecah dini (12 jam)
7. Ibu demam
8. Cairan amnion keruh, berbau
9. Resusitasi
10. Kembar
11. Prosedur invasive
12. Sosio-ekonomi rendah

6
Penatalaksanaan 1. Berikan posisi semifowler agar sesak berkuran
2. Apabila suhu tinggi, lakukan kompres dingin
3. Berikan ASI perlahan-lahan, sedikit demi sedikit
4. Apabila bayi muntah, lakukan perawatan muntah yaitu posisi tidur miring
ke kiri atau kanan
5. Apabila diare, perhatikan personal higine dan keadaan lingkungan
6. Rujuk segera ke rumah sakit, lakukan informed consent pada keluarga

Penanganan Dan Penatalaksanaan Medis:


7. Pertahankan tubuh bayi tetap hangat
8. ASI tetap diberikan
9. Diberi injeksi antibiotika berspektrum luas
10. Penggunaan antibiotika yang banyak dan tidak terarah dapat
11. menyebabkan tumbuhnya jenis mikroorganisme yang tahan terhadap
antibiotika dan mengakibatkan tumbuhnya jamur yang berlebihan,
misalnya jenis candida albicans.
12. Perawatan sumber infeksi, misalnya pada infeksi tunggal tali pusat
(omfalitis) diberi salep yang mengandung neomisin dan basitrasin.

7
Askep Teori Pengkajian
 Biodata bayi
 Sistem saraf pusat
 Sistem pencernaan
 Sistem integument
 Sistem pernapasan
 Sistem kardiovaskular

 Riwayat kesehatan sekarang


 Riwayat kesehatan keluarga
 Data psikologi

Diagnosa Keperawatan
 Gangguan rasa nyaman b/d gejalah penyakit
 Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d proses infeksi

8
Intervensi
NO Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Rasional
  Gangguan rasa setelah dilakukan tindakan  Observasi  Observasi
nyaman b/d gejalah keperawatan, diharapkan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Untuk mengetahui lokasi nyeri, dan
penyakit KH: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri skala yang muncul saat nyeri
  1. Keluhan tidak nyaman Identifikasi skala nyeri  Untuk mengetahui seberapakah rasa
2. Gelisah  Terapeutik nyeri yang dialami oleh pasien
- Fasilitasi istirahat dan tidur  Terapeutik
  1. Untuk mengurangi rasa nyeri yang
 Edukasi dirasakan
Jelaskan penyebab periode dan pemicu  Edukasi
nyeri 1. Untuk memberikan pemahaman
agar pasien tidak gelisah saat nyeri
 Kolaborasi
timbul
Kolaborasi pemberian analgetik, jika
 Kolaborasi
perlu
Untuk mempercepat
 
penyembuhan
1. Bersihan
  jalan nafas setelah dilakukan tindakan  Observasi  Observasi
tidak efektif b/d proses keperawatan, diharapkan - Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, 1. Untuk mengetahui
infeksi KH: usaha nafas) frekuensi, kedalaman, usaha
  1. Dispenea - Monitor sputum (jumblah, warna aroma) nafas
2. Gelisah 2. Sebagai data untuk melihat
 Terapeutik
efektifitas dari terapi 9
- Lakukan penghisapan lendir kurang dari
Implementasi Evaluasi

Implementasi merupakan
tindakan yang sesuai
dengan yang telah Merupakan hasil
direncanakan, mencakup
tindakan mandiri dan perkembangan
kolaborasi. Tindakan mandiri
adalah tindakan
ibu dengan
keperawatan berdasarkan berpedoman
analisis dan kesimpulan
perawat dan bukan atas kepada hasil dan
putunjuk tenaga kesehatan
lain. Tindakan kolaborasi
tujuan yang
adalah tindakan hendak dicapai.
keperawatan yang
didasarkan oleh hasil
keputusan bersama dengan
dokter atau petugas
kesehatan lain. 1
0
11

Anda mungkin juga menyukai