1. Zonde FCM
Jam 09.00, 12.00, 15.00, Malam Pagi
17.30
Bahan Susu FCM 60 g Entrasol/200cc Entrasol/200cc
Susu skim 40 g 4 sendok takar 4 sendok takar
Tepung maizena 20 g (46 g) (46 g)
Gula pasir Minyak 100 g
jagung 5g
Telur ayam 50 g
Air 1000cc
Nilai gizi
(1000cc)
1010,4 kcal 200 kcal 200 kcal
Energi 33,6 g 5,6 g 5,6 g
Protein 22,5 g 4,8 g 4,8 g
Lemak 170,3 g 33,6 g 33,6 g
Karbohidrat 1344,8 mg 144 mg 144 mg
Kalium 475,2 mg 104 mg 104 mg
Natrium 235,4 mg 0 0
Cholesterol
Cara Membuat:
1. Campurkan susu FCM, susu skim, dan tepung maizena lalu cairkan
dengan sedikit air matang
2. Rebus air 1000 cc hingga mendidih
3. Masukkan campuran (step 1) ke dalam air mendidih, aduk hingga
larut dan tercampur rata
4. Masukkan gula dan minyak jagung, aduk hingga larut (kecilkan api)
5. Kocok telur dengan tambahan sedikit larutan sonde di atas
6. Masukkan telur yang sudah dikocok dengan larutan sonde dalam
panci, diaduk sampai rata
7. Matikan api
8. Saring larutan sonde
9. Sonde siap didistribusikan
2. Zonde DM
Jam 09.00, 12.00, Malam Pagi
15.00, 17.30
Bahan Wortel 100 g Diabetasol/Dia Diabetasol/Dia
Tempe 75 g neral 200cc neral 200cc
Tep. Beras 60 g 3 sendok takar 3 sendok takar
Susu FCM 80 g (45 g) (45 g)
Susu skim 25 g
Gula pasir 25 g
Air 1000cc
Nilai gizi
(1000cc)
951,6 kcal 200 kcal 200 kcal
Energi 45,5 g 6,75 g 6,75 g
Protein 22,1 g 5,18 g 5,18 g
Lemak 144,4 g 28,44 g 28,44 g
Karbohidrat 1826,1 mg 161 mg 161 mg
Kalium 457,3 mg 82,5 mg 82,5 mg
Natrium 25,3 mg 0 0
Cholesterol
Cara membuat:
1. Potong wortel dan tempe bentuk dadu
2. Rebus wortel dan tempe sampai matang dan blender setelah dingin
3. Campurkan tepung beras, susu skim dan susu FCM dengan sedikit air
matang hingga rata
4. Rebus air 1000 cc hingga mendidih
5. Masukkan campuran (step 2 dan 3) ke dalam air mendidih, aduk
hingga larut dan tercampur rata
6. Masukkan gula pasir, aduk hingga larut
7. Matikan api
8. Saring larutan sonde
9. Sonde siap didistribusikan
Cara membuat:
1. Potong wortel bentuk dadu
2. Rebus wortel dan kacang hijau sampai matang dan blender setelah
dingin
3. Campurkan tepung beras dengan sedikit air matang hingga rata
4. Rebus air 1000 cc hingga mendidih
5. Masukkan campuran (step 2 dan 3) ke dalam air mendidih, aduk
hingga larut dan tercampur rata
6. Masukkan gula pasir dan minyak jagung, aduk hingga larut (kecilkan
api)
7. Kocok telur dengan tambahan sedikit larutan sonde di atas
8. Masukkan telur yang sudah dikocok dengan larutan sonde dalam
panci, diaduk sampai rata
9. Matikan api
10. Saring larutan sonde
11. Sonde siap didistribusikan
Cara membuat:
1. Timbang apel tanpa kulit 100 g, kemudian diblender
2. Campurkan tepung beras, susu FCM, dan susu skim dengan sedikit air
matang hingga rata
3. Rebus air 1000 cc hingga mendidih
4. Masukkan campuran(step 1 dan 2) ke dalam air mendidih, aduk hingga
larut dan tercampur rata
5. Masukkan gula pasir dan minyak jagung, aduk hingga larut
6. Matikan api
7. Saring larutan sonde
8. Sonde siap didistribusikan
Cara membuat:
1. Campurkan tepung maizena dan susu LLM dengan sedikit air matang
hingga rata
2. Rebus air 1000 cc hingga mendidih
3. Masukkan campuran (step 1) kedalam air mendidih, aduk hingga larut
dan tercampur rata
4. Masukkan gula pasir dan minyak jagung, aduk hingga larut (kecilkan
api)
5. Kocok telur dengan tambahan sedikit larutan sonde di atas
6. Masukkan telur yang sudah dikocok dengan larutan sonde dalam panci,
diaduk sampai rata
7. Matikan api
8. Saring larutan sonde
9. Sonde siap didistribusikan
BAB II. GANGGUAN HATI, ANEMIA, GIZI KURANG DAN GIZI
BURUK
8. Pasien bernama Ny. My, usia 41 tahun, seorang ibu rumah tangga yang tidak
bekerja. Pasien datang ke RSCM (13/2/2014) dengan keluhan nyeri di perut
kanan atas tembus ke pinggang sejak 2 bulan SMRS. Nyeri juga dirasakan di
daerah ulu hati sehingga timbul rasa sangat mual dan ingin muntah. Nafsu
makan pun menurun karena jika masuk makanan perut terasa mual. Desember
2012 lalu, pasien pernah dirawat di RS Budi Asih karena kuning di seluruh
badan, mual, nyeri ulu hati, BAK kuning pekat, oleh dokter dikatakan
hepatitis A. Pasien dirawat 6 hari lalu minta pulang. Setelah 2 hari MRS,
pasien melakukan USG (15/2/2014). Berdasarkan hasil diagnosis dokter-sppd
dan hasil USG, pasien dinyatakan mengalami ikterus obstruktif pro ERCP
(Endoscopic Retrograde Cholangio Pancreatography) dan ectasis bilier intra-
ekstra hepar ec. suspect choledocolithiasis. Tidak terdapat riwayat penyakit
serupa dalam keluarga pasien, maupun penyakit DM, jantung, ginjal, dan
paru. Pemeriksaan antropometri didapatkan BB 49 kg, TB 150 cm, dan LLA
25.2 cm. Pemeriksaan fisik dan klinis didapatkan kesadaran sadar penuh
(compos mentis), TD 110/70 mmHg, nadi 104 x/min, frekuensi napas 20
x/min, suhu 37˚C. Pasien mengalami mual, muntah, pusing, rasa tidak nyaman
di bagian perut, tampak kelelahan dan jaundice. Tidak terdapat kesulitan
kunyah dan telan. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 11.9 g/dL,
Ht 35.1 %, bilirubin total 4.17 mg/dL, bilirubin direk 3.91 mg/dL, SGOT 219
μL, SGPT 90 μL, dan albumin 3.54 g/dL. Berdasarkan hasil wawancara
dengan pasien, dapat diketahui bahwa pola makan pasien di rumah sejak
sebulan terakhir mengalami penurunan karena mual dan kurangnya nafsu
makan. Dalam sehari, pasien dapat mengkonsumsi nasi 5 penukar, lauk
hewani 1 penukar, lauk nabati 2 penukar, dan sayur 1 penukar. Pasien
menyukai lauk/panganan yang diolah dengan digoreng seperti telur goreng,
mendoan, tahu goreng, dsb dan jarang konsumsi buah-buahan. Pasien alergi
terhadap udang. Saat ini, pasien direncanakan mendapat tindakan ERCP untuk
menghancurkan batu empedu. Sehari sebelum dan setelah tindakan ERCP,
pasien mendapatkan diet cair formula RS 6x200ml (1 kkal/ml) dan hanya
dapat dihabiskan setengahnya karena mual dan tidak nafsu makan. Setelah dua
hari pasca tindakan ERCP, kondisi pasien masih lemah dan terdapat mual,
namun ingin mulai makan makanan seperti biasa. Saat ini, lakukan Proses
Asuhan Gizi Terstandar (NCP) pada pasien tersebut!
BAB III. DBD, TYPOID DAN CIKUNGUNYA
Data antropometri pasien antara lain TB 122 cm, BB 26 kg. tekanan darah 90/60
mmHg, respirasi 20x/menit, Nadi 90 x/menit, suhu 38 0C. Keadaan umum pasien
dalam keadaan cukup. Pemeriksaan klinis menunjukkan suhu tinggi, respirasi
rendah, tekanan darah rendah dan nadi rendah.
1. Nama Tn. A, umur 30 tahun, merasakan mual dan muntah, pusing dan
lemas setelah mengkonsumsi makanan kenduri. Hasil pengukuran
antropometri BB 63 kg, TB 165 cm. Tekanan darah 120/80 mmHg, denyut
nadi 88 x/menit, laju napas 16 x/menit, suhu tubuh 36 oC. Pasien tidak
memiliki alergi pada makanan tertentu. Riwayat gizi menggambarkan
sikap pasien terhadap makanan seperti pola makan sehari-hari. Pasien
terbiasa makan utama 3 kali sehari dan jarang sekali makan selingan.
Menu makan pagi selama di rumah biasanya adalah nasi 2 centong dan
ayam goreng bagian paha 1 potong. Makan siang biasanya merupakan
menu lengkap kecuali prorein hewani yaitu nasi 2 centong, tempe goreng
2 potong, tahu goreng 1 potong, dan sayur lodeh 1 sendok sayur. Makan
malam pasien biasa mengonsumsi nasi 1 centong, lauk ikan goreng bagian
ekor 1 potong, tahu 1 potong, dan sayur sop 1 sendok sayur. Buatlah NCP
dari kasus di atas!
2. An S, Umur 10 tahun perempuan, mengalami keracunan makanan di
sekolahnya. An S mengalami mual dan muntah serta diare. Kesadaran
compos mentis. Tekanan darah pasien 110/90 mmHg, RR 20x/menit, Nadi
80x/menit. Suhu pasien 380C. Riwayat pola makan pasien antara lain pagi:
nasi 1 centong, tempe orek 1 sendok dan nuget 2 potong, selingan: es
doger 1 gelas, siang: nasi 1 centong, sop ayam 1 centong sayur. Malam:
susu full cream 1 gelas dan tidak makan nasi. Buatlah NCP dari kasus
diatas!
3. Nama Ny Y, umur 28 tahun, merasakan mual dan muntah, pusing dan
lemas setelah mengkonsumsi jajanan pasae. Hasil pengukuran
antropometri BB 50 kg, TB 158 cm. Tekanan darah 100/80 mmHg, denyut
nadi 80 x/menit, laju napas 20 x/menit, suhu tubuh 37 oC. Pasien memiliki
alergi pada makanan laut. Pasien terbiasa makan utama 3 kali sehari dan
jarang sekali makan selingan. Menu makan pagi selama di rumah biasanya
adalah nasi 1 centong dan ayam goreng bagian paha 1 potong. Makan
siang yaitu nasi 1 centong, tempe orek 2 sdm, pepes tahu 1 potong, dan
sayur kangkung 1 sendok sayur. Makan malam pasien biasa mengonsumsi
nasi 1 centong, ikan goreng bagian ekor 1 potong. Buatlah NCP pada
kasus diatas!
BAB VII. DIFTERI, PERTUSIS DAN TETANUS
1. Seorang anak laki-laki An. FG berumur 4 tahun 3 bulan berat badan 13,5 kg
tinggi badan 101 cm, masuk rumah sakit karena diare kurang lebih 8 kali
sehari, berat badan sebelum diare 13 kg dan dari pemeriksaan fisik diperolah
kepala mesosefal/cekung, batuk, pilek, dan radang tenggorokan, feces warna
kuning dan berbau amis. Pemeriksaan klinis suhu 38 C, T 90/60 mmHg nadi
120 x/menit.Hasil pemeriksaan laboratorium:
Hb : 12,6 gr/dl, Ht: 31 gr/dl, Na :131 mmol, Calsium : 1,77 mmol, GD
sewaktu 78gr/dl, Intoleransi laktosa +
Pengobatan : infus RL, pemberian KCL,antibiotika,vit B dan B komplek
Pola makan 3x sehari,setiap pagi mengkonsumsi indomie rebus tanpa sayur
dan lauk.dan minum susu dancow 1 gls/sehari. Asupan zat gizi 1352 kal, 30,5
gr protein, 15,5 gr lemak. Orang tuanya wiraswasta dan ibu PNS gol IIIA
penderita merupakan anak tunggal. Tentukan asuhan gizinya menggunakan
NCP!
2. Seorang bapak Tn. BP umur 45 tahun, mempunyai 2 orang anak yang
masih sekolah SMP dan SMA. Istrinya sudah meninggal 5 tahun lalu. Ia
bekerja sebagai penanggung jawab redaksi sebuah mass media. Ia sangat sibuk
karena selalu dikejar dead line tulisan-tulisan untuk mass medianya. Selain itu
ia juga harus mengurus anak-anaknya, ia juga sering keluar kota untuk meliput
kegiatan mass medianya. Karena kesibukannya ia sering makan tidak teratur. Ia
banyak minum kopi merokok yang menurutnya bisa mengurangi stres. Selama
beberapa bulan terakhir ia mengeluh sering sakit di ulu hati, kurang lebih satu
jam setelah makan, dan cepat lelah. Karena seringnya timbul keluhan, maka ia
dirawat di rumah sakit untuk pengobatan. Selain sakit di ulu hati ia juga merasa
capai dan pucat, berat badanya turun 2,5 kg, dan akhir-akhir ini sering sakit
kepala. Berat badan saat ini 45 kg dan tinggi badannya 158 cm. Dari hasil
pemeriksaan : Ulcus Peptikum, melena, kadar Hb 10 mg%. Terapi yang
diberikan selain istirahat, obat sedative, Ferrous Sulfate. Ia dianjurkan
menghindari makanan yang merangsang saluran cerna dan menghindari stress.
Tentukan asuhan gizinya menggunakan NCP!
3. Mahasiswi RY usia 21 tahun TB 165 cm BB 50 kg datang ke RS dengan
keluhan BAB mengeluarkan darah segar, setelah dilakukan pemeriksaan fisik
dan laboratorium diketahui Hb 13 gr/dl, leukosit 10,10 ribu/mm³, trombosit
365000 mcl, HT 42,5/vol%. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa pasien
menderita hemoroid. Kebiasaan penderita makan 3 kali sehari dengan
kebiasaan makanan fast food dan kurang suka sayuran. Mahasiswi tersebut
tinggal di tempat kos dengan kiriman uang Rp 1.000.000 tiap bulannya untuk
keperluan sehari-hari. Tentukan asuhan gizinya menggunakan NCP!
4. Seorang ibu Ny. SC usia 50 tahun, BB 63 kg, tinggi badan 158 cm masuk
RS dengan keluhan diare disertai darah dan lendir, nyeri pada perut. Dari
diagnosis dokter pasien mengalami ulcerative colitis. Suhu tubuh 38 0C, tekanan
darah 120/80 mmHg, Hb 10 mg/dl. Waktu baru masuk RS pasien dipuasakan
setelah 2 hari dirawat pasien mulai makan. Tentukan asuhan gizinya
menggunakan NCP!
5. Nyonya D adalah seorang buruh mebel berusia 47 tahun, masuk rumah sakit
dengan kondisi lemah dan mengeluh pusing. Dua jam sebelum masuk rumah
sakit dengan keluhan diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen. Setelah
dilakukan pemeriksaan, Ny. S didiagnosa Inflammatory bowel disease. Tinggi
lutut Ny. S 44 cm, dan memiliki riwayat penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang
lalu. Ny. S mempunyai riwayat keluarga dengan ibu menderita hipertensi dan
penyakit ginjal. Ny. S makan 3 kali sehari dengan kebiasaan mengonsumsi
lauk hewani ikan laut atau telur, lauk nabati tempe atau tahu goreng, dan sayur.
Ny. S selalu menambahkan vetsin di setiap masakan hingga 1 bungkus per hari.
Ny. S tidak pernah berolahraga karena bekerja dari pukul 7 pagi hingga sore.
Tekanan darah klien 150/100 mmHg. Setelah dilakukan tes laboratorium
hematologis, hasilnya: Hb = 12 mg/dl; Ht = 37,6 %; leukosit = 11.830 /mm 3;
dan trombosit = 330.000 /mm 3. Asupan makan Ny. S sehari sebelum masuk
rumah sakit adalah energi sebesar 1.000 kkal; karbohidrat = 150 gr; protein =
10 gr; dan lemak = 30 gr. Tentukan asuhan gizinya menggunakan NCP!