UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
A. LATAR BELAKANG
Masa remaja merupakan masa transisi yang sangat penting bagi kehidupan selanjutnya.
Akan tetapi, masih banyak remaha yang tidak melewati masa ini dengan optimal. Salah
satu masalah yang membuat masa ini dilewati dengan tidak optimal adalah masalah gizi.
Gaya hidup, pola makan dan lingkungan menjadi faktor terbesar dari munculnya masalah
gizi yang terjadi pada remaja, misalnya seperti masalah gizi kelebihan berat badan dan
obesitas.
Kejadian overweight dan obesitas pada remaja akan berdampak pada fisik, psikis, dan
juga sosial yang berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang dan kualitas diri di masa
yang akan datang. Overweight dan obesitas pada remaja juga dapat menjadi faktor risiko
atau faktor pemicu terjadinya penyakit-penyakit metabolik lainnya, seperti penyakit
jantung coroner, penyakit kardiovaskular, diabetes mellitus, kanker, dan lain-lain. Adapun
faktor penyebab terjadinya overweight dan obesitas pada remaja sangatlah banyak, di
antaranya yaitu lingkungan tempat tinggal, aktifitas fisik yang kurang, kebiasaan konsumsi
buah dan sayur, serta kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori seperti
misalnya makanan instan, makanan dan minuman manis, makanan berlemak, fast food,
serta minuman bersoda.
Data Riset Kesehetan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan bahwa sebanyak
16,0% remaja usia 13-15 tahun mengalami berat badan lebih (overweight) dan obesitas,
dan sebanyak 13,5% remaja usia 16-18 tahun mengalami hal yang sama.
Perbaikan gizi pada remaja melalui intervensi gizi seperti penyuluhan dan promosi gizi
perlu dilakukan, sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan kesadaran remaja tentang
bahaya dari obesitas serta pentingnya melakukan pencegahan sedari dini, untuk
memperbaiki status gizi pada remaja serta memutus rantai masalah penyakit tidak menular
yang terjadi di kemudian hari.
Ada beberapa usaha yang perlu dilakukan dalam memberikan intervensi berupa
promosi gizi pada remaja, dimana dalam penyampaian infomasi dari promosi gizi tersebut
harus efektif, dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan seseorang sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar. Cara penyampaian informasi terkait gizi yang
dianggap efektif itu salah satunya adalah melalui penyiaran radio.
Penyiaran radio promosi gizi merupakan suatu sarana dan upaya untuk menampilkan
informasi atau pesan yang ingin disampaikan oleh komunikator dengan sasaran berupa
peningkatan pengetahuan untuk mengubah perilaku kesehatan yang lebih baik. Untuk
melakukan penyiaran radio, diperlukan persiapan yang matang, mulai dari materi serta
Public Speaking yang perlu dilatih. Hal ini dikarenakan tidak semua orang terlahir
memiliki kemampuan untuk berbicara di depan umum atau sering diistilahkan dengan
Public Speaking. Berbicara di depan umum membutuhkan banyak persiapan dan kekuatan
psikologis yang besar sehingga individu mampu berkomunikasi dengan lancar, terarah dan
percaya diri di hadapan orang banyak.
Mahasiswa sebagai calon ahli gizi di masa mendatang perlu dibekali dengan
pemahaman mengenai proses persiapan hingga pelaksanaan sebuah public speaking yang
baik, serta bentuk-bentuk hambatan yang dapat terjadi selama proses komunikasi tersebut
berjalan. Dari adanya penyiaran ini, mahasiswa akan terlatih dalam melaksanakan
komunikasi dengan baik, serta memberikan pembekalan kepada remaja untuk bisa
memahami lebih lanjut mengenai obesitas. Maka dari itu, kegiatan kunjungan radio ini
diselenggarakan secara offline, langsung ke tempat penyiar radio (La Nugraha FM) untuk
memberikan kesempatan dan pembelajaran berbasis pengalaman (Experience based
Learning) kepada mahasiswa Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sriwijaya.
B. NAMA KEGIATAN
Nama kegiatan ini adalah Kunjungan & Talkshow ke Stasiun Radio La Nugraha FM,
dengan tema “Mengedukasi mengenai Obesitas: Bahaya serta Cara Pencegahannya”
C. TUJUAN
1. Meningkatkan pengetahuan remaja dan masyarakat umum tentang Obesitas.
2. Sebagai media penyampaian informasi sekaligus media hiburan terhadap masyarakat.
3. Menstimulasi keahlian mahasiswa dalam melakukan public speaking yang baik dan
benar.
D. ALUR PELAKSANAAN KEGIATAN
Pembahasan lanjutan terkait rencana
Penyampaian rencana kegiatan
kegiatan (pembahasan mengenai tema
oleh dosen mata kuliah di
kegiatan, panitia serta pelaksana, dan
kelas
waktu kegiatan)
Pelaksanaan Penyusunan
kegiatan Laporan Hasil
Talkhsow Kegiatan
H. SUSUNAN PANITIA
Terlampir (Lampiran I)
I. MATERI
Terlampir (Lampiran II)
J. DOKUMENTASI KEGIATAN
Terlampir (Lampiran III)
K. PENUTUP
Demikian Laporan Kegiatan Kunjungan dan Talkshow ke Stasiun Radio ini kami buat.
Atas perhatian, kerjasama, bantuan dan partisipasinya, kami mengucapkan terima kasih.
a. Definisi
Menurut organisasi kesehatan dunia, WHO, obesitas merupakan penumpukan lemak yang
berlebihan akibat ketidakseimbangan asupan energi (energy intake) dengan energi yang
digunakan (energy expenditure) dalam waktu lama.
b. Faktor Penyebab
Penyebab obesitas itu multifaktor, yang artinya bukan hanya satu, namun banyak hal yang
bisa menjadi penyebab obesitas. Di antaranya:
1. Faktor keturunan
Berdasarkan penelitian, parental fatness merupakan faktor yang berperan besar dalam
terjadinya obesitas pada anak/remaja. Jika kedua orang tua obesitas, 80% anaknya akan
menderita obesitas, namun jika salah satu orang tuanya obesitas maka kejadian obesitas
40% dan bila kedua orang tuanya tidak obesitas maka risikonya menjadi 14%. Sehingga
faktor keturunan orang tua menderita obesitas mempengaruhi kejadian obesitas pada
anak.
d. Upaya Pencegahan
• Konsumsi sayur dan buah minimal 5 porsi setiap harinya
• Mengurangi tidur larut malam atau bahkan tidak tidur ➔ waktu tidur akan
mempengaruhi sistem metabolisme tubuh dan hormon-hormon di dalam tubuh.
• Meningkatkan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari. Lakukan secara teratur
3-5 kali per minggu kemudian lakukan penyesuaian setelah beberapa minggu
• Membatasi aktivitas sedentary, seperti menonton televisi, bermain komputer dan
games.
• Batasi konsumsi fast food serta makanan dan minuman manis lainnya.
• Meningkatkan asupan serat seperti buah dan sayur.
• Makan secara perlahan ➔ makan terlalu cepat akan membuat tubuh lambat
menyadari jika sudah kenyang.
Dokumentasi Kegiatan