Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

HOME CARE PALIATIF

DISUSUN OLEH :
Isma Wahyu S. (P27820116006)
Bias Sandika R. (P27820116007)
Mei Indah Sari (P27820116008)
Tasya Risjam K. (P27820116009)
Junia Dwi A. (P27820116010)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATANSURABAYA
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN SOETOMO SURABAYA
2019

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
limpah dan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun
proposal ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Dalam proposal
kegiatan ini penyusun membahas mengenai Home Care Paliatif.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar
pada proposal kegiatan ini. Oleh karena itu penyusun sangat terbuka dalam
menerima kritik dan saran yang dapat membangun.Semoga berbagai kritik dan
saran yang bersifat membangun dapat menjadi bekal penyusun untuk
penyempurnaan penulisan proposal kegiatan selanjutnya.

Surabaya, Februari 2019

Penyusun
PROPOSAL KEGIATAN
HOME CARE PALIATIF

I. Latar belakang
Visi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah
memandirikan masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat
sehat.Guna mewujudkan visi dan misi tersebut berbagai program
kesehatan telah dikembangkan termasuk pelayanan kesehatan di rumah.
Pelayanan kesehatan di rumah merupakan program yang sudah ada
dan perlu dikembangkan, karena telah menjadi kebutuhan masyarakat,
Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dan memasyarakat
serta menyentuh kebutuhan masyarakat yakni melalui pelayanan
keperawatan Kesehatan di rumah atau Home Care. Berbagai faktor yang
mendorong perkembangannya sesuai dengan kebutuhan masyarakat yaitu
melalui pelayanan keperawatan kesehatan di rumah.
Meningkatnya jumlah pasien dengan penyakit yang belum dapat
disembuhkan baik pada dewasa dan anak seperti penyakit kanker, penyakit
degeneratif, penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis, stroke,
Parkinson, gagal jantung, penyakit genetika dan penyakit infeksi seperti
HIV/ AIDS memerlukan perawatan paliatif, disamping kegiatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Pada stadium lanjut, pasien dengan
penyakit kronis tidak hanya mengalami berbagai masalah fisik seperti
nyeri, sesak nafas, penurunan berat badan, gangguan aktivitas tetapi juga
mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempengaruhi
kualitas hidup pasien dan keluarganya (Aldridge et al., 2015).
Kebutuhan pasien pada stadium lanjut tidak hanya dalam
pemenuhan/ pengobatan gejala fisik, namun juga pentingnya dukungan
terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan
pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliatif dan
perawatan hospis (hospice care). Perawatan hospis sering kali dianggap
merupakan bagian dari perawatan paliatif, namun sesungguhnya
mengandung makna yang berbeda (Kelley and Morrison, 2015).
Perawatan hospis belum begitu dikenal dan diaplikasikan dalam
manajemen kesehatan di Indonesia. Hospice care merupakan pelayanan
terpadu yang memberikan dukungan kepada pasien supaya merasa hidup
lebih nyaman dan damai di akhir kehidupan. Masyarakat menganggap
perawatan paliatif hanya untuk pasien dalam kondisi terminal yang akan
segera meninggal. Konsep baru perawatan paliatif menekankan pentingnya
integrasi perawatan paliatif lebih dini agar masalah fisik, psikososial dan
spiritual dapat diatasi dengan lebih baik.
Oleh karena itu, kami melakukan kegiatan kunjungan rumah di
desa jojoran untuk melakukan home care perawatan paliatif pada
pasien yang mengalami penyakit stadium terminal.
II. Tujuan
Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang pentignya homecare perawatan paliatif.

III. Definisi Home Care Paliatif


Menurut WHO, perawatan paliatif adalah adalah pendekatan yang
bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien baik itu pasien dewasa
maupun anak-anak serta keluarganya dalam menghadapi penyakit
yang mengancam jiwa, dengan cara meringankan penderitaan rasa
sakit melalui identifikasi dini, pengkajian yang sempurna, dan
penatalaksanaan nyeri serta masalah lainnya baik fisik, psikologis,
sosial atau spiritual.
Perawatan paliatif dan hospis memberi manfaat bukan hanya bagi
pasien dan keluarga tetapi juga bagi rumah sakit dan sistem kesehatan
secara keseluruhan. Rumah sakit adalah institusi tempat pasien yang
tidak dapat ditangani di layanan kesehatan primer bisa mendapatkan
tindakan yang diperlukan dan mencapai kesembuhan atau diharapkan
memiliki harapan hidup yang baik. Rumah sakit memiliki jumlah
kapasitas tempat tidur terbatas, jika pasien stadium terminal masih
dirawat di rumah sakit, sementara pasien yang memerlukan tindakan di
rumah sakit tidak akan mendapat tempat atau harus mengantri lama.
Tempat tidur rumah sakit menjadi tidak efektif, angka kematian di
rumah sakit tinggi dan pendapatan rumah sakit lebih rendah karena
kehilangan kesempatan melakukan tindakan kuratif bagi pasien yang
memerlukan (Lilley et al., 2016).
IV. Tujuan Home Care Paliatif
1. Meringankan pasien dari penderitaannya, baik fisik (misalnya rasa
nyeri, mual, muntah, dll), maupun psikis (sedih, marah, khawatir, dll)
yang berhubungan dengan penyakitnya.
2. Memberikan dukungan moril, spiritual maupun pelatihan praktis dalam
hal perawatan pasien bagi keluarga pasien dan perawat.
3. Memberikan dukungan moril bagi keluarga pasien selama masa duka
cita.

V. Manfaat
a. Bagi Klien dan Keluarga :
1. Program Home Care (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat
inap yang makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi
pasien, transportasi dan konsumsi keluarga
2. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat
anggoa keluarga ada yang sakit
3. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
4. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas
merawat orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh
karena itu kehadiran perawat untuk menggantikannya
b. Bagi Perawat :
1. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan
lingkungan yang tetap sama
2. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga
pendidikan kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi
rumah klien, dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
3. Data dan minat pasien
c. Bagi Rumah Sakit :
1. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya
pelayanan home care yang dilakukannya.
2. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
3. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

VI. Ruang Lingkup


Menurut Kepmenkes RI nomor: 812 tahun 2007, jenis kegiatan
perawatan paliatif meliputi penatalaksanaan nyeri, penatalaksanaan
keluhan fisik lain, asuhan keperawatan, dukungan psikologis, dukungan
social, dukungan kultural dan spiritual, dukungan persiapan dan selama
masa dukacita (bereavement). Perawatan paliatif dilakukan kunjungan
/rawat rumah.

VII. Sasaran/Pangan Pasar


Sasaran pasar yang dituju oleh wirausaha untuk di jadikan konsumen yaitu
Masyarakat atau pasien sekitar klinik yang membutuhkan perawatan di
rumah, jenis kasus yang dapat dilayani pada program home care paliatif
yang meliputi kasus-kasus seluruh pasien (dewasa dan anak) dan anggota
keluarga, lingkungan yang memerlukan perawatan paliatif di mana pun
pasien berada di area Surabaya.

VIII. Waktu dan Biaya


a. Waktu
Kegiatan home care dilakukan setiap hari sabtu dan minggu selama 24
jam
b. Biaya

Pembiayaan Sarana Dan Prasarana Dan Obat-Obatan

Nama barang Harga Keterangan


Suction pump Rp. 300.000/bln 1 x Pemakaian
Kasur Dekubitus Rp. 200.000/bln 1 x pemakaian
Kursi Roda Strecher Rp. 200.000/bln selama perawatan home care
Oksigen 1 kubik Rp. 100.000/bln 1 x pemakaian
Inhalasi/Nebilizer Rp. 100.000/bln 1 x pemakaian
Ventilator Rp. 500.000/hari selama perawatan home care
Tempat tidur manual 3 Rp. 300.000/hari selama perawatan home care
posisi

Harga Alkes Dan Obat

Nama barang Harga Keterangan


NGT no 8 s/d 20 Rp. 20.000/pcs 1 x pemakaian
Terumo
Xylocain Jelly 2% Rp. 50.000/pcs 1x pemakaian
10mg
Spuit 50cc TIP Terumo Rp. 30.000/pcs selama perawatan home care
Spuit 5cc Terumo Rp. 2.000/pcs 1 x pemakaian
Spuit 10cc Terumo Rp. 2.500/pcs 1 x pemakaian
Spuit 3cc Terumo Rp. 1.500/pcs 1 x pemakaian
Handscoon Sensi Rp. 40.000/box 1 x pemakaian
Glovers
WFI 25ml Rp. 3.000 1 x pemakaian
NaCl 0,9% 25ml Rp. 3.000 1 x pemakaian
Handscoon Gamex no 6 Rp. 15.000/pcs 1 x pemakaian
s/d 8
Urine Bag Adult Rp. 10.000 1 x pemakaian
Folley Catheter no 8 s/d Rp. 18.000/pcs 1 x pemakaian
24 yellow
Folley Catheter Rusch Rp. 20.000/pcs 1 x pemakaian
no 8 s/d 24 Gold
Folley Catheter no 18 Rp. 22.000/pcs 1 x pemakaian
Silicon Coated
Folley Catheter no 14 Rp. 100.000/pcs 1 x pemakaian
s/d 24 Silicon White
Rusch
Wing Neddle no 23 & Rp. 7.000/pcs 1 x pemakaian
25
Makro Set Rp. 15.000/pcs 1 x pemakaian
Venflon no 18 s/d 24 Rp. 30.000/pcs 1 x pemakaian
Obat Inhalasi (berotec, Rp. 20.000 1 x pemakaian
bisolvon, nacl)
Kassa sterile 10pcs Rp. 1.500 1 x pemakaian

Kunjungan dan perawatan paramedic :


1. Rp 50.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius 5-30 km)
2. Rp 75.000 untuk 1 kali kunjungan (berlaku radius >30 km)
3. Rp 30.000 untuk 1 kali kunjungan (radius <5 km)
Konsul dan kunjungan dokter:
1. Kunjungan ke rumah penderita: Rp 250.000,- per kunjungan sesuai radius di
atas.
2. Konsul via telepon (hp): Rp50.000,- per hari (1 kali)
Sudah termasuk pemeriksaan tanda-tanda vital dan konsultasi.
Untuk pemasangan kateter = Rp. 30.000/tindakan
Untuk Pemasangan NGT = Rp. 30.000/tindakan
Untuk pemasangan infuse = Rp. 40.000/tindakan
Tindakan Suctioning = Rp. 30.000/tindakan
Untuk perawatan luka dan ganti balutan = Rp. 30.000/tindakan
Jika ada tindakan lainnya diluar daftar tarif dikenakan biaya = Rp.
30.000/tindakan

IX. Pelaksana
1. Tenaga Medis :
a. Dokter Umum
b. Dokter Spesialis
2. Perawat Pelaksana :
a. Tim 1 :
- Bias Resi Sandika
- Tasya Risjam Krisma
b. Tim 2
- Isma Wahyu Safitri
- Junia Dwi A.
c. Tim 3
- Mei Indah Sari
- Muhammad Dito Saputra
Tugas perawat pelaksana : memberi pelayanan langsung dan
mengevaluasi pelayanan. dengan fungsi:

1. Melakukan pengkajian komprehensif


2. Menetapkan masalah
3. Menyusun rencana keperawatan
4. Melakukan tindakan perawatan
5. Melakukan observasi terhadap kondisi pasien.
6. Membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang
efektif.
7. Melibatkan keluarga dalam pelayanan
8. Membimbing semua anggota keluarga klien dalam pemeliharaan
kesehatan.
9. Melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan.
10. Mendokumentasikan asuhan keperawatan.

3. Tenaga Administrasi :
a. Receptionist :......
Melakukan registrasi klien yang masuk
b. Bagian keuangan :......
Melakukan audit keuangan perusahaan, dari pembayaran klien,
merancang anggaran belanja perusahaan, dan lain-lain
c. Pengelola pembukuan :.....
Melakukan audit data registrasi klien serta pengelolaan data medis
klien

X. Metode / Prosedur Kerja Wirausaha


Protap Umum
Prosedur tetap (Protap) umum Home Care paliatif adalah pedoman
tatalaksana perawatan, secara umum, berlaku bagi segenap komponen
pelaksana home care, baik bagi dokter maupun bidan dan perawat. Dalam
hal yang bersifat khusus semisal : tatalaksana biaya perawatan,
pengelolaan obat dan bahan habis pakai atau yang lain, diatur dalam
pedoman tersendiri.
1. Pelakasana home care menerima pasien dari dokter penanggung jawab,
dokter praktek, institusi pelayanan medis atau atas kemauan pasien
(keluarganya) dengan indikasi rawat inap maupun pemulihan kesehatan
(rehabilitatif) dan perawatan penunjang (paliatif) karena berbagai
alasan. Langkah awal adalah :
a. Pelaksana home care paliatif mencatat identitas pasien di buku
register dan kartu status home care paliatif.
b. Memeriksa tanda-tanda vital (tensi, suhu, nadi, respirasi) dan
mencatat di kartu status pasien
2. Melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Menentukan tujuan perawatan dan harapan pasien
b. Membantu pasien dalam membuat Advanced Care Planning (wasiat
atau keingingan terakhir).
c. Pengobatan penyakit penyerta dan aspek sosial yang muncul
d. Tata laksana gejala ( sesuai panduan dibawah )
e. Informasi dan edukasi perawatan pasien
f. Dukungan psikologis, kultural dan social
g. Respon pada fase terminal: memberikan tindakan sesuai wasiat atau
keputusan keluarga bila wasiat belum dibuat, misalnya: penghentian
atau tidak memberikan pengobatan yang memperpanjang proses
menuju kematian (resusitasi, ventilator, cairan, dll)
h. Pelayanan terhadap pasien dengan fase terminal Evaluasi apakah :
a. Nyeri dan gejala lain teratasi dengan baik
b. Stress pasien dan keluarga berkurang
c. Merasa memiliki kemampuan untuk mengontrol kondisi yang ada.
d. Beban keluarga berkurang
e. Hubungan dengan orang lain lebih baik
f. Kualitas hidup meningkat
g. Pasien merasakan arti hidup dan bertumbuh secara spiritual
h. Jika Pasien MENINGGAL dilakukan Perawatan jenazah,
kelengkapan surat dan keperluan pemakaman, dukungan masa duka
cita (berkabung) (Kemenkes RI, 2017)
3. Apabila kondisi pasien menurun atau mengalami perubahan mendadak,
segera konsultasi ke dokter konsultan (dokter penanggung jawab) atau
langsung di rujuk ke rumah sakit dengan pendampingan dan atas
persetujuan keluarga klien maupun klien sendiri yang sebelumnya sudah
diberi informed concent
4. Pelaksana home care paliatif hendaknya memberikan tindakan atas
rekomendasi dokter, kecuali dokter tidak bisa dihubungi atau pasien
memerlukan tindakan cepat.
5. Penggunaan obat dan BHP (bahan habis pakai) di catat di buku stok
masing-masing pelaksana home care paliatif.
6. Pasien yang memerlukan pemeriksaan laboratorium disiapkan oleh
petugas pelaksana home care paliatif, kemudian di kirim ke bagian
laboratorium rumah sakit RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Selanjutnya hasil
laboratorium dikonsultasikan ke dokter.
7. Konsultasi pasien dapat dilaksanakan melalui telepon atau SMS
8. Jika diperlukan follow up, pasien dapat diperiksakan ke dokter konsultan
(praktek).
9. Rujukan ke rumah sakit didampingi oleh petugas jaga.
10. Pasien yang tidak dapat ditangani di rumah atau memerlukan tindakan
lebih lanjut atau tindakan operatif, di rujuk ke rumah sakit disertai rujukan
dan tindakan sementara yang sudah dilakukan.
11. Penggunaan mobil ambulance hendaknya bekerjasama dengan pihak
rumah sakit dan dikenai tarif sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sesuai
daftar tarif ambulance di rumah sakit
12. Dokter dan pelaksana home care paliatif tidak diperkenankan menerima
sesuatu dan melakukan perjanjian-perjanjian dengan pihak manapun yang
berujung pada pembengkakan biaya home care.
13. Dokter bersama pelaksana home care paliatif hendaknya membuat
standarisasi obat sesuai keperluan berdasarkan indikasi medis dan
bekerjasama denga apotek rumah sakit dalam pengadaan obat. Dalam
menetukan jenis obat tentunya mempertimbangkan daya jangkau pasien
tanpa mengurangi kualiatas obat.
14. Penggantian petugas pelaksana, oleh berbagai sebab, hendaknya
melakukan serah terima, meliputi : kondisi pasien, obat dan tindakan meis,
sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
15. Semua komponen home care paliatif hendaknya bersikap ramah dengan
pasien dan keluarganya, memberikan support serta mendidik pasien
berkenaan dengan penyakitnya.

Alur Pelayanan
Secara garis besar alur pelayanan yang diberikan adalah :
1. Setiap pasien, mendapatkan pelayanan home care paliatif melalui dokter
penanggung jawab, dokter konsultan atau langsung melalui petugas
pelaksana home care paliatif
2. Petugas pelaksana home care paliatif melaksanakan pelayanan medis
sesuai dengan instruksi dokter atau prosedur tetap home care rumah sakit
3. Petugas pelaksana home care paliatif membuat registrasi dan mencatat di
lembar status pasien
4. Petugas pelaksana mengunjungi rumah pasien secara berkala
5. Petugas pelaksana yang berhalangan dalam perawatan home care paliatif
dapat digantikan oleh petugas lain dengan melakukan serah terima
6. Pasien di rawat hingga sembuh atau hingga akhir perawatan pada
perawatan paliatif
7. Apabila perlu di rujuk, maka pasien di rujuk setelah mendapatkan tindakan
stabilisasi
8. Apabila penderita meninggal dunia, petugas pelaksana membuat laporan
keatian sejak masa perawatan.

Mekanisme Pelayanan Home Care Paliatif


1. Proses Penerimaan Kasus
a. Home care Paliatif menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas,
sarana lain, keluarga
b. Pimpinan home care paliatif menunjuk koordinator kasus untuk
mengelola kasus
c. Koordinator kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolaan
kasus.
2. Proses Pelayanan Home Care Paliatif
a. Persiapan
1) Pastikan identitas pasien
2) Bawa denah/penunjuk tempat tinggal pasien
3) Lengkap kartu identitas unit tempat kerja
4) Pastikan perlengkapan pasien untuk di rumah
5) Siapkan file asuhan keperawatan
6) Siapkan alat bantu media untuk pendidikan
b. Pelaksanaan
1) Perkenalkan diri dan jelaskan tujuan
2) Observasi lingkungan yang berkaitan dengan keamanan perawat
3) Lengkapi data hasil pengkajian dasar pasien
4) Membuat rencana pelayanan
5) Lakukan perawatan langsung
6) Diskusikan kebutuhan rujukan, kolaborasi, konsultasi dan lain-
lain
7) Diskusikan rencana kunjungan selanjutnya dan aktifitas yang
akan dilakukan
8) Dokumentasikan kegiatan
c. Monitoring dan Evaluasi
1) Keakuratan data kelengkapan pengkajian awal
2) Kesesuaian perencanaan dan ketepatan tindakan
3) Efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tindakan oleh pelaksana
d. Proses Penghentian Pelayanan Home Care Paliatif, Dengan Kriteria :
1) Tercapai sesuai tujuan
4) Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
6) Pasien menolak pelayanan lanjutan
7) Pasien meninggal dunia

XI. Rencana Pemasaran


1. Produk / Jasa Yang Dihasilkan
Jasa yang diberikan adalah pelayanan kesehatan yang pada
masyarakat. Keunggulan dari pelayanan home care kami adalah
pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh perawat-perawat dan dokter
yang profesional dan memiliki Surat Ijin Praktek yang bekerja pada jam
praktek.
2. Kegiatan Pemasaran dan Promosi yang dilakukan
a. PERSONAL SELLING
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu,
muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai
dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pihak lain, rencananya kami melakukan
personal selling dengan cara pelayanan yang diberikan perawat
kepada klien yang dilakukan semaksimal mungkin dan menggunakan
bahasa komunikasi yang santun dan ramah tamah.

b. BROSUR
Kami telah membuat brosur yang berisi ajakan pada masyarakat
agar menggunakan jasa kami yaitu pelayanan home care pada pasien
lansia yang mengalami hipertensi.
c. FASILITAS
Fasilitas yang akan kami dirikan guna mendukung kemajuan
pelayanan home care kami ini adalah sistem pendaftaran yang diatur
menggunakan sistem komputerisasi, sehingga klien yang sudah
terdaftar data kami simpan untuk riwayat kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai