Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ZAT GIZI MAKRO

DR. NS. HENRICK SAMPEANGIN. S.KEP., M.KES.

OLEH:

DIAN MUTIA AMALIA ANTON

191690

TINGKAT 1

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


ZAT GIZI MAKRO

Pengertian Zat Gizi Makro


Zat Gizi Makro meruapakan kebalikan dari zat gizi mikro. Makro juga berasal dari bahasa
yunani yang berarti Besar. Maka Zat gizi makro ialah zat yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah
besar. Seberapa banyak? Tentu tidak terlalu banyak seperti yang dibayangkan. Asupan zat gizi
dalam tubuh telah dihitung dan diatur sehingga kita dapat mengetahui ambang batasnya. Karena
segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.

Fungsi Zat Gizi Makro Secara Umum


Hampir semua kegunaan zat gizi makro adalah terletak pada produksi energi di dalam tubuh. Zat gizi
makro menjadi bahan dasar yang dijadikan tubuh untuk menghasilkan energi. Energi ini, akan digunakan
untuk melakukan kegiatan di luar tubuh, maupun proses biologi tubuh yang memerlukan energi.

Secara umum, fungsi dari zat gizi makro adalah:

 Membangun otot

 Membangun dan memperbaiki jaringan yang rusak

 Menjadi sumber energi utama (karbohidrat) dan cadangan energi (lemak)

 Mengatur dan menjaga suhu tubuh tetap normal

 Menjaga jumlah sel di dalam tubuh

 Berperan dalam sistem kekebalan tubuh serta fertilisasi

 Berperan dalam membuat hormon dan enzim

Jenis – Jenis Zat Gizi Makro

A. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama termurah bagi hampir seluruh penduduk di
dunia. Setiap 1 g karbohidrat dapat memberikan sumbangan energi sebesar 4 kkal. Dalam tubuh
manusia, karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan sebagian dari gliserol lemak,
tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan makanan yang dimakan sehari-hari
terutama dari tumbuhan.

1. Klasifikasi Karbohidrat
2. Fungsi Dan Peranan Karbohidrat
Karbohidrat memiliki beberapa peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan
makanan, misalnya rasa, warna dan tekstur, dalam tubuh, karbohidrat berperan dalam
mencegah timbulnya ketosis, pemecahan protein tubuh yang berlebihan, kehilangan mineral
dan membantu metabolisme lemak dan protein

Fungsi lainnya dari karbohidrat diantaranya adalah sebagai berikut :


 Sumber energi
 Protein – sparer, Sebagai Penghemat Protein
 Regulasi metabolisme lemak (Sebagai Pengatur Metabolisme Lemak)
 Karbohidrat tertentu (laktosa) berperan dalam membantu pertumbuhan
 Melancarkan ekskresi sisa makanan / Membantu Pengeluaran Feses
 untuk cadangan tenaga (yang terbentuk dalam simpanan lemak);memberikan rasa
kenyang.
 Suatu zat digolongkan KH apabila molekulnya tersusun oleh atom carbon (C), hidrogen
(H) dan oksigen (O) dengan perbandingan 1:2:1.

3. Sumber Karbohidrat
Sumber Karbohidrat secara kompleks terbagi menjadi dua kelompok yaitu:

1. Karbohidrat yang dapat dicerna


Karbohidrat yang dapat dicerna, contohnya adalah amylum yaitu pati dan tepung padi-padian
dan umbi-umbian. Glikogen adalah karbohidrat kompleks yang terdapat pada hewan yaitu
pada bagian daging dan hati.

2. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna


Contohnya adalah fiber atau yang terdapat pada buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-
kacangan dan selaput ari pada bulir-bulir padi. Walaupun tidak dapat dicerna, serat makanan
basih berguna bagi tubuh karena dapat mengenyangkan, memperlancar buang air besar,
menghambat penyerapan kolesterol dan glukosa pada makanan.
Oleh karenanya serat banyak digunakan untuk mengobati penyakit tertentu. Salah
satunya adalah untuk menurunkan kadar gula dan kolesterol darah yang tinggi. Oleh karena
itu, makanan yang mengandung serat banyak dikonsumsi oleh orang yang sedang
menjalankan diet (penurunan berat badan), susah buang air besar, hiperkolesterolemia dan
diabetes mellitus. Makanan yang mengandung karbohidrat setelah melewati hati akan
berubah menjadi bentuk glukosa. Kemudian akan dialirkan ke seluruh tubuh melalui aliran
darah.Glukosa biasa disebut juga gula darah. Jadi sesudah kita mengonsumsi makanan yang
mengandung karbohidrat, kadar glukosa atau gula merah dalam tubuh kita akan naik.

Karbohidrat dan Gula Darah


Makanan yang bisa menyebabkan naiknya gula darah adalah karbohidrat yang berasal dari:
padi padian, umbi umbian, buah-buahan, gula putih, dan gula merah.

Bagi penderita diabetes, mengonsumsi makanan tersebut sudah tidak aman lagi karena akan
menaikkan kadar gula darah, apalagi jika dikonsumsi dengan jumlah yang berlebihan.

Jenis Karbohidrat Kelompok Sumber

Polisakarida : Tepung - Cereal, roti, krakers

Karbohidrat kompleks - Pasta, Beras, jagung, bulgur

- Kacang-Kacangan

- Kentang dan sayuranC

Glikogen Jaringan hewan, hati dan daging

Serat - Tepung-Tepungan

- Buah ,Sayur , Kacang

Disakarida : Sukrosa Gula meja, gula bit

Karbohidrat sederhana Laktosa Susu

Maltosa Gula malt

Monosakarida : Glukosa Sirup jagung

Gula tunggal (dextrosa)

Gula sederhana, Fruktosa Buah, Madu

Karbohidrat sederhana
Menurut RDI, antara 50 sampai 55% kalori seharusnya berasal dari karbohidrat dan 20-35 g
serat diet per hari seharusnya dikonsumsi oleh semua orang yang berusia dua tahun keatas.
Sumber-sumber karbohidrat asupan itu antara lain:

 Monosaccharides: buah, berries, sayuran dan madu.


 Disaccharides: gula dapur, gula beet, gula tebu dan buah-buahan.
 Polyols: Isomalt.
 Oligosaccharides: grains dan sayuran.
 Starch polysaccharides: sereal, whole grain, nasi, pasta, kentang, peas, jagung dan
legume.
 Non-starch polysaccharides: serat diet misalnya cellulose, hemicelluloses, pectins
dan gums.

Kecukupan Karbohidrat
 Menurut Hardinsyah dan Briawan (1994), kontribusi energi dari karbohidrat
terhadap asupan energi disarankan 60-80%.
 Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004), secara umum komposisi energi dari
karbohidrat adalah sebesar 50-65%,.
 Lembaga Kanker Amerika menganjurkan makan 20-30 g serat sehari.

4. Defisiensi Karbohidrat
 Kekurangan karbohidrat dalam jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya gizi
kurang
 Bisa menyebabkan beberapa penyakit serisu misalnya maramus(penyakit yang
sering mengenai anak balita (di bawah lima tahun)), hypoglisemia (penyakit akibat
kekurangan glukosa dalam darah) dan lain-lain

5. Kelebihan Karbohidrat
Beberapa masalah yang berkaitan dengan kelebihan karbohidrat diantaranya adalah
 Menurunkan asupan zat gizi lain, Karies gigi,
 Memicu Penyakit Jantung Sampai Diabetes, Obesitas,
 Mengganggu Proses Metabolisme Tubuh,
 Serat terlalu banyak  mengganggu penyerapan mineral ,
 Konsumsi alkohol  menurunkan napsu makan, mengganggu proses pencernaan
dan penyerapan zat gizi,
 Intoleransi laktosa  diare, dan kram perut

B. Protein
Protein merupakan komponen fungsional dan struktural utama sel-sel dalam tubuh. Protein adalah
zat yang tersusun dari berbagai asam amino. Defenisi Protein Protein adalah bagian dari semua
sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh sesudah air.
1/5 bagian tubuh adalah protein, separuhnya ada dalam otot , 1/5 di dalam tulang dan tulang
rawan, 1/10 dalam kulit, dan selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, zat
pembawa (carrier) dalam darah, matriks intraseluler, dan sebagian besar hormon tersusun atas
protein.
Protein menyusun sekitar 20% dari berat badan normal orang dewasa Protein di dalam tubuh
diubah menjadi asam amino. Asam amino diedarkan melalui pembuluh darah dan jantung. Dari
26 macam asam amino, tubuh kita membutuhkan 10 macam asam amino yang tidak dapat dibuat
dalam tubuh kita. Jika satu saja dari kesepuluh itu tidak ada, maka tubuh akan mengalami
gangguan seperti HO (hongeoredema) atau busung lapar, yaitu tertimbunnya cairan dalam
jaringan tubuh. Sedangkan kekurangan protein yang diderita oleh bayi disebut kuasiorkor.
Kelebihan asam amino tidak dapat disimpan dan akan dirombak menjadi urea.

Asam Amino Senyawa lain yang


No Asam Amino Essensial
Non Essensial diklasifikasikan sebagai Asam Amino
1 Threonine Glycine Asam Hydroksiglutamat
2 Valin Alanine Hydroksilysine
3 Tryptophan Serine Hydroksiproline
4 Isoleucine Cystein* Thyroxine
5 Leucine Tyrosine* Norleucine
6 Lysine Asam Aspartat Cystine*
7 Phenylalanine Asam Glutamat
8 Methionine Proline
9 Histidine Asparagine
10 Arginine* Glutamine

1. Fungsi Protein
Di dalam tubuh protein memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu :
 Memperbaiki protein jaringan tubuh yang aus terpakai (Katabolisme)
 Membangun jaringan baru (anabolisme) terutama pada periode pertumbuhan (bayi,
anak-anak, remaja dan kehamilan).
 Sumber energi, yaitu menghasilkan 4 kkal/ gram protein.
 Berperan dalam berbagai sekresi tubuh (enzim dan hormon)
 Mengatur proses osmotik antar/dari berbagai cairan tubuh (jika kekurangan :
menyebabkan oedema).
 Transportasi (Hb dalam darah) & Pembekuan darah dan mempengaruhi keturunan
 Mengatur keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan-jaringan (sifat amfoter
protein, sebagai “buffer”)
 Berperan dalam transpor zat gizi, contoh: lipoprotein untuk transpor trigliserida,
kolesterol, fosfolipida dan vitamin larut lemak.
 Membantu pembentukan antibodi, berperan dalam mencegah tubuh dari penyakit.

2. Manfaat Protein
Protein bagi tubuh adalah sebagai zat pembangun, misalnya pada anak-anak sangat berperan
untuk perkembangan tubuh dan sel otaknya. Sedangkan pada orang dewasa, apabila terjadi
luka, memar dan sebagainya, maka protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
Isoflavon yang terkandung dalam kacang kedelai adalah senyawa glikosida yang larut dalam
air dan bersifat anti aging (anti penuaan dini). Dan anti oxidant (anti radikal bebas).

3. Pangan Sumber Protein


Bahan makana hewani merupakan suber protein yang baik,dalam jumlah maupun mutu,
seperti telur ,susu,daging,unggas ,ikan ,dan kerang.Sumber protein nabati ialah kacang
kedele,dan hasilnya sepeti tempe dan tahu serta kacang-kacangan lain.
Padi-padian dan hasilnya relative rendah dalam protein,tetapi karena dimakan dalam jumlah
baanyak, member sumbangan besar terhadap konsumsi protein sehari.Bahan Makanan
hewani kaya dalam protein bermutu tinggi,tetapi hanya merupakan 18,4 % konsumsi protein
rata-rata penduduk Indonesia.

No Golongan Pangan Protein (gr) BDD (%)


1 Daging sapi 18.8 100

2 Daging Daging kerbau 18.7 100

3 Daging kambing 16.6 100

4 Telur bebek 13.1 90


Telur
5 Telur ayam 12.8 90

6 Ikan kembung 22.0 80

7 Ikan bandeng 20.0 80


Ikan
8 Ikan mujair 18.7 80

9 Ikan mas 16.0 80

10 Kacang kedelai 34.1 100

11 Kacang-kacangan Kc. Tanah, kupas kulit 25.3 100

12 Kacang hijau 22.2 100

13 Beras ketan hitam 7.0 100


Padi-padian
14 Beras giling 6.8 100
15 Beras ketan putih 6.7 100

16 Cempedak 3.0 30

17 Buah Durian 2.5 22

18 Pisang raja uli 2.0 75

19 Jamur kuping kering 16.0 100


Sayuran
20 Daun singkong 6.8 87

21 Gula merah tebu 0.4 100


Gula
22 Gula pasir 0.0 100

23 Lemak kerbau 1.5 100

24 Minyak kelapa 1.0 100


Minyak/Lemak
25 Margarine 0.6 100

26 Minyak kelapa sawit 0.0 100

Menurut RDI, antara 10 sampai 35% kalori itu seharusnya berasal dari protein. Makanan-
makanan yang menjadi sumber protein antara lain:

 Protein hewani: Daging, ungguas, ikan, telur, susu, keju dan yogurt menyediakan protein
biologis bernilai tinggi karena mengandung semua asam amino essensial.
 Protein nabati: Tumbuhan, legumes, grains, kacang-kacangan, biji-bijian dan sayuran
menyediakan protein biologis bernilai rendah.
Namun, dengan mengombinasikan berbagai sumber tumbuhan di dalam makanan yang sama
seringkali menghasilkan suatu campuran dari nilai biologis yang lebih tinggi. Contoh kombinasi
tersebut misalnya nasi, pasta atau manioc, chickpeas dengan roti, lentil dengan kentang, sayuran
dengan sereal.

4. Defisiensi dan Kelebihan Protein


Kwashiorkor
Kekurangan Kalori Protein (KKP)
Busung Lapar
Obesitas

5. Akibat kekurangan dan kelebihan protein.


• Kekurangan
Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang cukup, terdapat tingkatan yang bervariasi dari
nutrisi yang tidak memadai, seperti kurang kalori protein (kkp), yang merupakan penyebab
kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang. pertumbuhan yang cepat, adanya
infeksi, cedera atau penyakit menahun, dapat meningkatkan kebutuhan akan zat-zat gizi,
terutama pada bayi dan anak-anak yang sebelumnya telah menderita malnutrisi. Kurang
kalori protein disebabkan oleh konsumsi kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan
kekurangn protein dan mikronutrisi (zat gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya
vitamin dan mineral).
Terdapat tiga jenis kkp, yaitu:
a. Kkp Kering : Jika seseorang tampak kurus dan mengalami dehidrasi. Kkp kering
disebut marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh.
Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan.
Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak tubuh.
Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya buruk dan bisa
berakibat fatal
b. Kkp Basah : Jika seseorang tampak membengkak karena tertahannya cairan. Kkp
basah disebut kwashiorkor, yang dalam bahasa afrika berarti „anak pertama-anak
kedua‟. Istilah tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita
kwashiorkor ketika anak kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian asi
ibunya. Anak pertama yang telah disapih tersebut mendapatkan makanan yang
jumlah zat gizinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan asi, sehingga tidak tumbuh
dan berkembang. Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas
dibandingkan dengan kekurangan kalori, yang mengakibatkan: tertahannya cairan
(edema), penyakit kulit dan perubahan warna rambut. Anak yang menderita
kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar
daripada anak yang menderita marasmus.
c. Kkp Menengah : jika seseorang berada dalam kondisi diantara kkp kering dan kkp
basah. Kkp menengah disebut marasmik-kwashiorkor.
anak-anak yang menderita kkp ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih
banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita marasmus.
Tubuh menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan
sebagai kalori:
• cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis terpakai
• protein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru
• cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori.
Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutan. Pada kwashiorkor,
tubuh hanya mampu menghasilkan sedikit protein baru. akibatnya kadar protein
dalam darah menjadi berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan
tungkai sebagai edema. kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan pada
hati yang membesar (pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati).
Kekurangan protein akan menganggu: pertumbuhan badan, sistem kekebalan,
kemampuan untuk memperbaiki kerusakan jaringan, produksi enzim dan hormon.
Pada marasmus dan kwashiorkor sering terjadi diare. perkembangan tingkah laku
pada anak yang menderita malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi
keterbelakangan mental. Biasanya anak yang menderita marasmus tampak lebih
sakit daripada anak yang lebih tua yang menderita kwashiorkor.
Marasmus
Penyakit akibat kekurangan protein ini (biasanya disertai juga dengan gejala
kekurangan karbohidrat) cukup berbahaya. Gejalanya antara lain terjadinya
penurunan berat badan yang signifikan, dehidrasi berlebihan, serta tampilan fisik
yang jauh lebih tua dibanding usia sebenarnya. Penyakit berbahaya ini biasanya
terjadi pada anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Jika tidak
ditanggulangi secepatnya, marasmus bisa saja menggiring penderitanya pada
kematian.
Kwashiorkor
Menurut penelitian University of Maryland Medical Center, penyakit bernama
unik ini biasanya menimpa anak-anak di usia remaja. Umumnya gejalanya antara
lain kelelahan yang luar biasa, muncul bengkak di perut, terjadinya retensi cairan,
sering mengalami diare, kondisi emosional labil sehingga sulit menahan emosi dan
masih banyak lagi lainnya. Jika pada marasmus penderitanya cenderung kurus maka
pada Kwashiorkor, tampilan penderita terlihat normal. Tapi jangan salah, jika
penyakit ini tidak segera ditindak lanjuti, penderita yang masih remaja akan
terhalang pertunbuhannya, mengalami ganguan kognisi bahkan mengalami cacat
mental.
Cachexia
Penyakit akibat kekurangan protein ini muncul dengan gejala seperti terjadinya
penipisan otot rangka, terjadinya degradasi protein, terdapat penurunan berat badan
yang ekstrem, memicu penyakit kanker ganas di lambung, hati, usus, dan lain-lain.
Mereka yang terkena Cachexia selalu merasa lelah meski hanya beraktifitas ringan
saja. Menurut American Journal of Clinical Nutrition, penyakit Cachexia ini bisa
mengarah pada kematian jika tidak ditangani secara serius.

• Kelebihan
Protein secara berlebiha tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi protein
biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkanobesitas.
Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein yang berada di
hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas membuang hasil metabolisme
protein yang tidak terpakai.

Jika kadar protein terlalu tinggi kalsium dapat keluar dari tubuhsehingga menjadi penyebab
osteoporosis.
Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein akan
meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan jaringan. Kondisi ini
disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung, sakit mag, sembelit, merupakan
gejala awal asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan
demam.

6. Pencegahan Penyakit yang Ditimbulkan oleh Protein


Bagi seseorang yang telah dewasa, penyakit kekurangan protein bisa ditanggulangi dengan
mengkonsumsi protein secara cukup dan rutin. Hal itu bisa dilakukan dengan mengubah
menu makanan setiap hari, konsumsi makanan yang mengandung protein yang banyak
misalnya daging, telur, buah-buahan dan sayuran. minuman bergizi juga tidak boleh
dilupakan misalnya susu sapi, madu, minyak zaitun dan lainnya.
Sedangkan bagi balita, penyakit ini bisa dicegah dengan menunda masa penyapihan yang
prematur, dengan tetap memberikan air susu ibu yang eksklusif, memberikan makanan
pendamping bagi bayi yang mencukupi kebutuhan proteinnya, serta melakukan pemeriksaan
kesehatan secara berkala.
Itulah pembahasan kita mengenai berbagai penyakit akibat kekurangan protein.
Diharapkan bagi anda dan para ibu agar memperhatikan asupan makanan. Perbanyak
makanan yang mengandung protein bila mengalami salah satu penyakit kekurangan protein.
Cara lainnya untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka dapat
dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :
 Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.
 Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
 Pemantauan garam beryodium.
 Pemberian kapsul vitamin A.
 Pemberian tablet Fe.
 Pengumpulan data KADARZI.

C. LEMAK
 1 g lemak dapat memberikan sumbangan energi sebesar 9 kkal,
 Lemak dan minyak berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh manusia
 Meningkatkan jumlah energi serta menambah lezatnya suatu hidangan
 Klasifikasi lemak bisa dilihat dari sumbernya, yaitu yang berasal dari hewan dan tumbuh-
tumbuhan.Dapat juga dibedakan berdasarkan penglihatan, yaitu lemak yang jelas-jelas
terlihat (seperti minyak, mentega) dan yang tidak terlihat (misalnya dalam susu, telur).

1. Klasifikasi Asam Lemak menurut Ada Tidaknya Ikatan Rangkap


Asam Lemak Jenuh (Saturated Fatty Acid) (CnH2nO2)
Asam Lemak Tak Jenuh Tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acids) (CnH2n-2O2),
Asam Lemak Tak Jenuh Jamak (Poly Unsaturated Fatty Acid) (CnH2n-jumlah ikatan x 2 O2)

2. Fungsi Lemak
Lemak berfungsi sebagai sumber energi yang efisien, sumber asam lemak esensial, pelarut
vitamin, pembentuk struktur jaringan dan sebagainya Kita katakan essensial, artinya jenis
lemak yang tidak dapat diproduksi tubuh sendiri sehingga harus mendapatkannya melalui
makanan yang kita makan.

3. Sumber lemak
Ada beberapa macam lemak pada makanan vegetarian yaitu lemak jenuh (saturated) yang
merugikan kesehatan karena meningkatkan kolesterol. Lemak ini banyak terdapat pada
mentega, produk-produk berbahan susu, minyak kelapa, dan minyak sawit.
Bahan makanan Kandungan lemak Bahan makanan Kandungan lemak

Minyak kacang tanah 100.0 Mie kering 11.8

Lemak sapi 90.0 Telur ayam 11.5

Margarin 81.0 Susu Kental Manis 10.0

Kacang tanah kupas 42.8 Adpokat 6.5

Kelapa tua, daging 34.7 Ikan segar 4.5

Tepung susu 30.0 Durian 3.0

Daging sapi 14.0 Beras setengah giling 1.1

Sumber-sumber lemak asupan antara lain:

 Saturated: Mentega, keju, daging, produk daging (sausages, hamburgers), usus utuh dan
yoghurt, pies, pastries, lard, dripping, hard margarines dan baking fats, coconut dan palm
oil.
 Monounsaturated: Olives, rapeseed, kacang-kacangan (pistachio, almonds, hazelnuts,
macadamia, cashew, pecan), peanuts, avocados, dan minyak-minyak mereka.
 Omega-3 polyunsaturated: Salmon, mackerel, herring, trout (terutama kaya dalam long
chain omega-3 fatty acids EPA atau eicosapentaenoic acid dan DHA atau docosahexaenoic
acid), walnuts, rape-seed, soybean flax seed, dan minyak-minyak mereka.
 Omega-6 polyunsaturated: Sunflower seeds, wheat germ, sesame, walnuts, kedele, jagung
dan minyak-minyak mereka. Margarine tertentu.
 Trans fatty acids: Beberapa lemak goreng dan panggang (minyak sayuran terhidrogenasi)
yang digunakan di dalam biskuit, kue dan pastries, produk dairy, daging berlemak dari
kambing dan sapi.

4. Kecukupan Lemak
 kontribusi energi dari lemak sebaiknya tidak melebihi dari 25%,
 konsumsi energi dari asam lemak jenuh sebaiknya tidak melebihi 10%
 konsumsi PUFA minimal 3% dari intake energi
 konsumsi asam lemak tidak jenuh trans tidak lebih dari 2% dari intake energi

5. Defisiensi dan Kelebihan Lemak


Defisiensi lemak dalam tubuh akan mengurangi ketersediaan energi dan
mengakibatkan terjadinya katabolisme/perombakan protein, dapat menyebabkan kurang gizi
Defisiensi asam lemak akan menyebabkan terganggunya pertumbuhan, terjadinya
kelainan pada kulit, umumnya pada balita terjadi luka “eczematous” pada kulit.
Akibat kekurangan lemak antara lain; depresi, dyslexia (anak yang sulit membaca),
sulit konsentrasi, autis, merasa lelah, daya ingat yang lemah dan problem pada perilaku
Kelebihan lemak mengakibatkan Obesitas,Peningkatan Kadar Lemak Darah ,
meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia dewasa, dan Penyakit
Kanke

6. Pencegahan
Efek-efek negatif potensial yang berhubungan dengan gizi makro itu adalah jika
mereka tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, yang mungkin akan mengakibatkan
suatu gangguan kekurangan gizi, yang mempengaruhi fungsi tubuh.
Beberapa pencegahan itu juga dianjurkan dalam hal komsumsi berlebihan dari gizi
makro tertentu. Misalnya, makanan-makanan yang mengandung gula atau starch itu diurai
oleh enzim-enzim dan bakteri di dalam mulut yang memproduksi asam, yang menyerang
email gigi.
Air liur biasanya menyediakan suatu proses perbaikan yang membentuk ulang email.
Tapi saat makanan-makanan mengandung karbohidrat itu terlalu sering dikonsumsi, maka
proses perbaikan itu juga menjadi sulit dan kerusakan gigi mungkin terjadi.
Untuk lemak, konsumsi yang berlebihan mengarah pada overweight dan obesitas.
Kelebihan lemak itu tidak cuma disimpan dibawah kulit, tapi juga di saluran-saluran darah
dan organ-organ lain, sehingga menyumbat aliran darah dan merusak organ-organ misalnya
jantung.
Pencegahan itu juga dibutuhkan bagi orang-orang yang menghindari semua makanan
yang berasal dari hewan karena mereka mungkin kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
mereka akan protein.

7. Interaksi
Asupan protein, lemak dan karbohidrat yang cukup itu essensial bagi pertumbuhan,
perkembangan dan pemeliharaan tubuh, tapi tidak seperti gizi mikro (vitamin dan mineral)
dimana suatu defisiensi atau kelebihan spesifik bisa berhubungan dengan suatu penyakit,
hubungan antara gizi makro dengan penyakit nutrisional itu jauh lebih sulit untuk dipahami.
Itu terutama karena gizi makro berinteraksi satu sama lain dan dengan zat-zat di
dalam tubuh dalam suatu cara yang sangat sulit untuk digambarkan secara akurat. Mereka
juga inter-convert, sambil semuanya berkontribusi pada asupan energi.
Orang umumnya bisa menikmati suatu makanan yang bervariasi tanpa mengalami
masalah. Tapi untuk sebagian orang, interaksi dari makanan tertentu atau komponen-
komponennya dengan tubuh mungkin menyebabkan efek-efek negatif yang berkisar dari
gatal-gatal ringan dikulit sampai alergi parah.

8. Pengobatan
Dalam kasus reaksi alergi, satu-satunya cara untuk merawat orang-orang yang
sensitif adalah dengan mengeliminasi komponen-komponen makanan dari diet.
Dalam kasus ketidak toleranan terhadap makanan, membatasi makanan menjadi
sajian-sajian yang lebih kecil mungkin cukup untuk menghindari gejala-gejala.
Jumlah kalori yang dibutuhkan untuk memperbaiki atau mempertahankan berat
badan itu tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia dan level aktivitas.
Itulah kenapa kondisi-kondisi misalnya kekurangan gizi dan obesitas itu
membutuhkan perawatan profesional, dan seharusnya diawai oleh seorang dokter yang
bekerja sama dengan seorang ahli gizi.

9. Komplikasi
Suatu komplikasi umum dari ketidak seimbangan asupan gizi makro adalah diabetes,
suatu gangguan metabolic dimana tubuh tidak bisa mengatur level glucose dengan benar.
Tidak ada bukti bahwa konsumsi gula itu berhubungan dengan pengembangan semua jenis
diabetes.
Namun, saat ini ada bukti yang bagus bahwa obesitas dan ketidakaktifan fisik itu
meningkatkan kemungkinan berkembangnya diabetes non-insulin dependent, yang biasanya
terjadi di usia pertengahan.
Pengurangan berat badan itu biasanya diperlukan menjadi target utama asupan bagi
orang-orang dengan diabetes non-insulin dependent.
Mengonsumsi berbagai jenis makanan karbohidrat itu adalah suatu bagian yang bisa
diterima dari diet semua penderita diabetes, dan penyertaan makanan-makanan rendah index
glycaemic itu bermanfaat karena membantu mengatur kontrol glucose darah.

Anda mungkin juga menyukai