Anda di halaman 1dari 3

A.

PENGKAJIAN

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan secara menyeluruh
(Boedihartono, 1994 : 10).

Pengkajian pasien dengan trauma thoraks (. Doenges, 1999) meliputi :

 Aktivitas / istirahat

Gejala : dipnea dengan aktivitas ataupun istirahat.

 Sirkulasi

Tanda : Takikardia ; disritmia ; irama jantunng gallops, nadi apical berpindah, tanda
Homman ; TD : hipotensi/hipertensi ; DVJ.

 Integritas ego

Tanda : ketakutan atau gelisah.

 Makanan dan cairan

Tanda : adanya pemasangan IV vena sentral/infuse tekanan.

 Nyeri/ketidaknyamanan

Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba selama batuk atau regangan, tajam dan nyeri,
menusuk-nusuk yang diperberat oleh napas dalam, kemungkinan menyebar ke leher, bahu
dan abdomen.

Tanda : berhati-hati pada area yang sakit, perilaku distraksi, mengkerutkan wajah.

 Pernapasan

Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah dada/trauma, penyakit paru kronis,
inflamasi,/infeksi paaru, penyakit interstitial menyebar, keganasan ; pneumothoraks
spontan sebelumnya, PPOM.

Tanda : Takipnea ; peningkatan kerja napas ; bunyi napas turun atau tak ada ; fremitus
menurun ; perkusi dada hipersonan ; gerakkkan dada tidak sama ; kulit pucat, sianosis,
berkeringat, krepitasi subkutan ; mental ansietas, bingung, gelisah, pingsan ; penggunaan
ventilasi mekanik tekanan positif.

 Keamanan

Geajala : adanya trauma dada ; radiasi/kemoterapi untuk kkeganasan.

 Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat factor risiko keluarga, TBC, kanker ; adanya bedah intratorakal/biopsy
paru.

1. Pengkajian Primer
a. Data subjektif

 Riwayat penyakit pasien


- Pasien mengeluh sesak napas
- Pasien menguluh nyeri pada dada ( biasanya pada pasien fraktur rusuk dan sternum )
- Pasien mengeluh batuk berdarah, berdahak
- Pasien mengeluh lemah, lemas
- Pasien mengatakan mengalami kecelakaan dan terbentur dan tertusuk di bagian dada

 Riwayat keluhan pasien


- Riwayat penyakit sebelumnya
- Riwayat pengobatan sebelumnya
- Adanya alergi

b. Data objektif

 Airway (A)
Batuk dengan sputum kental atau darah, terkadang disertai dengan muntah darah,
kerkles (+), jalan tidak paten.
 Breathing (B)
Adanya napas spontan, denga gerekan dada asimetris (pada pasien tension
pneumotoraks ), napas cepat , dipsnea, takipnea, suara napas kusmual, napas pendek,
napas dangkal.
 Circulation ( C )
Terjadi hipotensi, nadi lemah, pucat, terjadi perdarahan, sianosis, takikardi
 Disability (D)
Penurunan kesadaran ( apabila terjadi penanganan yang lambat

2. Pengkajian Sekunder
 Eksposure (E)
Adanya kontusio atau jejas pada bagian dada. Adanya penetrasi penyebab trauma pada
dinding dada
 Five intervention / full set of vital sign (f)
- Tanda-tanda vital : RR meningkat , HR meningkat, terjadi hipotensi
- Pulse oksimetri : mungkin terjadi hipoksemia
- Aritmia jantung
- Pemeriksaan lab :
o Gambaran pada hasil X ray yang bisa dijumpai
- kontusio paru : bintik-bintik infiltrate
- pneumotoraks : batas pleura yang radiolusen dan tipis, hilangnya batas paru ( sulit
mendiagnosa pada foto dengan posisi supinasi ).
- Injury trakeobronkial : penumomediastinum, udara di servikal.
- Repture diagfragma : herniasi organ abdomenke dada, kenaikan hemidiagfragma
-

D. EVALUASI

Evaluasi addalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi tujuan atau intervensi
keperawatan ditetapkan (Brooker, Christine. 2001).

Evaluasi yang diharapkan pada pasien dengan trauma thorax/dada adalah :

1) Pola pernapasan efektive.

2) Jalan napas lancar/normal

3) Nyeri berkurang/hilang.

4) Mencapai penyembuhan luka pada waktu yang sesuai.

5) pasien akan menunjukkan tingkat mobilitas optimal

6) infeksi tidak terjadi / terkontrol

Anda mungkin juga menyukai